Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang indah penulis sampaikan selain ucapan syukur kehadirat Allah Swt.

yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga pada saat ini dapat

menelesaikan penyusunan makalah dan pengamatan yang berjudul “Penggunaan Bahasa

Indonesia Dalam Ragam Bahasa Tulis dan Bahasa Lisan Pengamatan Dilakukan Di

SMP Negeri 2 Ketapang”.

Tugas makalah ini merupakan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah

“FILSAFAT ILMU”. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.H.

C,hairil Effendi, MS dan Bapak Drs. Sukamto, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah

Filsafat Ilmu atas segala bimbingan, tuntunan, dan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah

memberikan dukungan serta bantuan sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya.

Segala kemampuan dan usaha yang maksimal telah penulis lakukan demi tercapainya

penulisan yang baik dan bermafaat bagi pembaca, namun di dalam penulisan ini apabila

ditemukan kesalahan dan kekurangan, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun, dalam rangka penyempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang.

Pontianak, 04 Januari 2014

Penulis

Hj. Suhana, S.Pd

i
halaman

Kata Pengantar………………………………………………………………... i

Daftar Isi……………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1

B. Tujuan……………………………………………………………………… 2

C. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 2

D. Manfaat……………………………………………………………………. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Siswa SMP Negeri 2 Ketapang 4

B. Ketertarikan Siswa SMP Negeri 2 Ketapang terhasap Pembelajaran 6

Bahasa Indonesia

BAB III 8

PENUTUP........................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
SMP Negeri 2 Ketapang terletak di Desa Banjar, Kecamatan Benua

Kayong, tepatnya di Jl. Arief Rahman Hakim No. 24 Ketapang. Sekolah ini

mulai berdiri tahun 1966, jumlah siswa SMP Negeri 2 Ketapang kurang lebih

548 siswa. Dalam dunia Pendidikan siswa merupakan objek yang harus kita

didik. Mendidik merupakan tugas yang sangat mulia karena kita sebagai

Pendidik berusaha mengubah tingkah laku siswa kearah yang lebih baik,

sedangkan mengajar adalah menyampaikan pengetahuan sebagai bekal siswa

ketingkat jenjang pendididkan yang lebih tinggi.

Dalam setiap pembelajaran bidang studi apapun pasti memiliki

masalah, baik masalah internal maupun masalah yang berasal dari peserta

didik. Penulisan ingin mengungkapkan beberapa permasalahan pembelajaran

bahasa Indonesia yang dihadapi siswa SMP Negeri 2 Ketapang. Permasalah

yang dimaksud adalah yang berasal dari peserta didik, meskipun tetap

berpegang pada proses pembelajaran antara guru dan peserta didik.

Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat keterampilan

yang akan dinilai yaitu membaca, menulis, berbicara, dan mendengar. Siswa

diharapkan dapat menguasai keempat keterampilan tersebut, karena Bahasa

Indonesia merupakam Bahasa Pengantar dalam Dunia Pendidikan dari tingkat

Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Sebagai bahasa pengantar

diharapkan dalam proses belajar mengajar menggunakan bahasa Indonesi,

1
baik guru ataupun siswa. Namun demikian ada beberapa masalah yang

dihadapi oleh siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar sehari – hari.

Sebenarnya ada banyak permasalahn yang dihadapi guru di lapangan dalam

Pengajaran Bahasa Indonesia, dalam kesempatan ini penulis hanya

mempokuskan dua permasalahan yang dianggap sangat berpengaruh, yaitu :

1. Keterampilan berbicara siswa masih kurang, siswa belum terampil dalam

mengemukakan pendapat, ide dan pikiran baik melalui pertanyaan

maupun dalam bentuk pernyataan maupun pertanyaan, meskipun bahasa

Indonesia adalah bahasa mereka.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui masalah yang ada di SMP

Negeri 2 Ketapang, dan berusaha mencari solusinya. Adapun tujuannya

adalah:
1. Penggunaan Bahasa Indonesia (menulis dan berbicara) dalam proses

belajar mengajar pada siswa SMP Negeri 2 Ketapang.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Penggunaan Bahasa Indonesia pada Siswa SMP Negeri 2

Ketapang dalam Proses Belajar Mengajar dan di lingkungan sekolah?

2. Manfaat
a. Mahasiswa dapat memahami secara menyeluruh mengenai fungsi

bahasa Indonesia dalam dunia Pendidikan.

2
b. Sebagai bekal mahasiswa untuk menjadi seorang pendidik agar dapat

menghadapi masalah dalam pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

3
A. Penggunaan Bahasa Indonesia pada siswa SMP Negeri 2 Ketapang

dalam Proses Belajar Mengajar dan di lingkungan sekolah.

Dalam setiap pembelajaran bidang studi apapun pasti memiliki masalah, baik
masalah internal maupun masalah yang berasal dari peserta didik. Tulisan ini
akan mengungkapkan beberapa permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia
yang dihadapi guru SMP Negeri 2 Ketapang. Permasalah yang dimaksud
adalah yang berasal dari peserta didik, meskipun tetap berpegang kepada
hubungan interaktif proses pembelajaran antara guru dan peserta didik.
Beberapa permasalahan yang dimaksud adalah:
1. Keterampilan berbicara siswa masih kurang, siswa belum terampil dalam
mengemukakan pendapat, ide dan pikiran baik melalui pertanyaan maupun
dalam bentuk pernyataan maupun pertanyaan, meskipun bahasa Indonesia
adalah bahasa mereka.
2. Siswa kurang terampil dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Khususnya saat pembelajaran Bahasa Indonesia, masih banyak
siswa yang menggunakan bahasa daerah sehari-hari.

3. Dalam bahasa tulis, banyak siswa yang tidak memahami tentang ejaan,
misalnya penggunaan paragraf dan lain-lain. Belum lagi masalah bahasa
tulis yang masih terbawa bahasa lisan yang merupakan bahasa daerah

B. Siswa Kurang Tertarik Terhadap Pelajaran Bahasa Indonesia

Masalah yang diungkapkan dan dialami guru bahasa Indonesia SMP Negeri 2
Ketapang di atas, kemungkinan juga menjadi masalah di sekolah/satuan
pendidikan lain.
Sebagai solusi dari masalah tersebut, guru bahasa Indonesia terkait
melakukan beberapa hal, diantaranya:

Guru perlu merancang kembali pembelajaran yang lebih menarik,


membangkitkan rasa ingin tahu pada diri peserta didik, mendorong anak
menjadi lebih aktif, meningkatkan kreativitas anak dan lain-lain. Guru juga
dapat menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu, menerapkan model-
model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan sesuai dengan
karakteristik anak. Untuk mendukung hal tersebut guru perlu
memperdalam/menambah pengetahuannya dan memperluas wawasannya baik
tentang profesi keguruan maupu tentang pengetahuan lainnya

Hal lain yang dapat mendorong anak aktif dalam pembelajaran adalah
suasana kelas yang hangat, dalam arti harmonis dan penuh kekeluargaan,
sehingga anak merasa nyaman dalam pembelajaran, tidak ada perasaan takut

4
dan tegang terhadap guru, untuk itu guru perlu bersikap ramah dan bijaksana,
jangan menjadi guru yang Killer, otoriter merasa paling benar dan tidak mau
dikritik. Kecuali itu, guru harus menciptakan komunikasi tiga arah yaitu guru
dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa agar semua siswa
turut aktif dalam pembelajaran.

Dengan suasana kelas, yang berfariasi bisa membuat siswa bersemangat dan
bergairah dalam belajar.

Untuk meningkatkan keterampilan berbicara, siswa perlu diberi banyak


latihan, misalnya diberi kesempatan bertanya, lebih sering disuruh maju ke
depan kelas untuk membaca puisi, bermain drama dan lain-lain. Hal tersebut
dimaksudkan melatih mental para siswa agar berani tampil di depan kelas.
Kalau mental siswa sudah bagus tinggal membimbing dan membina
kemampuan dan keterampilan siswa dalam berbicara.

Pada umumnya, keterampilan berbicara seseorang didukung oleh


pengetahuan dan wawasan yang ia miliki, terkadang seseorang bingung apa
yang harus ia ungkapkan dan bicarakan karena tidak adanya pengetahuan
yang ia miliki. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterampilan berbicara,
siswa perlu menambah pengetahuan dan memperluas wawasan sehingga
siswa dapat berbicara dengan baik. Kegiatan pembelajaran dalam bentuk
diskusi juga turut membantu melatih latihan siswa untuk mengemukakan
pendapatnya, sanggahan, alasan dan argumentasi secara lisan.

Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dikalangan siswa masih
kurang, khususnya pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia, hal ini
disebabkan karena kurangnya kosakata Bahasa Indonesia yang dimiliki anak,
kebiasaan siswa menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari
masih terbawa kedalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut,
siswa perlu dibiasakan untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar saat pembelajaran, siswa harus lebih banyak membuka kamus
Bahasa Indonesia untuk mempelajari kosakata Bahasa Indonesia agar dapat
menggunakan pilihan kata yang tepat. Selain itu untuk melatih kemampuan
siswa dalam berbahasa Indonesia, alangkah lebih bagusnya kalau siswa
banyak mendengarkan berita-berita dan pidato-pidato berbahasa Indonesia
sehingga telinga anak terbiasa mendengar lafal-lafal yang tepat dalam Bahasa
Indonesia.

Kesalahan dalam bahasa tulis seperti penggunaan tanda baca, huruf besar,
paragraph, dan lain-lain disebabkan karena siswa kurang mengetahui kaidah-

5
kaidah yang benar. Oleh karena itu, penggunaan bahasa tulis yang benar perlu
diajarkan pada siswa.

Solusi yang dilakukan sifatnya relative dan dinamis, bisa berubah sewaktu-
waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan situasi dan kondisi, serta varian
permasalahan yang kemungkinan juga bisa berubah. Tulisan ini diharapkan
setidaknya menjadi bahan pertimbangan yang terkadang tenaga pengajar/guru
tidak menyadarinya. Semoga bermanfaat.

BAB III

PENUTUP

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa ,masih

ada di sebagin daerah ygng menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa

Daerah (bahasa Ibu) dalam menyampaikan materi pelajaran. Bahasa Ibu

sangat berpengaruh dalam perkembangan dan penggunaaan bahasa pada

siswa, terutama dalam keterampilan berbicara. Karena bahasa Ibu merupakan

bahasa pertama dilingkungan keluarga. Hal ini karena kurangnya pemahaman

siswa tentang kosa kata, dan kamus sebagai penunjang materi pelajaran yang

di sampaikan guru.

6
Untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa

Indonesia seorang guru harus memperhatikan penampilan secara pribadi (gaya

mengajar), menggunakan pemdekatan dan metode yang relevan, serta

memanfaatkan sumberbelajar yang ada di lingkungan siswa/sekolah.

Mengubaha suasana kelas dalam setiap pelajaran juga dapat meningkatkat

minat siswa dalam belajar,

7
DAFTAR PUSTAKA

8
LAPORAN PENGAMATAN KASUS SISWA
SMP KURANG BERMINAT TERHADAP
PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
MATAKULIAH : FILSAFAT ILMU
DOSEN : Prof. Dr. H. Chairil Effendi, MS
Drs. Sukamto, M.Pd

Sebagai Syarat untuk memenuhi Tugas Kuliah


Pada Program Pasca Sarjana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:
Hj. SUHANA, S.Pd

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

9
2013

10

Anda mungkin juga menyukai