Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol. 7 No. 1, Hal: 82 - 95 Edisi Mei, 2018
ISSN : 2656-4955 (media online): 2656-8500 (media cetak)
Maryono*
maryono@edu.unisbank.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh realisasi pendapatan, ukuran pemerintah daerah, jumlah unit di bawah
daerah (SKPD), kehidupan pemerintah daerah, ukuran badan legislatif, dan pendapatan antar pemerintah pada tingkat
pengungkapan LKPD Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Tengah. Populasi penelitian adalah Kabupaten / Kota Provinsi
Jawa Tengah selama tahun 2014-2016 yang telah diaudit oleh BPK. Sampel yang digunakan adalah 105 laporan
keuangan pemerintah daerah semua populasi sampel. Metode analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier berganda oleh SPSS 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi pendapatan, jumlah unit di bawah daerah
(SKPD), dan rasio swasembada memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD. Sedangkan
ukuran variabel pemerintah daerah, kehidupan pemerintah daerah, pendapatan antar pemerintah, dan ukuran legislatif
tidak mempengaruhi tingkat pengungkapan LKPD.
Kata kunci: tingkat pengungkapan lkpd, realisasi pendapatan, jumlah unit di bawah daerah (skpd), ukuran pemerintah
daerah, rasio kemandirian, usia pemerintah daerah, ukuran badan legislatif, dan pendapatan antar
pemerintah
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of the realized of revenue, size of local government, number of units under
regional (SKPD), the life of the local government, the size of the legislature,and the intergovernmental revenue on the
level of disclosure LKPD Regency / City in Central Java province.The study population was District / City of Central
Java Province during the years 2014-2016 that have been audited by the BPK. The sample used is 105 local
government financial statements are all the population sampled.This research data analysis methods using the multiple
linear regression analysis by SPSS 19.The results showed that realized of revenue, number of units under regional
(SKPD), and the ratio of self-sufficiency have significant effect on the level of disclosure LKPD. While variable size of
local government, the life of local governments, intergovernmental revenue, and a legislative measure does not affect
the level of disclosure LKPD.
Keywords: level of disclosure lkpd, realized of revenue, number of units under regional (skpd), local government size,
ratio independence, local government age, size of the legislature, and the intergovernmental revenue
keuangan agar tercipta pemerintahan yang baik mendapatkan dana dari pemerintah tingkat atas
dan bersih. (subsidi). Dalam penelitian Mira et al (2015)
Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah menunjukkan bahwa PAD berpengaruh positif
Daerah (LKPD) merupakan upaya pemerintah signifikan terhadap tingkat pengungkapan
daerah untuk mewujudkan transparansi dan LKPD, hasil berbeda di dapat dalam penelitian
akuntabilitas pengeloaan keuangan. Penyajian Khasanah dan Rahardjo (2014) yang
laporan keuangan pemerintah daerah disusun menunjukkan bahwa PAD berpengaruh negatif
berdasarkan Standar Akuntansi tidak signifikan terhadap tingkat pengungkapan
Pemerintahan.Suatu standar akuntansi LKPD.
diperlukan sebagai pedoman dan petunjuk Pemerintah daerah dijalankan oleh entitas
dalam rangka penyusunan laporan keuangan. pelaporan yang disebut Satuan Kerja Perangkat
Oleh karena itu, laporan keuangan pemerintah Daerah (SKPD). Jumlah SKPD menggambarkan
yang dihasilkan harus mengikuti Standar jumlah urusan yang menjadi prioritas
Akuntansi Pemerintah sesuai Peraturan pemerintah daerah dalam membangun daerah.
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Penelitian Khasanah dan Rahardjo (2014)
Penelitian ini menggunakan mandatory menyatakan bahwa jumlah SKPD berpengaruh
disclosure yaitu dengan membandingkan antara negatif signifikan terhadap tingkat
pengungkapan dalam LKPD dengan yang pengungkapan, hasil ini tidak sejalan dengan
seharusnya diungkapkan dalam SAP sehingga penelitian Maulana dan Handayani (2015) yang
lebih mengukur ketaatan dibandingkan dengan menyatakan bahwa jumlah SKPD berpengaruh
pengungkapan. Pentingnya tingkat positif signifikan terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan pemerintah pengungkapan LKPD. Hasil yang berbeda juga
daerah untuk tercapainya transparansi dan dilakukan oleh Mira et al (2015) yang
akuntabilitas pemerintah daerah. Selain itu pada menyatakan bahwa jumlah SKPD berpengaruh
tahun 2016 jumlah Pemerintah Daerah (pemda) positif signifikan terhadap tingkat
pada kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah pengungkapan LKPD.
yang telah diperiksa oleh BPK dan Ukuran Pemerintah Daerah menunjukkan
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian seberapa besar suatu pemerintahan tersebut.
(WTP) adalah sebanyak 30 pemda, atau sebesar Ukuran Pemerintah Daerah diproksi dengan
88,57%. Dengan demikian, terdapat total aset memiliki kemungkinan dalam upaya
peningkatan sebesar 28,57%. Sementara itu mewujudkan tanggungjawab melalui adanya
sisanya sebanyak 5 (lima) pemda masih pengungkapan yang lebih besar atas ukuran
mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian daerah yang besar. Dalam penelitian
(WDP). Setyaningrum dan Syafitri (2012) menyatakan
Penelitian yang terkait dengan tingkat bahwa ukuran pemerintah daerah berpengaruh
pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah negatif tidak signifikan terhadap tingkat
Daerah telah banyak dilakukan namun pengungkapan LKPD. Kontradiksi terjadi pada
menunjukkan hasil yang berbeda-beda. PAD penelitian Maulana dan Handayani (2015) yang
adalah semua penerimaan yang diperoleh daerah menyatakan bahwa ukuran pemerintah daerah
dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat
yang dipungut berdasarkan peraturan daerah pengungkapan LKPD. Hasil yang sama
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dilakukan pada penelitian Susbiyani (2015)
yang berlaku. Kebijakan keuangan daerah yang menyatakan bahwa ukuran pemerintah
bertujuan untuk meningkatkan PAD sebagai daerah berpengaruh positif signifikan terhadap
sumber utama pendapatan daerah yang tingkat pengungkapan LKPD.
digunakan untuk melakukan aktivitas Rasio kemandirian keuangan daerah
pemerintah daerah dan program pembangunan adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
daerah sesuai dengan kebutuhannya guna pemerintah daerah dalam membiayai sendiri
memperkecil ketergantungan daerah dalam kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan
83
84
Ferina Intan Lutfia, Maryono dan Batara Daniel Bagana Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya Faktor lain yang juga turut mempengaruhi
rasio kemandirian dapat mendorong percepatan tingkat pengungkapan LKPD adalah
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Intergovernmental Revenue.Intergovernmental
didaerah. Dalam penelitian Girsang dan Yuyetta revenue adalah jenis pendapatanpemerintah
(2015) menyatakan bahwa rasio kemandirian daerah yang berasal dari transfer pemerintah
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pusat kepada pemerintah daerah untuk
tingkat pengungkapan LKPD. Hasil yang membiayai kegiatan operasional pemerintah
berbeda terjadi pada penelitian Susbiyani (2015) daerah (Setyaningrum dan Syafitri, 2012).
yang menyatakan bahwa rasio kemandirian Dalam penelitian Setyaningrum dan Syafitri
berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat (2012) menyatakan bahwa intergovernmental
pengungkapan LKPD. revenue berpengaruh negatif signifikan terhadap
Umur pemerintah daerah dapat diartikan tingkat pengungkapan LKPD. Hasil yang
seberapa lama pemerintah daerah ada (Girsang berbeda terjadi pada penelitian Girsang dan
dan Yuyetta, 2015). Untuk penelitian umur Yuyetta (2015) yang menyatakan bahwa
pemerintah daerah dengan tingkat intergovernmental revenue berpengaruh negatif
pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah tidak signifikan terhadap tingkat pengungkapan
Daerah (LKPD) juga menunjukkan hasil yang LKPD. Kontradiksi terjadi pada penelitian Mira
berbeda. Pada penelitian Setyaningrum dan et al (2015) yang menyatakan bahwa
Syafitri (2012) serta penelitian Waliyyani dan intergovernmental revenue berpengaruh positif
Mahmud (2015) menunjukkan bahwa umur signifikan terhadap tingkat pengungkapan
pemerintah daerah berpengaruh positif LKPD.
signifikan terhadap tingkat pengungkapan
LKPD. Hasil yang berbeda terjadi pada LANDASAN TEORI DAN
penelitian Girsang dan Yuyetta (2015) yang PENGEMBANGAN HIPOTESIS
menyatakan bahwa umur pemerintah daerah
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Teori Stewardship dalam Pemerintahan
tingkat pengungkapan LKPD. Teori ini mempunyai dasar psikologi dan
Dalam pemerintahan Indonesia, yang sosiologi yang telah dirancang dimana para
berperan sebagai badan legislatif adalah Dewan penerima amanah (steward) termotivasi untuk
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). DPRD bertindak sesuai keinginan pihak pemberi
sebagai wakil masyarakat memiliki fungsi amanah (principal), selain itu perilaku steward
pengawasan, yaitu mengontrol jalannya tidak akan meninggalkan organisasinya sebab
pemerintahan agar sesuai dengan aspirasi steward berusaha mencapai sasaran
masyarakat dan mengawasi pelaksanaan dan organisasinya. Dengan kata lain hubungan yang
pelaporan informasi keuangan pemerintah terjadi antara prinsipal dan steward dalam hal
daerah agar tercipta suasana pemerintahan ini rakyat sebagai prinsipal dan pemerintah
daerah yang transparan dan akuntabel. Pada sebagai steward, ialah hubungan yang terjalin
penelitian Khasanah dan Rahardjo menyatakan karena adanya sifat dasar manusia yang dapat
bahwa ukuran legislatif berpengaruh negatif dipercaya, mampu bertindak dengan penuh
tidak signifikan terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab, memiliki integritas, dan
LKPD. Hasil yang berbeda terjadi pada kejujuran terhadap pihak lain (Khasanah, 2014).
penelitian Maulana dan Handayani (2015) yang Pemerintah sebagai pihak yang memiliki
menyatakan bahwa ukuran legislatif banyak informasi dan bertanggung jawab atas
berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kepercayaan yang telah diberikan oleh rakyat
pengungkapan LKPD. Kontradiksi terjadi pada untuk menjalankan pemerintahan, memiliki
penelitian Mira et al (2015) yang menyatakan kesadaran untuk terus mewujudkan
bahwa ukuran legislatif berpengaruh negatif transaparansi dan akuntabilitas. Kesadaran ini
signifikan terhadap tingkat pengungkapan sebagai upaya dalam mengaktualisasi diri
LKPD. sebagai aparat pemerintah yang patuh dan upaya
dalam mendapat kepercayaan publik.
85
Vol. 7 No.1, Mei 2018 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Transparansi dan akuntabilitas pemerintah dapat Dimana pajak daerah dan retribusi berasal dari
diwujudkan diantaranya melalui kualitas masyarakat. Sehingga berdasarkan teori
penyajian yang baik dan pengungkapan stewardship maka pemerintah daerah berusaha
informasi yang lengkap dalam laporan untuk menunjukkan tanggung jawab atas
keuangannya sesuai standar akuntansi kinerjanya yang baik melalui hasil kekayaan
pemerintahan. daerah yang besar dan sumber daya yang
banyak sehingga dapat meningkatkan
Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pengungkapan yang lebih baik. Hasil penelitian
Pemerintah Daerah (LKPD) yang dilakukan Mira et al (2015) menunjukkan
Salah satu alat untuk memfasilitasi bahwa PAD berpengaruh positif dan signifikan
terciptanya transparansi akuntabilitas publik terhadap tingkat pengungkapan LKPD.
adalah melalui penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
Pemerintah Daerah. Motif pelaporan dilakukan dibentuklah hipotesis berikut:
untuk kepentingan akuntabilitas, manajemen, H1: Pendapatan Asli Daerah berpengaruh
transparansi, dan keseimbangan antar generasi. positif terhadap tingkat pengungkapan
Menurut Ghozali dan Chariri (2007) ada dua LKPD
jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan
persyaratan yang ditetapkan oleh standar dan Jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah
regulasi, yaitu: (SKPD)
1. Pengungkapan Wajib (Mandatory SKPD merupakan entitas akuntansi yang
Disclosure) adalah pengungkapan wajib melakukan pencatatan atau transaksi-
minimum yang disyaratkan oleh peraturan transaksi yang terjadi di lingkungan pemerintah
yang berlaku. daerah. Berdasarkan teori stewardship, semakin
2. Pengungkapan Sukarela (Voluntary banyak jumlah SKPD maka semakin banyak
Disclosure) merupakan pengungkapan steward yang akan menjalankan pemerintahan
butir-butir yang dilakukan secara sukarela dan memberikan informasi pertanggungjawaban
oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh kepada principal. Sehingga semakin banyak
peraturan yang berlaku. jumlah SKPD dalam pemerintah daerah akan
Dalam kaitannya dengan sektor publik, semakin banyak ide, informasi, dan inovasi
khususnya pemerintah di Indonesia, baik yang tersedia terkait pengungkapan maka dapat
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, meningkatkan pengungkapan menjadi lebih
pengungkapan wajib mengacu pada baik. Hasil penelitian yang dilakukan Mira et al
pengungkapan informasi dalam laporan (2015) menunjukkan bahwa jumlah SKPD
keuangan Pemerintah Daerah yang berpedoman berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pada PP No.71 Tahun 2010 tentang SAP. Dalam tingkat pengungkapan LKPD. Berdasarkan
Kerangka Konseptual SAP disebutkan bahwa penjelasan tersebut, maka dibentuklah hipotesis
pengungkapan lengkap (full disclosure) adalah berikut:
laporan keuangan yang menyajikan secara H2: Jumlah Satuan Kerja Pemerintah Daerah
lengkap informasi yang dibutuhkan oleh (SKPD) berpengaruh positif terhadap
pengguna.Informasi yang dibutuhkan oleh tingkat pengungkapan LKPD
pengguna laporan keuangan dapat ditempatkan
pada lembar muka laporan keuangan atau Ukuran Pemerintah Daerah
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Pemerintah daerah yang memiliki ukuran
besar dituntut untuk melakukan transparansi
Pengembangan Hipotesis atas pengelolaan keuangannya sebagai bentuk
Pendapatan Asli Daerah (PAD) akuntabilitas publik melalui pengungkapan
PAD merupakan pendapatan yang berasal informasi yang lebih banyak dalam laporan
dari pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan keuangannya. Berdasarkan teori stewardship
kekayaan daerah dan lain-lain PAD yang sah. menyatakan bahwa pemerintah daerah sebagai
85
86
Ferina Intan Lutfia, Maryono dan Batara Daniel Bagana Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
steward akan berusaha sebaik mungkin untuk memiliki umur lebih lama akan semakin
menjalankan pemerintahan dengan baik sebagai berpengalaman dan memiliki kemampuan yang
wujud pertanggungjawaban kepada principal. lebih baik dalam menyajikan laporan
Maka dalam hal tanggung jawab pengelolaan keuangannya secara wajar sesuai dengan standar
keuangan daerah akan dilaksanakan pemerintah akuntansi pemerintahan. Berdasarkan teori
daerah secara akuntabel dan transparan yang stewardship bahwa pemerintah daerah melalui
salah satunya diwujudkan dalam bentuk laporan umur administratif seharusnya suatu daerah
keuangan yang sesuai standar akuntansi harus mampu menunjukkan tujuan dan
pemerintahan.Hasil penelitian yang dilakukan kesadaran steward dengan lebih meyakinkan
Khasanah dan Rahardjo (2014) menunjukkan principal bahwa daerah tersebut telah cukup
bahwa ukuran pemerintah daerah berpengaruh mapan dan berpengalaman, sehingga principal
positif dan signifikan terhadap tingkat akan merespon melalui harapan akan adanya
pengungkapan LKPD. Berdasarkan penjelasan pengungkapan LKPD yang lebih baik.Hasil
tersebut, maka dibentuklah hipotesis berikut: penelitian yang dilakukan Waliyyani dan
H3: Ukuran pemerintah daerah berpengaruh Mahmud (2015) menunjukkan bahwa umur
positif terhadap tingkat pengungkapan pemerintah daerah berpengaruh positif dan
LKPD signifikan terhadap tingkat pengungkapan
LKPD. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
Rasio Kemandirian dibentuklah hipotesis berikut:
Rasio kemandirian keuangan daerah H5= Umur pemerintah daerah berpengaruh
bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu positif terhadap tingkat pengungkapan
Pemerintah Daerah untuk tetap dapat LKPD
menjalankan kegiatan operasionalnya tanpa
adanya dana perimbangan dari pemerintah Ukuran Legislatif
pusat. Rasio ini menggambarkan tingkat Dalam pemerintahan Indonesia, yang
partisipasi masyarakat dalam membayar pajak berperan sebagai badan legislatif adalah Dewan
dan retribusi daerah. Semakin tinggi Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).Dalam
kemandirian daerah berarti semakin tinggi pemerintahan Indonesia, yang berperan sebagai
partisipasi masyarakat dalam membayar pajak badan legislatif adalah Dewan Perwakilan
dan semakin tinggi pula tuntutan transparansi Rakyat Daerah (DPRD).DPRD sebagai wakil
atas pengungkapan dan pelaporan keuangannya. masyarakat memiliki fungsi pengawasan, yaitu
Berdasarkan teori stewardship bahwa mengontrol jalannya pemerintahan, mengawasi
pemerintah daerah sebagai steward mempunyai pelaksanaan dan pelaporan informasi keuangan
tanggung jawab kepada principal untuk pemerintah daerah sesuai dengan aspirasi
memberikan informasi, menyajikan, melaporan masyarakat.Pengawasan yang dilakukan
dan mengungkapkan laporan keuangannya anggota legislatif (principal) sebagai upaya
secara transparan dan akuntabel.Hasil penelitian untuk pemerintah daerah (steward)
yang dilakukan Susbiyani (2015) menunjukkan melaksanakan tugas yang telah diberikan.
bahwa rasio kemandirian berpengaruh positif Peranan DPRD sebagai pengawas keuangan
dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan berjalan dengan baik sehingga dapat mengontrol
LKPD. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kebijakan keuangan daerah secara ekonomis,
dibentuklah hipotesis berikut: efisien, efektif, transparan, dan akuntabel.
H4: Rasio kemandirian berpengaruh positif Semakin besar jumlah anggota legislatif maka
terhadap tingkat pengungkapan LKPD diharapkan akan semakin besar tingkat
pengawasan yang dilakukan oleh anggota
Umur Pemerintah Daerah legislatif.Hasil penelitian yang dilakukan
Umur pemerintah daerah yaitu tahun Maulana dan Handayani (2015) menunjukkan
dibentuknya suatu pemerintahan daerah bahwa ukuran legislatif berpengaruh positif dan
berdasarkan undang-undang pembentukan signifikan terhadap tingkat pengungkapan
daerah tersebut. Pemerintah daerah yang LKPD.
87
Vol. 7 No.1, Mei 2018 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
87
88
Ferina Intan Lutfia, Maryono dan Batara Daniel Bagana Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Pada penelitian Setyaningrum dan Syafitri pendapatan transfer dan jumlah kewajiban.
(2012) dalam mengukur variabel rasio Dengan demikian pada penelitian ini, rumus
kemandirian dengan membandingkan jumlah untuk mengukur rasio kemandirian adalah
pendapatan asli daerah dengan jumlah sebagai berikut:
Mandiri IRGOV =
Variabel dependen dalam penelitian ini 41,21. Nilai SKPD terendah (minimum)
adalah tingkat pengungkapan LKPD. Hasil sebesar 27 terdapat pada pemerintah Kota
pengujian statistik deskriptif menunjukkan Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Tegal dan
bahwa nilai rata-rata tingkat pengungkapan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 55 terdapat
LKPD adalah sebesar 0,58049. Nilai tingkat pada pemerintah Kabupaten Wonogiri. Nilai
pengungkapan LKPD terendah (minimum) standar deviasi sebesar 7,253.
sebesar 0,472 terdapat pada Pemerintah Hasil pengujian statistik deskriptif
Kabupaten Sukoharjo dan nilai tingkat menunjukkan nilai rata-rata ukuran pemerintah
pengungkapan LKPD tertinggi (maksimum) daerah sebesar 28,75162. Nilai ukuran
sebesar 0,660 terdapat pada Pemerintah Kota pemerintah daerah terendah (minimum) sebesar
Magelang, Kota Semarang, dan Kabupaten 28,112 terdapat pada pemerintah Kabupaten
Temanggung. Nilai standar deviasi sebesar Wonosobo dan nilai tertinggi (maksimum)
0,042869. sebesar 30,991 terdapat pada pemerintah Kota
Hasil pengujian statistik deskriptif Semarang. Nilai standar deviasi sebesar
menunjukkan nilai rata-rata Pendapatan Asli 0,466003.
Daerah (PAD) sebesar 26,2751. Nilai PAD Hasil pengujian statistik deskriptif
terendah (minimum) sebesar 25,69 terdapat menunjukkan nilai rata-rata rasio kemandirian
pada pemerintah Kota Pekalongan dan nilai sebesar 0,1994. Nilai rasio kemandirian
PAD tertinggi (maksimum) sebesar 28,03 terendah (minimum) sebesar 0,10 terdapat pada
terdapat pada pemerintah Kota Semarang. Nilai Pemerintah Kabupaten Klaten dan nilai rasio
standar deviasi sebesar 0,38527. kemandirian tertinggi (maksimum) sebesar
Hasil pengujian statistik deskriptif 0,70 terdapat pada Pemerintah Kota Semarang.
menunjukkan nilai rata-rata SKPD sebesar Nilai standar deviasi sebesar 0,09342.
89
90
Ferina Intan Lutfia, Maryono dan Batara Daniel Bagana Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
N Skewness Kurtosis
Std. Std.
Statistic Statistic Error Statistic Error
Unstandardized 105 -,244 ,236 -,226 ,467
Residual
intergovernmenta
Hasil pengujian statistik deskriptif l revenue terendah (minimum) sebesar 0,38
menunjukkan nilai rata-rata umur pemerintah terdapat pada Pemerintah Kota Semarang dan
daerah sebesar 359,97. Nilai umur pemerintah nilai intergovernmental revenue tertinggi
daerah termuda (minimum) adalah 30 tahun (maksimum) sebesar 0,77 terdapat pada
terdapat pada Pemerintah Kabupaten Magelang Pemerintah Kabupaten Grobogan. Nilai standar
dan nilai umur pemerintah daerah tertua deviasi sebesar 0,063853.
(maksimum) adalah 1266 terdapat pada
Pemerintah Kota salatiga. Nilai standar deviasi Uji Normalitas
sebesar 294,290. Uji normalitas digunakan untuk
Hasil pengujian statistik deskriptif mengetahui apakah residual dari suatu model
menunjukkan nilai rata-rata ukuran legislatif regresi terdistribusi normal atau tidak.
sebesar 44,86. Jumlah anggota DPRD terendah Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
(minimum) sebesar 25 DPRD terdapat pada Uji Skewness- Kurtosis.
Pemerintah Kota Magelang dan Kota Salatiga. Berdasarkan uji normalitas, nilai skewness dan
Sedangkan jumlah anggota DPRD tertinggi kurtosis dapat dihitung dengan rumus sebagai
(maksimum) sebesar 50 DPRD terdapat pada berikut:
Pemerintah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Zskew =
Brebes, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Demak,
Kabupaten Grobogan, Kabupaten Jepara,
Kabupaten Kebumen, Kabupaten Klaten, Zkurt =
Kabupaten Magelang, Kabupaten Pati,
Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal dan Berdasarkan hasil perhitungan, nilai
Kota Semarang. Nilai standar deviasi sebesar skewness sebesar -1,020 < ±1,96 dan nilai
6,739. kurtosis sebesar -0,473 < ±1,96 sehingga
Hasil pengujian statistik deskriptif data dikatakan terdistribusi normal.
menunjukkan nilai rata-rata intergovernmental
revenue sebesar 0,61615. Nilai
Uji Hipotesis
91
Vol. 7 No.1, Mei 2018 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
Tabel 3
Hasil Regresi Berganda
Variabel Koefisien T Sig
(Constant) -1,515 -2,111 ,037
PAD ,076 2,675 ,009*
Jumlah SKPD -,002 -2,749 ,007*
Ukuran Pemerintah Daerah ,013 ,842 ,402
Rasio Kemandirian -,276 -2,088 ,039*
Umur Pemerintah Daerah 4,178E-6 ,265 ,791
Ukuran Legislatif -,002 -1,422 ,158
Intergovernmental Revenue -,018 -,216 ,829
R Square 0,150
Adjusted R Square 0,088
F-Statistic 2,438
Prob (F-Statistic) 0,024
Durbin Watson Stat 1,830
*
Secara statistik signifikan pada tingkat 5%
91
92
Ferina Intan Lutfia, Maryono dan Batara Daniel Bagana Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan
dari tingkat sig 0,05 sehingga jumlah SKPD Tingkat pengungkapan laporan keuangan
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan pemerintah daerah tidak bergantung pada
LKPD maka hipotesis 2 yang menyatakan besarnya tingkat kemandirian suatu daerah.
jumlah SKPD berpengaruh positif terhadap Semakin tinggi rasio kemandirian keuangan
tingkat pengungkapan LKPD adalah tidak pemerintah daerah menunjukkan semakin
terbukti, sehingga H2 ditolak. mandiri pemerintah daerah dalam membiayai
Pemerintah daerah yang memiliki jumlah sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan,
SKPD yang sedikit maka kompleksitas dan pelayanan kepada masyarakat sehingga
semakin menurun sehingga pengungkapan tingkat ketergantungan kepada pihak eksternal
menjadi lebih baik. Prinsip kualitas lebih menjadi rendah. Hal inilah yang membuat
diutamakan daripada kuantitas juga pemerintah daerah tidak termotivasi untuk
menjelaskan bahwa dengan jumlah SKPD yang meningkatkan pengungkapan laporan
lebih sedikit, maka urusan pemerintah menjadi keuangannya karena rendahnya tuntutan
lebih mampu untuk dikontrol dengan baik transparansi dan akuntabilitas LKPD dari pihak
sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas eksternal.
informasi yang dampaknya hasil pengungkapan
menjadi lebih baik. Pengujian Hipotesis Lima
Pada pengujian variabel umur pemerintah
Pengujian Hipotesis Tiga daerah menunjukkan nilai t sebesar 0,265
Pada pengujian variabel ukuran sedangkan nilai sig sebesar 0,791 yang berarti
pemerintah daerah menunjukkan nilai t sebesar lebih besar dari tingkat sig 0,05 sehingga umur
0,842 sedangkan nilai sig sebesar 0,402 yang pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap
berarti lebih besar dari tingkat sig 0,05 tingkat pengungkapan LKPDmakahipotesis 5
sehingga ukuran pemerintah daerah tidak yang menyatakan umur pemerintah daerah
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan berpengaruh positif terhadap tingkat
LKPDmaka hipotesis 3 yang menyatakan pengungkapan LKPD adalah tidak terbukti,
ukuran pemerintah daerah berpengaruh positif sehingga H5 ditolak.
terhadap tingkat pengungkapan LKPD adalah Tingkat pengungkapan laporan keuangan
tidak terbukti, sehingga H3 ditolak. pemerintah daerah tidak bergantung pada umur
Pemerintah daerah yang memiliki aset pemerintah daerah karena adanya sifat monoton
yang besar tidak mempengaruhi tingkat dalam penyusunan laporan keuangan. Selain itu
pengungkapan laporan keuangan pemerintah laporan keuangan merupakan ilmu yang
daerah. Daerah dengan total aset besar berkembang dinamis, sehingga tidak menjamin
cenderung memiliki kualitas pengelolaan aset bahwa pemerintah daerah dengan umur yang
yang kurang baik dan memperoleh catatan dari lebih tua akan dapat menghasilkan kualitas
BPK. Namun daerah seringkali tidak memiliki pelaporan keuangan yang lebih baik, jika tidak
informasi cukup terkait dengan permasalahan ditunjang dengan kemauan dan kemampuan
yang dihadapi (Waliyyani dan Mahmud, 2015). pemerintahnya.
95