KELOMPOK 4
ALFITRA (46120130)
Tidak dapat mengamati dan mengumpulkan data yang diperlukan secara langsung
dengan datang ke lapangan.
Memungkinkan auditor kesulitan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan jika
komunikasi dengan klien kurang berjalan dengan baik.
Dapat memberikan kesulitan auditor dalam mencari dan mengumpulkan data yang
sesuai.
Kemungkinan adanya fraud dan pemalsuan.
Meningkatkan terjadinya manipulasi dan tindak kecurangan lainnya.
Keterbatasan dalam melakukan audit secara langsung atau ke lapangan dan audit
dituntut untuk mengaudit secara daring termasuk dalam memperoleh data-data yang
relevan dan mendukung pekerjaan auditor selama COVID-19.
Auditor harus mempunyai kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi yang
memadai agar saat melakukan audit jarak jauh tidak menghambat auditor dalam
melaksanakan audit.
b. Metodologi penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan kualitatif dan
literatur review. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami fenomena atau
permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan remote audit selama pandemi COVID-19.
Sedangkan literatur review atau penelitian kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan
informasi yang relevan mengenai implementasi remote audit di era pandemi COVID-19. Data
yang digunakan oleh peneliti merupakan data sekunder yaitu menggunakan penelitian
terdahulu. Sumber informasi didapatkan dengan mengumpulkan informasi yang relevan
mengenai implementasi remote audit di era pandemi COVID-19. Terdapat 27 jurnal yang
terbit dari tahun 2020 sampai tahun 2022 yang peneliti baca untuk dijadikan referensi namun
hanya 15 jurnal yang memenuhi kriteria untuk dijadikan referensi.
c. hasil dan temuan yang diungkapkan adalah:
Remote audit atau audit jarak jauh menjadi solusi yang diterapkan oleh
pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19 dan
memungkinkan auditor untuk tetap melakukan audit.
Remote audit memerlukan kemampuan auditor dalam menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi yang ada untuk memaksimalkan hasil audit dan
meminimalisir risiko.
Terdapat beberapa kelemahan dalam pelaksanaan remote audit, seperti kesulitan
dalam mengumpulkan data yang diperlukan, kemungkinan adanya fraud dan
pemalsuan, serta perbedaan dalam pelaksanaan audit yang tidak dilakukan dengan
remote audit.
Dalam pelaksanaannya, remote audit memerlukan prosedur dan estimasi waktu
yang hampir sama dengan audit biasa, namun auditor harus mempunyai
kemampuan untuk melakukan komunikasi, mengolah data dari komputer, dan
memiliki sikap skeptis terhadap data yang diberikan melalui teknologi komunikasi
dan informasi.
Dalam penelitian ini, metode pendekatan kualitatif dan literatur review digunakan
untuk memahami fenomena atau permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan
remote audit selama pandemi COVID-19. Data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dari penelitian terdahulu.
Tanggapan kelompok kami:
artikel ini memberikan gambaran yang jelas tentang implementasi remote audit sebagai
alternatif dalam melakukan audit selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan literatur review, dengan data yang diperoleh dari penelitian
terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remote audit telah diterapkan oleh entitas dan
institusi pemerintah dalam dan luar negeri. Implementasi remote audit meliputi perencanaan,
tinjauan dokumen, inspeksi lapangan, wawancara jarak jauh, dan pertemuan penutup. Remote
audit memiliki keuntungan seperti pengurangan biaya dan peningkatan intensitas tinjauan,
namun juga memiliki keterbatasan seperti kesulitan dalam pengumpulan data dan
peningkatan risiko kecurangan. Penelitian ini menekankan pentingnya beradaptasi dengan
teknologi dan alat komunikasi untuk remote audit yang sukses. Artikel ini memberikan
informasi yang berguna bagi auditor dan institusi audit dalam menghadapi tantangan yang
dihadapi selama pandemi COVID-19. Namun, artikel ini juga menyatakan bahwa remote
audit memiliki kelemahan dan risiko tertentu, seperti kesulitan dalam pengumpulan data dan
risiko kecurangan yang meningkat. Oleh karena itu, auditor dan institusi audit harus
mempertimbangkan risiko dan keterbatasan remote audit saat memutuskan untuk
menggunakannya. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan gambaran yang baik tentang
implementasi remote audit selama pandemi COVID-19 dan memberikan saran yang berguna
bagi auditor dan institusi audit dalam menghadapi tantangan yang dihadapi selama pandemi.
Namun, artikel ini juga menunjukkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
memperoleh informasi yang lebih valid dan terkini tentang remote audit selama pandemi
COVID-19.