Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENDIRIAN USAHA

“KENTANG BALADO”

Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Akhir Sekolah (US)
Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK ) YAPIA
Kompetensi Keahlian Bisnis Daring Dan Pemasaran
Tahun Pelajaran 2021/2022

Disusun Oleh :
DELLA CITRA

XII BDP 2
NIS : 1719202884

KOMPETENSI KEAHLIAN BISNIS DARING DAN PEMASARAN


BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) YAPIA

PARUNG BOGOR

2021-2022
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Berwirausaha merupakan salah satu cara untuk memperoleh keuntungan dengan cara
memanfaatkan peluang yang ada di sekitar kita. Dalam usaha konsumen sangatlah penting dalam
berkembang tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Kita dapat memulai suatu usaha dengan
mengelola usaha kecil – kecilan, dalam proposal ini kami berinisiatif untuk mengelola usaha kecil
yaitu “PEMBUATAN DAN PENJUALAN KENTANG BALADO” kami memilih usaha tersebut karena
peluangnya cukup besar serta banyak masyarakat yang menyukainya. Kami memilih usaha
pembuatan kentang balado karena kentang merupakan makanan yang awet, tidak mudah basi dan
tanpa mengandung bahan pengawet. Sehingga jika kentang balado tersebut tidak dapat terjual
dalam waktu sehari, dapat kita jual dihari besoknya.

Selain merupakan salah satu cara untuk memperoleh keuntungan, kentang juga mempunyai
beberapa manfaat bagi yang mengonsumsinya diantarnya adalah kentang mengandung kabohidrat,
dan selain itu kandungan gizi lain seperti fosfor, kalsium, zat besi dan vitamin A, B1 dan C, serta
kandungan folat, thiamin dan zinc membuat kentang ini menjadi baik untuk dikonsumsi sehari-hari.

Karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan kentang balado maka kami
membuat usaha tersebut. Kentang balado merupakan cemilan sekaligus teman yang cocok buat
makan nasi, dengan harga yang terjangkau dan banyak disukai masyarakat. Hal tersebut dapat
menjadi peluang bagi wirausaha untuk memperoleh keuntungan dari pembuatan kentang balado
dengan cara menjualnya.

B. VISI

Menjadikan produk usaha saya yaitu “KENTANG BALADO “ sebagai makanan yang unik dengan
dengan rasa balado.

C. MISI

 Menciptakan daya beli konsumen secara potensial dengan adanya “kentang balado”
 Mewujudkan usaha berbahan dasar kentang sebagai usaha bisnis yang menjanjinkan
 Meningkatkan omset penjualan

D. TUJUAN KEGIATAN USAHA

Menjadikan produk berbahan dasar kentang sebagai produk yang berkualitas, sehat, terjangkau
serta dapat berkembang dan bersaing dipasar masyarakat.
E. MAKSUD KEGIATAN USAHA

     Mengangkat produk lokal

  Memperkenalkan makanan berbahan dasar kentang sebagai produk inovasi

   Mewujudkan peningkat kualitas produk local

BAB II

ASPEK PEMASARAN

A. PROFIL USAHA

Dalam usaha konsumen sangatlah penting dalam berkembang tidaknya suatu usaha yang
dijalankan. Kita dapat memulai suatu usaha dengan mengelola usaha kecil – kecilan, dalam
proposal ini kami berinisiatif untuk mengelola usaha kecil yaitu “PEMBUATAN DAN
PENJUALAN KENTANG BALADO” kami memilih usaha tersebut karena peluangnya cukup besar
serta banyak masyarakat yang menyukainya. Kami memilih usaha pembuatan kentang balado
karena kentang merupakan makanan yang awet, tidak mudah basi dan tanpa mengandung
bahan pengawet.

B. STRATEGI PASAR

Agar rencana mendirikan usaha berjalan dengan lancar, supaya di lakukan dengan
melakukan strategi pasar antara lain :

1. Segmenting

Segmentasi Produk adalah proses menempatkan Konsumen dalam subkelompok di Pasar


Produk ,sehingga pembeli memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi perusahaan
(“ Perilaku Konsumen” ,Rachmat Sunarto ). Dengan kata lain Segmentasi Pasar adalah Proses
mengkotak kotakan Pasar yang heterogen kedalam potensial Customer yang memiliki
kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam
membelanjakan uangnya. Variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah
dari Geografi, Demografi, Psikografi,dan Behavior (Tingkah Laku). untuk produk ini penulis
akan mengambil Segmen Variabel Psikografi dimana segmen kelas sosial menengah bawah
adalah menjadi segment pasar produk ini.
2. Targeting

 Dari mulut ke mulut : promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, cukup
dengan bercerita kepada teman – teman atau keluarga kita untuk mempromosikan
usaha kita, sehingga semua konsumen/masyarakat akan mengetahui usaha kita dengan
begitu banyak konsumen memberitahukan kepada orang lain untuk membeli di tempat
kami.
 Dengan media sosial : seiring perkembangan zaman sekarang banyak masyarakat yang
tidak bisa jauh dengan media sosial, maka dari itu kami memanfaatkannya untuk
memperkenalkan usaha kami.

3. Positioning

Dalam hal positioning Produk “KENTANG BALADO” memiliki cita rasa yang sudah terkenal
namun harganya terjangkau oleh Masyarakat kalangan bawah (Murah). Atau dengan kata lain
yang lebih simple adalah produk olahan kentang dengan rasa yang enak dan harga murah.
Positioning ini mengacu pada teori dimana Positioning Produk harus Jelas ,Berbeda dan
memiliki nilai lebih. Agar produk saya ini mudah dikenali oleh masyarakat, saya berinovasi
dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada,
bahan yang penulis tambahkan yaitu dengan varian rasa yang unik yaitu : varian rasa BALADO
sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan kulitas sangat baik, sehingga konsumen
dapat mengenali dengan mudah produk ini.

C. ANALISIS SWOT SEBAGAI KELAYAKAN USAHA

Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha. Setiap kegiatan untuk
memulai usaha penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui analisa SWOT.

 Strength (kekuatan)
Kentang balaado merupakan makanan ringan yang cocok untuk cemilan sekaligus teman
untuk makan nasi, tanpa bahan pengawet, tidak mudah basi merupakan salah satu kekuatan
yang ada, selain itu harganya pun terjangkau maka banyak diminati masyarakat.
 Weakness (kelemahan)
Kelemahannya terletak pada proses pembuatannya karena digoreng menggunakan minyak
goreng, sehingga ada yang beranggapan mengandung kolesterol.
 Opportunity (peluang)
Mengurangi resiko kerugian pada penjual karena makanan tersebut tidak mudah basi dan
memilih manfaat bagi tubuh sehingga peluang untuk penjualan kentang balado cukup besar.
 Treath (ancaman)
Banyak pesaing yang sama dalam pembuatan produk, harga bahan baku tidak menentu dan
persaingan usaha semakin ketat.

D. MARKETING MIX BAURAN PEMASARAN

1. Produk (Product)

Kami memilih usaha pembuatan kentang balado karena kentang merupakan makanan yang
awet, tidak mudah basi dan tanpa mengandung bahan pengawet. Sehingga jika kentang balado
tersebut tidak dapat terjual dalam waktu sehari, dapat kita jual dihari besoknya. Selain merupakan
salah satu cara untuk memperoleh keuntungan, kentang juga mempunyai beberapa manfaat bagi
yang mengonsumsinya diantarnya adalah kentang mengandung kabohidrat, dan selain itu
kandungan gizi lain seperti fosfor, kalsium, zat besi dan vitamin A, B1 dan C, serta kandungan folat,
thiamin dan zinc membuat kentang ini menjadi baik untuk dikonsumsi sehari-hari.

2. Harga (Price)

Harga yang di tawarkan sangat kompetitif dan bersaing, maka dengan itu penetapan harga
harus di sesuaikan dengan harga umum yaitu Rp,7.000,`/ bungkus.

3. Promosi (Promotion)

Target dari usaha ini adalah semua kalangan usia mulai dari anak kecil, para remaja, dan
para orangtua. Promosi di lakukan dengan cara menyeberkan brosur, pamflet, dan kartu nama
secara langsung, selain itu promosi juga dilakukan dengan menggunakan media sosial, seperti
facebook, twitter dan instagram.

4. Place (Tempat)

Laku atau tidaknya usaha ini sangat tergantung dalam pemilihan lokasi usaha tersebut.
Memiliki lokasi yang memiliki daya beli cukup dan sesuai dengan segmen yang di tuju sangat
mendongkrak penjualan usaha tersebut. Oleh karena itu, saya memilih usaha saya didirikan di
lokasi perbelanjaan, untuk itu saya memilih lokasi di sekitaran pasar sebagi tempat usaha ini.
BAB III

MANAGEMEN PRODUKSI

A. PROSES PRODUKSI

Kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan produksi yaitu :

 Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan konsumen


terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner
 Melalui bagian produksi, penulis mulai mentukan bahan baku penunjang selain bahan
baku utama dalam hal ini, penulis melakukan survei ke pasar guna mendapatkan harga
yang lebih kompetitif dasar pasar.
 Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang
mengedepankan kan azas higenis guna terciptanya kepercayaan terhapat konsumen
akan produk yang penulis pasarkan.
 Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat system
managemen yang baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika penangana keungan
tersusun dengan baik maka semua kegiatan produksi akan berjalan lancar dan
maksimal.

B. ASPEK PEMBIAYAAN

1. BIAYA TETAP (FIXED COST)

Biaya Sewa Tempat Pertahun di ruko pasar Parung Rp 8.000.000


Pembelian Roda Saji RP 1.000.000
Biaya Peralatan Rp 775.000
Tota Biaya Peralatan Rp. 9.775.000
NO NAMA BARANG BANYAKNYA HARGA

1 Wajan 1 RP. 100.000

2 cobek 1 RP. 20.000

3 Kompor 1 RP. 300.000

4 baskom 2 RP. 80.000

5 Sodet 1 RP. 80.0000

6 Pisau 3 RP. 75.000

7 Piring 2 Rp. 10.000


8 Talenan 3 Rp. 30.000
9 Sendok 2 Rp. 6.000
10 Panci 1 Rp. 20.000
TOTAL Rp. 775.000

2. BIAYA BAHAN BAKU

Dalam proses produksi menggunakan bahan baku, rincian sebagai berikut:

NO NAMA BAHAN BANYAKNYA HARGA HARGA TOTAL


SATUAN

1 Kentang 8kg RP. 20.000 Rp. 160.000

2 Bawang Putih 0,5kg RP. 25.000 Rp. 25.000

3 Bawang Merah 0,5kg Rp. 25.000 Rp. 25.000

4 Cabe 1kg RP. 60.000 Rp. 60.000

5 Merica 10 Sachet RP. 1.000 Rp. 10.000

6 Ati Ampela 1kg RP. 25.000 Rp. 25.000

7 Garam 1 Bungkus Rp. 5.000 Rp. 5.000

8 Gula Merah 1kg Rp. 12.000 Rp. 12.000

TOTAL Rp. 322.000


3. BIAYA PERLENGKAPAN

Dalam kegiatan proses produksi saya, peralatan perlengkapan yang saya gunakan sebagai
berikut:

NO NAMA BARANG BANYAKNYA HARGA SATUAN TOTAL

1 Label 10 lembar RP. 2000 RP. 20.000

2 Plastik Mika 1 pack RP. 10.000 RP. 10.000

3 Kertas Saji 10 pack RP. 1000 RP. 10.000

4 Sarung Tangan Plastik 5 RP. 1000 RP. 5000

TOTAL = RP. 45.000

4. BIAYA LAIN LAIN

Adapun biaya lain lain yang saya tulis, sebagai berikut:

NO NAMA BARANG TOTAL BIAYA

1 Transportasi RP. 15.000

2 Isi ulang gas RP. 23.000

TOTAL = RP. 38.000


C. CARA PEMBUATAN

 Kupas kentang lalu dicuci sampai bersih


 Kemudian potong sesuai selera
 Kentang digoreng lalu ditiriskan
 Setelah itu rebuslah hati ayam lalu potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil
 Untuk bumbu – bumbu yang dihaluskan yaitu :
 Cabe merah dan cabe keriting
 Bawang merah dan bawang putih
 Merica bubuk
 Rempah – rempah
 Garam
 Kemudian tumis dengan minyak goreng agak banyak supaya meresap dikentang
 Tambahkan batang sereh, lalu gula jawa, dan daun jeruk purut. Agar lebih harum
 Masukkan kentang dan hati ayam sedikit demi sedkit agar bumbu merata
 Aduk hingga bumbu meresap oleh kentang dan hati ayam dengan rata
 Jika sudah tercium bau harumnya, angkat lalu tiriskan

BAB IV

RENCANA ANGGARAN

A. MODAL/PENGELUARAN SETIAP KALI PRODUKSI

Modal yang saya keluarkan setiap kali produksi adalah:

Total biaya = biaya Bahan Baku + Biaya Perlengkapan + Biaya Lain lain

= Rp. 332.000 + Rp. 45.000 + Rp. 38.000

= Rp. 415.000

Total pengeluaran yang di gunakan dalam satu kali produksi yagng menghasilkan 100 porsi dengan
modal pengeluaran Rp. 415.000
B. HARGA POKOK PRODUKSI

HPP = Total Biaya / Hasil Produksi

= Rp. 415.000/100 porsi

= Rp. 4.150/Porsi

Target Keuntungan = Rp. 2.850

Harga Jual = HPP + Target Keuntungan

= Rp. 4.150 + Rp. 2.850

= Rp. 7.000

C. PERHITUNGAN LABA RUGI

Laba = (Hasil Produksi x Harga Jual) – Modal

= (100 x Rp. 7.000) – Rp. 415.000

= Rp. 285.000

Persentasi Laba = Laba / Modal x 100

= Rp. 285.000/Rp. 415.000 x 100

= 68%

Persentase Dari Laba Bersih Yang Di Dapat Dalam Satu Kali Produksi Yaitu 68%

D. PERHITUNGAN BREAK EVENT POINT (BEP) / TITIK IMPAS

Break Event Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana suatu usaha di
dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain,
pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila
perusahaan dalam operasinya Menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk
menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup Biaya
variabel dan sebagian biaya tetap, maka suatu usaha menderita kerugian. Dan sebaliknya akan
memperoleh keuntungan, Bila penjualan melebihi Biaya variabel dan biaya tetap yang harus
dikeluarkan.
BEP Unit = Total Biaya Tetap / (Harga Jual – Biaya Variabel. Unit)

= Rp. 9.775..000

(Rp. 7.000 – Rp. 4.150)

= Rp. 9.775.000

Rp. 2.850

= 3.429 porsi

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penguraian diatas kami menarik kesimpulan bahwa makanan yang kita pandang
sebelah mata ternyata dapat bermanfaat bagi kita semua. Bukan hanya bermanfaat bagi pihak
produsen untuk mendapatkan keuntungan namun juga bermanfaat bagi pihak konsumen untuk
memenuhi kebutuhan makanan.

B. SARAN

Saran : Pilihlah produk dalam negeri karena produk dalam negeri tidak kalah kualitasnya dengan
produk luar negeri, disamping itu juga bermanfaat pula bagi kemajuan para produsen dalam negeri.

Pesan : Keyakinan kami sebagai pemulai bisnis ini membuat kami berharap besar agar usaha ini
mendapat perhatian dari pemerintah agar setiap kendala yang dihadapi dapat ditanggulangi
sehingga untuk kedepannya usaha ini dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat bersaing
dengan produsen terkemuka yang ada. 

Anda mungkin juga menyukai