Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER ANGKATAN KE-78

PERAN MODERISASI BERAGAMA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL


KABUPATEN LAHAT

TAHUN 2023

“EFEKTIVITAS PENERAPAN PERMAINAN MENEBAK DALAM


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS
SISWA DI SMPN 7 LAHAT DESA ULAK MAS”

Di Susun Oleh:

Yasmin Syahrina
2020205023

Kelompok 30
Dosen Pembimbing Lapangan:

Dra. Enok Rohayati,M.Pd.I

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2023
EFEKTIVITAS PENERAPAN PERMAINAN MENEBAK DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS
SISWA DI SMPN 7 LAHAT DESA ULAK MAS

Yasmin Syahrina1, Dra.Enok Rohayati, M.Pd. I2, Dr.Rr.Rina Antasari, SH.M.Hum3

1
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, UIN Raden Fatah Palembang, 2 Prodi Pendidikan
Bahasa Arab, UIN Raden Fatah Palembang, 3 LP2M UIN Raden Fatah Palembang

Email: yasminsyahrina@gmail.com

Abstrak

Keterampilan berbicara sangat dibutuhkan didalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial,
terutama bahasa asing, baik dalam dunia kerja maupun berkomunikasi dengan berbagai orang
diseluruh dunia. Hal ini menyatakan akan pentingnya pembelajaran bahasa inggris sebagai bahasa
internasional dalam usia muda. Keterampilan berbicara anak Desa Ulak Mas masih terbilang
cukup rendah, khususnya bahasa Inggris. Salah satu faktor nya adalah metode pembelajaran yang
digunakan cenderung monoton. Pengembangan pembelajaran kemampuan berbicara memerlukan
berbagai metode yang variatif dan menyenangkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak.
Konsep “bermain sambil belajar” perlu dilaksanakan secara kreatif dan inovatif, sehingga anak
merasa belajar adalah suatu permainan yang menyenangkan. Maka dari, itu peneliti melakukan
penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran melalui permainan menebak. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode permainan menebak terhadap kemampuan
berbicara siswa sekolah menengah. Penelitian ini menggunakan Penelitian kualitatif yang mana
dilakukan melalui wawancara dan observasi kegiatan penerapan permainan menebak di dalam
kelas. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa mengalami
peningkatan setelah melalui proses pembelajaran dengan metode permainan menebak. Salah satu
faktor yang mendukung adalah meningkatnya keberanian siswa dalam berbicara sehingga siswa
menjadi lebih aktif di kelas dan mudah dalam memahami materi yang diberikan.

Kata Kunci: Kemampuan berbicara, permainan tebak-tebakan, siswa sekolah menengah pertama

Abstract

Speaking skills are needed in human life as social beings, especially in foreign languages, both in
the world of work and in communicating with various people around the world. It states the
importance of learning English as an international language at a young age. The speaking skills
of the children of Ulak Mas Village are still relatively low, especially in English. One of the factors
is the learning method used tends to be monotonous. The development of learning speaking skills
requires a variety of fun methods that are adapted to the situation and conditions of the child. The
concept of "playing while learning" needs to be applied creatively and innovatively, so that

children feel learning is a fun game. Therefore, researchers conducted research using learning
methods through guessing games. This study aims to determine the effectiveness of the guessing
game method on middle school students' speaking abilities. This study uses qualitative research
conducted through interviews and observations of the activities of the guessing game in the

classroom. Based on the results of the study, students' English-speaking ability increased after
going through the learning process with the guessing game method. One of the supporting factors
is the increased courage of students in speaking so that students become more active in class and
easily understand the material provided.

Keywords: Speaking ability, guessing game, junior high school students

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia dalam
berinteraksi dengan manusia lain. bahasa merupakan alat komunikasi untuk
menyampaikan pikiran, ide, perasaan dan lain-lain baik dalam bentuk tulisan maupun
lisan. Seperti menurut Sapir dalam (Suhandra, 2019) bahasa sebagai suatu metode
naluriah yang dimiliki manusia untuk mengkomunikasikan ide-ide, emosi dan keinginan
menggunakan berbagai simbol yang dibuat untuk tujuan tertentu. Dalam menyampaikan

semua itu, tentu dilakukan dengan berbicara. Berbicara adalah proses berkomunikasi
antar manusia dalam menyampaikan ujaran. Gert and Hans berbicara adalah tuturan atau
ujaran dengan tujuan untuk memiliki niat untuk berkenalan dengan pengirim dan
penerima memproses ekspresi untuk mengenali niat mereka. Selain itu, Scott, Wendy A.
and Ytreberg dalam (Nuraen & Karyati, 2018) percaya bahwa percaya bahwa berbicara
mungkin adalah keterampilan yang paling dibutuhkan guru untuk mengajar. Oleh karena
itu, guru harus mengajar speaking dan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik.
Untuk memiliki keterampilan berbicara bahasa Inggris yang baik, siswa harus berbuat
lebih banyak praktek, dalam hal ini siswa dapat melatih keterampilan berbicara mereka di
kelas bersama teman-temannya dan guru mereka. Finocchiarno dalam (Suhandra, 2019)
menyatakan bahasa adalah suatu sistem simbol vocal arbiter, memungkinkan semua
orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang telah mempelajari sistem
kebudayaan tersebut untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Dapat dilihat bahwa untuk
bisa berkomunikasi dengan lebih banyak orang, diperlukan untuk mempelajari bahasa
yang mereka miliki, dalam hal ini adalah bahasa inggris sebagai bahasa internasional. Hal
ini menyatakan akan pentingnya pembelajaran bahasa inggris dalam usia muda. Pada
tahun 2022, Lembaga Pendidikan Eduction First (EF) English Proficiency Index
melaporkan bahwa kecakapan bahasa Inggris di Indonesia berada di peringkat 81 yang
mana terbilang masih cukup rendah. Sedangkan hal tersebut juga disebabkan karena
bahasa Inggris bukan sebagai Bahasa Ibu (Mother Tongue) ataupun Bahasa kedua
(Second Language).

Maka dari itu diperlukannya strategi yang tepat dalam pembelajaran pembicaran
Bahasa Inggris pada anak-anak SMP yang mana baru mereka dapatkan di jenjang
tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Dzanic dan Pejić dalam (Madya & Meiningsih,
2021) mengajarkan bahasa inggris pada anak-anak akan lebih efektif jika pembelajaran
bahasa inggris tersebut menarik dan dapat meningkatkan minat anak. Selanjutnya,
(Widyanti et al., 2019) menjelaskan bahwa Pengembangan pembelajaran kemampuan
berbicara memerlukan berbagai metode yang variatif dan menyenangkan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi anak. Konsep “bermain sambil belajar “ perlu dilaksanakan
secara kreatif dan inovatif, sehingga anak merasa belajar adalah suatu permainan yang
menyenangkan. Salah satunya adalah games atau permainan. Game merupakan salah satu
bagian dari Communicative Language Teaching (CLT). Metode ini lebih menekankan
kepada pendekatan komunikasi sebagai tujuan pembelajarannya yang mana sangat cocok
digunakan dalam pembelajaran Speaking. Game juga dapat meningkatkan keinginan
siswa untuk belajar Bahasa Inggris. Menggunakan game atau permainan dalam mengajar
dan proses pembelajaran sangat berpengaruh untuk membangun semangat dan
keterlibatan siswa. Game juga bisa membangun kepercayaan diri siswa dan keberanian
siswa untuk berbicara. Strategi ini juga dapat meningkatkan pengajaran dan pembelajaran
dengan lebih efektif. Menurut Wright Betteridge, dan Buckby dalam menyatakan dalam
Games for Learning Book, game berarti suatu kegiatan yang menghibur dan menarik,
seringkali menantang, dan aktivitas di mana siswa bermain dan biasanya berinteraksi
dengan orang lain (Nuraen & Karyati, 2018).

Guessing game atau permainan menebak adalah permainan yang cocok dan
menyenangkan dalam melatih kemampuan berbicara siswa. Seperti yang dikemukakan
oleh Mora, R.A. dan Lopera dalam permainan tebak-tebakan lebih dari sekedar hanya
untuk bersenang-senang, penekankan bahwa permainan selalu menjadi hal favorit semua
orang untuk dilakukan di kelas, baik untuk guru maupun siswa karena permainan bisa
berkontribusi pada pengembangan serangkaian keterampilan dan kompetensi. Gordon
Lewis dan Bedson dalam (Wibowo & Suyadi, 2021) juga menjelaskan bahwa salah satu
jenis permainan bahasa yang mampu meningkatkan keterampilan berbicara anak adalah
guessing games, yaitu permainan menebak yang tujuan utamanya adalah menebak
jawaban suatu pertanyaan. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa game sangat cocok
dalam pengembangan skill apapun termasuk speaking. Dalam menyelesaikan
permasalahan di SMPN 7 Lahat Desa Ulak Mas dalam kecapakan berbicara bahasa
inggris, peneliti memilih strategi pembelajaran ini sebagai metode dalam meningkatkan
kecapakan siswa. Peneliti menerapkan metode permainan ini melihat dari sisi minat
belajar siswa yang masih kurang didorong terutama kemampuan berbicara bahasa
Inggris. Dengan metode ini juga, para siswa dapat lebih memahami materi pembelajaran.
Guru juga dapat menerapkan metode baru ini untuk kedepannya.

METODE

Lokasi dan Waktu Kegiatan


Penelitian ini dilakukan di Desa Ulak Mas, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, Provinsi
Sumatera Selatan. Penelitian ini diterapkan pada Kelas 7 SMPN 7 Lahat selama kegiatan
pembelajaran. Peneliti melakukan pengabdian selama 40 hari dari tanggal 15 Januari
sampai tanggal 27 Februari 2023. Perkembangan peningkatan kemampuan berbicara di
dokumentasikan melalui catatan dan foto.

Metode Yang Digunakan

Metode pembelajaran dalam bentuk game ini akan diterapkan kepada siswa. Penelitian
kualitatif diterapkan dalam penelitian ini yang mana dilakukan melalui wawancara dan
observasi kegiatan penerapan game menebak di dalam kelas. Penelitian kualitatif lebih
menekankan pada penggunaan diri si peneliti sebagai instrument (Mulyadi, 2013).
Peneliti melakukan penerapan langsung berdasarkan hasil wawancara dari guru bahasa
Inggris SMPN 7 Lahat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Evaluasi Context

Berdasarkan hasil dari wawancara guru bahasa inggris dan observasi, kemampuan bahasa
Inggris, khususnya kecakapan bahasa inggris pada siswa kelas 7 SMPN 7 Lahat Desa
Ulak Mas masih terbilang rendah, hal ini dikarenakan penerimaan pembelajaran bahasa
Inggris masih terbilang baru bagi mereka karena mereka tidak mendapatkannya di
sekolah dasar. Hal ini yang membuat mereka tidak memiliki konsep dasar bahasa Inggris
dan menjadi takut untuk berbicara dalam bahasa Inggris meskipun hanya satu atau dua
kata.

Evaluasi Input

Siswa kelas 7 SMP N 7 lahat memiliki kecakapan berbicara bahasa Inggris yang kurang
dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan cenderung monoton atau kurang
bervariasi, akibatnya siswa merasa bosan yang membuat fokus mereka terpecah saat
belajar. Peneliti melakukan penerapan strategi permainan menebak yang mana bisa
diterima dengan mudah oleh siswa. Para siswa kelas 7 sangat menyambut metode yang
diterapkan ini melihat dari antusiasme mereka dalam berpartisipasi di kegiatan.

Evaluasi Proses

Dalam proses pembelajaran menggunakan metode permainan menebak, dilakukanlah


beberapa langkah sebagai berikut:

Langkah – Langkah dalam permainan menebak (Guessing game)

1. Siswa diminta untuk maju ke depan secara bergilir menghadap teman-temannya.


2. Peneliti menempelkan gambar di papan tulis
3. Siswa yang lain memberikan petunjuk dan informasi kepada siswa yang berkaitan
dengan gambar tersebut tanpa menyebutkannya secara spesifik.
4. Siswa di depan diminta untuk menebak gambar dibelakang nya berdasarkan
petunjuk yang diberikan siswa lain.
5. Setelah menebak siswa diminta untuk menggabungkan petunjuk yang diberikan
siswa lain dengan gambar.
6. Siswa diminta untuk menunjuk salah satu temannya untuk mendapat giliran
selanjutnya.
Dalam pelaksanaannya, terlihat siswa yang awalnya tidak berani mencoba berbicara,
mulai berani untuk berbicara bahasa Inggris untuk memberikan petunjuk kepada
temannya yang berada di depan.

Evaluasi Produk

Pembelajaran melalui permainan ini, siswa SMPN 7 Lahat mengalami peningkatan dalam
kemampuan berbicara mereka, terutama keberanian mereka dalam berbicara dalam
bahasa inggris. Dapat dilihat salah satu faktor dari kecakapan adalah keberanian siswa itu
sendiri untuk maju ke depan kelas. Melalui strategi permainan menebak ini, mereka dapat
merasakan pengalaman bermain sambal belajar yang mana membuat mereka nyaman dan
dapat menyerap pembelajaran dengan lebih mudah. Metode pembelajaran melalui
permainan menebak ini fleksibel dan dapat diterapkan di semua pelajaran. Maka dari itu
metode ini direkomendasikan untuk terus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya di
kelas 7, tetapi diseluruh kelas di SMP N 7 Lahat.

Gambar 1. Penjelasan Instruksi Permainan Menebak (Guessing Game)


Gambar 2. Siswa Melakukan Permainan Menebak Secara Bergilir

Gambar 3. Foto Bersama Siswi Kelas 7 SMPN 7 Lahat, Desa Ulak Mas
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan melalui strategi permainan, dapat


disimpulkan bahwa penggunaan permainan dalam pengajaran berbicara bahasa Inggris
efektif dilakukan di kelas. Strategi ini dapat meningkatkan keinginan siswa untuk belajar
Bahasa Inggris, khususnya membangunan keberanian siswa dalam berbicara bahasa
Inggris sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran ini yang mana dibutuhkan
komunikasi yang lebih. Dalam hal ini tingkat kecakapan berbicara bahasa inggris
dinyatakn meningkat dengan adanya beberapa faktor pendukung yang timbul dari metode
ini. Diharapkan metode ini dapat diterapkan secara lebih lanjut bukan hannya dalam
pembelajaran bahasa Inggris saja, melainkan pembelajaran yang lain. Diharapkan juga
pada kegiatan KKN selanjutnya dapat menerapkan metode pembelajaran dari permainan
yang lain sehingga bisa menjadi lebih variatif.

REFERENSI

Madya, S., & Meiningsih, F. A. (2021). The Use of Guessing Game in Improving the
Speaking Skills of Elementary School Students. IJEE (Indonesian Journal of
English Education). https://doi.org/10.15408/ijee.v8i2.21679
Mulyadi, M. (2013). PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF SERTA
PEMIKIRAN DASAR MENGGABUNGKANNYA. Jurnal Studi Komunikasi Dan
Media. https://doi.org/10.31445/jskm.2011.150106
Nuraen, N., & Karyati, K. (2018). THE IMPLEMENTATION OF GUESSING GAME IN
TEACHING SPEAKING AT TENTH GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL.
PROJECT (Professional Journal of English Education).
https://doi.org/10.22460/project.v1i5.p578-585
Suhandra, I. R. (2019). Hubungan Bahasa, Sastra, Dan Ideologi. In Cordova Journal :
language and culture studies (Vol. 9, Issue 2, pp. 172–182).
https://doi.org/10.20414/cordova.v9i2.1613
Wibowo, G. V., & Suyadi, S. (2021). PENERAPAN PERMAINAN BAHASA
GUESSING GAMES BERBASIS POWERPOINT DALAM MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI. Cakrawala Dini: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini. https://doi.org/10.17509/cd.v12i1.31060
Widyanti, H., Romlah, E. N., Akhyadi, A. S., & Jumiatin, D. (2019). MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI
PADA ANAK USIA DINI DI TK RIAN KUMARAJAYA. CERIA (Cerdas Energik
Responsif Inovatif Adaptif). https://doi.org/10.22460/ceria.v2i3.p92-104

Anda mungkin juga menyukai