Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

Volume 3, No 1, April 2016 (106-115) Online:

UPAYA MENINGKATKAN PEROLEHAN KOSAKATA DALAM PEMAHAMAN


MEMBACA BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN VSS PADA SISWA SMP
Windarti1, C. Asri Budiningsih2
Teknologi Pembelajaran PPs UNY1, FIP Universitas Negeri Yogyakarta2
windarti5606@gmail.com, asri_budi@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perolehan kosakata dalam pemahaman
membaca bahasa Inggris menggunakan Vocabulary Self-Collection Strategy (VSS) siswa kelas
VII SMP Negeri 3 Kalasan. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan
kelas (PTK), yang terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 32 siswa
kelas VII B SMP Negeri 3 Kalasan tahun ajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu observasi, tes, dan wawancara. Analisis data yang digunakan yaitu
deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
penerapan strategi VSS dapat digunakan untuk meningkatkan perolehan kosakata dalam
pemahaman membaca bahasa Inggris. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan
meningkatnya jumlah siswa yang lulus standar KKM pada siklus I dan II. Nilai rata-rata tes
pada siklus I adalah 77,2. Nilai rata-rata tes pada siklus II adalah 82,4. Kesimpulan pada
penelitian ini adalah bahwa penerapan strategi VSS dapat meningkatkan perolehan
kosakata bahasa Inggris dalam pemahaman membaca siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kalasan.
Kata kunci: VSS, perolehan kosakata, pemahaman membaca bahasa Inggris.

THE EFFORT TO IMPROVE VOCABULARY ACQUISITION IN ENGLISH READING


COMPREHENSION USING VSS ON THE STUDENTS OF SMP
Windarti1, C. Asri Budiningsih2
Teknologi Pembelajaran PPs UNY1, FIP Universitas Negeri Yogyakarta2
windarti5606@gmail.com, asri_budi@yahoo.co.id
Abstract
This study aims to improve vocabulary acquisition in English reading comprehension using
Vocabulary Self-Collection Strategy (VSS) on the seventh grade students of SMP Negeri 3 Kalasan.
This was an action reserch study consisting of two cycles. Each cycle consisted of four steps, namely
planning, implementation, observation, and reflection. The research subjects were 32 seventh grade
students of SMP 3 Kalasan in the academic year of 2013/2014. The data were collected through
observation, tests, and interviews and analyzed by means of quantitative and qualitative descriptive
techniques.The result shows that VSS could be used to improve vocabulary acquisition in English
reading comprehension. The increase of students` learning achievement was shown through the
increasing number of students who passed the KKM in cycle I and II. The avarage test score in cycle I
was 77.2. The average test scores in cycle II was 82.4. The conclusion of this research is that the
implementation of VSS could improve the vocabulary acquisition in English reading comprehension
on the seventh grade students of SMP Negeri 3 Kalasan.
Keywords: VSS, vocabulary acquisition, English reading comprehension.

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


p-ISSN: 2407-0963, e-ISSN: 2460-7177
Upaya Meningkatkan Perolehan Kosakata dalam 1
...

Pendahuluan ing information to the learners rather it is to


Bahasa Inggris merupakan bahasa enable them speak, read and write fluently.
Internasional yang digunakan masyarakat Dari pernyataan tersebut, dapat disimpul-
dunia sebagai alat komunikasi secara lisan kan bahwa pembelajaran bahasa Inggris
dan tulis. Bahasa Inggris adalah salah satu tidak hanya menyampaikan informasi ke-
bahasa yang digunakan secara luas dalam pada siswa melainkan juga untuk berbi-
berbagai aspek kehidupan manusia yang cara, membaca dan menulis secara lancar.
memiliki peran vital dalam perkembangan Pembelajaran Bahasa Inggris pada jenjang
intelektual, sosial budaya, ekonomi dan SMP/MTs ditargetkan agar siswa dapat
pendidikan. Keputusan pemerintah me- mencapai tingkat literasi fungsional, yakni
netapkan bahasa Inggris sebagai salah satu berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk
mata pelajaran di berbagai jenjang pen- menyelesaikan masalah sehari-hari. De-
didikan sangat beralasan demi memper- ngan mencapai tingkat literasi fungsional,
siapkan generasi Indonesia untuk bersaing berarti siswa telah mampu memahami dan
secara global. Pendidikan bahasa Inggris mengungkapkan informasi, pikiran, pera-
diajarkan pada tiap jenjang pendidikan di saan, serta mengembangkan ilmu penge-
Indonesia. Sekolah-sekolah dasar, mene- tahuan, teknologi dan budaya (BSNP, 2006,
ngah, hingga perguruan tinggi, memasuk- p.277).
kan mata pelajaran bahasa Inggris sebagai Tujuan pembelajaran bahasa Ing-
salah satu program unggulan. gris agar siswa mendapatkan pengetahuan
Mengingat kurikulum 2013 yang serta keterampilan dalam berbahasa serta
bertujuan untuk mempersiapkan manusia mampu mewujudkan generasi muda yang
Indonesia agar memiliki kemampuan hi- mampu bersaing secara global. Dalam
dup sebagai pribadi dan warga negara pembelajaran Bahasa Inggris terdapat
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif empat keterampilan yang harus dikuasai
dan afektif serta mampu berkontribusi pa- oleh siswa, yaitu: keterampilan menyimak
da kehidupan bermasyarakat, berbangsa, (listening), membaca (reading), menulis
bernegara, dan peradaban maka di butuh- (writing) dan berbicara (speaking). Keempat
kan upaya mempersiapkan generasi masa keterampilan tersebut digunakan untuk
depan yang tangguh, cerdas, mandiri dan menciptakan wacana dalam kehidupan
berpegang teguh pada nilai-nilai spritual. bermasyarakat. Oleh karena itu dalam
Kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran Bahasa Inggris, siswa
pendekatan ilmiah (scientific approach) de- diarah- kan untuk mengembangkan
ngan model pembelajaran berbasis masalah keterampilan tesebut. Dengan menguasai
(problem-based learning), pembelajaran ber- empat kete- rampilan dalam berbahasa
basis penemuan (discovery learning), dan maka siswa mampu berkomunikasi dan
pembelajaran berbasis proyek (project-based berwacana dalam Bahasa Inggris pada
learning). Model pembelajaran tersebut tingkat literasi tertentu.
memberi peluang guru untuk lebih kreatif Penguasaan materi pelajaran baha-
dan inovatif dalam mengembangkan mo- sa Inggris meliputi keterampilan reseptif
del pembelajaran serta mengajak siswa dan produktif. Keterampilan reseptif me-
untuk aktif menggunakan berbagi sumber liputi keterampilan menyimak dan mem-
belajar. baca, sedangkan keterampilan produktif
Secara garis besar, materi pembel- meliputi keterampilan berbicara dan me-
ajaran bahasa Inggris ditekankan pada nulis. Baik keterampilan reseptif maupun
kompetensi berbahasa sebagai alat komu- produktif, siswa perlu mengembangkan
nikasi untuk menyampaikan gagasan dan keterampilan tersebut dalam proses pem-
pengetahuan. Menurut Nawab (2012, p. belajaran. Agar dapat menguasai keteram-
696) teaching English is not merely transmitt- pilan reseptif dan produktif, siswa perlu
dibekali unsur-unsur bahasa lainnya, mi-

Jurnal Inovasi Teknologi


Pendidikan
108 - Jurnal Inovasi Teknologi

salnya tata bahasa, tata tulis, tata bunyi, mun tidak semua strategi atau teknik
sistem makna dan kosa kata. peng- ajaran yang cocok dalam
Kosa kata (vocabulary) adalah hal pembelajaran.
mendasar yang perlu dikuasai oleh siswa Di dalam proses pembelajaran,
dalam pembelajaran, tanpa penguasaan diharapkan guru memiliki strategi belajar
kosa kata yang cukup siswa akan kesulitan sebagai pola-pola umum kegiatan guru
dalam berkomunikasi. Menurut Linse
dan siswa dalam mewujudkan kegiatan
(2005, p. 121) vocabulary is collection of words belajar mengajar untuk mencapai tujuan
that an individual knows. Kosakata adalah pembelajaran. Strategi belajar menurut
kumpulan dari kata-kata agar seseorang Nunan, (Hardini dan Puspitasari, 2011, p.
itu mengerti. Kosakata sangat perlu 12) meliputi rencana, metode, dan perang-
diajarkan kat kegiatan yang direncanakan untuk
kepada siswa untuk menunjang keteram- mencapai tujuan tertentu. Metode pembel-
pilan bahasa Inggris. Penguasaan kosakata
ajaran merupakan cara yang ditempuh
memiliki hubungan yang erat dengan em-
guru untuk menciptakan situasi pembel-
pat keterampilan dalam berbahasa (reading,
ajaran yang menyenangkan dan mendu-
writing, speaking, listening). Tanpa pengu- kung bagi kelancaran proses belajar. Oleh
asaan kosakata, siswa akan terhambat da- karena itu agar siswa mencapai tujuan da-
lam keterampilan reading, writing, speaking lam proses belajar mengajar, pemilihan
dan listening. Penguasaan kosakata yang strategi atau teknik sangat penting diper-
kurang optimal, siswa akan mengalami hatikan. Jika seorang guru belum tepat
kesulitan memahami bacaan bahasa Ing- dalam mempersiapkan hal tersebut, maka
gris dan mengerti makna yang terkandung tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai.
di dalamnya, sehingga sulit dalam men- Kasus seperti ini terjadi pada kelas VII
jawab pertanyaan yang diberikan guru. SMP Negeri 3 Kalasan.
Begitu juga dengan berbicara, siswa akan Dari hasil mengamati dan wawan-
terhambat dalam percakapan meskipun cara dengan guru bahasa Inggris kelas VII
siswa telah menyimak dengan baik apa SMP Negeri 3 Kalasan pada tanggal 21 Juli
yang diutarakan siswa yang lain. 2014, peneliti menemukan fakta sebagai
Berkaitan dengan peraturan peme- berikut: pertama, pemahaman bacaan ber-
rintah tentang Standar Nasional Pendi- bahasa Inggris siswa masih kurang dari
dikan bab IV pasal 19 ayat 1 mengatakan harapan. Kendala yang dihadapi yaitu mi-
bahwa ‘proses pembelajaran pada satuan nimnya kesadaran siswa untuk melakukan
pendidikan diselenggarakan secara inter- aktivitas membaca serta rendahnya pengu-
aktif, inspiratif, menyenangkan, menan- asaan kosakata berbahasa Inggris yang
tang, memotivasi siswa untuk berpartisi- dapat mempengaruhi pemahaman bacaan
pasi aktif, dan memberikan ruang yang berbahasa Inggris. Rendahnya penguasaan
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan ke- kosakata yang dimiliki siswa, menyebab-
mandirian sesuai dengan bakat, minat, dan kan terhambatnya pembelajaran bahasa
perkembangan fisik serta psikologis siswa. Inggris. Siswa kurang memahami penjelas-
Dari pernyataan tersebut, strategi pembel- an yang disampaikan oleh guru, siswa
ajaran merupakan aspek penting dalam kesulitan dalam menjawab pertanyaan
proses belajar mengajar. Dibutuhkan stra- dengan baik secara lisan maupun tulis.
tegi pembelajaran yang menunjang agar Kedua, hanya sebagian kecil dari siswa
terselenggaranya pembelajaran secara in- memliki perbendaharaan kosakata bahasa
teraktif, menyenangkan, dan memotivasi Inggris yang diatas rata-rata. Ketiga, stra-
siswa untuk berpartisipasi aktif. Banyak tegi pembelajaran yang digunakan guru
strategi pembelajaran yang dikembang sudah tidak efektif lagi, dapat diidenti-
oleh para ahli bahasa dalam pembelajaran fikasi saat sebagian siswa acuh tak acuh
bahasa Inggris sebagai bahasa asing, na- dalam mendengarkan penjelasan guru.

Volume 3, Nomor 1, April


Upaya Meningkatkan Perolehan Kosakata dalam 1
...

Dalam rangka mengatasi persoalan pribadi mereka. Peran guru adalah me-
rendahnya pemahaman membaca, diper- mantau proses belajar dan menilai hasil
lukan upaya meningkatkan kemampuan kerja serta mendiskusikannya.
siswa dalam perolehan kosakata serta Masalah rendahnya penguasaan
kemampuan pemahaman membaca siswa kosakata yang dihadapi oleh siswa SMP
khususnya bidang bahasa Inggris. Salah Negeri 3 Kalasan tersebut merupakan
satu upaya yang dapat dilakukan adalah masalah yang penting untuk diatasi. Hal
dengan meningkatkan kualitas ini memotivasi peneliti untuk melakukan
pembelajar- an dengan penerapan strategi penelitian tindakan kelas pada siswa SMP
pembelajar- an yang tepat. Strategi Negeri 3 Kalasan. Peneliti dan guru berdis-
pembelajaran yang tepat adalah strategi kusi bersama mengenai VSS adalah solusi
yang berpusat pada keaktifan siswa. yang tepat untuk memecahkan masalah
Strategi pembelajaran merupakan yang dihadapi. Peneliti dan guru memilih
kunci peningkatan jaminan kualitas pem- strategi VSS karena strategi tersebut me-
belajaran. Hal ini dikarenakan strategi rangkap semua proses pembelajaran baha-
pembelajaran memuat berbagai rencana sa Inggris baik secara lisan maupun tulis.
tindakan yang didesain untuk mencapai Penelitian tentang strategi pembelajaran
tujuan pendidikan tertentu dengan me- termasuk dalam kawasan desain dalam
manfaatkan berbagai sumber daya/kekuat- teknologi pembelajaran.
an dalam pembelajaran (Sanjaya, 2008, p.
126). Stategi pembelajaran selalu bersinam-
bung dengan hasil belajar siswa siswa, Metode Penelitian
dengan begitu pemilihan stategi pembel- Jenis penelitian yang dilakukan
ajaran harus tepat dan efektif. dalam penelitian ini adalah penelitian tin-
Strategi VSS merupakan strategi dakan kelas (PTK), yang bertujuan untuk
yang sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu meningkatkan perolehan kosakata dalam
strategi pembelajaran yang berpusat pada pemahaman membaca bahasa Inggris
siswa (student centered learning). menggunakan strategi VSS pada siswa
Menurut Haggard (1982, p. 203), SMP Negeri 3 Kalasan.
“the vocabulary self-collection or VSS, is a Penelitian dilakukan di SMP Negeri
fundamental way of opening students minds to 3 Kalasan. Penelitian dimulai pada bulan
the wealth of words they encounter in print and September hingga Oktober 2014. Subjek
the oral language that surrounds them each penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3
day:raising word consciousness”. Stategi VSS Kalasan kelas VII B sebanyak 32 siswa.
salah satu alternatif strategi pembelajaran Desain penelitian ini mengikuti
yang mengajak siswa aktif dalam proses model penelitian tindakan kelas menurut
belajar. Dalam strategi ini, siswa diberi ke- Kemmis dan Taggart (1988) yang dilak-
percayaan untuk mencari makna kosakata sanakan dalam 2 siklus. Alur pelaksanaan
yang sulit yang mereka anggap penting tindakan dirancang sebagai berikut: peren-
dan menarik untuk dipelajari berdasarkan canaan, pelaksanaan, pengamatan dan
topik yang telah diberikan guru di akhir refleksi.
pelajaran sebelumnya. Pada pertemuan Data yang dibutuhkan dalam pene-
berikutnya, salah satu siswa dari kelom- litian ini yaitu data tentang pelaksanaan
poknya mempresentasikan apa arti kata pembelajaran. Instrumen dan teknik yang
tersebut menurut mereka dan alasan me- digunakan yaitu observasi, tes dan wawan-
ngapa siswa harus mempelajarinya. Dalam cara.
diskusi ini, dilakukan penyisihan kosakata Teknik analisis data dalam pene-
yang muncul lebih dari satu kali dan kosa- litian ini adalah analisis deskriptif. Ada
kata yang familiar. Kosakata yang terpilih dua jenis data dalam penelitian tindakan
akan masuk ke dalam daftar kosakata ini yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data

Jurnal Inovasi Teknologi


Pendidikan
110 - Jurnal Inovasi Teknologi

kualitatif berupa informasi hasil wawan- annya berupa langkah-langkah yang dila-
cara dan pengamatan untuk mengetahui kukan untuk memecahkan permasalahan
peningkatan pembelajaran bahasa Inggris yang telah dihadapi guru dan siswa. Lang-
menggunakan strategi VSS. Analisis data kah yang dilakukan adalah dengan mene-
kualitatif dilakukan dengan mengadopsi rapkan pembelajaran kosakata dengan
model analisis Miles dan Hubberman menggunakan VSS. Langkah berikutnya
(1984, p. 21). Analisis interaktif tersebut guru dan peneliti menyiapkan instrumen
terdiri dari tiga komponen kegiatan yang observasi dan instrumen tes yang diguna-
saling berkaitan satu sama lain, yaitu: kan untuk mengamati proses tindakan.
reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Data kuantitatif berupa nilai Pelaksanaan Tindakan
tes kosakata bahasa Inggris dan hasil cek
list pengamatan pelaksanaan strategi Pada tahap pelaksanaan tindakan,
pembelajaran VSS. Pengamatan penerapan rencana tindakan diimplementasikan di
strategi VSS menggunakan skala penilaian kelas yang nyata. Proses pembelajaran
dengan rentang nilai dalam bentuk angka ber- langsung di kelas dan pada jam
(4, 3, 2, 1) yang berarti skor 4 sangat baik mengajar yang sesuai dengan jadwal
(SB), skor 3 baik (b), skor 2 kurang (K), pelajaran yang berlaku di kelas VII B SMP
skor 1 sangat kurang (SK). Negeri 3 Kalasan. Guru bersama peneliti
menerap- kan pembelajaran bahasa
Tabel 1. Kualifikasi Perolehan Skor Total Inggris meng- gunakan VSS pada setiap
Pengamatan Penerapan VSS pertemuan.
Berdasarkan hasil penelitian, VSS
Jumlah Skor Kategori berhasil diterapkan dalam mata pelajaran
bahasa Inggris dengan kategori baik pada
61.74 ≤ × ≤ 76 Sangat Baik siklus I dan kategori sangat baik pada sik-
47.4 ≤ × ≤ 61.75 Baik
lus II. Pada siklus I langkah pembelajaran
33.24 ≤ × ≤ 47.5 Kurang
belum mencapai kriteria keberhasilan
19 ≤ × ≤ 33.25 Sangat Kurang
yaitu strategi dan lingkungan. Sedangkan
lang- kah yang telah mencapai kriteria
Hasil Penelitian dan Pembahasan keber- hasilan yaitu sumber belajar dan
Penelitian tindakan kelas dilaksa- peserta didik. Pada siklus II terjadi
nakan dalam 2 siklus. Alur pelaksanaan peningkatan proses pembelajaran
tindakan dirancang sebagai berikut: Peren- sehingga seluruh langkah pembelajaran
canaan, pelaksanaan, pengamatan dan mengalami pening- katan dan mencapai
refleksi. kriteria keberhasilan.
Pelaksanaan berlangsung sesuai
Perencanaan Tindakan dengan langkah-langkah VSS sebagai beri-
kut: (1) siswa diperkenalkan strategi VSS,
Pada tahap perencanaan guru dan tujuan pembelajaran dan proses pembel-
peneliti mengidentifikasi masalah yang di- ajaran, (2) terbentuknya kelompok belajar,
hadapi oleh siswa dalam proses pembela- siswa bekerja sama dalam kelompok kecil,
jaran bahasa Inggris di SMP Negeri 3 (3) siswa diberikan contoh bagaimana
Kalasan. Berdasarkan hasil identifikasi ma- memilih kata-kata penting dari bacaan dan
salah, bahwasanya salah satu sebab meng- menunjukan mengapa kata tersebut pen-
hambatnya proses pembelajaran bahasa ting untuk dipilih, (4) setiap kelompok
Inggris adalah kurangnya perolehan kosa- menyajikan dua kata serta memberikan
kata bahasa Inggris. makna dan alasan memilih kata tersebut
Langkah kedua adalah merancang dipilih dan kalimat di mana kata ini digu-
pemecahan masalah. Rancangan pemecah- nakan. Dalam diskusi, siswa mengelimi-
nasi kata yang sudah digunakan oleh ke-
lompok lainnya, (5) dari hasil temuan

Volume 3, Nomor 1, April


Upaya Meningkatkan Perolehan Kosakata dalam 1
kosa- ...

Jurnal Inovasi Teknologi


Pendidikan
112 - Jurnal Inovasi Teknologi

kata siswa mempresentasikan pada teman Selain pengamatan terhadap proses


sekelasnya kata temuannya, sumber kata pembelajaran pengamatan juga dilakukan
yang didapat, menentukan arti kata yang terhadap hasil belajar siswa. Secara umum,
didapat dan mengapa menurut siswa kata hasil tes hasil belajar siswa pada siklus I
tersebut penting untuk dipelajari, (6) lang- menunjukan adanya peningkatan. Pada tes
kah terakhir adalah siswa menentukan hasil belajar siswa setelah diberi tindakan,
nominasi kata yang akan dipelajari. jumlah siswa yang lulus standar nilai KKM
Dari hasil wawancara, pelaksanaan meningkat. Jumlah siswa yang lulus stan-
pembelajaran yang dilakukan cenderung dar KKM pada saat sebelum diberi tin-
fleksibel karena dari segi tempat, waktu, dakan yaitu 17 siswa atau 53,1% dari jum-
bahan belajar, dan aktivitas pembelajaran lah seluruh anak, sementara jumlah yang
yang dilakukan tidak monoton. Siswa ter- lulus standar KKM setelah diberi tindakan
lihat antusias dalam pengajaran kosakata. yaitu 22 atau 68,7%. Hasil belajar siswa
Berdasarkan hal ini peneliti meningkat 15,6%.
menyimpulkan bahwasanya strategi Berdasarkan hasil tes belajar siswa
pembelajaran kosa- kata menggunakan pada siklus I diketahui rata-rata nilai tes
strategi VSS dapat meningkatkan motivasi yang diperoleh adalah 77,2, dengan nilai
siswa dalam per- olehan kosakata. Siswa terendah 69,6 dan nilai tertinggi 96,9.
diberi kepercayaan untuk memilih Gambar diagram batang berikut ini
kosakata sendiri sehingga siswa lebih menunjukkan lebih jelas peningkatan hasil
mandiri dalam mempelajari kosakata. belajar siswa setelah diberi tindakan.
Pengamatan Tindakan 80,0%
70,0%
Pada tahap pengamatan tindakan, 60,0%
peneliti menggunakan lembar observasi 50,0%
yang telah disusun untuk mengetahui 40,0%
kesesuaian langkah-langkah yang diren- 30,0%
canakan dengan penerapan di dalam kelas. 20,0%
Pengamatan berikutnya adalah memberi- 10,0%
0,0%
kan tes pada setiap siklus untuk menge-
Hasil Belajar AwalHasil Belajar Siklus I
tahui perolehan kosakata dan pemahaman
membaca siswa. Kemudian melakukan wa-
wancara kepada siswa mengenai pelaksa-
naan pembelajaran menggunakan strategi Gambar 1. Diagram Batang Hasil Tes
VSS. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan tin-
dakan VSS siklus II dihasilkan data seba- Berdasarkan hasil pengamatan tin-
gaimana disajikan pada Tabel 2. dakan penerapan VSS siklus II dihasilkan
data sebagaimana disajikan Tabel 3.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Penerapan
VSS Siklus I Tabel 3. Hasil pengamatan Penerapan VSS
Siklus II
No Kompenen Skor Kategori
1 Pendidik 9 Baik
2 Peserta didik 10 Baik
3 Sumber belajar 12 Baik
4 Lingkungan 4 Kurang
5 Strategis 13 Kurang
Skor Total 48 Baik

Volume 3, Nomor 1, April


Upaya Meningkatkan Perolehan Kosakata dalam 1
...
No Kompenen Skor Kategori
1 Pendidik 9 Baik
2 Peserta didik 13 Baik
3 Sumber belajar 12 Baik
4 Lingkungan 6 Baik
5 Strategis 19 Baik
Skor Total 59 Baik

Jurnal Inovasi Teknologi


Pendidikan
114 - Jurnal Inovasi Teknologi

Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa pada siklus I muncul beberapa permasa-
pengamatan penerapan strategi VSS yang lahan dasar diantaranya: Pertama, alokasi
terdiri dari 5 komponen yang diamati, waktu. Guru dan siswa belum meng-
masuk dalam kategori baik. Skor total 59 optimalkan waktu dengan baik walaupun
berdasarkan hasil pengamatan siklus II dalam pelaksanaanya sering terjadi
menyatakan bahwa penerapan strategi insiden diluar waktu perencanaan awal,
VSS berada pada kategori baik. seperti: (1) guru masih sibuk
Selain pengamatan terhadap proses menyimpulkan materi pelajaran
pembelajaran pengamatan juga dilakukan sedangkan bel berbunyi, tanda jam
terhadap hasil belajar siswa pada siklus II. pelajaran berakhir; (2) siswa masih sering
Berdasarkan hasil tes pada siklus II dike- gaduh dalam menominasi kata per-
tahui bahwa rata-rata nilai tes yang diper- kelompok; (3) beberapa siswa masih ba-
oleh siswa 82,4. Siswa yang mencapai KKM nyak yang tidak membawa kamus untuk
sebanyak 28 orang atau 87,5%. Hal ini mendukung perolehan kosakata
berarti, setelah diberi tindakan hasil belajar Kedua, penguasaan kelas. Pengu-
siswa mengalami peningkatan sebesar asaan kelas adalah bagian dari pembel-
18,8%. Hasil perolehan nilai tes pada siklus ajaran. Guru perlu menguasai suasana
II terendah 71,4 dan tertinggi 91,4. Gambar kelas pada saat penerapan strategi VSS.
diagram batang berikut menunjukkan lebih Suasana kelas menjadi gaduh saat siswa
jelas peningkatan hasil belajar siswa setelah yang tergabung dalam kelompok adalah
diberi tindakan. pilihan siswa. Pembagian kelompok tidak
bervariasi, siswa cenderung memilih
100,0%
teman kelompok dengan teman sebangku
80,0% atau teman dibelakangnya.
Ketiga adalah penerapan strategi
60,0% VSS. Pada siklus I penerapan strategi VSS
belum berjalan secara optimal. Siswa cen-
40,0% derung kurang percaya diri dalam me-
nyampaikan hasil kerja kelompok di depan
20,0% kelas. Hal ini menunjukan bahwa siswa
belum terbiasa menggunakan strategi baru
0,0% yang diterapkan.
Hasil Belajar Siklus IHasil Belajar Siklus II
Berdasarkan permasalahan terse-
but, ada beberapa tindakan yang diper-
Gambar 2. Diagram Batang Hasil Tes
baiki pada siklus I pertama adalah alokasi
Hasil Belajar Siswa Siklus
waktu, yaitu: (1) guru menggunakan wak-
II
tu secara optimal dengan mengalokasikan
waktu untuk masing-masing kegiatan se-
Refleksi Tindakan
hingga kegiatan akan berjalan lebih
Pada tahap refleksi tindakan, pene- terarah atau terstruktur; (2) setiap
liti mengevaluasi tindakan yang telah anggota kelom- pok harus memberikan ide
dilaksanakan selama proses pembelajaran dalam meno- minasi kata; (3) guru
bahasa Inggris menggunakan VSS. Hasil memberikan motivasi siswa dengan
analisis kemudian digunakan untuk me- memberi feedback dan bim- bingan, (4)
rencanakan kegiatan pada siklus selanjut- guru memberikan pemahaman kembali
nya. Berdasarkan tindakan yang telah langkah-langkah strategi pembel- ajaran
dilakukan pada siklus I, peneliti dan guru VSS.
berdiskusi mengenai refleksi pembelajaran Permasalahan kedua adalah pengu-
yang telah dilakukan. Menurut peneliti asaan kelas. Guru mengubah penataan
dan guru, selama pelaksanaan strategi VSS duduk siswa dengan mengoptilmalkan ru-
angan menjadi letter U. Hal ini diharapkan
agar guru dapat memantau kegiatan siswa
Volume 3, Nomor 1, April
Upaya Meningkatkan Perolehan Kosakata dalam 1
...

dengan baik. Dari hasil refleksi di atas dasarkan hasil analisis, peneliti dan guru
peneliti masih perlu melakukan tindakan
lanjutan untuk memperbaiki kekurangan
yang terdapat pada siklus I. Hal ini di-
lakukan untuk meningkatkan dan memak-
simalkan perolehan kosakata serta pema-
haman dalam membaca teks bahasa Ing-
gris. Tindakan pada siklus II merupakan
modifikasi rancangan pembelajaran pada
siklus I dengan mengacu pada hasil re-
fleksi siklus I.
Berdasarkan tindakan yang telah
dilakukan pada siklus II, peneliti dan guru
berdiskusi mengenai refleksi pembelajaran
yang telah dilakukan. Menurut peneliti
dan guru, hasil refleksi yang dilakukan
pada siklus II menunjukan bahwa
penerap- an strategi VSS dalam
pembelajaran bahasa Inggris untuk kelas
VII B SMP Negeri Kalasan meningkat.
Terjadinya peningkat- an dalam
memperoleh kosakata bahasa Inggris
dapat dilihat dari perbedaan pe- ningkatan
skor rata-rata pretes, siklus I dan siklus II.
Pada kegiatan pembelajaran, sis- wa
merasa senang, bersemangat, dan ter-
motivasi untuk belajar bahasa Inggris
karna diberi kesempatan untuk mencari
kosakata yang ingin mereka pelajari. Me-
nurut siswa, hal ini mempermudah me-
reka mengingat kosakata dan memahami
teks bacaan bahasa Inggris.
Pada siklus II, guru memberikan
pemahaman kembali langkah-langkah
stra- tegi pembelajaran VSS sehingga
siswa tidak lagi ragu dengan apa yang
dikerjaka- nnya. Guru menggunakan
waktu secara optimal dengan
mengalokasikan waktu untuk masing-
masing kegiatan, sehingga kegiatan akan
berjalan lebih terarah atau terstruktur.
Guru mengalokasikan kegiatan pre-activity
± 15 menit, kegiatan inti ± 60 menit dan
kegiatan penutup ± 15 menit.
Berdasarkan hasil pengamatan dan
wawancara yang dilakukan oleh peneliti
selama tindakan siklus II terhadap subyek,
proses pembelajaran berjalan secara efektif
dan efisien, pembelajaran berlangsung me-
nyenangkan dan memotivasi siswa dalam
memperoleh kosakata bahasa Inggris. Ber-

Jurnal Inovasi Teknologi


Pendidikan
116 - Jurnal Inovasi Teknologi
merasa kegiatan pembelajaran dengan nyimpulkan bahwasanya strategi pembel-
strategi VSS sudah cukup dan tidak perlu ajaran kosakata menggunakan strategi VSS
dilakukan tindakan lanjut karna sudah
ada peningkatan dalam memperoleh
kosakata bahasa Inggris.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan pada siswa SMP Negeri 3
Kalasan, kelas VII B bahwasanya hasil
penelitian ini sesuai dengan teori Rudell
dan Shearer (Harmon, Wood & Kiser,
2009,
p. 59) bahwasanya Rudell dan Shearer
menggunakan VSS kepada siswa kelas VII
dan VIII mencapai hasil yang positif untuk
membantu siswa menjadi lebih mandiri
da- lam mempelajari kosakata baru.
Harmon, Wood & Kiser menambahkan
bahwasanya Fisher, Blachowicz, dan
Smith juga pernah melakukan penelitian
terhadap siswa yang memilih kosakata
sendiri, dalam konteks pembelajaran
kooperatif. Hasil penelitian mereka
menunjukan bahwa siswa dapat
termotivasi untuk lebih mandiri dalam
pembelajaran kata.
Langkah-langkah penerapan VSS
yang digunakan guru sesuai dengan lang-
kah-langkah yang telah diterapkan oleh
Rudell dan Shearer (Yopp, Yopp & Bishop,
2009, p. 139) yaitu, guru mengenalkan
stra- tegi VSS kepada siswa agar siswa
menge- tahui dan dapat membedakan
strategi VSS dengan strategi yang lain.
Kemudian guru meminta siswa untuk
mencari dua kosa- kata yang
berhubungan dengan pelajaran yang
mereka anggap penting untuk dipel- ajari
lewat bahan bacaan dari berbagai sumber
misalnya, koran, majalah, televisi, dan
diskusi kelas. Dari hasil temuan kosa-
kata, siswa mempresentasikan pada
teman sekelasnya. Dalam proses
nominasi, siswa mempresentasikan setiap
kata temuannya, sumber kata yang
didapat, menentukan arti kata yang
didapat, dan mengapa me- nurut siswa
kata tersebut penting untuk dipelajari.
Setelah mendengarkan hasil kosakata
yang telah siswa presentasikan, para
siswa menvoting kosakata yang pen- ting
untuk mereka pelajari.
Berdasarkan hal ini peneliti me-

Volume 3, Nomor 1, April


Upaya Meningkatkan Perolehan Kosakata dalam 1
...

dapat meningkatkan motivasi siswa dalam tersebut penting untuk dipilih, (4) setiap
perolehan kosakata. Siswa diberi keperca- kelompok menyajikan dua kata serta mem-
yaan untuk memilih kosakata sendiri se- berikan makna dan alasan memilih kata
hingga siswa lebih mandiri dalam mem- tersebut dipilih dan kalimat di mana kata
pelajari kosakata. ini digunakan. Dalam diskusi, siswa meng-
Hasil penelitian ini sesuai dengan eliminasi kata yang sudah digunakan oleh
teori Rudell dan Shearer (Harmon, Wood kelompok lainnya, (5) dari hasil temuan
& Kiser, 2009, p. 59) bahwasanya Rudell kosakata siswa mempresentasikan pada
dan Shearer menggunakan strategi VSS teman sekelasnya kata temuannya, sumber
(Vocabulary Self-Collection Strategy) kepada kata yang didapat, menentukan arti kata
siswa kelas VII dan VIII mencapai hasil yang didapat dan mengapa menurut siswa
yang positif untuk membantu siswa men- kata tersebut penting untuk dipelajari (6)
jadi lebih mandiri dalam mempelajari kosa- langkah terakhir adalah siswa menentukan
kata baru. Harmon, Wood & Kiser menam- nominasi kata yang akan dipelajari.
bahkan bahwasanya Fisher, Blachowicz, Peningkatan hasil belajar siswa di-
dan Smith juga pernah melakukan pene- tunjukan dengan penambahan jumlah
litian terhadap siswa yang memilih kosa- yang lulus standar KKM dari sebelum di-
kata sendiri, dalam konteks pembelajaran beri tindakan hingga setelah tindakan.
kooperatif. Hasil penelitian mereka me- Jumlah siswa yang lulus standar KKM se-
nunjukkan bahwa siswa dapat termotivasi belum diberi tindakan 17 siswa atau
untuk lebih mandiri dalam pembelajaran 53,1% dan setelah diberi tindakan pada
kata. siklus I sebanyak 22 siswa atau 68,7 %.
Dengan meningkatnya perolehan Pada siklus II, jumlah siswa yang lulus
kosakata bahasa Inggris akan memudah- standar KKM sebanyak 28 siswa atau
kan siswa dalam memahami bacaan ber- 87,5%.
bahasa Inggris. Hal ini senada dengan
pernyataan Munkova (2014, p. 199) bahwa Saran
membaca merupakan suatu keterampilan Berdasarkan kesimpulan dapat di-
yang memiliki beberapa aspek pendukung, kemukakan saran bagi guru bahasa Inggris
diantaranya penguasaan kosakata dan ke- untuk selalu berupaya meningkatkan per-
mampuan memahami atau menyimpulkan olehan kosakata bahasa Inggris siswa, ka-
kata-kata dalam bacaan. rena penguasaan kosakata bahasa Inggris
adalah salah satu faktor utama dalam me-
Simpulan dan Saran ningkatkan pemahaman bacaan berbahasa
Inggris. Strategi VSS dapat digunakan se-
Simpulan bagai alternatif dalam meningkatkan
Hasil penelitian tindakan kelas perolehan kosakata bahasa Inggris siswa.
yang telah dilakukan di kelas VII B di SMP Hal tersebut dinilai mampu meningkatkan
Negeri 3 Kalasan dengan menggunakan perolehan kosakata bahasa Inggris secara
strategi VSS) dapat digunakan untuk me- mandiri.
ningkatkan perolehan kosakata dalam pe-
mahaman bacaan bahasa Inggris. Penerap- Daftar Pustaka
an strategi VSS dilakukan melalui langkah-
Nawab. (2012). Is it the way to teach
langkah berikut (1) siswa diperkenalkan
language the way we teach la-
VSS, tujuan pembelajaran dan proses pem-
nguage? English language teaching
belajaran, (2) terbentuknya kelompok bel-
in rural Pakistan. Academic Research
ajar, siswa bekerja sama dalam kelompok
kecil, (3) siswa diberikan contoh bagai- International. Vol 2,2. 696-704.
mana memilih kata-kata penting dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
bacaan dan menunjukan mengapa kata (2006). Standar kompetensi dan kom-

Jurnal Inovasi Teknologi


Pendidikan
118 - Jurnal Inovasi Teknologi

petensi dasar tingkat SMP/MTs dan konsep, dan implementasi). Yogya-


SMPLB. Jakarta: BSNP. karta: Familia.
Munkova, D., et al. (2014). Personal need Kemmis, S. & Taggart, R.M. (1988). The
for structure and reading compre-
action research planner. Victoria:
hension in a foreign language.
Deakin University.
Studia Psychologica. 56,3. 199-214
Linse, C. T. & Nunan, D. (2006). Practical
Haggard, M. (1982). The vocabulary self-
English language teaching. Boston:
collection strategy: An active
McGraw Hill.
approach to word learning. Journal
of Reading. 26,3. 203-207. Sanjaya, W. (2011). Kurikulum dan pem-
belajaran. Jakarta: Kencana.
Harmon, J.M., Wood, K.D., Kisser, K. (Ja-
nuari 2009). Promoting vocabulary Yopp, H.K., Yopp, R.H., & Bishop, A.
learning with interactive word wall. (2009). Vocabulary instruction for
Middle School Journal. 40,3. 58-63. academic success. Huntington Beach,
CA: Shell Education.
Isriani Hardini, I., & Puspitasari, D. (2012).
Strategi pembelajaran terpadu (teori,

Volume 3, Nomor 1, April

Anda mungkin juga menyukai