Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

DI SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH KATEGORI UNGGUL


(ANALYSIS BEST PRACTICE PENGAJARAN BAHASA INGGRIS
UNTUK ANAK)

Bambang Harmanto
Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Email : bambange.unmuhpo@gmail.com

ABSTRAK
Pengajaran bahasa Inggris Untuk Anak di SD yang sering disebut English for Young
Learners (EYL), yang mulai dikenalkan secara formal di Indonesia sejak tahun 1994 masih
menarik untuk diteliti karena hasil pembelajaran bahasa Inggris di tingkat SD/MI selama ini
masih dianggap masih kurang memuaskan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis domain pembelajaran bahasa Inggris yang dilakukan oleh guru di SD/MI unggul
di kabupaten Ponorogo yang meliputi: cara guru merencanakan pembelajaran yang sesuai
dengan prinsip mengajar bahasa Inggris bagi anak, cara guru mengkondisikan suasana
pembelajaran yang sesuai dengan prinsip mengajar bahasa Inggris bagi anak, dan cara guru
melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip mengajar bahasa Inggris bagi anak.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan fenomenologis
dimana peneliti ingin mengkaji keadaan yang nyata pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris di
tingkat sekolah dasar di kabupaten Ponorogo. Hasil penelitian tersebut akan dipaparkan secara
deskriptif kualitatif. Dalam persipan mengajar RPP yang mereka siapkan belum sepenuhnya
menngacu pada prinsip – prinsip tersebut yang antara lain RPP harus meyakinkan bahwa siswa
bisa menikmati pembelajaran bahasa Inggris. Dalam hal pengkondisian kelas selama
pembelajaran dari ketiga subjek yang diamati realatif sama. Suasana kelas tercipta cukup
kondusif dan terkendali. Akan tetapi pengkondisian kelas tersebut masih bersifat konvensional.
Apabila disinkronkan dengan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Inggris untuk anak, kegiatan
yang dilakukan masih dominan pada kegiatan yang berpusat pada guru (teacher center). Peran
siswa masih minimal karena pembelajarannya masih berpusat pada buku teks. Berdasarkan
temuan ini maka peneliti menyarankan kepada praktisi atau guru bahasa Inggris untuk anak atau
guru bahasa Inggris SD/MI untuk mengkaji lebih jauh tentang hakekat dan gaya belajar
pembelajar muda dengan melalui kajian literatur, pelatihan, atau berbagai pengalaman dengan
teman sejawat.

Kata Kunci: Bahasa Inggris untuk Anak, Menejemen Pembelajaran, Prinsip Pembelajaran
Bahasa Inggris untuk Anak.

PENDAHULUAN dan professional di bidang tersebut masih


Pengajaran bahasa Inggris Untuk Anak di SD belum dilakukan secara maksimal (Musthafa,
yang sering disebut English for Young 2010). Sehingga dampak
Learners (EYL), yang mulai dikenalkan
secara formal di Indonesia sejak tahun 1994
masih menarik untuk diteliti. Keputusan
memasukkan Bahasa Inggris sebagai muatan
local nampaknya belum diiringi dengan
analisis kebutuhan yang riil. Kebanyakan
sekolah memberlakukannya hanya karena
gengsi atau alasan lain (Saukah, 2009).
Bahkan menyiapkan SDM yang kompeten

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 Januari 2015 | 16


dari pemberlakuan kebijakan ini mengarah Sejalan dengan undang-undang
kepada ketidakefektifan pembelajaran tersebut Anugerahwati and Saukah (2010)
bahasa Inggris di SD/MI secara umum. pernah meneliti tentang profil guru teladan
Terkait dengan hasil pembelajaran yang mencerminkan guru yang professional
bahasa Inggris di tingkat SD/MI selama ini menyimpulkan bahwa kebanyakan kualitas
masih dianggap masih kurang memuaskan. yang terpenting bagi guru teladan adalah
Banyak penelitian yang telah dilakukan kompetensi kepribadian. Guru yang ideal
untuk mengetahui faktor-faktor yang menurut kompetensi ini adalah guru yang
menyebabkan ketidak efektifan dekat dengan anak dan memahami bahwa
pembelajaran bahasa Inggris di SD/MI bahasa Inggris itu sulit maka ia tidak akan
tersebut misalanya Aisah and Hidayat mudah marah kepada siswa. Bagi siswa satu
(2010), Damayanti, (2010), Gunawan and hal yang paling penting bagi mereka adalah
Suharno (2008), Listia and Kamal (2008), guru harus baik, lucu, humoris, sabar, dan
and Rachmajanti (2005). Semua suka membantu.
menyimpulkan bahwa salah satu faktor yang Kompetensi berikutnya yang penting
menyebabkan hasil yang tidak dikehendaki adalah kompetensi pedagogic. Ia harus
adalah kurangnya pendidik atau guru yang memiliki metode yang variatif agar anak
professional. tertarik pada pelajaranya. Ia juga harus
Bahkan berdasarkan penelitian yang menggunakan media yang bervariasi yang
dilakukan oleh Suyanto (2005) selama tiga tidak hanya berpegang pada buku teks. Dan
tahun menunjukkan bahwa hanya 20% guru ia harus menyajikan materi yang menarik
bahasa Inggris yang ada di SD/MI dan otentik sehingga siswa dapat memiliki
dikatagorikan memenuhi syarat sedangkan pengalaman menggunakan bahasa Inggris
80% lainnya masih jauh dari kebutuhan untuk komunikasi yang sesungguhnya.
karena tidak memiliki latar belakang bahasa Kompetensi yang terakhir adalah
Inggris yang cukup. Hal ini sejalan dengan kompetensi professional yaitu kompetensi
yang ditemukan oleh Faridi (2010) yang untuk menguasai matari mata pelajaran.
mengatakan bahwa kebanyakan guru bahasa Dalam kompetensi ini, guru dituntut menjadi
Inggris di SD/MI masih menggunakn contoh bagai siswa sehingga ia harus
metode “chalk and talk” (kapur dan menguasai dengan baik materi apa yang
ceramah) yang mana akan menunjukkan diajarkan.
kurang profesionalnya proses pembelajaran. Mengingat bahwa mengajar anak
Bahkan beberapa guru tersebut tidak bisa berbeda dengan mengajar orang dewasa,
berbahasa Inggris yang baik dan tidak bisa maka Patel and Jain (2008) menegaskan
memilih metode dan materi yang terbaik bahwa tidak semua guru bisa mengajar
untuk diterapkan di kelas. Fenomena ini disemua level yang masing-masing meiliki
tentu kurang menguntungkan bagi peserta prinsip yang berlainan. Guru yang mengajar
didik dan tidak mendukung misi sekolah di sekolah menengah belum tentu berhasil
untuk memberikan kualitas pendidikan mengajar di sekolah dasar karena karakter
bahasa Inggris. (Sulistyo, 2010). siswanya berbeda termasuk motivasinya.
Dengan mempertimbangkan Anak biasanya memiliki motivasi
gambaran diatas, maka peran guru yang baik belajar yang baik dari dalam dirinya. Hal ini
dan berkualitas sangat dibutuhkan dalam tampak ketika ia mendengan kata yang ia
proses belajar mengajar. Pertanyaan yang pahami pertama kali atau mainan
muncul adalah seperti apakah guru yang kesuakaanya yang ia miliki. Namun
baik itu? Pertanyaan ini sederhana tetapi motivasi ini menurun ketika ia memperoleh
sulit untuk menjawabnya. Menurut Undang- pengetahuan yang abstrak. Oleh karena itu
undang guru dan dosen Nomor 14 tahun menjaga motivasi anak untuk tetap tinggi
2005 mengamanatkan bahwa semua guru di adalah pekerjaan guru yang terpenting.
Indonesia memiliki empat kompetensi yaitu Menurut Musthafa (2010), guru bahasa
kepribadian, pedagogik, sosial, dan Inggris SD harus tahu tentang karakteristik
professional. anak dan bagaimana anak belajar bahasa.
Dengan bekal pengetahuan ini akan

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 Januari 2015 | 17


membantu mereka mampu mengajar dengan efektif. Sesuai dengan masalah di atas maka,
baik dan menampilkan yang terbaik. tujuan penelitian ini adalah untuk
Dengan kata yang lain, guru yang baik akan menganalisis domain pembelajaran bahasa
mampu membantu siswa belajar dan Inggris yang dilakukan oleh guru di SD/MI
mengetahui bagaimana siswa mencapai hasil unggul yang meliputi: (1) Cara guru
yang terbaik. merencanakan pembelajaran yang sesuai
Agar bisa mendapatkan predikat guru dengan prinsip mengajar bahasa Inggris bagi
Bahasa Inggris yang baik di tingkat sekolah anak; (2) Cara guru mengkondisikan suasana
dasar, menurut McClosckey (2003), guru pembelajaran yang sesuai dengan prinsip
harus memiliki tujuh prinsip mengajar yaitu: mengajar bahasa Inggris bagi anak; dan (3)
(1) memberikan pengalaman belajar yang Cara guru melaksanakan pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan, (2) membantu sesuai dengan prinsip mengajar bahasa
mengembangkan dan mempraktekan bahasa Inggris bagi anak.
melalui kolaborasi, (3) menggunakan
kegiatan tematik dan multi dimensional, (4)
menyediakan masukan yang mudah
dipahami melalui teknik pendampingan, (5)
mengintegrasikan bahasa sesuai dengan METODE PENELITIAN
konteknya, (6) membolehkan dan Rancangan Penelitian
mengintegrasikan bahasa dan budaya local, Penelitian ini merupakan penelitian
dan (7) memberikan target dan umpan balik lapangan dengan menggunakan pendekatan
penmpilan siswa yang jelas. fenomenologis dimana peneliti ingin
Sepanjang penulis mengamati peserta mengkaji keadaan yang nyata pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru pembelajaran bahasa Inggris di tingkat
(PLPG) secara informal, dapat disimpulkan sekolah dasar di kabupaten Ponorogo. Hasil
bahawa beberapa guru bahasa Inggris SD penelitian tersebut akan dipaparkan secara
menerapkan kerangka mengajar anak yang deskriptif kualitatif.
berbeda dengan prinsip mengajar di atas.
Hal ini menandakan bahwa guru tersebut Sumber dan Jenis data
kurang dukungan professional dan pelatihan Sumber data diperoleh dari sample 4
dalam jabatan. Pinsip dan kerangkan Sekolah Dasar di Ponorogo. Sekolah
mengajar yang baik itu sesungguhnya seperti tersebut diambil dengan asumsi sebagai
apa yang bisa diikuti guru BI SD yang lain? perwakilan untuk sekolah dasar / Madrash
Pertanyaan ini menarik dan menantang Ibtidaiyah yang berkatagori Unggul yang
untuk dikaji. Bagi peneliti, ini akan bisa ada di kabupaten Ponorogo. Jenis data
bermanfaat untuk merumuskan dan dalam penelitian ini adalah data primer data
mendiskripsikan tentang guru yang sukses hasil pengamatan lapangan tentang teknik
menerapkan kerangkan dan prinsip pembelajaran bahasa Inggris yang baik yang
pembelajaran bahasa Inggris bagai anak di sesuai dengan prinsip pembelajaran bahasa
SD/MI untuk anak dan hasil analisis dokumentasi
Untuk tujuan penelitian ini, maka peneliti perencanaan pembelajaran
akan lebih focus pada pengamatan guru di
dalam kelas yang sedang mengajar. Tehnik Pengumpulan data
Komponen mengajar yang di lakukan guru Dalam mengumpulkan data, peneliti
mulai dari awal sampai dengan selesai akan menggunakan tehnik observasi dan
adalah pokok yang akan diteliti. Sehingga document analisis. Peniliti akan
produk penelitian ini diarahkan pada menggunnakan catatan lapangan dan video
pendokumentasian pola mengajar yang untuk merekam aktivitas yang dilakukan
bervariasi yang dianggap baik. Agar oleh subjek penelitian. Sedangkan analisis
memperoleh data yang abash, peneliti harus dokumentasi untuk mengalisis perencanaan
menetukan sekolah/ madrasah yang yang pembelaran (lesson plan)
dikategorikan unggul yang telah
menerapkan pembelajaran BI yang baik dan

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 Januari 2015 | 18


Teknik Analisis dan Penafsiran Data yang diamati dapat dipaparkan seperti
Data yang diperoleh akan dianalisis berikut.
dengan pentahapan interaksionis sebagai
berikut. a. Merencanakan pembelajaran
Data dalam penelitian ethnograph Ruang lingkup yang diamati dari
dikumpulkan selama penelitian berlangsung perangkat pembelajaran yang merupakan
yang meliputi seluruh pertanyaan yang bagian dari perencanaan pembelajaran
dirumuskan dan analisis dilakukan pada adalah perumusan tujuan pembelajaran,
waktu yang sama dengan pengumpulan data. materi pembelajaran, metode pembelajaran,
Analysis data dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran, dan evaluasi
reduksi data, penyajian data dan pembelajaran.
penyimpulan data Dari hasil telaah perangkat
Reduksi data penelitian ini pembelajaran, ditemukan bahwa semua
dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu subjek telah membuat perencaan
tahap perencanaan dan penggondisian kelas, pembelajaran sesuai dengan standar
dan implementasi perencanaan perangkat pembelajaran sebelum
pembelajaran. Katagori pertama yaitu data pelaksanaan pembelajaran. Akan tetapi dari
yang di peroleh dari dokumentasi akan ketiga subjek, subjek 1 penjelasannya lebih
direduksi dengan cara mengolongkan, rinci terutama dalam penulisan tujuan
kemudian membuang yang tidak perlu dan pembelajaran. Subjek 1 melengkapi tujuan
selanjutnya menyajikan secara naratif . Data pembelajaran dengan kompetensi dasar dan
kategori kedua dan ketiga penyajian data indikator, sementara subjek yang lain tidak
dilakukan secara naratif pula dan hasilnya menyertakannya. Penemuan yang lain
disajikan dalam bentuk narasi sebagai adalah bahwa dari unsur penilaian, hampir
bentuk simpulan dengan menyesuaikan semua tidak melampirkan rubrik penilaian
rumusan masalah yang diajukan. dan instrumen penilaiannya.
.
HASIL PENELITIAN DAN b. Mengkondisikan suasana
PEMBAHASAN pembelajaran
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
Ada empat sekolah dasar yang ketika masing-masing subjek melakukan
direncanakan untuk diobservasi terkait pembelajaran di dalam kelas, ditemukan
dengan manejemen pembelajaran bahasa bahwa mereka sudah ada upaya untuk
Inggris yang sesuai dengan prinsip mengajar mengkondisikan kelas dengan maksimal.
bahasa Inggris bagi anak. Empat sekolah Hal ini terlihat ketika saat mereka membuka
dasar tersebut dikatagorikan unggul karena kelas di mana masing-masing subjek
prestasi yang di raih dan jumlah siswa yang menyakan kabar. Semua juga sudah
besar yang menunjukkan tingkat animo menjaga lingkukangan pembelajaran yang
kepercayaan yang tinggi. Empat sekolah kondusif. Mereka terlihat percaya diri untuk
tersebut adalah SDN Mangkujayan 1 (subjek mengajar. Namun belum nampak
1), SDN Bangunsari 1 (subjek 2), SD membangkitkan percaya diri anak. Hal ini
Muhammadiyah 1 (Subjek 3), dan SD terlihat secara jelas ketika mereka kurang
Muhammadiyah 2 / SDMT (subjek 4). Akan proaktif mengajak anak masuk kedalam
tetapi dari keempat SD tersebut yang pelajaran. menciptakan suasana yang positif
bersedia untuk di teliti adalah 3 SD. bagi anak, memberikan kesempatan bagi
Sementara 1 SD yang merupakan subjek 2 semua anak untuk berbicara, mengijinkan
tidak bersedia karena alasan tertentu. Semua siswa menggunakan bahasanya dengan
subjek tersebut di amati sesuai dengan suasana yang tidak menakutkan, memiliki
rumusan masalah yang telah dirumuskan di perilaku yang hangat dan bersahabat dalam
dalam bab sebelumnya. Adapun hasil menyikapi kesalahan siswa, menciptakan
pengamatan tentang manejemen suasana kelas yang aman dan nyaman,
pembelajaran bahasa Inggris dari subjek menciptakan lingkungan fisik yang nyaman,
memberikan motivasi belajar dengan

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 Januari 2015 | 19


memberikan materi dan media visual yang mencapai tujuan pembelajaran. Subjek 3 dan
menarik dan warna-warni . Dan mereka 4 tidak menggunakan tehnik-teknik yang
massih sedikit memberikan penghargaan mengembangkan tujuan pembelajarannya,
kepada siswa yang megerjakan dengan benar melakukan penyesuaian pelajaran jika
membimbing siswa yang melakukan memungkinkan.
kesalahan, mengulang dan menjelaskan Dari sisi penyampaian materi, semua
materi yang dianggap kurang jelas oleh subjek menyajikan isi dengan tepat terutama
siswa, melaksanakan pembelajaran dengan subjek 1. Mereka menyajikan materi pada
alami dan santai. level yang sesuai, menyajikan pokok
Dalam hal mengatur perilaku siswa bahasan yang sesuai dengan rencana
untuk memberikan kesempatan pembelajaran. Hanya mereka tidak
pembelajaran yang produktif kurang terlihat. menghubungkan isi dengan contoh yang
Dan juga mereka tidak menyampaikan relevan dengan situasi - situasi baruatau
harapan tentang pelajaran yang disampaikan. kejadian yang terkini.
Namun ada yang positif yaitu suma subjek Dari pengamatan yang dilakukan ,
memonitor jalanya pembelajaran, merespon subjek 1 terlihat sekali memberikan
siswa yang tidak disiplin. Pemanfaatan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dalam
waktu yang tersedia untuk pengajaran proses pembelajaran. Ia mempraktekkan
cukup, tetapi mereka mereka kurang SCL, melakukan pengelompokan atau
menyediakan waktu untuk memeriksa berpasangan secara efisien, menekankan
pemahaman siswa, memberikan alokasi peran siswa dan menyediakan tugas dan
waktu yang tepat untuk materi yang cocok, kegiatan yang bermakna, melibatkan siswa
dan melaksanakan perpindahan kegiatan dalam setiap kegiatan pembelajaran,
yang tepat. menunjukan kemampuan komunikasi yang
Bahasa pengantar guru tidak efektif dengan siswa, mendoorong
dilakukan secara monolingual, tetapi partisipasi siswa. Sementara untuk subjek 3
bervariasi walaupun bahasa Inggris mereka dan 4 masih banyak menggunakan model
cukup, berbicara lancar, dan cukup pembelajaran TCL. Sehingga peran siswa
kompeten dan jelas dalam menjelaskan, belum banyak dimanfaatkan.
membantu siswa dalam mengekspresikan Dalam proses penilaian, semua subjek
bahasanya, mengoreksi dan memberikan melakukan penilaian secara konsisten
umpan balik terhadap kesalahan siswa mengamati kinerja siswa yang sedang
dengan tepat. Namun mereka kurang berlangsung. Akan tetapi penilaiannya masih
menyesuaikan tingkat kecepatan dan banyak yang mengacu pada buku teks.
kesulitan bahasa yang dialami oleh siswa. Mereka menggunakn tehnik penilaian
tertulis dan lisan. Selama pengamatan tidak
c. Melaksanakan pembelajaran tampk mereka menyediakan waktu umpan
Dari hasil pengamatan saat mereka balik bagi siswa. Untuk menghasilkan bukti
mengajar ditemuakan bahwa semua subjek perkembangan akademik siswa dibawah
menyampaikan pengajaran dengan efektif. pengajarannya tidak dilakukan saat
Mereka memiliki sesi review diawal pengajaran berlangsung akan tetapi akan di
pembelajaran dan pengetahuan siswa masukan dalam penilaian harian yang
digunakan dengan baik. Namun penjelasan kemudian akan menjadi nilai komulatif
dan peraturan dalam pelaksanaan dengan nilai ujian.
pembelajaran belum tampak jelas dan
mudah walaupun aktivitas pembelajarannya KESIMPULAN DAN SARAN
mengacu pada tujuan dan materi Dari data yang telah terkumpul maka
pembelajaran. Mereka juga tidak bisa diambil beberap kesimpulan bahwa
mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas. secara umum sebagai tugas guru
Walaupun pembelajarannya runtut dengan menyiapkan perangkat pembelajaran berupa
menggunakan variable pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
materi dan media, mereka kurang adalah hal yang sudah biasa. Tidak satupun
memanfaatkan peralatan dilingkungan untuk subjek yang diamati tidak membuat RPP

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 Januari 2015 | 20


walaupun sistematika penulisan dan tertulis dalam buku teks. Sehingga
komponennya berbeda. Akan tetapi apabila kegiatannya tidak menampakan kegiatan
dikonfirmasi dengan prinsip pembelajaran yang menyenangkan dan komunikatif.
bahasa Inggris untuk anak, RPP yang Berdasarkan temuan ini maka peneliti
mereka siapkan belum sepenuhnya menyarankan kepada praktisi atau guru
menngacu pada prinsip – prinsip tersebut bahasa Inggris untuk anak atau guru bahasa
yang antara lain RPP harus meyakinkan Inggris SD/MI untuk mengkaji lebih jauh
bahwa siswa bisa menikmati pembelajaran tentang hakekat dan gaya belajar pembelajar
bahasa Inggris. Penanda dari kesenangan ini muda dengan melalui kajian literatur,
bisa ditunjukkan dengan aktifitas yang pelatihan, atau berbagai pengalaman dengan
menyenangkan dan permainan. Disamping teman sejawat.
itu komponen terpenting RPP bahasa Inggrs .
untuk anak harus bisa menciptakan Daftar Pustaka
pengalaman belajar yang positif bagi anak. Aisah, Eneng E. and Hidayat, Deden
Dalam hal pengkondisian kelas selama R.2010. Teacher Talk on Expanding
pembelajaran dari ketiga subjek yang ESL Primary Classroom Discourse (A
diamati realatif sama. Suasana kelas tercipta Case Study in an International School
cukup kondusif dan terkendali. Akan tetapi in Bandung). Paper presented in The
pengkondisian kelas tersebut masih bersifat 57th Teflin International Conference
konvensional. Apabila mengacu pada Bandung 1-3- 2010 Indonesian
prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Inggris University of Education
untuk anak, kegiatan – kegiatn yang Anugerahwati, Mirjam and Saukah, Ali.
dilakukan masih perlu dikembangkan lagi. 2010. Professional Competence of
Mereka tidak menggunkan media English Teachers in Indonesia: A
pembelajaran yang merepresentasikan Profile of Exemplary Teachers
pembelajaran untuk anak. Disamping itu Indonesian.Journal of English
penggunaan teknologi masih belum Language Teaching Volume 6/Number
dilakukan sepanjang pembelajaran. Dalam 2 October 2010
penggunaan bahasa Inggris sebenarnya
sudah cukup bagus dan komunikatif, akan Branson, Jane. 2005. A Handbook For
tetapi masih sering ada sisipan-sisipan Primary And Secondary School
bahasa Indonesia yang bisa mengurangi Teachers. Milton Park:
pemajangan (exposure) bahasa Inggris Routledgefalmer
secara maksimal. Hal yang perlu Brown, Marisa and McMorrow , Justin
ditingkatkan lagi adalah penciptaan suasana .1998. Assessing Learning Outcomes
kelas yang memungkinkan anak belajar APQC Institute for Education Best
secara bebas baik dari sisi penataan tempat Practices. Texas. American
duduk dan juga pengelompokan siswa Productivity & Quality Center.
selama pembelajaran berlangsung. Seperti Cahyani, Hilda and Cahyono, Bambang
pembelajaran yang lain, pelajaran bahasa Yudi. 2011. Best Practices in the
Inggris di sekolah - sekolah yang diamati Teaching of English. Malang. State
masih dilaksanakan dengan pola University of Malang Press.
pembelajaran umum yaitu pembukaan, Cartwright, Rebecca, Weiner, Ken, and
kegiatan inti, dan penutup. Namun apabila Veneruso, Samantha Streamer. 2009.
disinkronkan dengan prinsip-prinsip Student Learning Outcomes
pembelajaran bahasa Inggris untuk anak, Assessment Handbook. Maryland
kegiatan yang dilakukan masih dominan Montgomery College.
pada kegiatan yang berpusat pada guru Damayanti, Ika L. 2010. A Child-
(teacher center). Peran siswa masih minimal FriendlyWay to Teaching Young
karena pembelajarannya masih berpusat Learners: The Implementation of M-U-
pada buku teks. Walupun penilaian F Framework. Paper presented in The
dilakukan secara lisan, namun penilaian 57th Teflin International Conference
tersebut masih mengacu pada teks-teks yang

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 Januari 2015 | 21


Bandung 1-3- 2010 Indonesian Laborda, Jesús García. 2006. Teaching EFL
University of Education to Children: The Delight of Being
Faridi, Abdurrachman. 2010. The Constantly Challenged. Forum. Volume
Development of Context-Based English 10, Number 3 December 2006
Learning Resources for Elementary Lapsansky, Janice. 2003. Learning Outcome
Schools in Central Java. Excellence in Project. Retrieved on 10/4/11. From
Higher Education, Volume 1, Numbers Website.http://pandora.cii.wwu.edu/cii/
1 & 2, December 2010, pp. 23-30 resources/outcomes/tlf/psychology.asp
Gibbons, Pauline. 2002. Scaffolding McCloskey, Mary Lou. 2003. Principles and
Language, Scaffolding Learning: Best Practices for Teaching English to
Teaching Second Language Learners in Elementary Learners. Arkansas TESOL.
the Mainstream Classroom. April 25 (2003); pp 1- 9.
Portsmouth. Heinemann Musthafa, Bachrudin 2010. Five Pillars of
Good, Thomas L., Wile, Caroline R. H., and Teaching English to Young Learners in
Florez, Ida R.. 2009. Effective Indonesia. Paper presented in The 57th
Teaching: An Emerging Synthesis. In Teflin International Conference
Saha, Lawrence J. and Dworkin , A. Bandung 1-3- 2010 Indonesian
Gary (Eds). International Handbook of University of Education
Research on Teachers and Teaching: Musthafa, Bachrudin. 2010. Teaching
Part Two (pp803- 816).New English to Young Learners in
York:Springer Science+Business Indonesia: Essential Requirements.
Media, LLC. EDUCATIONIST Vol. IV No. 2 Juli
Gunawan, Muhammad H. and Suharno 2010.
.2008. Teachers’ Understanding of EYL Nash, Susan Smith. 2005. Learning Objects,
Principles and Their Ability to Apply the Repositories, and Learning
Principles in Teaching Practices: A Theory:Preliminary Best Practices for
Qualitative Study At Elementary Schools In Online Courses. Interdisciplinary
Bandung, Indonesia. Paper presented in Journal of Knowledge and Learning
The 2008 Asia TEFL International Objects Volume 1, pp 218-227.
Conference. Bali, Indonesia 1-3 August Patel, M.F. and Jain, P.M. 2008. English
2008. Language Teaching: Methods, Tools &
Haynes, Judie. 2010. Teaching English Techniques. Jaipur. Sunrise Publishers
language learners across the content Saukah, Ali. 2009. English Language
areas. United States of America. Teacher Education in Indonesia. In
ASCD. Choi, Yeon Hee & Spolsky, Bernad
Hird, B., Thwaite, A.,Breen, M., Milton, M., (Eds), English Education in Asia:
and Oliver, R..2000. Teaching English History and Policies (pp, 1-28) Seoul:
as a second language to children and Asia TEFL.
adult: variation in practice. Language Shin, Joan Kong. 2011. Principles and
Teaching Research. 4,1 (2000);pp 3 – Practices of Best Practices for teaching
32. English to young learners. Paper
Hoopingarner, Dennie. 2010. Best Practices: presented at the TESOL Arabia
Teaching English in Yilan. Taiwan. Conference in Dubai
Fullbight Taiwan Foundation for Sommer, Dorothy. 2011. Teaching English
Scolarly Exchange. to Young Learners. ETAS Journal
Listia, Rina and Kamal, Sirajudin. 2008. Summer 2011.
Kendala Pengajaran Bahasa Inggris di Suyanto, Kasihani K. E. 2005. What Do The
Sekolah Dasar. Retrieved on February Teachers of EFL Say?Paper presented
11, 2011. From Website in The 53rd TEFLIN
http://pbingfkipunlam.wordpress.co INTERNATIONAL CONFERENCE.
m/2008/10/21/kendala-pengajaran- Yogyakarta, December 6—8, 2005
bahasa-inggris-di-sekolah-dasar/ Walker, Robert J. 2008.Twelve
Characteristics of an Effective Teacher:

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 Januari 2015 | 22


A Longitudinal, Qualitative, Quasi-
Research Studyof In-service and Pre-
service Teachers’ Opinions.
Educational HORIZONS Fall 2008 pp.
61-67.

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 1 Januari 2015 | 23

Anda mungkin juga menyukai