Anda di halaman 1dari 5

Na’im Kharima Saraswati

S432008018

BS1

RESUME KULIAH UMUM AUDIT – MEMPERTAHANKAN KUALITAS AUDIT DI


MASA PANDEMI

Pembicara 1: Mohammad Iqbal Arruzi, MBTI., Ak., CA., Ph.D.

Pembahasan: Remote Audit – Upaya Mempertahankan Kualitas Audit di Masa Pandemi

Kualitas audit terdapat konsep-konsep yang perlu diketahui, antara lain, di dalam literatur
praktos, kualitas audit adalah seberapa sesuai audit dengan standar pengauditan. Menurut
Watkin, mendefiniskan kualitas audit sebagai probabilitas nilaian pasar bahwa laporan keuangan
mengandung kekeliruan material dan auditor akan menemukan dan melaporkan kekeliruan
material ydang akan ditentukan oleh mutu profesional auditor. Adapun kriteria mutu profeional
auditor ditentukan oleh standar umum auditing meliputi independensi (menngacu pada mental
yang tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum),
intergritas (suatu elemen karakter untuk menjaga kepercayaan) dan objektifitas (tidak memihak,
jujur dan intelektual, bebas dari conflicts of interest). Tahapan audit sendiri secara umum ada 4,
yaitu perencanaan dan perancangan pendekatan audit, pengujian, plaksanaan prosedur dan
perngujian terinci, dan penyelesaian audit dan penerbitan laporan.

Karena adanya pandemin covid-19 di Indonesia per Maret 2020 dalam angka, per 16 November
2020 dalam satu hari bertambah >3000 orang, dan yang terkonfirmasi >450000 dan yang
meninggal dunia mencapai >15000. Adapun dampak dari pandemi ini adalah adanya resesi, daya
beli menurun, PHK, going concern terancam, krisis ekonomi, pemerintah kehilangan legitimasi
dan kepercayaan dari masyarakat. Namun adanya pandemi ini yang ide-ide pemraktisan dalam
penyampaian materi/rapat bisa melalui online yang dulunya sempat diremehkan oleh beberapa
pihak. Respon pemerintah dalam pandemi ini adalah dalam kesehatan dibentuk satuan petugas
covid-19, dalam perekonomian terdapat program pemulihan ekonomi nasional pp 23/2020 yang
bertujuan melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan masyarakat (kesehatan,
perlindungan sosial, insentif usaha, umkm, korporasi dan pemda)
Kebijakan BPK dalam merespon pandemi covid 19 menurut ketua BPK adalah krisis merupakan
wahana ujian bagi ketahanan dan keandalan tata kelola baik dalam skala entitas maupun negara.
Namun kita perlu membangun tata kelola untuk mengatasi dan mengurai masalah yang
kompleks. Respon BPK antara lain dikeluarkannya peraturan BPK no 4 tahun 2020, adanya
kebijakan pemeriksaan BPK secara menyeluruh (universe), yang bertujuan untuk menilai
efektivitas, transparansi. Kendala audit di masa pandemi antara lain dokumen auditee ada
beberapa yang belum paperless, keterbatasan IT, ada cara baru dalam melakukan pertemuan dan
wawancara, serta keterbatasan verifikasi fisik.

Solusi dari BPK adalah adanya Remote Audit, variasinya adalah virtual audit, e-audit, proses
audit jarak jauh. Remote audit adalah metode audit yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, dengan analisa data untuk menilai keakuratan data keuangan dan kontrol internal,
dengan mengumpulkan bukti elektronik dan berinteraksi dengan klien. Keunggulan dari remote
audit antara lain mengurangi biaya perjalanan, meningkatkan ketersediaan kelompok auditor,
memperluas cakupan audit, peningkatan hasil revieu dokumen, peningkatan oenggunaan
teknologi yang ada dapat memperkuat dokumentasi dan pelaporan, serta beban audit terhadap
fasilitas operasional dalam dimitigasi. Adapun hambatannya antara lain proses pendapatan bukti
yang sulit, protokol kesehatan membatasi penerapan beberapa teknik audit yang membutuhkan
pengamatan fisik, mobilitas dan interaksi auditor dengan semua pihak terkait pemeriksaan sangat
terbatas. Tahapan remote audit adalah adanya perencanan (pertemuan awal dnegan pemangku
kepentingan menggunakan wa/gmeet, zoom, dan microsoft team), revieu dokumen (pakai
fisik/digital da auditor harus terbuka dalam penerimaan dokumen dan punya izin akses membuka
dokumentasi klien), kunjungan lapangan/field audit (melalui live streaming, kalau terjadi kendala
bisa dengan rekaman video, cctv, dormne, teknologi two way smart glasses, atau gabungan
metode diatas menggunakan teknik roll back dan roll foward inventory), interview (pertanyaan
dan catatan yang dikumpulkan selama review dokumen dan kunjungan ke lapangan, dan durasi
setiap interview disesuaikan dengan peran dari interviewee menggunakan video converence),
closing meeting (melakukan klarifikasi fakta-fakta yang ditentukan dan untuk meminta
pandangan atas temuan, rekomendasi dan rencana tindak lanjut yang disiapkan). Syarat sukses
remote audit adalah kesiapan sarana teknolgi dan kemampuan SDM baik dari sisi institusi
pemeriksaan maupun pihak yang diperiksa seperti pemerintah dan pemerintah daerah.
Pembicara 2: Budi Santoso, S.E., Ak., MFA., CA., CPA., CFE.

Pembahasan: Mempertahankan Kualitas Audit di Masa Pandemi

Menurut pwc, audit tahun ini adalah audit paling ekstrim sepanjang sejarah, karena ada beberapa
pekerjaan yang bakalan hilang karena sudah digantikan oleh robot. Sedari dulu, audit sudah ada
sebagai pendeteksi kecurangan, dan berkembang pada masa revolusi industri. Berdasarkan
survey dari pwc, paling besar dikarenakan oleh digitalisasi. Adapun risiko fraud sebagai akibat
dari covid 19 antara lain adanya overstatement pendapatan, understatement cadangan, manipulasi
nilai valuasi dan penyusutan, restrukturisasi dan big bath charges, kapitalisasi beban.

Perubahan pendekatan dan metodologi audit akibat pandemi covid 19 antara lain harus scan data,
live streaming, virtual meeting, inquiries melalui virtual meeting, peningkatan assesment
terhadap stabilitas dan kelangsungan bisnis perusahaan dan manajemen proyek secara online.
Hal ini dikarenakan adanya perubahan pendekatan yang harusnya bisa secara langsung karena
pandemi dan kebanyakan harus work from home. Adapun tantangan yang dialami auditor antara
lain identifikasi fisik (adanya virus yang menempel pada dokumen yang datang dari luar), ada
resiko yang muncul (fraud, korupsi, sehingga memerlukan pekerjaan dan ketelitian tambahan
untuk auditor), komitmen dan moral (bisa dikerjakan lebih santai daripada dikantor), serta
skeptisme auditor (apakah perusahaan bisa eksis pada pandemi ini atau tidak).

Cara mempertahankan kualitas audit antara lain harus paham tentang TEKNOLOGI, harus
paham soal analisis data, merencanakan dan melaksanakan metodologi audit pada SOFTWARE
yang terhubung dengan setiap auditor, adanya pelaksanakan quality control yang disusun secara
aktif dan berlapis dari jabatan bawah ke atas, mengajukan review dari atasan yang lain atau dari
staff ahli untuk memastikan kualitas audit yang mumpuni, secara berkala melakukan diskusi
virtual baik dengan tim auditor maupun dengan klien/auditee, dan menjamin keamanan data.

Tahun 2016 pada World Economic Forum, sudah diprediksi bahwa akan ada perubahan dalam
bekerja dan berkomunikasi karena perubahan teknologi. Jika cara audit masih seperti 20 tahun
lalu, maka Indonesia akan jauh tertinggal. Maka beberapa aspek audit akan diganti dengan
robotic and automation sebagai pendeteksi fraud dan korupsi, dan AI akan dikembangkan dalam
auditing.
Sesi Diskusi:

Rian Difa Subagyo – Ada perusahaan yang nakal dalam berproduksi seperti halnya yang
terjadi di Papua, apakah dari segi audit sudah lolos??

Tanggapan : adanya SIKAS, perusahaan global harus paham dengan enviromental audit. Big 4
pernah didenda karena lalai dalam mengaudit klien. Tergantung auditor juga dan kadang juga
harus skeptis dalam mengecekan dokumen klien.

Fernaldy Rheza H – berdasarkan dari berita online, peran bpk/kpk dalam kebangkrutan
perusahaan Bumiputera; penerapan akuntansi pemerintah apakah masih pakai sistem
lama atau sudah berubah; peran akuntansi dalam teknologi akuntansi di masa depan.

Tanggapan : Terkait dengan bumiputra, yang berhak dalam memeriksa adalah pihak OJK;
Akuntan harus menguasai 4 hal, antara lain Data Analytics (memeriksa tanpa sampling), Digital
Forensic (jejak digital itu kejam, jadi kalaupun dihapus bisa dikembalikan kembali), pembuktian
pembangunan fiktif,

Rahmat FR – Ketika terdapat hambatan pada remote audit, bagaimana auditor


menghadapi kondisi dimana audit coverage tidak dapat dipenuhi akibat keterbatasan
dalam prosedur pemeriksaan dan dampaknya bagi opini audit dalam laporan keuangan?

Tanggapan: Setuju dengan penggunaan satelit, dan mempertimbangkan cost and benefit seberapa
besar manfaat yang didapatkan dalam menggunakan satelit dalam proses audit.

Rahmat Fauzi – Bagaimana terkait dengan virtual audit dalam pemerolehan data

Tanggapan – bisa dilihat pada tahap perencanaan dan revieu pengendalian internal dari
pengendalian audit internal entitas, bisa mengirimkan dokumen asli melalui pos dan jangan
sampai dipalsukan atau diedit terlebih dahulu sebelum dikirim via fisik.

Pak Edy Supriyono – Dengan perubahan lingkungan lingkungan dan teknologi audit,
apakah ada perubahan yang harus dilakukan oleh internal auditor maupun komite
audit??

Tanggapan: dari komite audit, harus mengerti peran yang harus dilakukan oleh komite audit
terkait dengan internal audit. Dan bisa dibicrakan lebih lanjut terkat dengan komite audit.
Hilmi Fauzan – Indikator Kualitas Audit

Tanggapan : liat sistemnya terlebih dahulu, harus lihat beberapa tahun kedepan agar tidak
tertinggal dari audit luar negeri, teknologi harus berkembang. Audit harus memberikan
rekomendasi perbaikan karena beberapa tim investigasi tidak memberikan rekomendasi
perubahan ke klien karena klien sering mengalami kesalahan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai