Anda di halaman 1dari 8

UTS

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

NAMA: Norberta Fatlolon


NIM : 202192019

Kelompok 1:
1. Mengapa di sektor publik harus diatur dengan regulasi? Apa tujuannya? (Shanti Somalay)

Jawaban :

Regulasi dalam sektor publik itu salah satu instrumen penting dalam menciptakan lingkungan yang
aman, adil, dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Tujuannya untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan kolektif,
serta untuk mengatur kegiatan ekonomi dan sosial agar sesuai dengan tujuan yang lebih besar dari
pemerintah dan masyarakat secara umum

2. bagaimana upaya untuk menghilangkan budaya manipulasi dalam meningkatkan


pengelolaan akuntabilitas dan transparansi? (Antoneta kolelupun)
Jawaban :

Untuk menghilangkan budaya manipulasi dalam meningkatkan pengelolaan akuntabilitas dan


transparansi, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya


akuntabilitas dan transparansi dalam semua lapisan masyarakat adalah langkah awal yang kunci.
Melalui pendidikan dan kampanye informasi, orang dapat memahami implikasi negatif dari
manipulasi dan pentingnya sistem yang jujur dan transparan.
2. Penguatan Hukum dan Peraturan: Menguatkan kerangka hukum dan peraturan yang mengatur
tindakan manipulatif dan korupsi sangat penting. Ini mencakup mengenakan sanksi yang tegas
terhadap pelanggaran, serta memperbarui dan memperkuat undang-undang yang ada sesuai dengan
perkembangan zaman.
3. Penggunaan Teknologi: Pemanfaatan teknologi informasi dapat membantu dalam memantau dan
melacak pelanggaran. Sistem pelaporan online dan teknologi blockchain, misalnya, dapat
digunakan untuk menciptakan jejak digital yang sulit dimanipulasi.
4. Pelatihan dan Etika: Meningkatkan pemahaman etika dalam berbagai profesi dan organisasi
adalah penting. Pelatihan etika dapat membantu individu memahami konsekuensi dari tindakan
manipulatif dan korupsi.
Menghilangkan budaya manipulasi adalah proses yang memerlukan waktu dan upaya yang
berkelanjutan. Ini melibatkan perubahan budaya dan nilai dalam masyarakat dan organisasi.
Dengan komitmen bersama untuk mencapai akuntabilitas dan transparansi, dapat memperbaiki tata
kelola dan meminimalkan tindakan manipulatif.

Kelompok 2: (tidak ada pertanyaan)


Kelompok 3:
1. Apa kendala yang membuat akuntansi sektor publik di Indonesia tertinggal di bandingkan
dengan akuntansi bisnis jika ada Masalah yang membuat akuntansi sektor publik itu
tertinggal maka langka dan solusi yang di ambil untuk mengatasi hal ! (Stenly duganata)

Jawaban ;

 Ada beberapa kendala yang membuat akuntansi sektor publik di Indonesia tertinggal dibandingkan
dengan akuntansi bisnis. Beberapa masalah yang dapat menjadi penyebabnya adalah:

1. Kompleksitas Struktur Organisasi: Birokrasi dalam sektor publik seringkali lebih kompleks
daripada organisasi bisnis. Struktur organisasi yang rumit dapat menghambat proses akuntansi
dan pelaporan yang efisien.
2. Keterbatasan Sumber Daya: Sumber daya yang terbatas, termasuk anggaran dan personel,
dapat menjadi kendala dalam mengembangkan sistem akuntansi sektor publik yang lebih
canggih dan efisien.
3. Kurangnya Insentif dan Transparansi: Akuntansi bisnis sering diatur oleh insentif pasar yang
kuat, sedangkan sektor publik seringkali kurang memiliki tekanan pasar yang sama. Ini dapat
mengurangi motivasi untuk meningkatkan praktik akuntansi.

 Untuk mengatasi kendala-kendala ini dalam pengembangan akuntansi sektor publik di Indonesia,
beberapa langkah dapat diambil:

1. Peningkatan Pelatihan dan Literasi: Melakukan pelatihan yang lebih intensif dan efektif bagi
para profesional akuntansi di sektor publik untuk memahami praktik akuntansi terkini.
2. Peningkatan Transparansi: Mendorong transparansi dalam proses akuntansi dan pelaporan di
sektor publik untuk mengurangi praktik-praktik yang tidak jujur.
3. Pengembangan Sistem Akuntansi yang Modern: Investasi dalam pengembangan sistem
akuntansi yang modern dan integrasi teknologi informasi dapat membantu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas akuntansi sektor publik.

2. Mengapa sampai ada Akuntansi sektor publik itu seperti apa dan berikan contoh ! (Rosanda
ngoyem)

Jawaban :

Akuntansi sektor publik ada untuk mengelola dan melacak sumber daya dan kegiatan yang terkait
dengan sektor publik, yang mencakup pemerintah, badan-badan publik, dan organisasi nirlaba
yang melayani kepentingan umum. Akuntansi sektor publik memiliki beberapa karakteristik
khusus yang membedakannya dari akuntansi bisnis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ada
akuntansi sektor publik: ,Tujuan yang Berbeda., Sumber Dana yang Berbeda, Akuntabilitas dan
Transparansi, Kebijakan Publik dan Pengambilan Keputusan

Contoh konkret dari akuntansi sektor publik adalah:

 Laporan Keuangan Pemerintah: Pemerintah pusat dan daerah menghasilkan laporan keuangan
yang mencantumkan penerimaan dan pengeluaran, neraca, dan catatan-catatan lainnya yang
memberikan gambaran tentang pengelolaan sumber daya publik.
 Laporan Kinerja Program: Entitas sektor publik, seperti departemen pemerintah, juga
menghasilkan laporan kinerja program untuk mengukur efektivitas dan efisiensi program-program
yang didanai oleh pemerintah.
 Audit Pemeriksaan Keuangan: Lembaga audit independen seringkali melakukan pemeriksaan
keuangan terhadap entitas sektor publik untuk memastikan bahwa pengelolaan dana publik telah
sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.

3. Apa perbedaan prinsip terhadap sektor publik dan swasta? (Febry defretes)

Jawaban :

Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam sektor publik dan swasta memiliki perbedaan
yang signifikan karena tujuan dan karakteristik dari kedua sektor tersebut berbeda. Berikut adalah
alah satu perbedaan utama dalam prinsip akuntansi antara sektor publik dan swasta:

 Tujuan Utama:
 Sektor Swasta: Tujuan utama akuntansi swasta adalah untuk menghasilkan laba,
pertumbuhan modal, dan memberikan keuntungan kepada pemegang saham atau pemilik
perusahaan. Tujuan ini sangat berorientasi pada kepentingan ekonomi dan profitabilitas.
 Sektor Publik: Tujuan utama akuntansi sektor publik adalah menyediakan layanan
publik, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan menjalankan program-program yang
berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Akuntansi sektor publik lebih berorientasi
pada pelayanan masyarakat dan efisiensi penggunaan sumber daya publik.

4. Apakah fungsi dan tugas akuntansi sektor publik bisa digantikan oleh akuntansi sektor
swasta? (Risna)

Jawaban :

Fungsi dan tugas akuntansi sektor publik dan sektor swasta memiliki perbedaan signifikan yang
mencerminkan tujuan dan karakteristik masing-masing sektor. Meskipun ada beberapa kesamaan
dalam prinsip akuntansi, ada beberapa hal yang menjadikan penggantian akuntansi sektor publik
oleh akuntansi sektor swasta tidak praktis atau diinginkan. ad beberapa alasan mengapa fungsi dan
tugas akuntansi sektor publik tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh akuntansi sektor swasta
Tujuan yang Berbeda, Sumber Dana yang Berbeda, Akuntabilitas dan Transparansi Tinggi,
Kebijakan Publik dan Pengambilan Keputusan, dan Pentingnya Penggunaan Sumber Daya Publik
yang Efisien. Meskipun ada beberapa overlap dalam prinsip akuntansi antara sektor publik dan
swasta, perbedaan mendasar dalam tujuan, sumber dana, dan orientasi membuat penggantian
penuh tugas dan fungsi akuntansi sektor publik oleh akuntansi sektor swasta tidak mungkin atau
diinginkan. Keduanya memiliki peran yang penting dalam ekosistem ekonomi dan sosial dan harus
ada untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dalam masyarakat.

Kelompok 4 :
1. Coba jelaskan mengapa kebutuhan masyarakat dianggap sebagai asumsi dasar yang kritis
(pintu utama yang suda di paparkan di slait tersebut) dalam menyusun perencanaan dalam
konteks akuntansi sektor publik menentukan dan memahami kebutuhan masyarakat dalam
proses perencanaan dan konteks akuntansi tersebut! (Norberta Fatlolon)
Jawaban :
Kebutuhan masyarakat adalah asumsi dasar yang kritis dalam menyusun perencanaan dalam
konteks akuntansi sektor publik karena akuntansi sektor publik memiliki tujuan utama untuk
melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Berikut beberapa alasan mengapa kebutuhan
masyarakat menjadi asumsi kritis dalam perencanaan akuntansi sektor publik:
1. Fokus pada Pelayanan Publik: Akuntansi sektor publik berbeda secara fundamental dari
akuntansi swasta karena tujuannya adalah memberikan pelayanan publik dan menjalankan
program-program yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, perencanaan
di sektor publik harus dimulai dengan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan harapan
masyarakat.
2. Akuntabilitas dan Transparansi: Prinsip dasar akuntansi sektor publik adalah akuntabilitas dan
transparansi. Dalam melayani kebutuhan masyarakat, entitas sektor publik harus secara transparan
melaporkan penggunaan dana publik dan hasil yang dicapai. Kebutuhan masyarakat untuk
mendapatkan informasi yang dapat dipercaya dan mudah dipahami adalah hal yang sangat penting.
3. Pengambilan Keputusan Kebijakan: Pemerintah dan organisasi sektor publik seringkali
menggunakan informasi keuangan dan akuntansi untuk pengambilan keputusan kebijakan. Dalam
merencanakan kebijakan dan program-program baru, penting untuk memahami kebutuhan dan
preferensi masyarakat agar kebijakan yang diusulkan dapat memenuhi harapan dan kebutuhan
mereka.
4. Kesejahteraan Masyarakat: Akuntansi sektor publik berkontribusi pada kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, perencanaan yang baik harus memastikan bahwa sumber daya publik
digunakan dengan efektif dan efisien untuk memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Jadi, kebutuhan masyarakat adalah asumsi dasar yang kritis dalam akuntansi sektor publik karena
seluruh kerangka kerja akuntansi sektor publik dirancang untuk memastikan bahwa pengelolaan
dana publik dan penyediaan layanan publik dilakukan dengan memenuhi harapan, kebutuhan, dan
hak warga negara

Kelompok 5 :
1. jelaskan undang undang pasal 5 no 15 tahun 2004 dan berikan salah satu contoh ! (Rosanda
ngoyem)
Jawaban :
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara memiliki beberapa pasal yang mengatur tentang pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara. Pasal 5 dalam undang-undang ini, secara umum, menyatakan
bahwa Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) memiliki kewenangan untuk
melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Pasal 5 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 5
(1) Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia mempunyai wewenang melaksanakan
pemeriksaan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai wewenang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

Artinya, BPK RI memiliki wewenang untuk memeriksa dan mengaudit pengelolaan dana dan
tanggung jawab keuangan negara, dan rincian lebih lanjut mengenai wewenang tersebut diatur
dalam peraturan pemerintah.

Contoh penerapan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 adalah ketika Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) melakukan audit atas pengelolaan dana publik
oleh suatu entitas pemerintah, seperti kementerian atau lembaga. BPK RI akan memeriksa laporan
keuangan, transaksi, dan tindakan keuangan yang berkaitan dengan entitas tersebut untuk
memastikan bahwa dana publik telah dikelola secara efisien, efektif, dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Hasil dari audit ini akan dilaporkan kepada pemerintah dan masyarakat sebagai
langkah untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik.
2. Apa yang membedakan akuntansi sektor publik dengan ilmu akuntansi lainnya? (Febry
defretes)
Jawaban :

Akuntansi sektor publik memiliki perbedaan kunci dengan ilmu akuntansi lainnya, seperti
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Ad beberapa perbedaan singkat antara akuntansi
sektor publik dan akuntansi lainnya:

1. Tujuan Utama:
 Akuntansi Sektor Publik: Tujuan utama akuntansi sektor publik adalah untuk
memberikan pelayanan publik, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan menjalankan
program-program yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
 Akuntansi Keuangan: Tujuan akuntansi keuangan adalah memberikan informasi yang
akurat tentang posisi keuangan entitas, kinerja keuangan, dan arus kas kepada pihak-pihak
eksternal, seperti investor dan kreditur.
 Akuntansi Manajemen: Tujuan akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi
yang digunakan oleh manajer untuk pengambilan keputusan internal, termasuk
perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kinerja.
2. Sumber Dana:
 Akuntansi Sektor Publik: Sumber dana utama sektor publik berasal dari pajak, hibah,
dana publik, dan sumber-sumber lain yang diperoleh dari masyarakat.
 Akuntansi Keuangan dan Manajemen: Sumber dana dalam akuntansi keuangan dan
manajemen umumnya berasal dari pendapatan penjualan produk atau jasa dan modal
pemegang saham.

Perbedaan ini mencerminkan fokus dan peran yang berbeda dari akuntansi sektor publik
dibandingkan dengan ilmu akuntansi lainnya. Akuntansi sektor publik memiliki tanggung jawab
khusus untuk memastikan bahwa dana publik dikelola dengan baik dan layanan publik disediakan
dengan efisien

3. Coba sebutkan dan jelaskan apa saja komponen utama dari pedoman akuntansi yang
diharapkan dapat mencerminkan standar dan praktik terbaru dalam pencatatan transaksi
keuangan organisasi sektor publik dan bagaimana organisasi sektor publik memastikan
bahwa Pedoman akuntansi yang mereka gunakan sesuai dengan perkembangan dan praktik
keuangan terbaru! (Norberta Fatlolon)
Jawaban :
Pedoman akuntansi dalam sektor publik dirancang untuk mencerminkan standar dan praktik
terbaru dalam pencatatan transaksi keuangan organisasi sektor publik. Komponen utama dari
pedoman akuntansi tersebut meliputi:

1. Standar Akuntansi Sektor Publik: Standar ini mengatur prinsip-prinsip dan pedoman umum
yang harus diikuti dalam akuntansi sektor publik. Standar ini mencakup pengakuan, pengukuran,
pelaporan, dan pengungkapan transaksi dan kejadian keuangan.
2. Pedoman Pelaporan Keuangan: Ini mencakup tata cara penyusunan laporan keuangan yang
mencerminkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Laporan-laporan ini mencakup laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan.
3. Prosedur Auditing dan Pemeriksaan: Pedoman ini mencakup metode dan prosedur untuk
melakukan pemeriksaan dan audit atas laporan keuangan organisasi sektor publik. Ini termasuk
standar auditing yang diakui secara internasional.
4. Kebijakan Akuntansi: Organisasi sektor publik harus memiliki kebijakan akuntansi yang jelas
dan terdokumentasi. Kebijakan ini menentukan prinsip-prinsip akuntansi yang akan diterapkan
dalam organisasi, pengukuran aset dan kewajiban, dan pengungkapan yang diperlukan.
5. Panduan Pelaporan Program dan Kinerja: Organisasi sektor publik sering diminta untuk
melaporkan hasil program dan kinerja mereka. Pedoman ini mencakup metode dan format
pelaporan yang digunakan untuk menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan program dan
dampaknya terhadap masyarakat.

Untuk memastikan bahwa pedoman akuntansi yang digunakan sesuai dengan perkembangan dan
praktik keuangan terbaru, organisasi sektor publik dapat mengambil langkah-langkah berikut:

 Pemantauan dan Implementasi Standar Baru: Organisasi sektor publik harus terus memantau
dan mengimplementasikan standar baru yang dikeluarkan oleh lembaga pengatur dan standar
akuntansi yang relevan. Mereka harus mengikuti perkembangan standar akuntansi terbaru yang
mencerminkan praktik terbaik.
 Peningkatan Sumber Daya Manusia: Organisasi sektor publik harus memastikan bahwa staf
akuntansi dan keuangan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan terkini dalam akuntansi
sektor publik dan kepatuhan terhadap standar akuntansi terbaru.
 Konsultasi dengan Ahli Keuangan: Bekerja sama dengan ahli keuangan dan lembaga-lembaga
yang berkompeten dalam akuntansi sektor publik dapat membantu organisasi memahami dan
menerapkan praktik terbaru.
 Pelaporan dan Pengawasan Internal: Organisasi sektor publik harus memiliki sistem pelaporan
dan pengawasan internal yang kuat untuk memastikan bahwa pedoman akuntansi diikuti dengan
benar dan bahwa data keuangan akurat dan tepat waktu dilaporkan.
 Partisipasi dalam Organisasi Profesional: Banyak organisasi sektor publik menjadi anggota
organisasi profesional atau asosiasi yang berkaitan dengan akuntansi sektor publik. Ini dapat
memberikan akses ke sumber daya dan panduan terbaru.
Dengan mengikuti pedoman akuntansi yang diperbarui dan terus memantau perubahan dalam
praktik akuntansi sektor publik, organisasi sektor publik dapat memastikan bahwa pencatatan
transaksi keuangan mereka sesuai dengan perkembangan dan praktik terkini dalam bidang ini.

Kelompok 6 :
1. Mengapa sampai ada siklus perencanaan sektoral publik coba kelompok jelaskan !
coba kelompok jelaskan organisasi LSM itu seperti apa?
Jawaban :
1. Siklus perencanaan sektoral publik adalah proses perencanaan dan pengelolaan program dan
kebijakan di sektor publik yang berlangsung dalam siklus berulang. Siklus ini melibatkan beberapa
tahapan yang saling terkait, antara lain:
 Identifikasi Kebutuhan
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Pemantauan dan Evaluasi.
LSM adalah organisasi nirlaba yang beroperasi di luar pemerintahan dan tidak memiliki tujuan
mencari keuntungan. Organisasi LSM memiliki beberapa ciri-ciri kunci:
 Tujuan Sosial
 Independen.
 Partisipasi Masyarakat
LSM berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperjuangkan hak
asasi manusia, dan mempromosikan keadilan sosial. Mereka sering kali berfokus pada isu-isu
tertentu seperti hak lingkungan, pendidikan, kesehatan, atau penanggulangan kemiskinan.
Organisasi LSM dapat bervariasi dalam ukuran dan cakupan, dari organisasi kecil di tingkat lokal
hingga LSM internasional yang beroperasi di seluruh dunia

2. Dari rencana operasional yang sudah disebut, coba kelompok jelaskan menurut pandangan
kelompok bagaimana tindakan yang di ambil jika terjadi penyimpangan atau terjadi
kesalahan dari rencana operasional yang telah ditetapkan tersebut dan langkah-langkah
seperti apa yang di ambil untuk menanggulangi hal tersebut!

Jawaban :

Penanganan penyimpangan atau kesalahan dari rencana operasional yang telah ditetapkan dapat
melibatkan serangkaian langkah-langkah. Pandangan mengenai tindakan yang diambil untuk
menangani penyimpangan atau kesalahan dapat bervariasi tergantung pada sifat penyimpangan
tersebut dan organisasi yang bersangkutan. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa langkah
yang dapat diambil:
1. Identifikasi dan Evaluasi Penyimpangan:
 Langkah pertama adalah mengidentifikasi penyimpangan atau kesalahan dari rencana
operasional. Ini melibatkan pemantauan dan pengawasan yang cermat terhadap
pelaksanaan rencana.
2. Analisis Penyebab:
 Setelah penyimpangan diidentifikasi, perlu dilakukan analisis untuk memahami
penyebabnya. Apakah penyimpangan tersebut disebabkan oleh kesalahan dalam
perencanaan, pelaksanaan yang buruk, faktor eksternal, atau faktor lainnya?
3. Koreksi dan Perbaikan:
 Tindakan koreksi harus diambil sesegera mungkin untuk mengatasi penyimpangan. Ini
mungkin melibatkan perbaikan proses, pelatihan karyawan, atau perubahan dalam rencana
operasional itu sendiri.
4. Revisi Rencana Operasional:
 Jika penyimpangan menunjukkan bahwa rencana operasional awal tidak realistis atau
tidak memadai, mungkin diperlukan revisi rencana. Rencana yang diperbarui harus
memperhitungkan pelajaran dari penyimpangan sebelumnya.
5. Pengawasan Lanjutan:
 Setelah tindakan koreksi diambil, perlu ada pengawasan lanjutan untuk memastikan
bahwa penyimpangan tersebut tidak terjadi lagi.

Penting untuk diingat bahwa penanganan penyimpangan atau kesalahan dalam rencana operasional
harus dilakukan dengan cepat dan efektif untuk meminimalkan dampak negatifnya. Langkah-
langkah yang diambil harus sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik, dan organisasi
harus memiliki mekanisme yang memungkinkan pelaporan penyimpangan tanpa takut represalias.

Anda mungkin juga menyukai