Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH (CBR, CJR, RI)

MANUSIA DAN
PERADABAN

Kelompok 2

ORYZA SATIVA 5213131006


MUSDALIFAH RANGKUTI 5212131003
RIZKY SYAFRINA 5213331001
LUMAYAN SIANTURI 5213131004

Dosen Pengampu:
Lister Eva Simangunsong S.Pd., MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
karunia- Nya sehinggga kamidapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi
tugas (CBR, CJR, RI) yang berjudul “Manusia Dan Peradaban” pada mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebaga salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepanmya dapat menjadi lebih baik lagi.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikanmasukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan, 20 Oktober 2022

Penyususun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian Adab dan Peradaban................................................................................2
B. Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab...................................3
C. Evolusi Budaya dan Tahapan-tahapan Peradaban.............................................................. 4
D. Peradaban dan Perubahan Sosial.......................................................................................... 6
E. Wujud-wujud Peradaban (Nilai, Moral, Norma, Etika, dan Estetika)...............................9
REKAYASA IDE...............................................................................................................10
BAB III. PENUTUP...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang sempurna. Manusia memiliki akal, jasmani
dan rohani yang dapat mendukung perannya sebagai khalifah di muka bumi. Akal untuk berfikir
bagaimana memanfaatkan dan menciptakan segala sesuatu yang berguna dan bermanfaat dan
dapat meringankan pekerjaannya. Jasmani untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan
fungsinya serta tidak mentimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat. Rohani yang
akan menuntun manusia menemukan kebenaran berupa kepercayaan atau agama yang dengannya
manusia dituntut untuk melaksanakan setiap kewajiban dalam bentuk peribadatan.

Peradaban tidak akan lepas dari peran manusia sebagai pencipta dan pelaksana peradaban
itu sendiri. Peradaban muncul karena adanya faktor-faktor pemikiran manusia. Kebutuhan
manusia yang semakin kompleks pun menjadi salah satu penyebab perkembangan peradaban.
Peradaban merupakantahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah
mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
yang telah maju. Kemajuan teknologidan ilmu pengetahuan mempengaruhi peradaban sebuah
bangsa dan menjadi bangsa itu dianggaplebih muju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya.
Peradaban akan berkembang seiring perkembangan pemikiran manusia saat itu. Oleh karena itu,
peradaban juga bisa disebut mengalami evolusi karena pengaruh adanya modernisasi.

Adapun masyarakat beradab adalah masyarakat yang sopan santun dan memiliki
kebaikan budi pekerti. Kenyamanan, ketenangan, ketentraman dan kedamaian menjadi makna
hakiki adanya manusia yang beradab. Dalam pengertian lain, manusia beradab juga dikatakan
merupakan kombinasi ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Perkembangan
IPTEK menjadi salah satu adanya perkembangan peradaban. Tenaga manusia yang terbatas
mulai terbantukan oleh adanya mesin-mesin yang mulai menggantikan fungsi manusia, sehingga
pekerjaan manusia menjadi lebih ringan dan mudah. Selain itu munculnya norma, etika, nilai dan
estetika juga menjadi bentuk peradaban dalam ranah budaya yangmemiliki fungsinya masing-
masing. Sebagai pembatas dan pengawalan manusia dalam bertingkah laku di tengah kemajuan
teknologi yang ada.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Adab dan Peradaban

Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya
adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa
manusia melalui alat- alat indranya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk
kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan
kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.
Koentjaraningrat (1990) berusaha memberikan penjelasan sebagai berikut. Istilah
kebudayaan ada pula istilah peradaban. Hal ini adalah sama dengan istilah dalam bahasa
Inggris civilization yang biasanya dipakai untuk menyebutkan bagian atau unsur dari
kebudayaan yang harus maju dan indah.
Sementara bagi Paulo Freire, kebudayaan merepresentasikan pengalaman hidup, hasil
karya manusia dalam bentuk kehidupan yang ditempa dalam hubungan social yang tidak adil
dan dialektis, yakni kelompok-kelompok yang berbeda sudah terbentuk dengan sendirinya
selama kurun waktu tertentu.
Kebudayaan berasal dari kata culture, istilah peradaban sering dipakai untuk
menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Peradaban
berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhalak,
yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Huntington (2001)
mendefinisikan perdaban (civilization) sebagai the highest social grouping of people and the
broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from
other species.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang
telahmecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seniyang telah maju. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi peradaban
sebuah bangsa dan menjadi bangsa itu dianggap lebih muju dari bangsa-bangsa lain pada
zamannya.
2
Selah satu ciri yang penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya. Yang dalam

3
Bahasa ingris disebut Cultured . Orang yang cultured adalah yang juga lettered dalam hal ini
tidak sekedar hanya bisa membaca dan menulis hal yang sederhana.

B. Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab

Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya
fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan dari
budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan. Manusia sebagai
makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak
dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia. Kenyamanan,
ketentraman, kedamaian dan ketenangan menjadi bukti adanya keberadaan manusia beradab.
Manusia beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara cipta, rasa, dan
karsa Kaelan (2002) menyatakan manusi yang beradab adalah manusia yang mampu
melaksanakan hakikatnya sebagai manusia. Manusia adalah makhluk beradab karena,
manusia dianugerahi harkat martabat dan potensi yang tinggi yang mengangkat derajatnya
menjadi lebih tinggi disbanding dengan makhluk lain.
Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata society
civilis. Istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga,
atau masyarakat madani. Pada mulanya, civil society berasal dari dunia barat. Adalah datao
answer Ibrahim (mantan wakil perdana mentri malaysia)yang pertama kali memperkenalkan
istilah masyarakat madani sebagaia istilah lain dari civil society. Nurcholish madjid juga
mengindonesiakan civil society (inggris) dengan masyarakat madani.
Nurcholis majid menyebut masyarakat madani sebagai masyarakat yang berkadaban
memiliki ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi, keterbukaan, penegakan
hukum dan keadilan. Toleransi dan pluralisme, serta keterbukaan dan penegakan hukum dan
keadilan, toleransi dan pluralisme, serta musyawarah. Muhamad A.S. Hikam (1990) didalam
bukunya demokrasi dan civil society memberikan defenisi civil society sebagai wilayah
kehidupan social yang terorganisasi dan bercirikan antaralain bersukarelaan (Voluntari),
keswasembedaan ( self generating ), keswadayaan ( self sporting ), kemandirian yang tinggi
berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma atau nilai hukum yang diikuti oleh
warganya.

4
C. Evolusi Budaya dan Tahapan-tahapan Peradaban

Pendapat Service, Elman R (1971) sejalan dengan pendapat Spencer, H seorang ahli
filsafat Inggris (1820-1903) menjelaskan bahwa seluruh alam itu, baik yang berwujud
monoorganis, organis maupun yang superorganis akan berevolusi karena didorong oleh
kekuatan mutlak yang ia sebut sebagai evolusi universal. Hal ini juga terjadi pula pada tiap
kebudayaan dan masyarakat yang ada di dunia, di mana Spencer melihat perkembangan
masyarakat dan kebudayaan dari tiap bangsa di dunia ini telah atau akan melalui tingkatan-
tingkatan evolusi yang sama. Di sini pemikiran Spencer dapat diklasifikasi sebagai pemikiran
yang bersifat unilinear dengan salah satu karyanya yang menjelaskan bahwa struktur sosial
berkembang secara evolusioner dari struktur yang homogen menjadi heterogen. Perubahan
struktur ini, kemudian diikuti dengan perubahan fungsi. Kelompok suku-suku yang
sederhana hidupnya bergerak maju secara evolusioner ke arah ukuran lebih besar,
keterpaduan, kemajemukan dan kepastian sehingga terjelma suatu bangsa yang beradab2.
Tetapi, menurutnya secara khusus, tiap bagian masyarakat atau sub-sub kebudayaan bisa
mengalami proses evolusi pula melalui tingkat-tingkat yang berbeda.
Contoh masyarakat Papua-Irian Jaya mengalami proses perubahan sosial dan budaya
yang dapat dikatakan sangat lambat. Ketika di tahun 1960-an, sebagian besar masyarakat
Papua Irian Jaya masih hidup dengan menggunakan teknologi batu, sedangkan di wilayah
lain di Indonesia, seperti di pulau Jawa, temuan artefak yang berupa sisa-sisa teknologi yang
hampir sama, sudah ada beberapa ribu tahun yang lampau. Hal ini diketahui dengan adanya
temuan artefak 3 dan fossil manusia purba di daerah lembah sungai Bengawan Solo dan di
desa Trinil, Jawa Timur lebih kurang 800.000 - 200.000 tahun yang lampau oleh para
arkeolog dan para pakar paleoantropologi (Lihat Garna, Y, 1992; Koentjaraningrat, 1981).
Tetapi, pada saat ini setelah lebih kurang 46 tahun, kondisi sosial budaya masyarakat-
masyarakat suku-suku bangsa di Papua - Irian Jaya sudah banyak berubah, terkecuali di
wilayah-wilayah tertentu yang masih tetap mempertahankan adat dan tradisi masyarakat
setempat, seperti pada masyarakat suku Dani, di distrik Kurulu, wilayah Pegunungan Tengah
Jayawijaya, Papua Irian Jaya, yang masih tetap mempertahankan holim (koteka) sebagai
busana sehari-hari mereka.
Peradaban dapat diartikan sebagai perkembangan budaya yang menjadi ciri khas dan
milik manusia sesuatu masyarakat. Peradaban juga dapat berarti tahapan yang tinggi dalam
5
skala evolusi kebudayaan, yang mengacu pada perbedaan antara manusia yang beradab
terhadap mereka yang biadab. Bila bicara penggunaan istilah peradaban yang lebih akurat,
acuannya pada perbandingan antara manusia atau yang lebih beradab terhadap mereka yang
kurang beradab. Kharateristik utama acuan tersebut pada perbedaan tingkat intelektual, cita
rasa keindahan, penguasaan teknologi dan tingkat spiritual yang dimiliki. Peradaban
merupakan tahapan dari evolusi kebudayaan yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan yang memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut, yang
dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol, yang meliputi tingkat ilmu
pengetahuan, seni, teknologi dan spritual yang bersangkutan. Contoh dalam peradaban Mesir
kuno tercermin tahap hasil budaya yang tinggi dari sosok bangunan ( pyramid, sphinx) yang
terkait dengan ilmu bangunan, tulisan serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya.
Dengan demikian, dari uraian sebelumnya bahwa evolusi kebudayaan dan peradaban
merupakan jalur yang sejalan yang dilalui oleh proses perkembangan budaya yang
bersangkutan.
Buku TheThird Wave (1981:10-11) karya Alvin Toffler, mengatakan bahwa evolusi
kebudayaan terjadi dalam tiga gelombang dalam kehidupan umat manusia : pertama, adalah
gelombang yang merupakan tahap peradaban pertanian; kedua, adalah gelombang yang
merupakan tahap peradaban industri; ketiga, adalah gelombang yang merupakan tahap
peradaban informasi. Pendapat Toffler hampir menyerupai temuan L Henry Morgan yang
muncul beberapa dekade sebelumnya, bahwa proses evolusi masyarakat dan kebudayaan
apapun di dunia akan atau telah mengalami 8 tahapan, dimulai dari tahapan yang paling
sederhana sampai ke tahapan masyarakat dan kebudayaan yang terkompleks. Dalam melihat
proses evolusi tersebut, Morgan tidak mengabaikan kekhususan dan keistimewaan dari
perkembangan tiap masyarakat ataupun pengaruh-pengaruh dari luar masyarakat, yang akan
mempengaruhi proses evolusi tersebut di dalam tiap masyarakat dan kebudayaannya.

Kedelapan tahapan dalam proses evolusi tersebut adalah :


1. Zaman Liar Tua
Di zaman ini manusia hidup dari meramu 7 dan mulai ditemukannya api.
2. Zaman Liar Madya
Di zaman ini, manusia sudah menemukan alat untuk menangkap hewan buruan, seperti

6
busur panah, api dan mulai melakukan kegiatan matapencaharian yang baru yaitu
berburu dan menangkap ikan.
3. Zaman Liar Muda
Mulai memiliki kepandaian membuat tembikar
4. Zaman Barbar Tua
Mulai beternak dan bercocok tanam
5. Zaman Barbar Madya
Sudah memiliki kepandaian membuat benda-benda dari logam
6. Zaman Barbar
Muda
Mulai mengenal tulisan
7. Zaman Peradaban Purba
Di zaman ini kota-kota mulai berdiri, seperti kota Harrapa dan Mohenjo Daro
8. Zaman Peradaban Masa Kini
Di zaman ini di mulainya industrilisasi.

Adapun tahapan peradaban adalah :


Tahap-Tahap Peradaban Manusia
 Tahap mistis adalah tahap cara berpikir manusia yang masih terkungkung oleh kekuatan
kekuatan alam di sekitarnya. Contohnya adalah cara berpikir dalam masyarakat
tradisional.
 Tahap ontologis adalah tahap cara berpikir manusia yang mulai mempertanyakan asal
muasal, kausalitas dan tidak lagi terkungkung oleh alam sekitar. Contohnya terdapat
dalam kehidupan masyarakat modern.
 Tahap fungsional adalah tahap cara berpikir manusia yang sudah menempatkan konsep
manfaat dan kegunaan dalam melihat segala halyang terjadi di muka bumi dan tidak lagi
terpengaruh oleh kekuatan alam di luar dirinya. Contohnya adalah dalam kehidupan
masyarakat yang benar-benar sudah menjadi madani.

D. Peradaban dan Perubahan Sosial


Perwujudan budaya dapat menekankan pada akal (rasio) saja atau menekankan
pada unsur akal, nurani dan kehendak sebagai satu kesatuan utuh. Dengan penekanan
7
pada akal, muncul pernyataan ada peradaban tinggi dan ada peradaban rendah karena
diukur

8
dengan tingkat berfikir manusia. Orang barat memiliki peradaban yang tinggi dengan
teknologi canggih belum tentu berkebudayaan tinggi jika semua itu hanya akan
membinasakan umat manusia.
Dalam dinamika masyarakat dan kebudayaan, perubahan sosial senantiasa terjadi dan
harus terjadi karena berkembangnya pemikiran manusia. Perubahan tersebut bisa
dikatakan sebagai evolusi sosial. Proses ini dapat dianalisa dengan hanya memperhatikan
atau dapat juga dipadang seolah-olah dari jauh dengan hanya memperhatikan perubahan-
perubahan yang tampak saja. Perubahan-perubahan besar akan tampak pada interval
waktu yang besar.

 Teori Perubahan Sosial

Teori sebab akibat (Causation problem)


o Analisis Dialektis
Analisis yang bisa dilaksanakan dngan metod dialktika, dialog sehingga muncul
pertukaran fikiran dan melahirkan suatu hal yang bermanfaat.
o Teori Tunggal mengenai Perubahan
sosial Teori Proses atau Arah Perubahan
Sosial
o Teori Evolusi Uniliner (garis lurus tunggal)
o Teori Multiliner

 Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

1. Perubahan sosial berdasarkan perkembangannya


Bentuk-bentuk perubahan sosial berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi dua.
Berikut ini adalah perubahan sosial berdasarkan perkembangannya, yaitu sebagai
berikut.
 Perubahan sebagai suatu kemajuan (Progress). Bentuk perubahan sosial dapat
dikatakan sebagai kemajuan, apabila perubahan itu membawa kemajuan atau
keuntungan bagi masyarakat. Dalam hal ini, ditandai oleh adanya suatu proses
pembangunan dalam masyarakat. Contoh dari perubahan yang sifatnya progres ini
9
di antaranya ketika jaringan listrik sudah masuk ke suatu desa, adanya sarana
transportasi di suatu desa, atau masuknya sarana komunikasi modern di desa
tersebut yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.
 Perubahan sebagai suatu kemunduran (Regress). Bentuk perubahan sosial yang
dianggap kemunduran ialah ketika perubahan tersebut membawa pengaruh yang
kurang menguntungkan bagi masyarakat. Misalnya, ketika traktor masuk desa, di
mana keberadaan traktor ini justru menghilangkan kebiasaan gotong royong
dalam masyarakat desa.

2. Perubahan sosial berdasarkan lamanya


 Perubahan secara cepat (Revolusi). Perubahan ini terjadi sangat drastis, tidak
dikehendaki atau dilakukan perencanaan sebelumnya, sehingga perbedaannya
dapat segera diketahui bahkan dirasakan. Revolusi ini sering kali diawali oleh
adanya konflik atau ketegangan yang terjadi dalam masyarakat.
 Perubahan secara lambat (Evolusi). Perubahan ini terjadi dengan sangat lambat.
Perubahan terjadi sedikit demi sedikit. Perubahan kecil yang satu diikuti
perubahan kecil lainnya, sehingga sulit untuk dirasakan perbedaannya dan
diperlukan penelitian untuk mengetahuinya. Contohnya, perubahan masyarakat
berburu ke masyarakat meramu pada zaman prasejarah.

3. Perubahan sosial berdasarkan ruang lingkupnya


 Perubahan berpengaruh besar. Bentuk perubahan sosial yang berpengaruh besar
biasanya berdampak perubahan pada struktur kemasyarakatan, sistem mata
pencaharian, hubungan kerja, dan juga stratifikasi dalam masyarakat.
Contohnya, yaitu perubahan masyarakat agraris menjadi industrialis.
 Perubahan berpengaruh kecil. Bentuk perubahan sosial yang berpengaruh kecil
adalah perubahan yang terjadi pada struktur sosial, namun tidak berdampak
terhadap masyarakat secara langsung.
Contohnya, perubahan mode pakaian, model rambut, dan lain-lain.

10
4. Perubahan sosial berdasarkan keinginan masyarakat
 Perubahan yang dikehendaki. Bentuk perubahan ini adalah perubahan yang tidak
diinginkan oleh masyarakat, sehingga ketika terjadi, maka tidak ada suatu
kepuasan dalam masyarakat.
 Perubahan yang tidak dikehendaki. Bentuk perubahan sosial ini adalah perubahan
yang memang diinginkan atau didambakan oleh masyarakat. Oleh karena itu,
ketika perubahan ini terjadi, maka masyarakat akan merasa puas atau senang.

Apabila kita menanggapi perubahan sosial tersebut dengan positif, maka konflik
sosial tidak akan terjadi. Untuk itu, kita sebagai makhluk sosial selalu menjaga
perdamaian dan persaudaraan. Demikian bentuk-bentuk perubahan sosial yang terjadi di
dalam kehidupan masyarakat.

E. Wujud-wujud Peradaban (nilai, moral, norma, etika dan estetika)

a. Etika
Menurut Bertens (1993;4), etika secara etimologiberasal dari bahasa Yunani ethos
yang berarti watak kesusialaan atau adat.
Istilah lain yang identik dengan etika adalah susila (Sanskerta), yang lebih merujuk
pada dasar, prinsip, aturan hidup atau sila yang lebih baik; dan akhlak (Arab), berarti
sifat yang terpuji. Dengan demikian etika berarti ilmu akhlak.
b. Moral
Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok masyarakat dalam mengatur tngkah lakunya. Sedangkan
moralitas suatu perbuatan berarti segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya.

c. Norma
Menurut Achmad Charis Zubair (1987:29), norma berarti ukuran, garis pengarah,
aturan, atau kaidahbagi pertimbangan dan penilaian. Nilai yang menjadi milik
bersama dalam suatu masyarakat dan telah tertanam dengan emosi yang mendalam
akan menjadi norma yang disepakati bersama.

11
d. Nilai
Nilai merupakan salah satu dasar yang dipakai oleh manusia untuk melakukan atau
tidak melakukan suatu tindakan. Nilai adalah kata benda abstrak yang artinya
keberhargaan atau kebaikan.

e. Estetika
Setiap manusia secara naluri selalu mencari apa yang dimanakan estetis. Pada
hakikatnya, keindahan adalah sejalan dengan kehidupan manusia itu sendiri. Artinya,
disadari atau tidak, estetika dapatlah dipandang sebagai bagian dari tujuan hidup
manusia.

REKAYASA IDE

Berdasarkan makna dari peradaban berarti dimana peradaban itu sendiri tidak bisa lepas
dari manusia sebagai pelaksana peradaban. Peradaban juga berkembang seiring perkembangan
manusia itu sehingga peradaban disebut mengalami evolusi karena pengaruhnya modernisasi.
Masyarakat yang beradab adalah masyarakat yang memiliki sopan santun dan budi pekerti.
Munculnya norma, etika, nilai, dan estetika menjadi bentuj peradaban yang memiliki fungsinya
masing- masing. Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budidaya
atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses
evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada
tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan
tadi.
Memasuki era revolusi 4.0 menjadi gambaran bahwa perubahan lingkungan akan
semakin pesat. Perubahan ini ditandai dengan manusia yang semakin dimanjakan dengan
teknologi yang semakin berkembang. Hal ini juga akan memberikan evaluasi dan perubahan pola
interaksi pada orang dewasa dna juga anak-anak. Evolusi ini juga terjadi pada kebudayaan dan
norma yang dibentuk oleh masyarakat. Perkembangan teknologi dan peradaban dapat
memberikan negatif dan juga positif.
Untuk menjaga peradaban dan kebudayaan, manusia harus dapat menyelaraskan dan
12
menyeimbangkan keduanya. Tidak membuat konteks sosial dan budaya menajdi sarana yang
membosankan tetapi menjadi sarana menyenangkan. Adanya kemajuan teknologi justru
pengenalan akan kebudayaan dan adab terus berlanjut karena teknologi dapat memaparkan
seluruh informasi yang dibutuhkan. Seperti ikut dan turut serta dalam berbagai event dibidang
Pendidikan seperti kampus mengajar, pertukaran mahasiswa merdeka, kegiatan mengajar di
beberapa provinsi dimana hal ini mempermudah manusia untuk mengenal dan meng-eksplor
keadaan diluar zona nyamannya. Tidak melek teknologi itu penting, tetapi manusia yang
memiliki akal dan budi harus menyelaraskan agar tidak terbelakang pada kehidupan sosial yang
ada.
Saat ini pengenalan akan adab dalam berinteraksi secara langsung sudah sering didengar
di rumah maupun di luar rumah. Tetapi bertutur kata di dunia maya masih minim dilakukan.
Perkembangan ini yang membuat banyak para generasi penerus tidak lihai Ketika
menyampaikan kritik, saran dan gagasan di dunia maya. Justru kesannya lebih kepada hujatan
yang tidak etis untuk diperdebatkan. Pengenalan terkait adab dan undang-undang di sosial media
penting dikenalkan agar budaya sopan tidak terbelakangi pada masyarakat. Teori yang diberikan
juga harus selaras dengan praktek yang dilakukan. Praktek dapat dilakukan di lingkungan rumah
kemudian diluar lingkungan rumah. Orang tua sebagai wali penerus harus paham akan hal ini.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Peradaban tidak akan lepas dari peran manusia sebagai pencipta dan pelaksana
peradaban itu sendiri. Peradaban muncul karena adanya faktor-faktor pemikiran manusia.
Peningkatan kebutuhan manusia menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya peradaban
manusia. Peradaban berhubungan erat dengan kebudayaan yang merupakan hasil dari
pemikiran manusia. Peradaban menilai pendapat pemikiran manusia terkait hubungan
kemajuan zaman dengan kebudayaan.
Manusia merupakan mahluk yang beradat yaitu dapat menyelaraskan dan
menyeimbangkan cipta, rasa dan karsa. Peradaban juga dapat berarti tahapan yang tinggi
dalam skala evolusi kebudayaan, yang mengacu pada perbedaan antara manusia yang
beradab terhadap mereka yang biadab. Pemahaman akan perkembangan teknologi,
mengenal budaya dengan kegiatan yang dirancangkan serta pembeberan materi terkait
adab di dunia teknologi menjadi beberapa cara yang dapat dilakukan di masyarakat dalam
menghadapi perkembangan dunia teknologi.
3.2 Saran
Makalah terkait manusia dan peradaban ini masih jauh dari kata sempurna.
Rekayasa Ide yang dipaparkan dapat menjadi pertimbangan sebagai evolusi dunia
Pendidikan. Dunia Pendidikan menjadi salah satu sarana akan Pendidikan generasi
penerus. Maka dari itu, kami berharap ide menjadi referensi untuk perkembangan ide
terhadap manusia dan peradabannya dalam menghadapi revolusi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aris, Ansy. 2012. Manusia dan Peradaban. Diakses secara online


dihttp://kliksorminlab.wordpress.com/2012/10/24/manusia-dan-peradaban/pada hari, Senin, 26
maret 2013 pukul 08.50 WIB

Baso, Ismail. 2012. Komunikasi antar Budaya dan keharmonisan. Diakses secara inline di
http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/1828869 komunikasiantar-
budaya-dan-keharmonisan/ pada hari Senin, 26 Maret 2013 pukul 08.45 WIB

Fathoni, Abdurrahman. 2005. Antropologi Sosial Budaya. Jakarta: Rineka Cipta

Freire, Paulo. 2007. Politik Pendidikan. Yogjakarta: pustaka Pelajar

Magnis, Franz. 1993. Etika Sosial. Jakarta: Gramedia

Tim MKU ISBD UMS.2001. Ilmu Budaya Dasar. Surakarta: Muhmmadiyah University Press

15

Anda mungkin juga menyukai