Bastian, 2009 berpendapat bahwa sejak awal tahun 1990-an, paradikma pemerintahan di berbagai
Negara bergeser dari kelola pemerintah formal (ruling government), menuju ke tata pemerintahan yang
baik (good governance), dalam rangka menempatkan administrasi pemerintahan menjadi lebih berhasil
guna, berdayaguna, dan berkeadilan bagi setiap warga masyarakat. Aparat pemerintahan berubah
menjadi tanggap akan tuntutan lingkungannya, sehingga pelayanan yang diberikan menjadi lebih baik
dengan prosedur yang transparan dan berakuntabilitas.
Nordiawan dan Herianti, 2011 berpendapat bahwa di masa Yunani, pemerintahan yang berkuasa
membagi secara adil berbagai sumber pendapatan yang diterima. ‘Phartenon’ merupakan sebutan bagi
organisasi kementrian berharga. Di masa Roma, praktek akuntansi untuk mendukung mekanisme pajak
dilakukan oleh semua pejabat, baik itu di gubernuran maupun kekaisaran. Pada pertengahan akhir abad
ke- 14, praktek pencatatan transaksi keuangan di Genoa adalah berupa bukti transaksi keuangan antara
pemerintahan yang berkuasa dan rakyat. Selanjutnya, proses pencatatan berkembang dalam proses
perdagangan antarnegara.
Dari definisi tersebut jelas bahwa salah satu yang harus dipahami adalah tentang organisasi atau
entitas. Organisasi jika dilihat dari tujuannya dapat digolongkan pada organisasi yang bertujuan atau
bermotif mencari laba, dan organisasi yang bertujuan atau bermotif selain mencari laba. Akuntansi
untuk organisasi yang bertujuan mencari laba dikenal sebagai Akuntansi (Sektor) Bisnis, dan untuk
organisasi yang bertujuan selain mencari laba dikenal sebagai Akuntansi Sektor Publik. Dengan
demikian ASP dapat diberi definisi sebagai:
suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan)
dan suatu organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain-Iam yang dijadikan sebagai
informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.
Organisasi Sektor Publik yang paling mudah dikenal adalah organisasi pemerintah. Organisasi
pemerintah sebagaimana organisasi publik umumnya, akan beraktivitas berdasarkan anggaran. Dengan
demikian jelas perlu dipahami lebih baik tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) jika mempelajari ASP di Indonesia.
Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive activity). Tujuan akuntansi
diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut harus memiliki manfaat. Akuntansi yang
digunakan pada sektor swasta maupun sektor publik mempunyai tujuan yang berbeda. Dari persepektif
ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suátu entitas yaitu aktivitasnya berhubungan
dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan hak publik. Sejalan dengan perspektif ilmu ekonomi tersebut, tujuan akuntansi sektor publik adalah
untuk memberikan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan publik. Dalam beberapa hal,
akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik
akuntansi tersebut disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhinya.
Akuntansi sektor publik memiliki peranan yang vital dan menjadi subyek untuk didiskusikan baik
oleh praktisi sektor publik maupun kalangan akademisi. Fokus perhatian pembahasan akuntansi sektor
publik yang hendaknya mendapat porsi yang lebih besar dari kalangan praktisi maupun akademisi
adalah penekanan pada upaya untuk memajukan sektor publik yang dianggap kurang efisien dan kurang
menarik agar tidak tertinggal jauh dengan sektor swasta yang dipandang lebih maju dan efisien. Namun
demikian, saat ini pada kalangan praktisi khususnya pemerintahan, sudah mulai ada perhatian yang
lebih besar terhadap penilaian kelayakan praktik manajemen pemerintahan yang mencakup perlunya
dilakukan perbaikan sistem akuntansi manajemen, sistem akuntansi keuangan, perencanaan keuangan
dan pembangunan, sistem pengawasan dan pemeriksaan, serta berbagai implikasi finansial atas
kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah.
Saat ini akuntansi sektor publik di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup berarti, salah
satunya ditandai dengan lahirnya peraturan perundangan-undangan yang mengatur tentang penerapan
akuntansi sektor publik khusus di pemerintahan. Perkembangan akuntansi sektor publik meliputi bidang
konsentrasi:
3. Pemeriksaan (auditing)
Dibidang pemeriksaan sektor publik, telah lahir standar pemeriksaan keuangan negara. Pemeriksaan
di sektor publik menjadi titik sentral dalam proses pencapaian akuntabilitas publik. Pemeriksaan di
sektor publik khususnya pemerintahan terdiri atas 3 (tiga) jenis yaitu:
1. Pemeriksaan keuangan,
2. Pemeriksaan kinerja, dan
3. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu.