ABSTRAK
PENDAHULUAN
Akuntansi Sektor Publik saat ini telah menjadi bagian penting dalam kegiatan aktivitas
keuangan pemerintahan dalam mewujudkan Good Governance. Selain pemahaman umum atas
29| J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
pentingnya fungsi akuntansi sektor publik, peningkatan atas keberadaan Akuntansi sektor publik
dan lembaga pemerintah. Lebih lanjut lagi, konsep Good Governance merupakan tuntutan yang
harus dipenuhi oleh sektor publik khususnya adalah pemerintah daerah. Mardiasmo (2006:2)
menyatakan bahwa terdapat 3 (tiga) mekanisme yang dapat dilaksanakan daerah agar lebih
responsive, transparan, dan akuntabel serta selanjutnya dapat mewujudkan good governance
yaitu: (1) mendengarkan suara atau aspirasi masyarakat serta membangun kerjasama
pemberdayaan masyarakat, (2) memperbaiki internal rules dan mekanisme pengendalian, dan (3)
membangun iklim kompetisi dalam memberikan layanan terhadap masyarakat serta markertisasi
layanan. Tuntutan-tuntutan hukum yang biasanya dihadapi oleh lembaga birokrasi dan kerugian-
kerugian keuangan yang terkait dengan tuntutan tersebut memunculkan berbagai dimensi
keperilakuan pada diri lembaga birokrasi, khususnya aspek-aspek yang terkait dengan proses
pengambilan keputusan dan aktivitas-aktivitas lembaga birokrasi dalam mempertimbangkan
sesuatu sebelum mengambil keputusan.
Prinsip tata kelola keuangan yang baik akan mempengaruhi kinerja lembaga pemerintah
yang menyajikan laporan keuangan. Penyajian laporan keuangan yang baik didasarkan pada
akuntansi pertanggungjaban yang merupakan akuntabilitas laporan keuangan publik.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan
pengelolaan dan pertanggung jawaban Keuangan Negara adalah untuk mewujudkan pengelolaan
keuangan Negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Penerapan akuntansi yang baik oleh lembaga pemerintah serta pengawasan yang optimal
dari pihak internal maupun ekternal terhadap kualitas laporan keuangan lembaga pemerintah
diharapkan akan dapat memperbaiki akuntanbilitas kinerja lembaga pemerintah sehingga kinerja
penyelenggara urusan-urusan pemerintah dapat optimal. Kualitas perbaikan (quality
improvement) terhadap kualitas akuntabilitas dan kinerja lembaga pemerintah diharapkan akan
berimplikasi pada moral hazard atau minimalnya praktek korupsi sehingga diharapkan good
governance dapat terwujud oleh pemerintah Indonesia baik tingkat pusat maupun tingkat daerah.
Berdasarkan LAKIP ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung
Tahun 2014, menyajikan capaian kinerja dari Sekretariat DPRD Kota Bandung selama tahun
2014 dalam laporannya menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam bidang
peningkatan kapasitas lembaga DPRD disimpulkan ada beberapa indicator ketidak berhasilan
dalam mewujudkan good governance yang professional, efektif, efisien dan bersih (www.dprd-
bandungkota.go.id) berkaitan dengan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Standar Pelaporan Akuntansi Sektor Publik
Terhadap Akuntansi Pertanggungjawaban sektor publik serta dampaknya terhadap Good
Governance.
LANDASAN TEORI
30 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
(principal) menyewa orang lain(agent) untuk melakukan beberapa jasa untuk kepentingan
mereka dengan pendelegasian beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada agen.
Dari pengertian tersebut diatas jika diimplementasikan pada hubungan antara masyarakat
dan pemerintah adalah seperti hubungan antara principal dan agent. Masyarakat adalah principal
dan pemerintah adalah agent. Principal memberikan kewenangan dan sumber daya kepada
agent, sebagai bentuk pertanggungjawaban agent memberikan laporan pertanggungjawaban
terhadap principal.
METODE PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah penerapan standar pelaporan akuntansi sektor publik,
akuntansi pertanggungjawaban sektor publik, dan good governance.
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh gambaran atau deskripsi mengenai pengaruh
penerapan standar pelaporan akuntansi sektor publik terhadap akuntansi pertanggungjawaban
sektor public, serta dampaknya terhadap good governance. Penelitian ini akan dilakukan pada
lembaga sekretariat DPRD Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode
deskriftif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah verifikatif. Unit analisis dalam
penelitian ini adalah organisasi/lembaga secretariat DPRD kota Bandung
31 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
Populasi dan sample
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekretariat/lembaga DPRD Kota Bandung.
Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah seluruh pegawai lembaga DPRD Kota
Bandung. Sedangkan yang dijadikan responden dari secretariat/lembaga DPRD Kota Bandung
adalah kepala dan wakil sekretariat lembaga DPRD dan bendahara atau Kepala Bagian
Akuntansi. jumlah responden secara keseluruhan berjumlah 62 orang.
Adapun dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Sedangkan
sumber data yang digunakan adalah data Primer. Data kualitatif atau primer diperoleh dari
responden dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut : Kuesioner, Wawancara, dan
Observasi. Data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner perlu dilakukan
pengujian terlebih dahulu dengan pertimbangan bahwa kesungguhan responden dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Untuk itu
diperlukan dua macam pengujian yaitu uji validitas (test of validitas) dan ujin reabilitas (test of
reability).
Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah Analisis Jalur
(Path Analysis). Alasan digunakan model analisis jalur tersebut, selain karena tujuan dari
penelitian dari penelitian ini yaitu melihat sejauhmana pengaruh variabel eksogenus terhadap
variabel endogenus, adalah karena hubungan kausal antar variabel yang hendak diuji didasarkan
atas dasar kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel
tersebut. Analisis jalur merupakan bagian statistika parametrik yang mensyaratkan skala minimal
interval, sehingga data ordinal hasil Kuesioner perlu dinaikkan menjadi skala interval melalui
metode interval berututan ( Method of Successive Interval). Kenaikan skala dari ordinal ke
interval untuk setiap item per sub variabel/variabel berdasarkan kepada skor ordinal responden.
32 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
adalah dilihat dari perencanaan,pengorganisasian,pelaksnaan dan pengawasan dengan
menggunakan skala ordinal.
PEMBAHASAN
33 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
indeks 82,72%, sehinggga dapat disimpulkan bahwa good governance yang meliputi :
akuntabilitas dan transparansi berada dalam kategori tinggi. Dari kedua indicator yang digunakan
untuk mengukur variabel good governance, indicator mengenai akuntabilitas public memiliki
skor paling tinggi yaitu 85,79 % sedangkan indicator mengenai transparansi memiliki skor
paling rendah yaitu 79,64 %. Hal ini menunjukkan bahwa transparansi yang ada pada secretariat
DPRD Kota Bandung masih kurang optimal sehingga perlu di tingkatkan lagi.
εε
PY ε 1 PZ ε 1
X PYX Y PZY Z
PZX
Hasil Analisis Pengaruh Penerapan Standar laporan akuntansi sektor public terhadap
akuntansi pertanggungjawaban serta dampaknya terhadap good governance.
34 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
Table 1
Koefisien Jalur Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik
coefficientsa
Standardired
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model B Std Beta t Sig
Error
1 22.351 5.031 4.443 .000
(Constant) .
Penerapan 422 .081 .565 5.206 .000
Standar
laporan
akuntansi
Sektor
publik
a. Dependent Variabel Akuntansi Pertangggungjawaban
Berdasarkan output SPSS di atas memberikan nilai standardized beta penerapan standar
laporan akuntansi sector public pada persamaan pertama untuk PYX sebesar 0,585 pada taraf
signifikansi 0,000. Hal ini berarti bahwa penerapan standar laporan akuntansi sektor publik
mempengaruhi akuntansi pertanggungjawaban dapat dilihat dari koefisien diterminasi.
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan software SPSS diperoleh koefisien determinasi
penerapan standar laporan akuntansi sektor publik terhadap akuntansi pertanggungjawaban
sebagai berikut :
Table 2.
Koefisien Determinasi Pengaruh Penerapan Standar Laporan Akuntansi Sektor Publik
terhadap Akuntansi Pertanggungjawaban
Model Summary
Change Statistics
Pengujian Hipotesis
Dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil uji hipotesis sebagai berikut:
35 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
Table 3
Uji Hipotesis Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik
coefficientsa
Standardired
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model B Std Beta t Sig
Error
1 22.351 5.031 4.443 .000
(Constant) .
Penerapan 422 .081 .585 5.206 .000
Standar
laporan
akuntansi
Sektor
publik
a. Dependent Variabel Akuntansi Pertangggungjawaban
Dari table 3 nilai t hasil perhitungan untuk variabel penerapan standar laporan akuntansi
sektor publik sebesar 5,206 pada taraf signifikansi sebesar 0,000. Nilai t hitung akan
dibandingkan dengan nilai t pada table t distribusi t, sedangkan nilai signifikansi akan
dibandingkan dengan α = 0,05 dan derajat bebas (db) sebesar 51 diperoleh nilai t table sebesar
± 2,009. Dikarenakan nilai t hitung untuk penerapan standar laporan akuntansi sektor publik
(5,206) lebih besar dari table ( 2,009) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini sesuai dengan
nilai signifikansi hasil perhitungan untuk variabel penerapan standar laporan akuntansi sektor
public sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
standar laporan akuntansi sektor publik berpengaruh signifikan terhadap Akuntansi
Pertangggungjawaban Sektor Publik.
Hasil Analisis Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik terhadap Good
Governance.
Sub struktur 2 : Z = PZX . X + ε 2
Table 4
Koefisien Jalur Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik terhadap Good
Governance
coefficientsa
Standardired
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model B Std Beta t Sig
Error
1 25.744 4.736 5.436 .000
(Constant) .
36 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
Penerapan 294 .076 .472 3.858 .000
Standar
laporan
akuntansi
Sektor
publik
a. Dependent Variabel GOOD GOVERNANCE
Nilai standardized beta penerapan standar laporan akuntansi sektor publik pada
persamaan kedua untuk PZX sebesar 0,472 dengan taraf signifikansi 0,000. Hal ini berarti bahwa
Penerapan standar laporan akuntansi sektor public mempengaruhi good governance. Besarnya
pengaruh penerapan standar laporan akuntansi sektor publik terhadap good governance dapat
dilihat dari koefisien determinasi. Koefisien determinasi penerapan standar laporan akuntansi
sektor public terhadap variabel good governance sebagai berikut:
Table 5.
Koefisien Determinasi Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik terhadap
Good Governance
Model Summary
Change Statistics
Model R F Beta df2 Sig.F
Square Change Change
Change
1 223a 14.867 1 52 .000
.
a. Predictors: (Constant), PENERAPAN STANDAR LAPORAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Pengujian Hipotesis
Dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil uji hipotesis sebagai berikut:
Table 6
Uji Hipotesis Pengaruh Penerapan Standar Laporan Akuntansi Sektor Publik terhadap
Good Governance
coefficientsa
Standardired
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model B Std Beta T Sig
Error
1 25.744 4.736 5.436 .000
(Constant) .
Penerapan .294 .076 .472 3.858 .000
Standar
laporan
akuntansi
Sektor
publik
37 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
a. Dependent Variabel GOOD GOVERNANCE
Dari table 3 nilai t hasil perhitungan untuk variabel penerapan standar laporan akuntansi
sektor publik sebesar 3,858 pada taraf signifikansi sebesar 0,000. Nilai t hitung akan
dibandingkan dengan nilai t pada table t distribusi t, sedangkan nilai signifikansi akan
dibandingkan dengan α = 0,05 dan derajat bebas (db) sebesar 53 diperoleh nilai t table sebesar
± 2,009. Dikarenakan nilai t hitung untuk penerapan standar laporan akuntansi sektor publik
(3,858) lebih besar dari table ( 2,009) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini sesuai dengan
nilai signifikansi hasil perhitungan untuk variabel penerapan standar laporan akuntansi sektor
public sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
standar laporan akuntansi sektor publik berpengaruh signifikan terhadap Good Governance.
Hasil Analisis Pengaruh Penerapan Standar Laporan Akuntansi Sektor Publik Terhadap
Good Governance
Sub struktur 3 : Z = PZY. Y + ε 3
Table 7
Koefisien Jalur Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik terhadap Good
Governance
coefficientsa
Standardired
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model B Std Beta T Sig
Error
1 23.587 5.136 4.592 .000
(Constant) .
Penerapan .418 .105 .483 3.973 .000
Standar
laporan
akuntansi
Sektor
publik
a. Dependent Variabel GOOD GOVERNANCE
Berdasarkan output SPSS di atas memberikan nilai standardized beta penerapan standar
laporan akuntansi sektor publik pada persamaan keempat sebesar 0,483 dan signifikansi pada
0,000. Hal ini berarti bahwa penerapan standar laporan akuntansi sektor publik mempengaruhi
good governance.
Besarnya pengaruh dari variabel penerapan standar laporan akuntansi sektor publik
terhadap variabel good governance dapat dilihat dari koefisien determinasi. Koefisien
determinasi diperoleh dari mengkuadratkan nilai koefisien jalur, jadi koefisien determinasi
penerapan standar laporan akuntansi sektor publik terhadap variabel Good Goverenance dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut:
R2Z = (PZY)2 = (0,483)2 = 0,233.
38 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
Berdasarkan table 8 diperoleh R2 sebesar 0,233 atau 23,3 %. Berarti Penerapan Standar
Laporan Akuntansi Sektor Publik memberikan pengaruh terhadap Good Governance sebesar
23,3 % dan sisanya sebesar 76,7% lainnya merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak
diteliti.
Table 8.
Koefisien Determinasi Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik terhadap
Good Governance
Model Summary
Model R R Adjusted Std Error of the
Square R Square Estimate
1 483a .218 .218 7.035234058
.
a. Predictors: (Constant), PENERAPAN STANDAR LAPORAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Pengujian Hipotesis
Dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil uji hipotesis sebagai berikut:
Table 9
Uji Hipotesis Pengaruh Penerapan Standar Laporan Akuntansi Sektor Publik terhadap
Good Governance
coefficientsa
Standardired
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model B Std Beta T Sig
Error
1 23.587 5.136 4.592 .000
(Constant) .
Penerapan .418 .105 .483 3.973 .000
Standar
laporan
akuntansi
Sektor
publik
a. Dependent Variabel GOOD GOVERNANCE
Dari table 9 nilai t hasil perhitungan untuk variabel penerapan standar laporan akuntansi
sektor publik sebesar 3,973 dan nilai pada taraf signifikansi sebesar 0,000. Nilai t hitung akan
dibandingkan dengan nilai t pada table t distribusi t, sedangkan nilai signifikansi akan
dibandingkan dengan α = 0,05 dan derajat bebas (db) sebesar 53 diperoleh nilai t table sebesar
± 2,009. Dikarenakan nilai t hitung untuk penerapan standar laporan akuntansi sektor publik
(3,973) lebih besar dari table ( 2,009) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini sesuai dengan
nilai signifikansi hasil perhitungan untuk variabel penerapan standar laporan akuntansi sektor
public sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
standar laporan akuntansi sektor publik berpengaruh signifikan terhadap Good Governance.
39 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
40 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
Besaran pengaruh peneerapan standar laporan akuntansi sektor publik terhadap Good
Governance adalah 22,3 %. Besaran ini termasuk ke dalam kategori sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan standar laporan akuntansi sektor publik kurang mampu
memberikan kontribusi dalam meningkatkan good governance sehingga belum mencapai tingkat
maksimal yang diharapkan.
Kurang optimalnya besaran pengaruh penerapan standar laporan akuntansi sektor public
terhadap good governance didasarkan dari hasil analisis deskriptif yang menunjukkan hasil yang
belum maksimal. Temuan dilapangan menunjukkan bahwa penerapan standar laporan akuntansi
sektor publik pada lembaga secretariat DPRD Kota Bandung sudah baik, hal ini dapat
ditunjukkan secara deskriptif dari skor rata-rata yang dihasilkan sebesar 88,73%. Dari seluruh
indikator yang ada mengukur penerapan standar laporan akuntansi sektor publik menunjukkan
skor di atas 80%. Hal ini berarti penerapan standar laporan akuntansi sektor publik di lembaga
secretariat DPRD Kota Bandung secara keseluruhan sudah baik namun belum mencapai tingkat
maksimal yang diharapkan, sehingga perlu adanya peningkatan lagi sesuai dengan apa yang
diharapkan. Selain itu hasil temuan juga menunjukkan good governance pada lembaga
sekretariat DPRD Kota Bandung juga menunjukkan kondisi yang sangat baik. Hal ini dapat
dilihat dari hasil statistik deskriptif yang memiliki skor rata-rata 82,72%. Walaupun rata-rata
skor ini tinggi namun ternyata salah satu indikator good governance memiliki skor di bawah
80% yaitu indikator mengenai transparansi yang memiliki skor 79,64%.
Berdasarkan hasil pengolahan data dihasilkan bahwa pengaruh variabel penerapan
standar laporan akuntansi sektor publik terhadap good governance tergolong rendah, yaitu
22,3%. Kondisi ini dapat terjadi karena penerapan standar laporan akuntansi sektor publik hanya
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi good governance, sedangkan faktor yang
dapat mempengaruhi good governance cukup banyak, sedangkan faktor-faktor itu tidak diteliti
dalam penelitian ini.
41 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
namun salah satu indikator good governance memiliki skor di bawah 80% yaitu indikator
mengenai transparansi dengan skor 79,64%. Kondisi ini memperlihatkan bahwa transparansi
pada lembaga sekretariat DPRD Kota Bandung masih perlu ditingkatkan lagi, sehingga
transparansi pada lembaga secretariat DPRD Kota Bandung dapat berjalan sesuai dengan
harapan.
Berdasarkan hasil pengolahan data pengaruh variabel akuntansi pertanggungjawaban
sektor publik terhadap good governance tergolong sedang, yaitu hanya 23,3%. Kondisi ini dapat
terjadi karena akuntansi pertanggungjawaban sektor publik hanya merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi good governance, sedangkan faktor yang dapat mempengaruhi good
governance cukup banyak, yang tidak diteliti dalam penelitian ini
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Penerapan Standar Laporan Akuntansi Sektor Publik berpengaruh signifikan terhadap
akuntansi pertanggungjawaban sektor publik. Besaran pengaruh penerapan standar laporan
akuntansi sektor publik terhadap akuntansi pertanggungjawaban sektor public termasuk ke
dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan standar laporan akuntansi
sektor publik memberikan kontribusi yang cukup dalam meningkatkan akuntansi
pertanggungjawaban sektor publik namun belum mencapai tingkat maksimal yang
diharapkan.
2. Penerapan Standar Laporan Akuntansi Sektor Publik berpengaruh signifikan terhadap
Good Governance. Besaran pengaruh penerapan standar laporan akuntansi sektor publik
terhadap good governance. Besaran pengaruh yang diberikan termasuk ke dalam kategori
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan standar laporan akuntansi sektor publik
kurang mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan good governance sehingga
belum mencapai tingkat maksimal yang diharapkan.
3. Akuntansi pertanggungjawaban sektor publik berpengaruh signifikan terhadap Good
Governance. Besarnya variasi dari variabel good governance yang dapat dijelaskan oleh
akuntansi pertanggungjawaban sektor publik adalah sebesar 23,3%. Sedangkan sisanya
sebesar 76,7% dijelaskan atau merupakan kontribusi variabel lain tetapi tidak terdapat
dalam model penelitian ini. Pengaruh variabel ini dikategorikan sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban sektor publik kurang mampu
mempengaruhi good governance pada lembaga sekretariat DPRD Kota Bandung.
Saran
1. Bagi lembaga sekretariat DPRD Kota Bandung sebaiknya tetap mempertahankan apa yang
telah dilaksanakan terhadap penerapan standar laporan akuntansi sektor publik. Selain itu
akuntansi pertanggungjawaban sektor publik yang telah berjalan efektif, namun perlu
adanya peningkatan terhadap integrasi informasi keuangan yang memadai dengan cara
lebih memperhatikan pengelolaan dokumen secara sistematis di setiap bagian yang ada,
membuat standar tunggal yang lebih ketat di dalam mengintegrasikan informasi antar
bagian, memberikan perhatian lebih dalam menjembatani informasi antar bagian. Selain itu
42 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
juga dalam meningkatkan hasil informasi akuntansi yang dipercaya dapat dilakukan dengan
cara selalu menggunakan standar laporan akuntansi disetiap praktek akuntansi yang ada
dalam lembaga sekretariat DPRD Kota Bandung. Dan lebih mempertimbangkan proses
yang ada di dalam maupun dari luar lembaga sekretariat DPRD Kota Bandung dalam
menghasilkan akuntansi keuangan sektor publik. Selain itu juga lembaga sekretariat DPRD
Kota Bandung sebaliknya lebih bersifat terbuka terhadap informasi yang ada di dalam
lembaga kesekretariatan DPRD Kota Bandung kepada publik, karena lembaga DPRD Kota
Bandung merupakan institusi yang mempunyai fungsi memberikan layanan kepada public
atau dalam hal ini masyarakat.
2. Bagi pengembangan ilmu akuntansi khususnya akuntansi sektor publik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan standar laporan akuntansi sektor publik berpengaruh
terhadap akuntansi pertanggungjawaban sektor publik serta berdampak terhadap good
governance pada lembaga sekretariat DPRD Kota Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam akuntansi pertanggungjawaban sektor publik agar berjalan efektif maka faktor
penerapan standar laporan akuntansi sektor publik sangat perlu diperhatikan sehingga pada
akhirnya berdampak dalam peningkatan good governance.
3. Bagi peneliti berikutnya perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat pengaruh dari
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah & Arisanti, Herlin (2010).Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan
Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Organisasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 9.
No. 2 Agustus 2010.
BPKP (2007), Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Edisi Keempat. Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pengawasan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.
Effendi (2006),Kendala dalam Penerapan Ketentuan dalam PNBP dan Penetapan Aset Tetap
Universitas Gajah Mada. Sofian. Staff.ugm.1 ../kendala dalam penerapan PNBP.pdf.
43 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5
Ghozali, Imam(2009),Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (2005), Peraturan Pemerintah Nomor : 24 Tahun 2005
Tentang Standar Akuntansi Pemereintah.
Wijaya, Toni. (2012) Cepat Menguasai SPSS 20. Penerbit Cahaya Atma, Jakarta
Undang-undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Bandung: Fok.
44 | J u r n a l R i s e t A k u n t a n s i d a n B i s n i s – V o l . 1 N o . 2 J u l i 2 0 1 5