Anda di halaman 1dari 2

Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Razikun, CPA.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP AUDIT INTERNAL


Oleh: Rachel Patricia Estherina Siahaan (2106753694)

Seiring dengan perkembangan teknologi, kini transformasi digital menjadi sebuah


tantangan yang baru dalam keberlangsungan pekerjaan seorang audit internal.
Dengan kemajuan teknologi, peluang untuk mengembangkan dan meningkatkan
nilai suatu perusahaan maupun organisasi menjadi terbuka. Audit Internal memiliki
peranan yang penting dalam menjalankan perusahaan. Sebelum membahas lebih
lanjut mengenai dampak perkembangan teknologi terhadap auditor, anda harus
mengetahui pengertian dari audit.

Menurut Dr. Muhammad Razikun, CPA, “Auditing adalah memastikan, menilai


apakah laporan keuangan sudah dibuat oleh perusahaan secara properly sesuai
dengan standar dan dilakukan oleh pihak ketiga secara independen”. Sehingga
auditor merupakan pihak independen dan kompeten yang mengumpulkan bukti dan
mengevaluasi laporan keuangan sebuah perusahaan dengan hasil akhir yaitu, audit
report yang mengatakan apakah laporan keuangan yang dibuat perusahan didukung
oleh bukti-bukti audit.

Audit mendukung dan membantu perusahaan dalam mengurangi resiko kesalahan


di dalam informasi di laporan keuangan perusahaan tersebut. IAI mendefinisikan
audit internal tertulis dalam Standar Pelaporan Akuntan Publik yaitu, suatu
aktivitas penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan
mengevaluasi aktivitas-aktivitas organisasi sebagai pemberi bantuan bagi
manajemen perusahaan.

Audit internal membantu manajemen perusahaan untuk membuat keputusan yang


tepat dan melihat peluang yang ditawarkan bersama dengan risiko yang datang.
Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi cukup pesat dan menambah
teknologi canggih lainnya. Peran audit internal semakin diperlukan mengingat audit
internal merupakan mengarahkan dan memperlihatkan wawasan yang lebih luas
tentang risiko yang bertambah yang dihadapi perusahaan seiring dengan majunya
teknologi di masa kini. Audit internal perlu untuk melakukan eksplorasi dan inovasi
dan melihat risiko yang mungkin akan dihadapi perusahaan.

Perusahaan dapat memulai penggunaan teknologi dengan audit internal sebagai


penggunanya. Teknologi menawarkan banyak peluang untuk meningkatkan
pekerjaan audit internal. Di mana teknologi membantu dalam penilaian risiko,
perencanaan audit sampai dengan pelaporan. Hal ini tentu membutuhkan waktu
yang singkat apabila dibandingkan dengan auditing secara manual. Dengan
memanfaatkan teknologi, informasi dapat diterima dengan cepat dan memudahkan
pelaporan melalui digitalisasi.

Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit


Techniques (CATTs) membantu auditor melaksanakan tugasnya dalam mendeteksi
fraud. TABK merupakan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan menggunakan
komputer untuk mengumpulkan dan mengevaluasi data dalam bentuk digital.
TABK diatur dalam SPAP, PSA No.58 tentang Teknik Audit Berbantuan Komputer
(TABK). Pada SPAP tertulis manfaat-manfaat dari TABK, beberapa dari manfaat
tersebut yaitu:
1. Pengujian rincian transaksi dan saldo-seperti, penggunaan perangkat lunak
audit untuk menguji semua (suatu sampel) transaksi dalam file komputer;
2. Prosedur review analitik-seperti, penggunaan perangkat lunak audit untuk
mengidentifikasi unsur atau fluktuasi yang tidak biasa;
3. Pengujian pengendalian (test of control) atas pengendalian umum sistem
informasi komputer-seperti, penggunaan data uji untuk menguji prosedur
akses ke perpustakaan program (program libraries);
4. Pengujian pengendalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi
komputer -seperti, penggunaan data uji untuk menguji berfungsinya
prosedur yang telah diprogram;
5. Mengakses file, yaitu kemampuan untuk membaca file yang berbeda
record-nya dan berbeda formatnya;

Software TABK yang berkembang dengan pesat dan dapat dikelompokkan


menjadi 2 yaitu, Generalized Audit Software (GAS) dan Specialized Audit Software
(SAS). GAS merupakan software audit yang digunakan untuk pemilihan data,
perbandingan, perhitungan kembali, dan pelaporan. Sedangkan SAS merupakan
perangkat lunak yang dirancang secara khusus sesuai kebutuhan auditor untuk
situasi audit tertentu. Kini sudah banyak auditor yang menggunakan
aplikasi-aplikasi tersebut dalam membantu pekerjaannya.

Di masa sekarang, audit internal dituntut untuk tidak hanya melakukan tugas
audit, audit internal juga dituntut untuk menguasai audit secara konseptual dan
memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan teknologi dalam pelaksanaan audit
secara digital. Penggunaan teknologi dalam auditing meningkatkan efisiensi dan
efektivitas auditor dalam melakukan pekerjaannya dengan memanfaatkan fungsi
dan kemampuan komputer.

Anda mungkin juga menyukai