Anda di halaman 1dari 3

Audit Klinis

adalah telaah sistematis mencakup kegiatan audit medis, audit keperawatan


dan audit pelayanan klinis lainnya yang dilakukan secara terintegrasi oleh
tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga Kesehatan lainnya dengan
menggunakan kriteria dan standar yang dinyatakan secara eksplisit dan
dilakukan Upaya perbaikan.
Siklus audit klinis:
a. pemilihan topik audit klinis
b. menentukan latar belakang, tujuan dan sasaran topik
c. menentukan kriteria audit klinis (kriteria proses dan kriteria hasil)
d. menentukan instrument audit
e. mengumpulkan data pelayanan yang selama ini telah diberikan
f. menganalisa data dengan cara membandingkan pelayanan yang telah
diberikan dengan kriteria
g. menetapkan dan melaksanakan perubahan berdasarkan hasil temuan audit
h. melakukan re audit untuk memastikan bahwa perubahan telah dilakukan
dan mutu pelayanan telah meningkat

dalam melakukan audit klinis di Rumah Sakit, ada 3 bagian yang terlibat dengan
tugas sebagai berikut:
a. Komite medis, komite keperawatan dan komite tenaga Kesehatan lainnya
yang menentukan topik audit dan memfasilitasi proses berjalannya audit
klinis
b. Tim ad hoc atau biasa disebut tim kerja audit klinis yang terdiri dari komite
medis, komite keperawatan dan komite tenaga kesehatan lainnya yang
terlibat langsung dalam proses pelayanan sesuai topik audit. Dibentuk oleh
direktur rumah sakit. Setelah mendapatkan hasil audit, tim ini juga
bertugas melakukan analisa dan Menyusun rencana perbaikan
c. Asisten audit, yaitu staf rekam medis yang bertugas mencari dan mengolah
data. Dalam hal ini staf rekam medis yang dipilih diharapkan sudah terlatih
dan tidak berganti ganti pada satu topik audit klinis
Audit kinerja

a. Evaluasi dan penilaian kinerja Direktur Rumah Sakit dr Rasidin


dilaksanakan melalui DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan), dan
selanjutnya berdasarkan Petunjuk Teknis Peraturan Pemerintah Nomor
46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
dilaksanakan melalui SKP (Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil) yang
mulai diterapkan pada tahun 2014.
b. Evaluasi dan penilaian kinerja rumah sakit dilakukan setiap tahun oleh
walikota dan/atau Dewan Pengawas terhadap aspek keuangan dan non
keuangan.

c. Evaluasi dan penilaian kinerja dilakukan bertujuan untuk mengukur


tingkat pencapaian hasil peng elolaan Rumah Sakit sebagaimana
ditetapkan dalam renstra bisnis dan RBA. Sesuai pula yang
tercantum dalam BAB IV Laporan Akuntabilitas Kinerja Pasal 12
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, menyebutkan bahwa laporan Akuntabilitas Kinerja adalah
laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu
instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
d. Hasil pengukuran kinerja RSUD dr Rasidin dilaporkan dalam bentuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) setiap tahun
disampaikan kepada Walikota.
Audit Eksternal

Pembinaan dan pengawasan secara eksternal dilakukan oleh badan pengawas


Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

a. Laporan keuangan RSUD dr Rasidin diaudit oleh pemeriksa


eksternal sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Setiap triwulan RSUD dr Rasidin menyusun dan menyampaikan
laporan operasional dan laporan arus kas kepada Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah, paling lambat 15 (lima belas) hari
setelah periode pelaporan berakhir.
c. Setiap semesteran dan tahunan RSUD dr Rasidin wajib menyusun
dan menyampaikan laporan keuangan lengkap yang terdiri dari
laporan operasional, neraca, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan disertai laporan kinerja kepada Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah melalui Direktur untuk
dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan pemerintah daerah,
paling lama 2 (dua) bulan setelah periode pelaporan selesai.

Anda mungkin juga menyukai