Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pengauditan I

Impact of Information, Communication, and Technology toward


Assurance Service

Disusun Oleh:

Rosid Kurniawan (17/411790/EK/21440)


Selma Asiela Badzlin (18/429441/EK/22050)
Thalita Rahma Aristawati (18/429445/EK/22054)
Zalfaa Zaahiroh (18/426570/EK/21901)
Zeriesha Aji N. (18/426571/EK/21902)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS GADJAH MADA
2020

Pengertian Audit
Auditing atau audit adalah sebuah proses pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan juga
sistematis. Dimana pihak yang melakukan bersifat independen terhadap laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen serta catatan-catatan pembukuan dan bukti pendukung.
Tujuannya agar bisa menunjukan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.

Menurut ASOBAC atau A Statement of Basic Auditing Concepts, Auditing adalah suatu
proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi
tentang berbagai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara
asersi tersebut.

Pengertian Assurance

Kata assurance sudah menjadi ciri khas di standar profesi auditing dan konsep auditing.
Menurut Daring Cambridge, assurance memiliki arti dan padanan kata janji atau promise,
keyakinan atau kepercayaan atau confidence, jaminan perlindungan atau insurance. Daring
Merriam Webster menambahkan arti assurance yaitu bebas dari keragu-raguan dan
ketidakpastian bahkan diperoleh rasa aman atau keamanan.

Auditing adalah bagian dari dan dalam rangka untuk assurance. Praktisi dan akademisi
auditing sepakat untuk tidak bersedia memikul beratnya assurance sepenuhnya. Hal ini
menyebabkan assurance yang absolut tidak akan disanggupi oleh para auditor. Oleh karena
itu, muncul terminologi assurance yang beralasan atau masuk akal dan dapat
dipertanggungjawabkan (reasonable assurance).

Penggunaan ICT pada Audit

ICT, atau Information and Communication Technology merupakan segala proses dan
aktivitas yang berkaitan dengan informasi dari satu media ke media lain. Istilah ini muncul
pada abad ke-20 setelah adanya gabungan antara teknologi komputer dan teknologi
komunikasi. ICT meliputi seluruh peralatan teknis dan pengolahan data untuk menyampaikan
informasi ke pihak lain.

Menurut Kementerian Negara Riset dan Teknologi (dalam Asmani, 2011:100), Information
and Communication Technology (ICT) atau dalam bahasa indonesia dikenal dengan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah semua
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran dan penyajian informasi.

Peran ICT sangatlah penting dalam dunia audit. Audit memerlukan ICT untuk mengurangi
risiko yang mungkin muncul, juga untuk meningkatkan pengendalian internal perusahaan.
Standar membagi ICT menjadi dua kategori. Yang pertama adalah pengendalian umum, yaitu
pengendalian di seluruh bagian entitas dan mencakup semua aspek dalam entitas tersebut,
seperti pemisahan tugas, pengembangan sistem, keamanan fisik dan online, administrasi,
pengendalian perangkat keras, dan perencanaan. Auditor harus memastikan bahwa ICT sudah
efektif dan efisien untuk menghindari risiko salahnya penampilan informasi.

Pengendalian Aplikasi adalah pengendalian yang berfokus pada pencatatan transaksi dalam
setiap akun. Pengendalian Aplikasi mengatur pengendalian input, pemrosesan, dan
pengendalian output. Keberhasilan Pengendalian Aplikasi bergantung pada proses
Pengendalian Umum.

Contoh Penerapan ICT pada audit


1. Penerapan ict dalam audit komputerisasi akuntansi dilihat dari internal control
ICT dalam artian Electronic Data Processing (EDP) mengefektifkan fungsi
pengendalian internal dalam bidang sebagai berikut.
a. Pengendalian umum
1) Pengendalian organisasi
2) Pengendalian administratif
3) Pengendalian pengembangan dan pemeliharaan sistem
4) Pengendalian hardware dan software
5) Pengendalian dokumentasi.
6) Pengendalian keamanan.
b. Pengendalian aplikasi
1. Pengendalian input
2. Pengendalian pemrosesan.
3. Pengendalian output
2. Penerapan ICT dalam audit komputerisasi lingkup teknik-teknik audit menggunakan
TI
1. Pengujian menggunakan data simulasi
2. Pengujian terpadu dengan sistem (pengujian data)
3. Pemeriksaan simulasi paralel (model aplikasi rutin)
4. Modul/program pemeriksaan untuk menghimpun data pemeriksaan.
5. Penggunaan software seperti IDEA-Y, Audit Command Language (ACL), dan
General Audit Software.
6. Sistematika tracing
7. Sistematika pemetaan
Penerapan ict dalam teknik audit berbasis komputer
1. Pengujian rincian transaksi dan saldo
2. Proses prosedur analitis
3. Pengujian test of control
4. Pengujian sistem pengendalian

Dampak Positif dan Negatif ICT


Dampak Positif :

● Tidak ada human error.


● Efektif dan efisien.
● Mempermudah research methodology.
● Mempermudah analisis dan diskusi dari hasil.
● Mengetahui dengan mudah research sebelumnya.
● Mempermudah dalam mengembangkan audit plan.
● Membangun relationship bisnis antar organisasi.

Dampak Negatif :
1. Risiko terhadap perangkat keras dan data:
● Ketergantungan terhadap kemampuan kerja hardware dan software
● Kesalahan sistematik dan kesalahan acak
● Akses yang belum diotorisasi
● Terjadinya kehilangan data
2. Berkurangnya jejak audit:
● Kejelasan jejak audit kurang
● Berkurangnya keterlibatan manusia
● Kurangnya otorisasi tradisional
3. Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI dan pemisahan tugas TI:
● Berkurangnya pemisahan tugas
● Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI

Kesimpulan
Audit adalah suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara
objektif mengenai asersi tentang berbagai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menentukan
tingkat kesesuaian antara asersi tersebut. Auditing adalah bagian dari dan dalam rangka untuk
assurance. Praktisi dan akademisi auditing sepakat untuk tidak bersedia memikul beratnya
assurance sepenuhnya. Hal ini menyebabkan assurance yang absolut tidak akan disanggupi
oleh para auditor. Oleh karena itu, muncul terminologi assurance yang beralasan atau masuk
akal dan dapat dipertanggungjawabkan (reasonable assurance). Assurance merupakan jasa
layanan independen yang secara profesional meningkatkan jaminan atas kredibilitas suatu
informasi.
Agar proses audit berjalan dengan baik dan menghasilkan laporan audit yang kredible, maka
diperlukan teknologi yang dapat menunjang proses auditing. ICT, atau Information and
Communication Technology merupakan segala proses dan aktivitas yang berkaitan dengan
informasi dari satu media ke media lain. Peran ICT sangatlah penting dalam dunia audit.
Audit memerlukan ICT untuk mengurangi risiko yang mungkin muncul, juga untuk
meningkatkan pengendalian internal perusahaan. Standar membagi ICT menjadi dua
kategori. Yang pertama adalah pengendalian umum, yaitu pengendalian di seluruh bagian
entitas dan mencakup semua aspek dalam entitas tersebut, seperti pemisahan tugas,
pengembangan sistem, keamanan fisik dan online, administrasi, pengendalian perangkat
keras, dan perencanaan. Auditor harus memastikan bahwa ICT sudah efektif dan efisien
untuk menghindari risiko salahnya penampilan informasi.
ICT memiliki dampak positif terhadap audit. Salah satunya ICT membantu pengendalian
internal yang dilakukan oleh organisasi. Namun, di satu sisi ICT juga memberikan dampak
negatif yaitu berkurangnya jejak audit karena berkurangnya keterlibatan manusia dan
kurangnya otorisasi nasional.
Referensi

Admin. 13 Mei 2017. Pengertian Audit – Jenis, Manfaat dan Standar Auditing. Diakses dari
https://goo.gl/qw7KG8, pada 25 Februari 2020.

Priantara, Diaz, 2017. Kenapa Assurance itu Penting, diakses dari


https://www.wartaekonomi.co.id/read151636/kenapa-assurance-itu-penting , pada 25
Februari 2020.

Iswono, Nugroho, (2009). PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM AUDIT SISTEM


INFORMASI KOMPUTERISASI AKUNTANSI. Vol 1 No.2

Anonim. 2016. AKUNTANSI EKONOMI.Desember 21. Accessed Februari 26, 2020.


http://ekonomiagungaditya.blogspot.com/2016/12/dampak-teknologi-informasi-
terhadap.html.

Anda mungkin juga menyukai