Anda di halaman 1dari 4

IMPLEMENTASI MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MATERI KATA KERJA DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN 1 SAKERTA TIMUR


Ridwan Almi, Maulana Iqbal Lubabun Najib
Email: ridwan.almi10@im3006145@gmail.com
Abstrak
Abstrak bisa dibuat dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Abstrak memuat secara singkat tentang latar belakang, tujuan,
metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan penelitian. Abstrak berisi maksimum 250 kata, spasi tunggal ditulis dengan huruf miring (Italic)
bagi abstrak Bahasa Inggris. Di bawah abstrak dicantumkan kata kunci yang terdiri atas maksimum enam kata, dimana kata pertama adalah yang
terpenting. Abstrak dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari bahasa Inggris. Editor berhak untuk mengedit abstrak demi alasan kejelasan isi
abstrak.

PENDAHULUAN

Bahasa sebagai alat komunikasi bermakna bahwa bahasa merupakan deretan bunyi yang bersistem, berbentuk lambang, bersifat arbitrer,

bermakna, konfensional, unik, universal, produktif, bervariasi, dinamis, manusiawi, dan alat interaksi sosial yang menggantikan individual dalam

menyatakan sesuatu atau berekspresi kepada lawan tutur dalam suatu kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi dan identitas penuturnya

(Noermanzah,2019). Dengan bahasa orang menyatakan dapat menyatakan hidupnya bersama suatu ikatan. Bahasa digunakan sebagai sarana integrasi

dan adaptasi. Kemudian orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami antara satu sama lain dengan menunjukan arah komunikasi

(Isdianto,2014).

Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia di seluruh dunia oleh karena itu bahasa asing merupakan penghubung antara manusia,

salah satunya bahsa Inggris. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa penghubung Internasional seperti yang disampaikan

Maduwu (2016) Bahasa Inggris adalah bahasa universal karena digunakan oleh sebagian besar negara di dunia sebagai bahasa utama, selain itu, bahasa

inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang penting untuk dikuasai atau dipelajari. Di Indonesia, bahasa Inggris hanya dipelajari di sekolah

namun tidak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itulah Bahasa Inggris di Indonesia secara umum diajarkan sebagai bahasa asing.Istilah 'bahasa

asing' dalam bidang pengajaran bahasa berbeda dengan 'bahasa kedua'.Bahasa asing adalah bahasa yang yang tidak digunakan sebagai alat komunikasi

di negara tertentu di mana bahasa tersebut diajarkan.Sementara bahasa kedua adalah bahasa yang bukan bahasa utama namun menjadi salah satu bahasa

yang digunakan secara umum di suatu negara.Hal ini jika kita kembalikan lagi berdasarkan pengertian bahasa sebagai System of communication in

speech and writing used by people of a particular Country (Maduwu, 2016).

Dalam pendidikan di Indonesia bahasa Inggris masuk ke dalam bahasa asing pertama yang dipergunakan di Indonesia. Bahasa Inggris

merupakan salah satu bahasa yang perlu dipelajari oleh semua kalangan karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan di

berbagai bidang salah satunya bidang pendidikan, dengan mempelajari bahasa inggris, orang dapat memperluas pengetahuan dan mengikuti

perkembangan terbaru dalam berbagai bidang. Bahasa Inggris dimasukkan ke dalam kurikulum dan merupakan mata pelajaran yang penting di SD,

SLTP, dan SLTA. Di jenjang sekolah dasar bahasa Inggris merupakan bahasa yang diajarkan selain bahasa Indonesia. SK Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25 Februari tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan local SD, dan dapat

dimulai pada kelas 4 SD. Kebijakan ini diambil karena adanya kebutuhan untuk berpartisipasi dalam era globalisasi. Dalam perkembangannya bahasa

Inggris yang awalnya adalah mata pelajaran muatan lokal pilihan menjadi mata pelajaran muatan lokal wajib di beberapa daerah. Lebih lanjut pelajaran

bahasa Inggris yang pada mulanya dimulai pada kelas 4 SD dimulai pada kelas 1,2 dan 3. (Depdiknas dalam Wijaya, 2015).

Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Bahasa Inggris juga

merupakan bahasa atau bahasa asing yang diajarkandisekolah setelah bahasa pertama atau bahasa Indonesia. Oleh karenannya penguasaan bahasa baik

lisan, tulisan dan isyarat merupakan hal tidak dapat dihindari termasuk bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, membuka cakrawala dunia dan

komunikasi masyarakat global (Hamid, 2014). Pembelajaran bahasa Inggris diarahkan pada empat keterampilan di dalam bahasa Inggris antara lain:

kemampuan mendengar (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan kemampuan menulis (writing). Saat ini untuk di sekolah – sekolah

dasar, pelajaran bahasa Inggris masih diajarkan secara include dalam satu kesatuan tema lalu langsung diajarkan 4 keterampilan tersebut, sehingga
untuk mengetahui penguasaan keterampilan tersebut dapat dilihat sebagai hasil pembelajaran peserta didik dalam pelajaran bahasa Inggris (Wijaya ,

2015).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SDN 1 Sakerta Timur dengan narasumber berinisial L yang merupakan guru bahasa Inggris

di sekolah tersebut, dijelaskan terdapat berbagai masalah dalam melakukan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah tersebut, salah satunya media

pembelajaran sebagai penunjang pembelajaran yang digunakan di sekolah dasar sangat terbatas, dikarenakan bahasa Inggris di sekolah tersebut

merupakan hal yang baru dijalankan kembali, dan juga sumber belajar dan media pembelajaran terbatas di sekolah tersebut, sehingga guru mata

pelajaran bahasa Inggris sering melakukain inisiatif mencari bahan ajar dan media pembelajaran melalui internet, yang seadanya sehingga penerapan di

kelas pun terlihat kurang maksimal, hal itu di buktikan melalui observasi langsung di kelas IV terlihat motivasi peserta didik yang kurang, dan

berdampak pada hasil belajar siswa. Media pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi kepada peserta

didik terkait dengan pembelajaran sehingga mudah dipahami Arsyad dalam (Wahyuningtyas & Sulasmono, 2020). Media pembelajaran merupakan

salah satu aspek penting. Seperti yang diungkapkan oleh Cahyono dalam (Apsar, dkk, 2020) menjelaskan bahwa media mempunyai peran yang penting

dalam mebantu siswa untuk belajar. Berdasarka masalah yang ditemui di sekolah tersebut salah satu solusi dalam menanganinya yaitu melalui media

pembelajaran ular tangga karena media tersebut menarik perhatian siswa agar siswa tidak mudah bosan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, selain

itu media pembelajaran ular tangga mengajarkan siswa untuk bermain dan belajar di waktu yang bersamaan sehingga menciptakan proses pembelajaran

yang menyenangkan. Media pembelajaran ular tangga merupakan media pembelajaran yang dikembangan berdasarkan permainan tradisional permainan

ular tangga disesuaikan dengan karakteristik siswa dengan tujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran sebagai pengantar informasi bagi siswa.

Kelebihan media ular tangga yaitu (1) siswa belajar sambil bermain, (2) siswa tidak belajar sendiri, melainkan harus berkelompok, (3) memudahkan

siswa belajar karena dibantu dengan gambar yang ada dalam permainan ular tangga, dan (4) tidak memerlukan biaya mahal dalam membuat media

pembelajaran permainan ular tangga (Afandi, 2015)

Jadi, dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas IV SDN 2 Sakerta Timur, yaitu menggunakan

media pembelajaran ular tangga, hal ini dilakukan karena media ini sangat cocok diterapkan berdasarkan karakteristik siswa di kelas tersebut, selain itu

pemilihan media ini juga didasari karena manfaat dan keefektifannya media dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga pembelajaran bahasa

Inggris di sekolah dasar dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan agar materi yang diberikan dapat dipahami oleh siswa.

Secara umum penulisan artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas IV SDN 1 Sakerta

Timur, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran mengenai efetifitas media pembelajaran ular tangga dalam meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pelajaran bahasa Inggris di kelas IV SDN 1 Sakerta Timur.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif berupaya untuk mengungkap kebenaran dan prinsip universal

dalam bentuk hubungan antar variabel atau penomena (Nancy dalam Fitriyani 2020). Dalam kuantitatif instrumen yang digunakan telah ditentukan

sebelumnya dan tertera dengan baik sehingga tidak banyak memberi peluang bagi flexibilitas (Mulyadi, 2011). Penelitian kuantitatif merupakan

penlitian yang menghasilkan data berupa angka atau statistik yang dapat dihitung, dalam penelitian ini data-data yang dihasilkan berupa hasil pretest dan

hasil posttest siswa dikumpulkan dan kemudian dihitung sehingga muncul hasil dari penelitian ini yang berupa komulatif dari hasil belajar siswa. Subjek

dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Sakerta Timur yang berjumlah 12 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan.

Sedangkan jenis penelitian ini menggunakan teknik survey, penelitian survey sendiri merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang

dilakukan dengan cara menyusun daftar pertannyaan yang diajukan pada responden dalam bentuk sampel dari sebuah populasi (Nofianti & Qomariah,

2017). Penelitian ini didasarkan pada proses penelitian yang berlangsung menggunakan teknik survey dengan pemberian angket berupa soal pretest dan

posttest untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang disampaikan, hasil ini bersifat data-data konkret hasil belajar siswa.

Kemudian data ini di Analisis menggunakan teknik analisis deskriftif untuk menggambarkan hasil temuan-temuan yang ada. Analisis

deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif ini

dilakukan melalui pengujian hipotesis deskriptif. Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat digeneralisasikan atau tidak (Nasution,

2017). Statistika deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau

gambar mengenai sesuatu hal, disini data yang disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca (Nasution 2017). Sesuai dengan teori di

2
atas analisis data menggunakan teknik deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menjelaskan, merangkum, dan mengevaluasi data secara

statistik. Teknik ini digunakan dengan alasan untuk memberi gambaran serta memberikan gambaran mengenai penelitian ini secara sederhana dan

mudah dipahami.

HASIL DAN PEMBAHASAN (1000 – 1200 Kata)

Hasil dan pembahasan berisi hasil-hasil temuan penelitian dan pembahasannya secara ilmiah. Tuliskan temuan-temuan ilmiah ( scientific finding) yang

diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan tetapi harus ditunjang oleh data-data yang memadai. Temuan ilmiah yang dimaksud di sini

adalah bukan data-data hasil penelitian yang diperoleh. Temuan-temuan ilmiah tersebut harus dijelaskan secara saintifik meliputi: Apakah temuan

ilmiah yang diperoleh? Mengapa hal itu bisa terjadi? Mengapa trend variabel seperti itu? Semua pertanyaan tersebut harus dijelaskan secara saintifik,

tidak hanya deskriptif, bila perlu ditunjang oleh fenomena-fenomena dasar ilmiah yang memadai. Selain itu, harus dijelaskan juga perbandingannya

dengan hasil-hasil para peneliti lain yang hampir sama topiknya.

Tabel dan Gambar diletakkan di dalam kelompok teks sesudah tabel atau gambar tersebut dirujuk. Setiap gambar harus diberi judul gambar (Figure

Caption) di sebelah bawah gambar tersebut dan bernomor urut angka diikuti dengan judul gambar. Setiap tabel harus diberi judul tabel ( Table Caption)

dan bernomor urut angka di sebelah atas tabel tersebut diikuti dengan judul tabel. Gambar-gambar harus dijamin dapat tercetak dengan jelas (ukuran

font, resolusi dan ukuran garis harus yakin tercetak jelas). Gambar dan tabel dan diagram/skema sebaiknya diletakkan sesuai kolom di antara kelompok

teks atau jika terlalu besar diletakkan di bagian tengah halaman. Tabel tidak boleh mengandung garis-garis vertikal, sedangkan garis-garis horisontal

diperbolehkan tetapi hanya yang penting-penting saja.

Penggunaan tabel dan gambar harus disebutkan di dalam teks dengan menyebutkan tabel 1; gambar 1 dan seterusnya

Tabel 1 Tuliskan deskripsi tabel

Ket. Ket. Ket.

Entry 1 Data Data

Entry 2 Data Data

Gambar 1
Tuliskan deskripsi gambar

KESIMPULAN (Minimal 200 Kata)

Kesimpulan menggambarkan ringkasan jawaban dari hipotesis dan/atau tujuan penelitian atau temuan ilmiah yang diperoleh. Kesimpulan bukan berisi

perulangan dari hasil dan pembahasan, tetapi lebih kepada ringkasan hasil temuan seperti yang diharapkan di tujuan atau hipotesis. Bila perlu, di bagian

akhir kesimpulan dapat juga dituliskan hal-hal yang akan dilakukan terkait dengan gagasan selanjutnya dari penelitian tersebut.

REFERENSI (perhatikan kebaharuan referensi)

Semua rujukan-rujukan yang diacu di dalam teks artikel harus didaftarkan di bagian bibliografi. Bibliografi harus berisi pustaka-pustaka acuan yang

berasal dari sumber primer (jurnal ilmiah dan berjumlah minimum 80% dari keseluruhan bibliografi) diterbitkan 5 (lima) tahun terakhir. Setiap artikel

paling tidak berisi 15 (Lima belas) bibliografi acuan dan 10 tahun terakhir. Penulisan sistem rujukan di dalam teks artikel dan penulisan bibliografi

sebaiknya menggunakan program aplikasi manajemen referensi misalnya: Mendeley, EndNote, Reference Manager atau Zotero. Penulisan referensi

menggunakan model sistem dari APA (American Psychological Association), edisi ke-6.).

Pustaka yang berupa judul buku


Arikunto, Suharsimi. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rukiyah, A. Y., & Yulianti, Lia. (2014). Asuhan Kebidanan Kehamilan Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta Timur: CV. Trans Info
Media.
Pustaka yang berupa jurnal ilmiah
Rohmawati, L. (2019). Pengaruh Pengawas dan Direksi Wanita Terhadap Risiko Bank Dengan Kekuasaan CEO Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi
Bank Umum Indonesia). Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(9), 26–42.
Ayoib, C. A., & Nosakhare, P. O. (2015). Directors culture and environmental disclosure practice of companies in Malaysia. International Journal of
Business Technopreneurship, 5(1), 99–114.

3
Wang, Ning Tao, Huang, Yi Shin, Lin, Meng Hsien, Huang, Bryan, Perng, Chin Lin, & Lin, Han Chieh. (2016). Chronic hepatitis B infection and risk
of antituberculosis drug-induced liver injury: Systematic review and meta-analysis. Journal of the Chinese Medical Association, 79(7), 368–374
Pustaka yang berupa Prosiding Seminar:
Roeva, O. (2012). Real-World Applications of Genetic Algorithm. In International Conference on Chemical and Material Engineering. Semarang,
Indonesia: Department of Chemical Engineering, Diponegoro University
Pustaka yang berupa disertasi/thesis/skripsi:
Hermanto, B. (2012). Pengaruh Prestasi Trainin, Motivasi Dan Masa Kerja Teknisi Terhadap Produktivitas Teknisi Di Bengkel Nissan Yogyakarta,
Solo, dan Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Pustaka yang berupa patent:
Primack, H.S. (1983). Method of Stabilizing Polyvalent Metal Solutions. US Patent No. 4,373,104.

Anda mungkin juga menyukai