*Corresponding Author
Submited : 99/xxx/9999 (mohon tidak diisi oleh author, bagian ini diisi oleh editor)
Accapted : 99/xxx/9999
Published : 99/xxx/9999
ABSTRACT
Performance audit checks have been carried out by BPKP or the Financial and Development
Supervisory Agency at the Water Regional Public Company or PERUMDAM Tirta Mukti
Cianjur Regency. This research aims to find out, how is the relationship between
performance audit examination and public accountability of Perumdam Tirta Cianjur
Regency. The data collection method used is literature study and interviews using a
questionnaire. The method of analysis used in this research is simple regression analysis
with the help of Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 18. The purpose of
this method is to provide researchers with a history or to describe aspects relevant to the
phenomenon of attention from the perspective of a person, organization, industry orientation,
or others. Based on the results of the research and discussion that has been stated regarding
the effect of performance audits on public accountability at the Water Regional General
Company (PERUMDAM) Tirta Mukti of Cianjur Regency, it can be concluded that
performance audits have a significant positive effect on the public accountability of the
Water Regional General Company (PERUMDAM) Tirta Muktiof Cianjur Regency, if the
performance audit at the Water Regional General Company (PERUMDAM) Tirta Muktiof
Cianjur Regency is good then the public accountability is also good.
Keyword: Performance audit, Audit for management, Accountability.
Abstrak
Pemeriksaan audit kinerja telah dilakukan oleh BPKP atau Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum atau PERUMDAM Tirta Mukti
Kabupaten Cianjur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan
pemeriksaan audit kinerja dengan akuntabilitas publik pada Perumdam Tirta Mukti
Kabupaten Cianjur. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan
kuesioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
sederhana dengan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 18. Tujuan
dari metode ini adalah untuk memberikan peneliti histori atau menggambarkan aspek-aspek
yang relevan dengan fenomena yang menjadi perhatian dari sudut pandang seseorang,
organisasi, orientasi industri, atau lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
telah dikemukakan mengenai pengaruh audit kinerja terhadap akuntabilitas publik pada
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa audit kinerja berpengaruh positif signifikan terhadap
akuntabilitaspublik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) Tirta Mukti
Kabupaten Cianjur, jika audit kinerja pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum
(PERUMDAM) Tirta Mukti Kabupaten Cianjur baik maka akuntabilitas publik juga akan
baik.
Kata kunci:Audit kinerja, Audit manajemen, Akuntabilitas
I. PENDAHULUAN
Badan usaha milik negara yang dikelola oleh pemerintah daerah disebut Badan usaha
Milik Daerah (BUMD).Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintah Daerah menyebutkan bahwa Badan Usaha Milik Daerah yang
selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh daerah. Tujuan pendirian perusahaan daerah untuk turut serta pembangunan
daerah, pengembangan dan pembangunan potensi ekonomi di daerah menuju masyarakat
yang adil dan makmur. Perusahan Daerah Umum Air Minum Tirta Mukti merupakan Badan
Usaha Milik Daerah Kabupaten Cianjuryang merupakanperusahaan sektor publik dengan
tujuan utama untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Kab. Cianjur dalam
pengelolaan dan pendistribusian air minum sertamenghasilkan laba.
Audit kinerja adalah audit yangdilakukan secara objektif dan sistematisterhadap
berbagai macam bukti untukmenilai kinerja entitas yang di auditdalam hal ekonomi, efesiensi
danefektivitas dengan tujuan untukmemperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit serta
meningkatkan pelayanan pulikdan akuntabilitas publik. Akuntabiltas terkaiterat dengan
instrument untuk kegiatankontrol terutama dalam hal pencapaian hasil pada pelayanan publik
dan menyampaikannya secara transparankepada masyarakat (Ayudya, 2010).
Mengukur penilaian kinerja pada Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur melalui
Audit Kinerja yang dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Perwakilan Provinsi Jawa Barat setiap tahunnya. Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 47 Tahun 1999 bahwa tingkat keberhasilan pengelolaan PDAM ini diukur melalui
proses penilaian kinerja dengan tingkat keberhasilan Baik sekali, Baik, Cukup, Kurang, dan
Tidak Baik. Dalam penilaian kinerja ini ada tiga aspek penilaian kinerja yaitu Aspek
Keuangan, Aspek Operasional, dan Aspek Administrasi.
Pada tahun 2020 hasil penilaian audit kinerja perusahaan dalam kategori “Baik” dengan
skor 3,15 dan meningkat pada Tahun 2021 sebesar 0,1 dengan skor 3,25 (ditambah Tahun
2022). Hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja setiap tahunnya yang dilihat dalam tiga
aspek penilaian, yaitu Aspek keuangan, Aspek Operasional dan Aspek Administrasi. Meskipun
demikian, penilaian kinerja yang bersumber dari aspek keuangan perusahaan saja tidak mampu
untuk menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya. Pada faktanya jika dilihat dari sisi
nonkeuangan, Perumdam Tirta Mukti Kab. Cianjur pada saat ini masih belum dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan seutuhnya karena masih saja terdapat informasi mengenai keluhan
pelanggan yang tidak dapat memenuhi distribusi air bersih selama 24 jam. Hal ini disebabkan
karena adanya beberapa faktor, faktor yang terpenting yaitu tingginya tingkat kebocoran atau
kehilangan air yang diproduksi dan didistribusikan perusahaan melebihi batas toleransi yaitu
sebesar 20%. Tingginya tingkat kebocoran yang dihadapi Perumdam Tirta Mukti Kab. Cianjur
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya alat ukur pada setiap jaringan induk produksi dan
distribusi tidak terpasang baik sehingga perhitungan hanya berdasarkan taksiran/estimasi,
pencatatan pemakaian air dilapangan belum akurat, belum optimalnya program penggantian
meter air pelanggan, intalasi transmisi dan distribusi yang sudah melampaui umur teknisnya.
Akuntabiltas terkait erat dengan instrument untuk kegiatan kontrol terutama dalam hal
pencapaian hasil pada pelayanan publik dan menyampaikannya secara transparan kepada
masyarakat (Ayudya, 2010).Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009: 18). Sedangkan
menurut Sedarmayanti (2011: 260), kinerja adalah terjemahan dari performance yang berarti
hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara
keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan
dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).Audit kinerja dapat
meningkatkan tingkat akuntabilitas perusahaan dan memudahkan pengambilan keputusan oleh
pihak yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan memperkarsai tindakan koreksi. Audit
kinerja mencakup audit tentang ekonomi, efisiensi, dan program. Perusahaan diharapkan
secara terus menerus mengevaluasi diri serta melakukan perbaikan kinerja secara berkelanjutan
agar bisa bekerja secara efektif, efisien, dan ekonomis. Untuk menunjang pemenuhan tuntutan
tersebut, peran audit kinerja di setiap perusahaan merupakan kebutuhan yang mutlak untuk
segera diterapkan pada masa sekarang atau di masa-masa yang akan datang.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dan menuangkannya dalam makalah dengan judul “PENGARUH AUDIT KINERJA
TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK PADA PERUMDAM TIRTA MUKTI
KABUPATEN CIANJUR”.
Akuntabilitas dapat dilihat sebagai suatu tingkatan dengan lima tahap yang berbeda
yang diawali dari tahap yang lebih banyak membutuhkan ukuran obyektif ke tahap yang
membutuhkan lebih banyak ukuran subyektif (Sadjiarto, 2000), antara lain:
a) Probity and legality accountability, hal ini menyangkut pertanggungjawaban
penggunaan dana sesuai dengan anggaran yang telah disetujui dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Process accountability, dalam hal ini digunakan proses, prosedur, atau ukuran-ukuran
dalam melaksanakan kegiatan yang ditentukan.
c) Performance accountability, pada level ini dilihat apakah kegiatan yang dilakukan
sudah efisien.
d) Program accountability, di sini akan disoroti penetapan dan pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan tersebut.
Policy accountability, dalam tahap ini dilakukan pemilihan berbagai kebijakan yang akan
diterapkan atau tidak. Indikatornya adalah
1. Informasi yang relevan adalah informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
2. Informasi dapat memprediksi masa depan adalah informasi tersebut dapat melihat masa
depan tanpa meleset.
3. Tepat waktu maksudnya informasi tersebut tepat sesuai dengan yang dijadwalkan.
Selain itu, ciri-ciri Pemerintahan/ Perusahaan Publik yang Akuntabel menurut Finner
dalam Joko Widodo (2010:104) menjelaskan akuntabilitas sebagai konsep yang berkenaan
dengan standar eksternal yang menentukan kebenaran suatu tindakan birokrasi. Pengendalian
dari luar (external control) menjadi sumber akuntabilitas yang memotivasi dan mendorong
aparat untuk bekerja keras.
Masyarakat luas sebagai penilai objektif yang akan menentukan accountable
diantaranya sebagai berikut :
a. Mampu menyajikan informasi secara terbuka, cepat, dan tepat kepada masyarakat.
b. Mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi publik.
c. Mampu menjelaskan ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan
dan pemerintahan.
d. Adanya sasaran bagi publik untuk menilai kinerja (performance) pemerintah. Dengan
pertanggungjawaban publik, masyarakat dapat menilai derajat pencapaian pelaksanaan
program/kegiatan pemerintah.
Tingkatan dalam Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yakni adanya akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder. Adapun Penjelasannya adalah seperi dibawah ini.
1. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
Dalam tingkatan ini yakni akuntabilitas personal, mengacu pada nilai-nilai yang
adapadadiri seseorang, misalnya kejujuran, integritas, moral, hingga etika.Pribadi yang
memiliki prinsip akuntabilitas adalah yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari
solusi dan bukan masalah.
2. Akuntabilitas Individu
Dalam tingkatan akuntabilitas individu, mengacu pada hubungan antara individu (yang
diberikan tanggung jawab) dengan lingkungan kerjanya. Misalnya, hubungan antara
PNS dengan instansi pemberi kewenangan.Selaku instansi pemberi kewenangan, harus
bertanggung jawab untuk memberikan arahan, bimbingan, dan sumber daya yang
memadai, serta menghilangkan adanya hambatan kerja; sementara PNS selaku individu
yang diberi tanggung jawab harus melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
3. Akuntabilitas Kelompok
Dalam tingkatan akuntabilitas kelompok ini, kinerja pada sebuah institusi biasanya
dilaksanakan atas dasar kerjasama kelompok. Dalam hal ini, tidak bisa disebut dengan
istilah “saya”, tetapi yang ada adalah “kami” dalam proses melaksanakan kinerjanya.
Dalam akuntabilitas tingkat ini, pembagian kewenangan dan semangat kerjasama antara
berbagai kelompok lain dalam institusi tersebut, memainkan peranan yang penting guna
mencapai kinerja organisasi (tujuan) yang diharapkan.
4. Akuntabilitas Organisasi
Dalam tingkatan akuntabilitas organisasi, mengacu pada hasil laporan kinerja yang
telah dicapai, baik laporan yang dilakukan oleh individu maupun kinerja organisasi
kepada masyarakat umum lainnya.
5. Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder adalah masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar pajak yang
memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya.Jadi, dalam tingkatan
akuntabilitas stakeholder ini adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif, serta bermartabat.
Hipotesis
Pengaruh Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik Supardi Dkk (2010); Rahayu
(2011) dan Rosalina (2014), menunjukkan bahwa secara parsial audit kinerja berpengaruh
akuntabilitas publik. Jika audit kinerja dilakukan dengan baik atau semakin semakin tinggi
kualitas audit kinerja, maka penilaian publik atas kinerja perusahan semakin baik.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut:
H1 : Audit kinerja berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik.
Kerangka Pemikiran
Penilaian kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi perusahaan.
Penilaian tersebut dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan serta sebagai dasar
penyusunan imbalan dalam perusahaan. Selama ini manajemen tradisional umumnya
mengukur kinerja yang hanya menitikberatkan pada sisi keuangan, karena ukuran keuangan
ini mudah dilakukan. Padahal ukuran yang menitikberatkan pada ukuran finansial saja
mempunyai banyak kelemahan. Penilaian kinerja dengan sistem yang hanya memfokuskan
pada keuangannya saja menyebabkan perusahaan hanya berfokus pada keuntungan jangka
pendek tanpa memikirkan kelangsungan hidup perusahaan. Pengukuran kinerja dengan cara
ini juga kurang mampu bercerita banyak mengenai masa lalu perusahaan, kurang
memperhatikan sektor eksternal, serta tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke
arah yang lebih baik (Kaplan dan Norton,1996).
Mengukur penilaian kinerja pada Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur melalui
penilaian kinerja keuangan dan non keuangan. Audit kinerja ini dilakukan oleh Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Barat setiap
tahunnya. Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 bahwa tingkat
keberhasilan pengelolaan PDAM ini diukur melalui proses penilaian kinerja dengan tingkat
keberhasilan Baik sekali, Baik, Cukup, Kurang, dan Tidak Baik. Dalam penilaian kinerja ini
ada tiga aspek penilaian kinerja yaitu Aspek Keuangan, Aspek Operasional, dan Aspek
Administrasi.
Hasil penialain kinerja yang telah diaudit menunjukkan hasil yang baik dan dijalankan
dengan baik oleh seluruh pegawai perusahaan maka akuntabilitas publik akan terlaksana sesuai
yang diharapkan.
Metode penelitian
Metode penelitian adalah suatu proses atau cara yang dipilih secara spesifik untuk
menyelesaikan masalah yang diajukan dalam sebuah penelitian. Sedangkan metodologi
penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu yang menjelaskan bagaimana seharusnya
sebuah penelitian dilakukan. Metode penelitian dapat diartikan juga sebagai rangkaian suatu
proses atau cara yang dipilih secara spesifik oleh peneliti untuk menyelesaikan masalah yang
diajukan dalam sebuah penelitian.
Menurut Darmadi (2013: 153) metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis, sedangkan menurut
Sugiyono (2009:2) definisi metode penelitian adalah : “Secara umum metode penelitian
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Berdasarkan uraian pengertian metode penelitian diatas, metode penelitian yang
digunakan oleh penulis merupakan metode survei untuk mencari hubungan antar variable,
dan juga untuk mengetahui seberapa erat hubungannya tersebut.
Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian menurut (Sugiyono, 2019) merupakan suatu atribut, sifat atau nilai
dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut (Arikunto, 2006), variabel
penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu
penelitian.
Pengertian dari Operasionalisasi variabel menurut Husein Umar (2002:33) adalah :
“Penentuan suatu konstruk sehingga menjadi variabel atau variabel-variabel yang
dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang dapat digunakan oleh
peneliti dalam megoperasionalisasi konstruk sehingga memungkinkan peneliti yang lain
untuk melakukan replikasi (pengulangan) pengukuran dengan cara yang sama, atau mencoba
untuk mengembangkan cara construct yang lebih baik.”
Dari pengertian diatas, maka operasionalisasi variabel merupakan definisi yang
dinyatakan dengan cara menentukan pemikiran atau gagasan berupa kriteria-kriteria yang
dapat diuji secara khusus bagi suatu penelitian menjadi variabel-variabel yang dapat diukur.
Penjelasan variabel penelitian menurut Sugiyono (2009:59) yaitu:
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi variabel
diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait
dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan
secara benar, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu:
1. Variabel Independent (X)
Pengertian variabel independen menurut Sugiyono (2009:59) yaitu:
“Variabel independen (bebas) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).”
Yang menjadi variabel independen atau variabel bebas pada penelitian ini adalah Audit
Kinerja.
2. Variabel Dependent (Y)
Pengertian variabel dependen menurut Sugiyono(2009:59) yaitu:
“Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas.”
Yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah
Akuntabilitas Publik.
Uji Regresi
Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan metode analisis
regresi sederhana, dengan tujuan untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan output pada tabel
coefficients dari hasil uji regresi maka hasil pengujian dapat dilihat pada tebel dibawah ini.
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.152 .929 -1.240 .223
Audit 1.035 .029 .985 35.558 .000
Kinerja
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Publik
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS Versi 18
Secara umum rumus persamaan regresi linier sederhana adalah Y = a + bx. Maka
dapat disampaikan jika persamaan regresi linier sedwrhana berdasarkan tabel 4.13 diatas
adalah sebagai berikut:
Y = -1,152 + 1,035
untuk mengetahui persamaan nilai koefisien regresi tersebut kita dapat melihat pada
pemaparan dibawah ini. :
1. a = Merupakan angka konstan dari unstandardized coefficients, dalam penelitian ini
nilainya sebesar -1,152, artinya jika tidak terlakasana Audit Kinerja (X), maka nilai
konsisten Akuntabilitas Publik (Y) adalah sebesar -1,152. Dikarenakan nilai konstanta
bersifat negatif maka hal nilai tersebut dapat di interpretasikan sebagai nilai 0, hal ini
sesuai dengan pendapat William Mendenhall (2011:99) dimana terdapat persamaan
Sales = – 0.100 + advertising ,
"Intersep kuadrat terkecil, β0 = -.1, adalah estimasi pendapatan penjualan rata-rata y
ketika pengeluaran iklan ditetapkan pada x = $0. Karena pendapatan penjualan tidak
akan pernah menjadi negatif, mengapa hasil yang tidak masuk akal seperti itu bisa
terjadi? Alasannya adalah karena kita mencoba menggunakan model kuadrat terkecil
untuk memprediksi y untuk nilai x (x = 0) yang berada di luar jangkauan data sampel
dan oleh karena itu tidak praktis. Akibatnya, β0 tidak selalu memiliki interpretasi
yang praktis. Hanya ketika x = 0 berada dalam rentang nilai x dalam sampel dan
merupakan nilai praktis, maka β0 akan memiliki interpretasi yang berarti" (hal. 99).
2. Angka koefisien regresi pada tabel 4.13 diatas bernilai 1,035 dapat diinterpretasikan
bahwa setiap penambahan 1% Audit Kinerja maka Akuntabilitas akan meningkat
sebesar 1,035.
Uji Determinasi R2
Koefisien determinasi (R square) bertujuan untul mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R square adalah nol
dan satu. Jika Nilai R square menghasilakan nial yang relatif kecil, maka dapat disimpulkan
bahea kemampuan variabel – variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen (Ghozali,
2013:97).
Model Summary
Model
R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .985 .971 .970 .573
Hasil Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Hasil uji F terlihat di dalam tabel ANOVA pada kolom sig. Sebagai contoh kita
menggunakan taraf signifikan (0,05), jika nilai profitabilitasnya <0,05 maka dapat dikatakan
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun,
jika signifikannya >0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas pada variabel terikat.
ANOVAb
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 415.488 1 415.488 1264.388 .000a
Residual 12.487 38 .329
Total 427.975 39
a. Predictors: (Constant), Audit Kinerja
b. Dependent Variable: Akuntabilitas Publik
Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 18.
Berdasarkan hasil pengujian yang dipaparkan pada tabel diatas diperoleh hasil
koefisien signifikan menunjukan bahwa nilai signifikan (Sig) adalah 0,000 yang mana lebih
kecil dari nilai 0,05 (0,000 < 0.05), dengan nilai F yang ditunjukan adalah 19.519. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variable bebas
terhadap variable terikat.
Hasil Uji T
Dalam analisa Uji Statistik T, hasil pengujian yang diharapkan adalah penelti dapat
mengukur seberapa jauh pengaruh satu variable independen secara individual dalam
menerangkan variasi variable dependen. Adapun hasil analisa Uji T penelitian ini dapat
dilihat pada tabel dibaeah ini
Tabel 4.14 Hasil Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.152 .929 -1.240 .223
Audit 1.035 .029 .985 35.558 .000
Kinerja
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Publik
SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mencar bukti empiris kaitanya dengan pengaruh Audit
Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pada Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur. Adapun alat
analisa yang digunakanuntuk elakukan pengolahan data dalam penelitian ini yaitu SPSS
Versi 18. Penelitian ini di lakukan di Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur dengan
jumlah sampel sebanyak 40 responden.
Berdasarkan perhitungan pada bab empat dapat disimpulkan bahwa terdapat hasil
pengujian yang menyimpulkan bahwa :
Audit Kinerja (X1) Berpengaruh Signifikan Terhadap Akuntabilitas Publik (Y)
KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam pelaksanaan penelitian peneliti sudah berusaha melakukan penelitian dengan
maksimal, namun di sisi lain peneliti masih menemui keterbatasan dan kekurangan yang
dialami pada proses penelitian ini ,sehingga peneliti merasa perlu agar peneltian ini dapat
dikembangkan oleh peneliti selanjutnya, terutama pada poin-poin antara lain dibawah ini :
1. Wawancara dalam penelitian ini, dilakukam menggunakan angket Google Form yang
mana tidak dilakukan secara tatap muka berkenaan dengan keterbatasn waktu temu
dikarenakan responden dan penelti juga harus menjalankan aktifitas kerja sesuai dengan
kewajiban masing-masing.
2. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode penyebaran kuesioner sehingga
data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapat dari pegawai secara tertutup.
3. Tidak semua responden adalah pengguna atau konsumen Perumdam Tirta Mukti, sehingga
penulis merasa hasil kuesioner yang didapatkan akan lebih baik jika kedepannya penelitian
terfokus juga pada variable dari sisi konsumen Perumdam Tirta Mukti.
SARAN
1. Pada penelitian selanjutnya metode pengumpulan data dapat disertai dengan metode
wawancara langsung kepada masing masing responden dengan harapan menghindari
kemungkinan responden memberikan jawaban yang tidak objektif.
2. Bagi peneliti lain yang tertarik akan judul yang sama, maka peneliti menyarankan untuk
menggunakan variable selain variable yang diguakan dalam penelitian ini yang dapat
mempengaruhi akuntabilitas publik sehingga terdapat hasil penelitian bandingan untuk
menyempurnakan penelitian ini.
3. Terakhir peneliti meberikan saran terhadap Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur agar
dapat terus meningkatkan pelayanan dan juga akuntabilitas publik, sehingga perusahaan tetap
dapat berjalan dengan baik, selaras dengan harapan visi dan misi Pemerintah Daerah
Kabupaten Cianjur selaku pemilik perusahaan, dan juga selaras dengan harapan pelanggan
Kabupaten cianjur selaku konsumen perusahaan.