Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KELAYAKAN USAHA

“ROTI BAKAR LUMER”

Disusun Oleh:

NAMA : IDA AYU PUTU WIDIANTARI


NO : 10
NIM : 2102622010309
KELAS : E AKUNTANSI MALAM

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan, maka orang sekarang mulai
berhati-hati dalam memilih dan membeli sesuatu.Salah satu hal dimana orang sangat hati-hati
dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika manusia membeli makanan.Zaman
dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah, ini
terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah.Dua hal inilah yang menjadi
prioritas utama dalam membeli makanan.Mereka tidak begitu memikirkan kandungan gizi
dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang mereka beli. Akan tetapi akhir-akhir ini
kecenderungan masyarakat kita dalam membeli makanan adalah memperhatikan rasa, gizi
yang terkandung dalam makanan tersebut, baru kemudian memikirkan harga.
Oleh karena itu, roti banyak menjadi pilihan masyarakat untuk makanan ringan,
dimana dari segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan dan enak, dari
segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga, roti mudah dijangkau
semua kalangan masyarakat. Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila
mendirikan usaha jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi gizi
roti bakar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung
karbohidrat, protein dll. Dari segi harga roti bakar terbilang mudah dijangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
1.2 Visi
Menyajikan produk makanan yang memiliki cita rasa yang berbeda, higienis, sehat, bersih
dan dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat.
1.3 Misi
- Menghadirkan hidangan dengan cita rasa yang lezat yang selalu terjamin kualitasnya.
- Meningkatkan nilai usaha melalui inovasi yang berbeda.
- Memberikan penawaran harga yang menarik dengan mengadakan promo dan diskon
melalui online atau offline store.
- Menghadirkan pelayanan yang baik agar konsumen merasa puas.
1.4 Manfaat
Manfaat Ekonomi: Usaha roti bakar lumayan menguntungkan dari segi ekonomi. Biayanya yang
murah meriah pula sangat terjangkau untuk seluruh golongan masyarakat. Banyaknya peminat
roti bakar akan memberi keuntungan yang lumayan menggiurkan dari segi ekonomi.
Manfaat Sosial: Usaha roti bakar bisa penuhi kebutuhan warga berkaitan dengan makanan pokok.
Tidak hanya itu pula bakal membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat yang memerlukan.
1.5 Tujuan
- Menjadi salah satu usaha roti bakar yang diminati Masyarakat dan sukses dengan omset yang
tinggi.
- Mengetahui tingkat keuntungan dan waktu nilai investasi kembali pada studi kelayakan
usaha.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aspek Hukum

Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek atau bisnis yang akan dibangun dan
dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek atau bisnis yang akan didirikan dan dibangun
diwilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah
tersebut. Aspek hukum merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam sebuah
proyek termasuk proyek bisnis. Salah satu tujuan dari analisis aspek hukum ialah untuk
mengetahui legalitas suatu bisnis. Legalitas ini diwujudkan dari bagaimana ketepatan badan
hukum yang sesuai dengan ide bisnis. Dengan adanya legalitas ini dapat pula dijadikan
jaminan-jaminan untuk melakukan pinjaman jika bisnis dibiayai dengan pinjaman. Bentuk
kegiatan usaha ini merupakan usaha perseorangan, bentuk usaha perseorangan merupakan
badan hukum yang tepat jika dilihat dari kemampuan pengelolaan usaha dan kegiatannya.
Usaha ini dipimpin sendiri oleh owner yang merangkap menjadi bagian pemasaran, produksi,
maupun keuangan, semuanya di-handle oleh 1 orang. Usaha ini belum memiliki izin usaha
yang lengkap. Hanya ada izin sewa tempat dan lokasi secara lisan.

2.2 Aspek Pasar dan Pemasaran

Dalam studi kelayakan bisnis aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling
penting, karena aspek ini menentukan hidup atau tidaknya sebuah perusahaan di dalam industri.
Pemasaran dalam kelayakan usaha diartikan sebagai suatu aktivitas bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk yang dapat
memuaskan keinginan para konsumen.
a. Permintaan dan Penawaran
Permintaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk meminta sesuatu atau meminta
barang dalam jumlah tertentu, yang akan dibeli atau diminta dengan suatu harga dan
waktu tertentu. Permintaan, berhubungan erat dengan keinginan konsumen terhadap
suatu barang dan jasa yang akan dipenuhi. Penawaran dapat diartikan sebagai
banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada
konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Usaha roti bakar
ini merupakan usaha yang didirikan sejak 2 tahun lalu dan berlangsung sampai
sekarang. untuk harga 1 roti bakar dimulai dari harga Rp. 8.000 bisa mendapatkan 1
bungkus roti bakar. Untuk setiap harinya kami menyediakan 20 porsi roti bakar.

b. Analisis Pasar
Dari segi potensi pasar prospek usaha roti bakar terkategori menjanjikan sebab penggemar
setia roti bakar lumayan banyak. Sebab penggemar banyak inilah, persaingan roti bakar juga
lumayan ketat. Baik roti bakar tipe kafe ataupun roti bakar pinggir jalur, sepanjang pelakon
usaha dapat menjamin rasa, kebersihan, dan mutu serta kecepatan dikala proses pemesanan,
usaha roti bakar hingga hendak mempunyai tempat tertentu di hati pelanggan.

c. Analisis Pesaing
Analisis pesaing merupakan cara untuk mengidentifikasi ancaman dan peluang yang
ada dari para pesaing. Selain itu juga untuk mempelajari strategi dan permasalahan
yang terjadi secara umum agar kelemahan dan kekuatan pesaing dapat teridentifikasi.
Dalam aspek analisis pesaing yang kami gunakan dalam usaha ini yaitu melakukan
analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treat).
 Kekuatan (Strength)
- penyajian roti bakar lumayan instan serta tidak memerlukan waktu lama.
- Harga bahan baku murah meriah.
- Varian rasa yang bermacam- macam, serta rasa yang lezat
-  Harga per produk lumayan terjangkau untuk seluruh kalangan.
-  Perlengkapan usaha yang gampang didapat.

 Kelemahan( Weakness)
- Tingkat Pesaing lumayan banyak.
- Permintaan terhadap produk yang naik- turun( tidak stabil).

 Peluang( Opportunity)
- Roti bakar disukai banyak orang.
- Pembeli mempunyai banyak pilihan varian rasa.
- Cocok untuk seluruh usia

 Ancaman( Treat)
Pesaingnya lumayan banyak, mulai dari pedagang kaki 5, sampai cafe dan restoran.
Pelayanan serta rasa roti bakar yang kurang memuaskan hendak membuat usaha
susah berkembang

d. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan upaya bisnis mengelompokkan target pelanggan mereka
berdasarkan kriteria tertentu. Dimana tujuannya untuk memudahkan bisnis dalam
menjalankan program pemasaran atau melakukan pendekatan kepada pelanggan.
Segmentasi pasar dapat membantu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
menjadi target pemasarannya. Melalui segmentasi pasar, usaha ini dapat menjalankan
kegiatan pemasaran dengan lebih terarah sekaligus menjadikan sumber daya
perusahaan dapat digunakan secara efektif dan efisien.
 Geografi
Penentuan posisi terletak dijalan raya anak agung gede rai, lodtunduh,ubud. Dengan
posisi usaha yang sangatlah strategis serta mudah dijangkau, sehingga untuk
memperkenalkan adanya bisnis“ Roti bakar” ini sangat mudah. demikian juga dengan
para konsumen maupun distributor juga mudah dalam menemukan letak tempat usaha
kami.
 Demografi
Produk makanan Keimy Food dapat dibeli oleh semua kalangan, dari usia
anak-anak, remaja, sampai dewasa/orang tua karena produk yang ditawarkan
bukan merupakan produk khusus yang hanya dapat dikonsumsi oleh kalangan
tertentu.
 Income Segmentasi
Membuat brosur dengan harga Rp 15.000 sehingga para konsumen dapat memilih
makanan sesuai dengan selera.
e. Bauran Pemasaran (4P)
 Produk Produk yang kami tawarkan dalam usaha ini kepada konsumen memiliki
berbagai macam rasa yang dimiliki :
- oklat + mesis
- Kacang
- Keju
- Coklat + kacang
- Selai strowbery
- Roti bakar completed

 Harga ( price )
Adapun produk yang kami tawarkan mempunyai harga yang bermacam- macam
bergantung dari rasa yang diinginkan oleh konsumen, sebab macam- berbagai dari
rasa tersebut tidak sama. Adapun catatan harga yang kami tetapkan adalah sebagai
berikut:
- Coklat + mesis : Rp 15.000
- Kacang : Rp 15.000
- Keju : Rp 20.000
- Coklat + kacang : Rp 20.000
- Selai strowbery : Rp 15.000
- Roti bakar completed : Rp 25.000
-
 Tempat ( place )
Penentuan posisi terletak di jalan anak agung gede rai , lodtunduh, ubud. Dengan
posisi usaha yang sangatlah strategis serta mudah dijangkau, sehingga untuk
memperkenalkan adanya bisnis“ Roti bakar lumer” ini sangat mudah. demikian juga
dengan para konsumen maupun distributor juga mudah dalam menemukan letak
tempat usaha kami
 Promosi ( promotion )
- Word of Mouth( dari mulut ke mulut).
- Online marketing ( pemasaran lewat online melalui internet) yakni bisa berbentuk
pengiklanan di sosial media

2.3 ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI


a. Tanah dan Bangunan Usaha atau Lokasi
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan proses pembangunan fisik usaha
secara teknis dan pengoperasiannya setelah. Pembahasan dalam aspek teknis meliputi
penentuan lokasi proyek, perolehan bahan baku produksi, serta pemilihan mesin dan jenis
teknologi yang digunakan untuk menunjang proses produksi. Dalam bisnis ini lokasi usaha
berada di jalan anak agung gede rai, lodtunduh,ubud. Lokasi ini sangat strategis karena berada
pada pusat keramaian sehingga keberadaan usaha tersebut mudah dikenal konsumen maupun
distributor
b. Pemilihan dan perencanaan produk yang akan di produksi
Dalam pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi, kami telah
melakukan riset yang hasilnya adalah kebanyakan dari mereka yang telah kami
berikan kusioner memberikan pendapat positif bahwa produk yang kami produksi
layak untuk dijual, mereka juga tertarik untuk mencoba produk kami.
c. Penentuan rencana kapasitas produksi (bahan baku dan bahan pembantu)
Kami membuat banyak variasi menu oleh karena itu bahan baku dan bahan pembantu
yang diperlukan juga banyak. Beberapa bahan baku pokok dan bahan pembantu yaitu:
roti, susu kental manis, selai strawberry, kacang, seres,dan lainnya.

d. Tenaga Produksi
Usaha ini dijalankan oleh 1 orang yang merangkap menjadi bagian pemasaran,
produksi, maupun keuangan.
e. Penentuan Desain Produk yang Dipilih

f. Penentuan Peralatan yang Sesuai Dengan Kemampuan Perusahaan


Mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuka usaha baru harus dirinci dengan jelas
sehingga sesuai dengan kebutuhan suatu usaha.

Peralatan Jumlah
Kompor 1
Besi Panggangan 1
Alat Pembakar 2
Alat Pemotong 2
Top Les 7
Lap Tangan 3
Kotak Sampah dan Ember 2
Bola Lampu 3
Kabel roll 1
Saklar Lampu 1
Gerobak 1
Kursi 3

3 Aspek Lingkungan
Kemanfaatan keberadaan usaha terhadap lingkungan masyarakat Usaha roti bakar ini
memberikan dampak positif bagi lingkungan masyarakat yaitu:

 Terbukanya lapangan pekerjaan


Jika semakin ramai minat pembeli, maka kami bisa membuka lapangan
perkerjaan dan memperluas usaha kami dengan membuka cabang.
 Memberikan cita rasa yang baru
Usaha roti bakar ini sudah dapat memberikan atau mengekspresikan bagaimana
caranya nyemil sehat dengan roti bakar dengan tambahan bebagai rasa coklate lumer ,
strowbery, kacang, dengan ditambahkan susukental manis yang melimpah diatasnya
 Dampak limbah terhadap masyarakat
Usaha roti bakar selalu menjaga kualitas dan kebersihannya, kami selalu
mencuci tangan, menggunakan alat yang bersih, dan juga ikut membayar
ongkos jasa sampah sehingga stand kami tetap bersih.

4 Aspek Managemen
Usaha yang dijalankan ini masih sangat sederhana sekali dari struktur organisasinya.
Usaha roti bakar ini dijalankan sendiri oleh pemilik usaha, yang dimana merangkap
langsung menjadi owner, bagian produksi, dan bagian pemasaran dengan tugas
sebagai berikut:
 Owner, bertugas untuk mendirikan dan mengelola usaha sesuai dengan visi
dan misinya. Yang juga bertanggung jawab terhadap seluruh aset perusahaan,
baik itu aset finansial maupun aset lainnya. Owner juga berhak untuk
menentukan arah kebijakan usaha, serta mengambil semua keputusan penting
yang akan diambil olehnya.
 Produksi, orang dan bertugas untuk membuat atau memproduksi bahan baku
menjadi barang jadi yaitu makanan, mengontrol setiap produksi yang dijual
kepada konsumen dan berinovasi setiap saat dari segi cita rasa dan penyajian
dengan mengikuti perkembangan yang ada.
 Pemasaran, orang dan bertugas untuk mengembangkan rencana dan strategi
bisnis, memanajemen informasi dan inovasi dalam bisnis, melakukan planning
penjualan produk, jasa dan layanan kepada konsumen, dan juga mengelola
media sosial dalam memasarkan produk.

2.4 Aspek Keuangan


1. Modal Investasi
Sumber pendanaan keuangan dari Roti Bakar Maknyus berasal dari modal pribadi pemilik
sebesar Rp. 3.151.000. Berikut rincian penggunaan modal awal :

No Keterangan Unit Harga (Rp) Umur Ekonomis


1. Kompor 1 unit Rp. 350.000 5 Tahun
2. Besi panggangan 1 unit Rp. 300.000 5 Tahun
3. Talenan 1 unit Rp. 15.000 1 Tahun
4. Pisau 1 unit Rp. 20.000 1 Tahun
5. Toples 10pcs x 8.000 Rp. 80.000 1 Tahun
6. Lap tangan 2pcs x 3.000 Rp. 6. 000 1 Tahun
7. Ember 2 unit Rp. 60.000 1 Tahun
8. Bola lampu 1 unit Rp. 50.000 1 Tahun
9. Kabel roll 1 unit Rp. 40.000 2 Tahun
10. Saklar lampu 1 unit Rp. 30.000 5 Tahun
11. Gerobak 1 unit Rp. 2000.000 5 Tahun
12. Kursi 3 unit Rp. 120.000 5 Tahun
13. Sendok dan garpu 2 unit Rp. 60.000 3 Tahun
14. Tempat Sampah 1 unit Rp. 30.000 2 Tahun
TOTAL Rp. 3.151.000

2. Biaya Tetap (Fixed Cost)

No Keterangan Nilai per bulan Nilai per tahun


1. Kompor Rp. 5.833 Rp. 70.000
2. Besi panggangan Rp. 5.000 Rp. 60.000
3. Talenan Rp. 1.250 Rp. 15.000
4. Pisau Rp. 1.670 Rp. 20.000
5. Toples Rp. 6.667 Rp. 80.000
6. Lap tangan Rp. 500 Rp.6.000
7. Ember Rp. 5000 Rp. 60.000
8. Bola lampu Rp. 4.166 Rp. 50.000
9. Kabel roll Rp. 1.667 Rp. 20.000
10. Saklar lampu Rp.500 Rp. 6.000
11. Gerobak Rp. 33.333 Rp.400.000
12. Kursi Rp. 2000 Rp. 24.000
13. Sendok dan garpu Rp. 1.666 Rp. 20.000
14. Tempat Sampah Rp. 1.250 Rp. 15.000
15. Biaya Sewa Rp. 700.000 Rp.8.400.000
16. Biaya Karyawan Rp. 1.000.000 Rp. 12.000.000
TOTAL Rp. 1.770.502 Rp. 21.246.000
Kebutuhan untuk biaya tetap yang dikeluarkan oleh Roti Bakar Lumer dalam sebulan adalah
sebesar Rp. 1.770.502. dan dalam setahun sebesar Rp. 21.246.000

3. Biaya Variabel (Variable Cost)


a. Biaya Bahan Baku Per Bulan

No Keterangan Volume Harga (Rp) Jumlah (Rp)


1. Roti Tawar 780 bungkus Rp. 6.000 Rp. 4.800.000
2. Susu Kaleng 20 kaleng Rp. 18.000 Rp. 360.000
3. Selai Coklat 4kg Rp. 55.000 Rp. 220.000
4. Selai Strawberry 4kg Rp. 55.000 Rp. 220.000
5. Selai Blueberry 4kg Rp. 55.000 Rp. 220.000
6. Selai Srikaya 4kg Rp. 55.000 Rp. 220.000
7 Nutela 4 kg Rp. 80.000 Rp. 320.000
8 Keju 6 kg Rp. 65.000 Rp. 390.000
9 Meses 3 kg Rp. 50.000 Rp. 150.000
10 Oreo 3 kg Rp. 50.000 Rp. 150.000
11 Margarin 10kg Rp. 350.000 Rp. 350.000
TOTAL Rp. 7.400.000

a. Biaya Perlengkapan Pendukung Per Bulan

No Nama Barang Volume Harga (Rp) Jumlah (Rp)


1. Kemasan 780 pcs Rp. 500 Rp. 400.000
2. Tabung Gas 5pcs Rp. 20.000 Rp. 100.000
TOTAL Rp. 500.000

Total Biaya Variabel :


Biaya Bahan Baku + Biaya Pengemasan
Rp. 7.400.000 + Rp. 500.000 = Rp. 7.900.000 (per bulan)
Rp. 7.900.000 x 12 bulan = Rp. 94.800.000 (per tahun)
Kebutuhan terkait biaya variabel Roti Bakar Lumer adalah sebesar Rp. 94.800.000 selama
setahun yang didapat dari jumlah biaya bahan baku dan biaya perlengkapan pendukung
sehingga dapat menghasilkan sebanyak 9.360 porsi selama satu tahun. Dimana harga bahan
baku dapat mengalami perubahan setiap waktu.

4. Biaya Total
Biaya Tetap (Fixed Cost) + Biaya Variabel (Variable Cost)
Rp. 1.770.502 + Rp. 7.400.000 = Rp. 9.170.502 (per bulan)
Rp. 21.246.000 + Rp. 94.800.000 = Rp. 116.046.000 (per tahun)

5. Analisa Pendapatan
Asumsi penjualan produk
Satu hari : 26 kotak Roti Bakar
Satu bulan : 26 x 30 = 780 kotak Roti Bakar
Satu tahun : 780 x 12 = 9.360 kotak Roti Bakar
Harga Pokok Penjualan (HPP) : Rp. 7.900.000 : 780 kotak = Rp. 10.128
Harga Jual = Harga Pokok Penjualan (HPP) + Keuntungan yang diharapkan
= Rp. 10.128 + 50%
= Rp. 15.192 dibulatkan menjadi Rp.16.000

Total Penjualan Per Tahun


Rp. 16.000 x 9.360 kotak = Rp. 149.760.000
Harga Pokok Penjualan (HPP) = (Rp.116.046.000) -

Laba per tahun = Rp. 33.714.000


Laba per bulan = Rp. 2.809.500

Jadi keuntungan (laba) yang dapat diperoleh dengan asumsi penjualan produk sebanyak 9.360
kotak dengan harga Rp.16.000 selama satu tahun yaitu sebesar Rp. 33.714.000

6. Break Even Point


Break Even Point (BEP) merupakan suatu kondisi perusahaan yang mana dalam
operasionalnya tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita kerugian. Analisis
impas (Break Even Point) merupakan suatu cara untuk mengetahui volume penjualan
minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba (dengan
kata lain labanya sama dengan nol).

Biaya variabel per porsi = Rp. 94.800.000 : 9.360 kotak


= Rp. 10.128
Break Even Point per tahun = Rp. 21.246.000 : (Rp.16.000 - Rp. 10.128)
= 3.618 kotak
Break Evet Point per bulan = 3.618 kotak : 12
= 301 pcs
Penerimaan titik impas per tahun = 3.618 kotak x Rp. 16.000
= Rp. 57.888.000
Penerimaan titik impas per bulan = 301 kotak x Rp. 16.000
= Rp. 4.816.000

Dari perhitungan Break Even Point (BEP) tersebut maka untuk mencapai titik impas dalam 1
bulan Roti Bakar Lumer harus menjual 301 produk dengan harga per produk Rp.16.000 dan
dalam1 tahun 3.618 dengan harga produk Rp. 16.000.

7. Pengembalian Modal
Rumus = Total Biaya Investasi : Laba Usaha
= Rp. 3.151.000 : Rp. 2.809.500
= 1,12 atau ke-1
Jadi dari usaha Roti bakar Lumer ini diasumsikan dalam satu bulannya totalnya penerimaaan
yang di dapat dari penjualan roti bakar adalah sebanyak 780 kotak dengan harga Rp. 16.000
per kotak adalah Rp. 2.809.500. Dari keuntungan ini maka Roti Bakar Lumer akan
mengalami pengembalian modal pada saat bulan pertama.

8. R/C Ratio
R/C Ratio merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan biaya. Semakin
besar nilai R/C semakin besar pula keuntungan dari usaha tersebut. Pada dasarnya sebuah
usaha akan dikatakan layak untuk dijalankan apabila nilai R/C yang didapatkan lebih besar
daripada 1 (satu).
Rumus = Total Penjualan Per Tahun : Total Biaya
= Rp. 149.760.000 : Rp. 116.046.000
= 1,30
R/C Ratio menunjukan kelayakan suatu usaha jika nilainya lebih dari 1. Jadi dikarenakan
nilai r R/C ratio usaha Roti bakar Lumer ini adalah 1,30 > 1, maka usaha ini layak untuk
dijalankan.
KESIMPULAN

Roti Bakar banyak menjadi pilihan masyarakat untuk makanan ringan, dimana dari
segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga
memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga, roti mudah dijangkau semua kalangan
masyarakat. Dari fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila mendirikan usaha
jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi gizi roti bakar sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll.
Dari segi harga roti bakar terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
dalam melakukan usaha kita dituntut untuk serius dan fokus, kita tidak bisa dalam
memulai bisnis itu secara setengah tengah, dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha
tersebut berupa usaha sampingan.
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uir.ac.id/3267/5/bab1.pdf
https://jurnal.agribisnis.umi.ac.id/index.php/wiratani/article/download/137/104
https://id.scribd.com/doc/153407270/Proposal-Bisnis-Roti-Bakar

Anda mungkin juga menyukai