Anda di halaman 1dari 29

SEMINAR AKUNTANSI

MENGANALISIS PERILAKU DALAM PENCAPAIAN


EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

I GUSTI AYU LISTYA PUTRI (2102622010343/14)


ANANDA PURNAMA ADI PUTRA (2102622010358/29)
1.1 ASPEK PERILAKU 1.3 IMPLEMENTASI
PENGGUNA SISTEM 1.2 PROSES PENCAPAIN
TEORI TRA
INFORMASI EFEKTIVITAS SIA
AKUNTANSI .
1.1ASPEK PERILAKU PENGGUNA SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI.

Schiff dan Lewin (1974)


mengatakan, ada lima aspek
Pelaporan Keuangan.
Teori Organisasi penting yang ada pada bidang ilmu
dan
Keperilakuan akuntansi ini, yaitu :
Manajemen

Penganggaran Pengambilan Pengendalian.


Dan Keputusan.
Perencanaan)
Teori organisasi modern ini
menjelaskan tentang perilaku
mereka sebagai dasar untuk
melihat motif atas berbagai
tindakan yang mereka lakukan.
Teori Organisasi Lebih spesifik lagi, teori
dan organisasi modern sesuai dengan
apa yang disampaikan oleh Schiff
Keperilakuan dan Lewin menitikberatkan pada
Manajemen perilaku masing-masing
komponen dalam mengarahkan
tujuan organisasi, memberikan
motivasi, hingga menampilkan
karakteristik dalam penyelesaian
masalahnya.
Selain itu, tujuan organisasi atau
perusahaan juga harus diformulasikan dan
menjadikannya sebagai fokus dari
penganggaran dan perencanaan. Selain
tujuan, penganggaran dan perencanaan juga
harus difokuskan untuk melihat adanya
interaksi perilaku dari masing-masing individu.
Penganggaran, level kesulitan dalam
Penganggaran mencapai tujuan, hingga konflik antar tujuan
Dan merupakan bagian dari dimensi yang
dimaksud dalam area ini. . Semua dimensi
Perencanaan tersebut harus diperhatikan sehingga bisa
menciptakan keselarasan antara tujuan
organisasi atau perusahaan dengan tujuan
masing-masing individu. Keselarasan antara
dua bagian penting ini nantinya bisa menjadi
pondasi pengembangan organisasi atau
perusahaan oleh tim manajemen.
Dalam teori teori organisasi
modern, ada tiga model yang dikenalkan
sebagai metode pengambilan keputusan
yakni: model normatif, paradoks, dan
model deskriptif. Model Normatif
merupakan sebuah keadaan
pengambilan keputusan oleh seseorang
sesuai keadaan seharusnya. Sementara
Pengambilan model normatif membahas tentang hal
yang berkebalikan dengan model
Keputusan. normatif. Model Deskriptif pada teori
pengambilan keputusan melihat kondisi
seseorang saat melakukan pengambilan
keputusan dengan melihat fakta yang
ada. Informasi yang digunakan ketika
pengambilan keputusan ini merupakan
informasi akuntansi.
Besarnya tingkat pengendalian
berbanding lurus dengan besarnya sebuah
organisasi atau perusahaan. Sehingga tingkat
pengendalian akan semakin insentif seiring
dengan semakin berkembangnya suatu
organisasi atau perusahaan. Aspek ini banyak
menghubungkan kinerja dan kemampuan
adaptasi individu terhadap lingkungan
sekitarnya. Bagian yang penting dalam aspek
pengendalian adalah adanya struktur
Pengendalian. organisasi yang jelas, hierarki administrasi,
hingga pengendalian internal. Dalam
perkembangan terbaru dalam aspek
pengendalian, lingkungan menjadi kunci yang
berperan dalam pengendalian operasional
organisasi atau perusahaan. Sebelumnya,
lingkungan tidak tergolong dalam aspek
pengendalian ini.
Aspek perilaku dalam bidang
akuntansi ini juga meliputi bagaimana
pelaporan keuangan yang mencakup
perataan laba, keandalan informasi
akuntansi, hingga kaitannya informasi
akuntansi kepada investor. Dalam hal
Pelaporan Keuangan. ini, perataan laba disebabkan adanya
informasi khusus yang dimiliki oleh
pihak manajemen untuk mewujudkan
kepentingannya dalam bagian untuk
melakukan manajemen laba.i.
Aspek Keperilakuan Terhadap Pengguna Sistem
Informasi Akuntansi

Seorang akuntan harus mengerti bagaimana memberikan arahan sesuai


dengan tujuan yang dapat memotivasi orang-orang dalam sistem untuk
mengarah pada kinerja yang positif. Akuntansi keperilakuan juga bagian dari
akuntansi tradisional yang berperan untuk pengumpulan, pengukuran,
pencatatan serta pelaporan tentang informasi keuangan. Hal ini merupakan
dimensi akuntansi yang secara khusus pada perilaku manusia serta
hubungannya dengan penerapan sistem informasi akuntansi.
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan kumpulan
(integritas) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang
saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain untuk menghasilkan sebuah
informasi yang harus sesuai dan secara lengkap mendukung kebutuhan pemakai
dalam mendukung proses bisnis dan tugas disajikan secara tepat waktu dan
mudah dimengerti oleh para penggunanya.
Model pengukuran keberhasilan sistem informasi yang lain dikemukakan
oleh William H. DeLone dan Emphraim R. McLean tersebut, yaitu sebagai berikut:

1.2 PROSES PENCAPAIN


EFEKTIVITAS SIA System Quality (Kualitas Sistem)
Information Quality (Kualitas Informasi)
Service Quality (Kualitas Pelayaan)
Use (Penggunaan)
User satisfaction (Kepuasan Pemakai)
Net Benefit (Manfaat-manfaat Bersih)
System Quality (Kualitas Sistem)
Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi hardware dan
software dalam sistem informasi. Fokusnya adalah performa dari
sistem, yang menunjukan seberapa baik kemampuan perangkat
keras, perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi
dapat menyediakan informasi kebutuhan. Indikator pengukuran
dari kualitas sistem dari DeLone dan McLean yaitu:

C. Realisasi dari ekspetasi-


a. Kenyamanan Akses B. Keluwesan sistem (flexibility) ekspetasi pemakai
Tingkat kesuksesan
Keluwesan (flexibility) sistem Saat sebuah sistem dapat
sistem informasi merealisasikan ekspektasi
informasi sangat mempengaruhi
akuntansi dapat dilihat (harapan) dari pemakaian
dari tingkat kenyamanan tingkat kesuksesan sistem.
Pengguna akan lebih memilih dalam mencari sebuah
pengguna dalam informasi maupun
menggunakan sistem sistem yang lebih fleksibel
dibandingkan dengan sistem pengguna sistem maka
informasi.
yang kaku. sistem akan lebih diminati.
Information Quality (Kualitas Informasi)
Information quality merupakan output dari pengguna sistem
informasi (user). Variabel ini mengambarkan kualitas informasi
yang dipersepsikan oleh pengguna yang diukur dengan keakuratan
akurasi (accuracy), ketepatan waktu (time liness), dan penyajian
informasi (format). Indikator pengukuran kualitas sistem yaitu:

D. Ketepatan
B. Relevansi C. Akurat
a.Kelengkapan waktu E. FORMAT
(relevance) (accurate)
(completness) (timeliness)
Service Quality (Kualitas Pelayaan)
Kualitas layanan sistem informasi merupakan pelayanan yang
didapatkan pengguna dari pengembang sistem informasi, layanan
dapat berupa update sistem informasi dan respon dari pengembang
jika infomasi mengalami masalah. Dengan penjelasan sebagai
berikut:

B. Keamanan Arsip

Data pada Sistem Sistem informasi harus memiliki


a. System Update (Pembaruan Sistem)
tingkat keamanan arsip data yang tinggi
Sistem yang selalu update dengan perangkat sehingga arsip data perusahaan tidak mudah
teknologi dan software yang baru akan memudahkan tersebar dan diketahui oleh pihak yang tdak
perusahaan dalam mendapatkan kualitas informasi berkepentingan.
dengan cepat dan tepat karena sistem terbaru relatif
lebih mudah dipahami user
Use (Penggunaan)

Penggunaan mengacu pada seberapa sering pengguna


memakai sistem informasi. Dalam kaitannya dengan hal
ini penting untuk membedakan apakah pemakaian
termasuk suatu keharusan atau termasuk kedalam
sesuatu yang harus dihindari. Variabel ini diukur dengan
indikator yang digunakan yang terdiri dari satu item
yaitu seberapa sering pengguna (user) menggunakan
sistem informasi tersebut (frekuensi of use).
User satisfaction (Kepuasan Pemakai)
Kepuasan pengguna merupakan respon dan umpan balik yang
dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi. Sikap
pengguna terhadap sistem informasi merupakan kriteria subjektif
mengenai seberapa suka pengguna terhadap sistem yang digunakan.
Variabel ini didukung dengan indikator yang terdiri atas efisiensi,
keefektivan, dan kepuasan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

B. Efektivitas Sistem Informasi


a. Efisiensi Sistem Informasi Akuntansi C. Kepuasan Pengguna
Akuntansi Kesan puas yang dirasakan
Keekfetifan sistem informasi ini dapat pengguna dalam
Kepuasan pengguna dapat
dilihat dari kebutuhan atau tujuan menggunakan
tercapai jika sistem informasi
sistem informasi
memberikan efisiensi yang dimiliki pengguna dapat tercapai dapat
kepada penggunanya.
sesuai dengan harapan atau target ditimbulkan dari fitur-fitur
yang disediakan sistem.
yang diinginkan.
Net Benefit (Manfaat-manfaat Bersih)
Manfaat-manfaat bersih merupakan dampak (impact) keberadaan
dan pemakaian sistem informasi terhadap kualitas kerja secara
individual maupun organisasi termasuk didalamnya produktivitas,
meningkatkan pengetahuan dan mengurangi lama waktu
pencarian informasi. Dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Produktivitas B. Meningkatkan Pengetahuan C. Mengurangi Waktu dalam

Sistem mampu membantu Sistem informasi akuntansi yang Pencarian Informasi

produktivitas kinerja diterapkan pada perusahaan Sistem diharapkan mampu


karyawan. membawa pengetahuan baru bagi membantu user untuk
user. memenuhi setiap kebutuhan
informasinya.
• Theory of Reasoned Action menggambarkan (TRA)
mengintegrasikan komponen sikap untuk menjelaskan
dan meramalkan perilaku.
• Perilaku bergantung pada niat, yang dipengaruhi oleh
sikap dan norma subjektif.
1.3 IMPLEMENTASI • Sikap adalah evaluasi positif atau negatif terhadap suatu
perilaku.
TEORI TRA • Norma subjektif dipengaruhi oleh pendapat orang lain
dan motivasi untuk mematuhinya.
• Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai hasil
penilaian atau persepsi pelanggan terhadap atribut
produk, kualitas layanan, dan penerapan nilai yang
memenuhi atau melampaui harapan mereka.
• TRA digunakan untuk mengukur sikap dan perilaku
nasabah terhadap kepuasan
Judul : The effect of organizational
1.4 Pembahsan culture on quality of accounting information:
Artikel Mediating the role of accounting information
system
Penulis : Quang Linh Huynh
Jurnal : Accounting
Tahun : 2021
Teori
•Budaya organisasi telah diidentifikasi sebagai kekuatan pendorong untuk penerimaan sistem informasi akuntansi dan
kualitas informasi akuntansi .
•Penelitian sebelumnya telah membahas hubungan antara budaya organisasi, penerimaan sistem informasi akuntansi, dan
kualitas informasi akuntansi .
•Penelitian saat ini meneliti peran mediasi penerimaan sistem informasi akuntansi dalam hubungan kausal antara budaya
organisasi dan kualitas informasi akuntansi .
•Temuan empiris menunjukkan bahwa penerimaan sistem informasi akuntansi dalam bisnis sebagian memediasi hubungan
antara budaya organisasi dan kualitas informasi akuntansi .
•Model penelitian di perusahaan Vietnam menyoroti hubungan kompleks antara budaya organisasi, penerimaan sistem
informasi akuntansi, dan kualitas informasi akuntansi .
•Temuan penelitian dapat membantu eksekutif di negara berkembang seperti Vietnam membuat keputusan yang lebih baik
mengenai budaya organisasi dan penerimaan sistem informasi akuntansi untuk meningkatkan kinerja organisasi
TUJUAN PENLITIAN

• Untuk menyelidiki peran mediasi


• Untuk memberikan wawasan bagi para
penerimaan sistem informasi
akuntansi dalam bisnis dalam
eksekutif tentang bagaimana membuat
hubungan antara budaya organisasi keputusan mengenai budaya organisasi
dan kualitas informasi akuntansi. dan penerimaan sistem informasi
• Untuk menilai dampak budaya akuntansi untuk meningkatkan kinerja
organisasi terhadap kualitas organisasi
informasi akuntansi.
FENOMENA/PERMASALAHAN

penelitian ini membahas fenomena bagaimana budaya


organisasi mempengaruhi penerimaan sistem informasi
akuntansi dan kualitas informasi akuntansi, dengan
fokus khusus pada peran mediasi penerimaan sistem
informasi akuntansi di perusahaan Vietnam.
METODE PENGUMPULAN DATA
a) Sumber data

Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari perusahaan publik di Bursa Efek Ho Chi Minh dan Bursa
Efek Ha Noi. Sebanyak 710 emiten dilibatkan dalam proses pengumpulan data.

b) Metode penelitian

- Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menyelidiki hubungan sebab akibat antara
budaya organisasi, penerimaan sistem informasi akuntansi dalam bisnis, dan kualitas informasi
akuntansi.

- Validitas dan reliabilitas model penelitian dinilai menggunakan reliabilitas dan analisis faktor.
- Signifikansi statistik dari peran mediasi penerimaan sistem informasi akuntansi dalam bisnis diuji
dengan menggunakan prosedur yang disajikan oleh Aroian (1947).
Hipotesis
H1: Budaya organisasi dapat mempengaruhi penerimaan
sistem informasi akuntansi dalam bisnis.
H2: Budaya organisasi dapat menentukan kualitas
informasi akuntansi.
H3: Penerimaan sistem informasi akuntansi dalam bisnis
kemungkinan besar mempengaruhi kualitas informasi
akuntansi.
H4: Penerimaan sistem informasi akuntansi dalam bisnis
kemungkinan memediasi hubungan antara budaya
organisasi dan kualitas informasi akuntansi.
Hasil dan Pembahasan

Hasil dan Implikasi Utama

- Temuan penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
sistem penerimaan informasi akuntansi dalam bisnis dan kualitas informasi akuntansi.
- Penerimaan sistem informasi akuntansi dalam bisnis secara parsial memediasi hubungan sebab akibat antara
budaya organisasi dan kualitas informasi akuntansi.
- Analisis statistik mendukung hipotesis penelitian, menunjukkan dampak budaya organisasi terhadap sistem
penerimaan informasi akuntansi dalam bisnis dan kualitas informasi akuntansi.
- Hasilnya menunjukkan bahwa eksekutif harus mempertimbangkan budaya organisasi dan sistem penerimaan
informasi akuntansi dalam bisnis untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Kekokohan Hasil

- Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan prosedur statistik untuk menguji signifikansi peran
mediasi, memastikan analisis yang cermat terhadap hubungan antar variabel.
- Penggunaan faktor reliabilitas dan analisis untuk menilai validitas dan reliabilitas model penelitian semakin
memperkuat kekokohan hasil.
- Data dikumpulkan dari sampel besar yang terdiri dari 322 jawaban bagus dari perusahaan publik, sehingga
meningkatkan kemampuan generalisasi dan pengumpulan kesimpulan.
KESIMPULAN

Menurut Schiff dan Lewin (1974) terdapat lima aspek penting yang ada pada bidang ilmu akuntansi
perilaku, yaitu teori organisasi dan keperilakuan manajemen, penganggaran dan perencanaan,
pengambilan keputusan, pengendalian, dan pelaporan keuangan. Akuntansi keperilakuan juga bagian dari
akuntansi tradisional yang berperan untuk pengumpulan, pengukuran, pencatatan serta pelaporan tentang
informasi keuangan. Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan kumpulan (integritas) dari
sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama
satu sama lain untuk menghasilkan sebuah informasi yang harus sesuai dan secara lengkap mendukung
kebutuhan pemakai dalam mendukung proses bisnis dan tugas disajikan secara tepat waktu dan mudah
dimengerti oleh para penggunanya. Theory of Reasoned Action menggambarkan pengintegrasian
komponen-komponen sikap secara menyeluruh ke dalam struktur yang dimaksudkan untuk menghasilkan
penjelasan yang lebih baik maupun peramalan yang lebih baik mengenai perilaku.
SESI DISKUSI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai