Anda di halaman 1dari 7

3 ARTIKEL “ PEMERIKSAAN LAPANGAN”

KELOMPOK 4

 IBNU UBADAH (46120128)

 ALFITRA (46120130)

 WANDA SRI YUNINGSI (461201131)

 ANDIKA RAMADAN (46120138)

 ABDI TARA (46120144)

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


D4 AKUNTANSI MANAJERIAL
2023
1. judul artikel: PENGARUH SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP
KEMAMPUAN AUDITOR MENDETEKSI KECURANGAN (Studi Pada Badan Pemeriksa
Keuangan Perwakilan DIY)

summary dari atikel diatas:


Artikel ini membahas tentang pengaruh skeptisisme profesional auditor terhadap kemampuan
mereka dalam mendeteksi kecurangan. Studi ini menggunakan survei untuk mengumpulkan
data tentang skeptisisme profesional auditor dan kemampuan mereka dalam mendeteksi
kecurangan. Hasilnya menunjukkan bahwa skeptisisme profesional memiliki dampak
signifikan pada kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Namun, dalam satu
kasus, skeptisisme profesional memiliki dampak negatif pada kemampuan auditor dalam
mendeteksi kecurangan karena masalah kepemilikan aset. Studi ini menyarankan agar auditor
fokus pada meningkatkan keterampilan penentuan diri mereka untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam mendeteksi kecurangan. Artikel ini juga membahas pentingnya
mengidentifikasi tanda-tanda merah atau aktivitas yang tidak biasa yang dapat menunjukkan
kecurangan. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal jumlah responden yang
terbatas dan ketidakmampuan untuk menggeneralisasi hasil. Artikel ini juga menyertakan
berbagai sumber tentang audit, deteksi kecurangan, dan skeptisisme profesional dalam daftar
pustaka.
a. . terdapat beberapa fenomena atau permasalahan yang diangkat Artikel ini membahas
tentang pengaruh skeptisisme profesional auditor terhadap kemampuan mereka dalam
mendeteksi kecurangan. Masalah yang diangkat adalah pentingnya skeptisisme profesional
auditor dalam mendeteksi kecurangan dan bagaimana skeptisisme profesional dapat
mempengaruhi kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Artikel ini juga
membahas tentang pentingnya mengidentifikasi tanda-tanda merah atau aktivitas yang tidak
biasa yang dapat menunjukkan kecurangan.
b. Metodologi penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah survei dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh auditor yang bekerja pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Daerah
Istimewa Yogyakarta, dan sampelnya adalah seluruh auditor yang bekerja pada BPK Daerah
Istimewa Yogyakarta. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik demografi responden
dan kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Artikel ini juga mencantumkan
keterbatasan penelitian, seperti keterbatasan waktu dan biaya, jumlah responden yang
terbatas, dan ketidakmampuan untuk menggeneralisasi hasil.
c. hasil dan temuan yang diungkapkan adalah:
Artikel ini membahas tentang pengaruh skeptisisme profesional auditor terhadap kemampuan
mereka dalam mendeteksi kecurangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skeptisisme
profesional memiliki dampak signifikan pada kemampuan auditor dalam mendeteksi
kecurangan. Namun, dalam satu kasus, skeptisisme profesional memiliki dampak negatif
pada kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan karena masalah kepemilikan aset.
Studi ini menyarankan agar auditor fokus pada meningkatkan keterampilan penentuan diri
mereka untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mendeteksi kecurangan. Artikel ini
juga membahas pentingnya mengidentifikasi tanda-tanda merah atau aktivitas yang tidak
biasa yang dapat menunjukkan kecurangan. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan
dalam hal jumlah responden yang terbatas dan ketidakmampuan untuk menggeneralisasi
hasil.
Tanggapan kelompok kami:
Artikel ini memberikan informasi yang berguna tentang pengaruh skeptisisme profesional
auditor terhadap kemampuan mereka dalam mendeteksi kecurangan. Studi ini menunjukkan
bahwa skeptisisme profesional memiliki dampak signifikan pada kemampuan auditor dalam
mendeteksi kecurangan, namun ada satu kasus di mana skeptisisme profesional memiliki
dampak negatif pada kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Artikel ini juga
menyarankan agar auditor fokus pada meningkatkan keterampilan penentuan diri mereka
untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mendeteksi kecurangan. Namun, penelitian
ini memiliki keterbatasan dalam hal jumlah responden yang terbatas dan ketidakmampuan
untuk menggeneralisasi hasil. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dengan jumlah
responden yang lebih besar dan teknik wawancara dapat membantu mengurangi bias dan
meningkatkan generalisasi hasil. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan yang
berguna tentang pentingnya skeptisisme profesional dalam mendeteksi kecurangan dan
memberikan saran untuk meningkatkan kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.

2.. judul artikel: IMPLEMENTASI REMOTE AUDIT DI ERA PANDEMI COVID-19


summary dari atikel diatas:
Artikel ini membahas tentang implementasi remote audit sebagai alternatif dalam melakukan
audit selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
literatur review, dengan data yang diperoleh dari penelitian terdahulu. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa remote audit telah diterapkan oleh entitas dan institusi pemerintah
dalam dan luar negeri. Implementasi remote audit meliputi perencanaan, tinjauan dokumen,
inspeksi lapangan, wawancara jarak jauh, dan pertemuan penutup. Remote audit memiliki
keuntungan seperti pengurangan biaya dan peningkatan intensitas tinjauan, namun juga
memiliki keterbatasan seperti kesulitan dalam pengumpulan data dan peningkatan risiko
kecurangan. Penelitian ini menekankan pentingnya beradaptasi dengan teknologi dan alat
komunikasi untuk remote audit yang sukses. Artikel ini juga membahas tantangan dan
peluang yang dihadapi oleh auditor dalam melakukan remote audit serta bagaimana Badan
Pemeriksa Keuangan Indonesia beradaptasi dengan penggunaan teknologi dalam audit.
a. . terdapat beberapa fenomena atau permasalahan yang diangkat terkait pelaksanaan
remote audit selama pandemi COVID-19. Beberapa permasalahan yang diangkat antara lain:

 Tidak dapat mengamati dan mengumpulkan data yang diperlukan secara langsung
dengan datang ke lapangan.
 Memungkinkan auditor kesulitan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan jika
komunikasi dengan klien kurang berjalan dengan baik.
 Dapat memberikan kesulitan auditor dalam mencari dan mengumpulkan data yang
sesuai.
 Kemungkinan adanya fraud dan pemalsuan.
 Meningkatkan terjadinya manipulasi dan tindak kecurangan lainnya.
 Keterbatasan dalam melakukan audit secara langsung atau ke lapangan dan audit
dituntut untuk mengaudit secara daring termasuk dalam memperoleh data-data yang
relevan dan mendukung pekerjaan auditor selama COVID-19.
 Auditor harus mempunyai kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi yang
memadai agar saat melakukan audit jarak jauh tidak menghambat auditor dalam
melaksanakan audit.
b. Metodologi penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan kualitatif dan
literatur review. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami fenomena atau
permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan remote audit selama pandemi COVID-19.
Sedangkan literatur review atau penelitian kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan
informasi yang relevan mengenai implementasi remote audit di era pandemi COVID-19. Data
yang digunakan oleh peneliti merupakan data sekunder yaitu menggunakan penelitian
terdahulu. Sumber informasi didapatkan dengan mengumpulkan informasi yang relevan
mengenai implementasi remote audit di era pandemi COVID-19. Terdapat 27 jurnal yang
terbit dari tahun 2020 sampai tahun 2022 yang peneliti baca untuk dijadikan referensi namun
hanya 15 jurnal yang memenuhi kriteria untuk dijadikan referensi.
c. hasil dan temuan yang diungkapkan adalah:

 Remote audit atau audit jarak jauh menjadi solusi yang diterapkan oleh
pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19 dan
memungkinkan auditor untuk tetap melakukan audit.
 Remote audit memerlukan kemampuan auditor dalam menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi yang ada untuk memaksimalkan hasil audit dan
meminimalisir risiko.
 Terdapat beberapa kelemahan dalam pelaksanaan remote audit, seperti kesulitan
dalam mengumpulkan data yang diperlukan, kemungkinan adanya fraud dan
pemalsuan, serta perbedaan dalam pelaksanaan audit yang tidak dilakukan dengan
remote audit.
 Dalam pelaksanaannya, remote audit memerlukan prosedur dan estimasi waktu
yang hampir sama dengan audit biasa, namun auditor harus mempunyai
kemampuan untuk melakukan komunikasi, mengolah data dari komputer, dan
memiliki sikap skeptis terhadap data yang diberikan melalui teknologi komunikasi
dan informasi.
 Dalam penelitian ini, metode pendekatan kualitatif dan literatur review digunakan
untuk memahami fenomena atau permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan
remote audit selama pandemi COVID-19. Data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dari penelitian terdahulu.
Tanggapan kelompok kami:
artikel ini memberikan gambaran yang jelas tentang implementasi remote audit sebagai
alternatif dalam melakukan audit selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan literatur review, dengan data yang diperoleh dari penelitian
terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remote audit telah diterapkan oleh entitas dan
institusi pemerintah dalam dan luar negeri. Implementasi remote audit meliputi perencanaan,
tinjauan dokumen, inspeksi lapangan, wawancara jarak jauh, dan pertemuan penutup. Remote
audit memiliki keuntungan seperti pengurangan biaya dan peningkatan intensitas tinjauan,
namun juga memiliki keterbatasan seperti kesulitan dalam pengumpulan data dan
peningkatan risiko kecurangan. Penelitian ini menekankan pentingnya beradaptasi dengan
teknologi dan alat komunikasi untuk remote audit yang sukses. Artikel ini memberikan
informasi yang berguna bagi auditor dan institusi audit dalam menghadapi tantangan yang
dihadapi selama pandemi COVID-19. Namun, artikel ini juga menyatakan bahwa remote
audit memiliki kelemahan dan risiko tertentu, seperti kesulitan dalam pengumpulan data dan
risiko kecurangan yang meningkat. Oleh karena itu, auditor dan institusi audit harus
mempertimbangkan risiko dan keterbatasan remote audit saat memutuskan untuk
menggunakannya. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan gambaran yang baik tentang
implementasi remote audit selama pandemi COVID-19 dan memberikan saran yang berguna
bagi auditor dan institusi audit dalam menghadapi tantangan yang dihadapi selama pandemi.
Namun, artikel ini juga menunjukkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
memperoleh informasi yang lebih valid dan terkini tentang remote audit selama pandemi
COVID-19.

3.. judul artikel: ANALISIS PENDEKATAN AUDIT INTERNAL PADA DEPARTEMEN


PENGADAAN BARANG DAN JASA PT ANGKASA PURA I (PERSERO)

summary dari atikel diatas:


Artikel tersebut membahas tentang perubahan fokus fungsi audit internal dari sekedar
meninjau pelanggaran regulasi menjadi menjadi mitra proaktif manajemen dalam
mengidentifikasi dan mengatasi risiko sebelum terjadi. Namun, fungsi audit internal di PT
Angkasa Pura I (Persero) masih menggunakan pendekatan pasca-audit yang menyebabkan
beberapa kendala dan temuan selama proses audit. Artikel tersebut menganalisis faktor-faktor
yang menyebabkan kebutuhan perbaikan dalam pendekatan audit internal dan menentukan
pendekatan audit internal yang tepat untuk departemen pengadaan di PT Angkasa Pura I
(Persero). Artikel tersebut juga membahas konsep-konsep terkait audit, termasuk konsultasi
pengadaan, audit internal, audit probitas, dan audit berkelanjutan. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Artikel tersebut
merekomendasikan perubahan pendekatan audit internal dari pasca-audit menjadi audit
proaktif yang terintegrasi dengan manajemen melalui penerapan audit probitas dan audit
berkelanjutan. Artikel tersebut juga menyarankan peningkatan jumlah auditor dan
peningkatan kompetensi mereka melalui pelatihan. Selain itu, artikel tersebut menekankan
pentingnya audit lapangan dan inspeksi fisik serta merekomendasikan melakukan audit TI
untuk memastikan keamanan dan akurasi proses pengadaan
a. . terdapat beberapa fenomena atau permasalahan apa fenomena dan permasalahan yang
di angkat
Artikel tersebut membahas perubahan fokus fungsi audit internal dari sekedar meninjau
pelanggaran regulasi menjadi menjadi mitra proaktif manajemen dalam mengidentifikasi dan
mengatasi risiko sebelum terjadi. Namun, fungsi audit internal di PT Angkasa Pura I
(Persero) masih menggunakan pendekatan pasca-audit yang menyebabkan beberapa kendala
dan temuan selama proses audit. Artikel tersebut menganalisis faktor-faktor yang
menyebabkan kebutuhan perbaikan dalam pendekatan audit internal dan menentukan
pendekatan audit internal yang tepat untuk departemen pengadaan di PT Angkasa Pura I
(Persero). Artikel tersebut juga membahas konsep-konsep terkait audit, termasuk konsultasi
pengadaan, audit internal, audit probitas, dan audit berkelanjutan. Permasalahan yang
diangkat adalah keterbatasan dalam pendekatan audit internal yang masih menggunakan
pendekatan pasca-audit dan kurangnya koordinasi antara auditee dan auditor internal terkait
dengan jasa konsultasi yang diberikan oleh auditor internal.
b. Metodologi penelitian apa metodologi penelitian yang di gunakan
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan
inspeksi dokumen. Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Pengolahan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan desain yang dilakukan oleh
Creswell (2010).
c. hasil dan temuan yang diungkapkan adalah:
Hasil dan temuan dari artikel tersebut adalah bahwa pendekatan audit internal pada
departemen pengadaan barang dan jasa PT Angkasa Pura I (Persero) masih menggunakan
pendekatan pasca-audit yang menyebabkan beberapa kendala dan temuan selama proses
audit. Faktor-faktor penyebab perlunya perbaikan pendekatan audit internal meliputi
keterbatasan pendekatan post-audit, kurangnya koordinasi antara auditee dan auditor internal
terkait dengan jasa konsultasi yang diberikan oleh auditor internal, dan kurangnya jumlah
auditor internal yang kompeten. Artikel tersebut merekomendasikan perubahan pendekatan
audit internal dari pasca-audit menjadi audit proaktif yang terintegrasi dengan manajemen
melalui penerapan audit probitas dan audit berkelanjutan. Selain itu, artikel tersebut
menyarankan peningkatan jumlah auditor dan peningkatan kompetensi mereka melalui
pelatihan. Artikel tersebut juga menekankan pentingnya audit lapangan dan inspeksi fisik
serta merekomendasikan melakukan audit TI untuk memastikan keamanan dan akurasi proses
pengadaan.
Tanggapan kelompok kami:
aSebagai AI, saya tidak memiliki opini atau tanggapan pribadi terhadap artikel tersebut.
Namun, secara umum, artikel tersebut memberikan informasi yang berguna tentang
perubahan fokus fungsi audit internal dan permasalahan yang dihadapi oleh PT Angkasa Pura
I (Persero) dalam pendekatan audit internal mereka. Artikel tersebut juga memberikan
rekomendasi yang bermanfaat untuk meningkatkan pendekatan audit internal dan mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh departemen pengadaan barang dan jasa PT Angkasa Pura I
(Persero). Oleh karena itu, artikel tersebut dapat menjadi referensi yang berguna bagi
organisasi lain yang ingin meningkatkan pendekatan audit internal mereka.

Anda mungkin juga menyukai