Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan sebagai bahasa

komunikasi penghubung antar semua bangsa dan negara di seluruh dunia. Bahasa Inggris

merupakan suatu bahasa yang sangat penting dalam dunia internasional terutama di era

globalisasi sekarang ini. Bahasa Inggris digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain

diberbagai negara. Dengan menguasai bahasa Inggris, orang akan bisa masuk dan mengakses

dunia informasi dan teknologi. Dengan pengenalan bahasa Inggris di sekolah dasar, maka

siswa akan mengenal dan mengetahui bahasa Inggris lebih awal. Sehingga, mereka akan

mempunyai pengetahuan dasar yang lebih baik sebelum melanjutkan ke tingkat pendidikan

yang lebih tinggi. Seorang guru dapat memberikan bekal bagi siswa bahwa dengan

menguasai bahasa Inggris maka bisa memberikan kesempatan yang lebih terbuka untuk

mengembangkan diri guna memperoleh kesempatan yang lebih baik menghadapi persaingan

lapangan kerja dan karir di masa yang akan datang. Menurut Kasihani (2001:43) bahasa

Inggris merupakan bahasa asing pertama yang dianggap penting untuk tujuan pengaksesan

informasi, penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan

pembinaan hubungan dengan bangsa-bangsa lain.Kemampuan berbahasa Inggris merupakan

salah satu kemampuan yang sangat penting bagi siswa karena Bahasa Inggris sudah menjadi

bahasa universal yang digunakan dalam dunia teknologi, pendidikan, politik, perdagangan,

serta merupakan alat komunikasi yang paling sering digunakan oleh dunia. Dalam dunia

1
modern yang penuh dengan tantangan dan persaingan yang ketat ini, setiap orang disarankan

tidak hanya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, namun juga dituntut keterampilan

khusus yang lazim kita sebut skill. Salah satu skill yang paling dibutuhkan saat ini adalah

Bahasa Inggris. Sesuai dengan penjelasan di atas, Bahasa Inggris merupakan bahasa global,

maka bagi yang ingin selangkah lebih maju dari orang pada umumnya, perlu bahkan harus

menguasai Bahasa Inggris (Pattymahu, 2012).

Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran dalam UN (Ujian Nasional). Jadi

keampuan bahasa inggris sangat penting bagi siswa. Pelajaran Bahasa Inggris pun menjadi

salah satu hal yang penting untuk melanjutkan jenjang pendidikan hingga ke perguruan

tinggi. Maka dari itu, pembelajaran sejak dini hendaknya dilakukan agar mempermudah

akses pembelajaran Bahasa Inggris yang lebih komprehensif.

Kementerian Pendidikan Nasional menetapkan pentingnya pelajaran Bahasa Inggris

dengan tiga tujuan, diantaranya mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa

Inggris, baik dalam bentuk lisan atau tulis, yang meliputi kemampuan mendengarkan

(listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing), menumbuhkan

kesadaran tentang hakikat bahasa dan pentingnya bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa

asing untuk menjadi alat utama belajar dan mengembangkan pemahaman tentang saling

keterkaitan antarbahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya agar siswa memiliki

wawasan lintas budaya dan dapat melibatkan diri dalam keragaman budaya (Sidiknas, 2000).

Departemen Pendidikan Nasional juga menetapkan bahwa kemampuan yang harus dimiliki

oleh pelajar Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan,

serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan menggunakan

bahasa Inggris (Sidiknas, 2003).

2
Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh sebab itu,

tujuan utama pembelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris, baik secara lisan maupun tertulis. Pengertian

komunikasi yang dimaksud adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,

perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan

menggunakan bahasa Inggris (Depdiknas, 2003:4).

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan yaitu minat siswa dalam

pembelajaran bahasa inggris, alasan saya membuat penelitian ini karena banyaknya Hasil

belajar Bahasa Inggris lebih rendah dibanding dengan pelajaran lain karena Bahasa Inggris

dianggap sebagai salah satu pelajaran yang sukar dan tidak menyenangkan.

Dalam melaksanakan tugas mengajarnya, seorang guru hendaknya harus

memperhatikan setiap langkah yang akan ia ambil guna mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Strategi pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa mulai dari model pembelajaran yang

akan ia pilih, yang kemudian diwujudkan dalam suatu pemilihan strategi penggunaan metode

pembelajaran yang didukung oleh media pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi

dalam suatu mata pelajaran. Penggunaan model, metode, dan media haruslah memperhatikan

juga karakteristik peserta didik. Guru juga harus menguasai dengan benar dan tepat setiap

metode pembelajaran yang ia gunakan. Peranan suatu metode sangatlah penting dalam suatu

pembelajaran dimana metode merupakan wujud pelaksanaan dari suatu strategi pembelajaran

(Riyanto, 2009:141).

Secara umum metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu secara khusus,

metode diartikan sebagai cara atau pola yang pas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar

pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses

pembelajaran pada diri pembelajar. Prinsip dasar yang dimaksudkan diantaranya prinsip

3
psikologis pendidikan dan prinsip pedagogis. Sedangkan teknik-teknik yang terkait dengan

pembelajaran diantaranya teknik komunikasi dan teknik pengelolaan atau manajemen

pembelajaran (Gintings, 2008:42). Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki

oleh seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Banyak

metode pembelajaran yang dapat digunakan, tetapi ada sejumlah metode yang mendasar,

sedangkan selebihnya adalah kombinasi atau modifikasi dari metode dasar tersebut. Metode

pembelajaran dasar yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode

peragaan, dan metode keterampilan atau praktek. Pada dasarnya setiap metode pembelajaran

memiliki kelebihan dan kelemahan. Namun keberhasilan implementasi strategi pembelajaran

tergantung kepada bagaimana cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu

strategi pembelajaran hanya mungkin diimplemetasikan melalui penggunaan metode yang

tepat (Sanjaya, 2006:147)

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan yaitu minat siswa dalam pembelajaran

bahasa inggris, alasan saya membuat penelitian ini karena banyaknya Hasil belajar Bahasa

Inggris lebih rendah dibanding dengan pelajaran lain karena Bahasa Inggris dianggap sebagai

salah satu pelajaran yang sukar dan tidak menyenangkan.

Dari hasil observasi di SMP Ummi Faimah, jalan Tuasan no.87, Sidorejo Hilir,

Medan Tembung. diperoleh data , bahwa pembelajaran bahasa Inggris masih monoton,

sehingga hasil belajar siswa masih rendah, hal ini terlihat ketika Ujian Tengah Semester

hanya sebagian siswa yang mampu mencapai KKM yang telah ditentukan. Peneliti juga

melihat minat dan ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran khususnya bahasa Inggris

masih kurang, hal ini terlihat ketika ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan

4
pembelajaran dengan baik. Suasana pembelajaran di kelas yang kurang menyenangkan

menghambat peserta didik untuk menikmati pembelajaran karena penggunaan model, metode

belum menyesuaikan dengan karakteristik siswa, bahkan penggunaan media pembelajaran

kurang dimaksimalkan dengan baik, hal ini terlihat selama proses pembelajaran guru hanya

menggunakan metode lisan dan hanya berpatokan pada LKS/buku paket sebagai sumber

belajar utama, dengan kata lain, guru tidak menggunakan media pendukung dalam

pembelajaran. Hal tersebut membuat siswa merasa kesulitan dalam mempelajari bahasa

Inggris. Oleh sebab itu, dari penjelasan diatas, penulis ingin menggunakan media yang

berbeda sehingga siswa lebih tertarik dalam mempelajari bahasa Inggris.

Sebagai bahasa asing yang tidak dipakai sehari-hari di masyarakat, bahasa Inggris

dianggap sulit untuk dipelajari. Untuk mengurangi kesulitan belajar bahasa Inggris maka

perlu dipertimbangkan pendekatan dan strategi apa yang dapat digunakan agar pelajaran EYL

menjadi mudah dan menarik. Untuk dapat menarik perhatian siswa, perlu diciptakan situasi

kelas yang membuat siswa termotivasi untuk belajar (Kasbolah, 1993:56). Salah satu cara

untuk membuat kelas EYL lebih menarik adalah dengan penggunaan alat bantu mengajar

atau media ketika guru mengajar. Menurut Heinich dan Rusello 1982 (dalam Kasihani K.E.

Suyanto, 2007:101) Istilah media berasal dari bahasa Latin medium yang arti secara umum

adalah alat komunikasi atau antara, yaitu apa saja yang membawa informasi antara source

(sumber) dan receiver (penerima). Benda-benda tersebut disebut instructional media bila

barang-barang tersebut dipakai untuk menyampaikan pesan dalam lingkungan pendidikan.

Dari pernyataan tersebut dapat dipahami betapa pentingnya penggunaan media untuk

pembelajaran bahasa asing. media merupakan carriers of the messages, yaitu alat untuk

menyampaikan pesan guru kepada siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, media dapat

membantu guru dalam menyampaikan bahan ajar supaya lebih jelas dan lebih mudah

5
dipahami siswa, berarti ada hubungan antara konsep abstract dan concrete. 5 Pada intinya

pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, dan media

pembelajaran harus dibuat semenarik mungkin agar anak lebih semangat dan termotivasi

untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar serta pesan yang disampaikan oleh guru akan

lebih mudah diterima oleh siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas

maka peneliti mengambil judul untuk proposal ini adalah “ Minat siswa dalam pembelajaran

bahasa inggris” di sekolah SMP Ummi Faimah, jalan Tuasan no.87, Sidorejo Hilir, Medan

Tembung.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa

pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar bahasa Inggris di SMP Ummi Faimah, jalan Tuasan no.87,

Sidorejo Hilir, Medan Tembung. ?

2. Bagaimana cara siswa mengatasi pelafalan bahasa inggris yang belum benar ?

3. Bagaimana sikap siswa yang tidak berminat dalam pembelajaran bahasa inggris

dikelas ketika pembelajaran sedang berlangsung ?

6
C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, dapat diketahui tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengkaji :

1. Untuk mengetahui berapa banyak siswa yang tertarik dengan pelajaran bahasa

inggris di SMP Ummi Fatimah, Tuasan, Medan Tembung

2. Untuk mengetahui respon siswa dalam cara guru mengajarkan mata pelajaran

bahasa inggrisdi kelas SMP Ummi Fatimah ,Tuasan, Medan Tembung.

3. Untuk mengetahui Berapa banyak siswa yang tidak minat atau idak tertarik dengan

pembelajaran bahaa inggris di sekolah SMP Ummi Fatimah ,Tuasan, Medan Tembung.

7
D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Penelitian ini akan menghasilkan suatu pengetahuan tentang Banyak atau tidaknya

siswa yang menyukai pembelajaran bahasa inggris di SMP Ummi fatimah

2. Secara praktis

a. Bagi siswa Untuk mengembangkan daya fikir sesuai dengan perkembangannya dan

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Bagi Guru Dapat menerapkan salah satu alternatif model pembelajaran, strategi dan

media yang tepat berguna untuk meningkatkan motivasi belajar siswa serta upaya perbaikan

dalam proses pembelajaran.

c. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan prestasi dan

kualitas sekolah.

Anda mungkin juga menyukai