Anda di halaman 1dari 3

‫ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن‬،ُ‫الـح ْم َد هّلِل ِ نَـحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره‬

َ ‫إن‬ َّ ِ ‫الزا ِد ال َّت ْق ٰو ۖى َوا َّتقُ ْو ِن ٰ ٓياُولِى ااْل َ ْل َبا‬


‫ب‬ َّ ‫َو َت َز َّود ُْوا َفاِنَّ َخ ْي َر‬

،ُ‫ض َّل لَه‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ ِ ‫ُور َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬ ِ ‫ُشر‬
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأن الَّ ِإلَهَ ِإالَّ هللا َوحْ َدهُ اَل‬،ُ‫ي لَه‬ َ ‫َو َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد‬ Artinya: “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik
bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-
‫ـح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬ َ ‫َش ِر ْيكَ لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم‬ orang yang mempunyai akal sehat.”
َ ‫ َو َعلَى آلِه َو‬،ٍ‫اركْ َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّمد‬
ْ‫صحْ ِب ِه َو َمن‬ ِ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َو َب‬
َ ‫اَللَّ ُه َّم‬ Selain meningkatkan ketakwaan, menjadi sebuah keniscayaan
‫ َأمَّا َبعْ ُد‬،‫ْن‬
ِ ‫ان ِإلَى َي ْو ِم ال ِّدي‬ ٍ ‫َت ِب َعهُم بِِإحْ َس‬ pula bagi kita untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur atas
nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah swt. Mari kita
َ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذ ْين‬: ‫ال‬ ُ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َع َّز َو َج َّل َحي‬
َ َ‫ْث ق‬ ِ ْ‫ ُأو‬، ِ‫ِعبَا َد هللا‬ syukuri semua nikmat ini biqauli Alhamdulillah seraya diikuti
َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم ُّم ْسلِ ُموْ ن‬
َّ ‫آ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬ dengan rasa syukur dari dalam hati dan diwujudkan dalam
tindakan kita sehari-hari. Kita perlu menyadari pula, nikmat
Allah yang diberikan kepada kita tidaklah bisa dihitung satu
‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم‬
َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬ persatu sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran Surat An-
‫مُسْ لِمُو َنا‬ Nahl: 18:

‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
‫يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغفِرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع هَّللا َ َو َرسُو َل ُه َف َق ْد‬ ُ ‫َوِإنْ َت ُعدُّوا ن ِْع َم َة هللاِ اَل ُت ْح‬
‫ ِإنَّ هللاَ لَ َغفُو ٌر َرحِي ٌم‬،‫صوها‬

‫از َف ْو ًزا َعظِ يمًا‬ َ ‫َف‬ Artinya: “Jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian
tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Pada momentum mulia ini, tidak bosan-bosannya, khatib Di antara nikmat besar yang masih kita rasakan saat ini adalah
mengingatkan pada diri khatib pribadi dan seluruh jamaah umur panjang sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk
untuk senantiasa meningkatkan serta menguatkan ketakwaan menikmati kemuliaan bulan suci Ramadhan. Wujud syukur atas
kita kepada Allah swt dalam wujud menjalankan segala perintah nikmat ini harus kita wujudkan dalam bentuk memaksimalkan
Allah dan menjauhi laranganNya. Kita perlu menyadari bahwa keutamaan bulan suci Ramadhan dengan berbagai ibadah.
bukan harta benda dan kemegahan dunia yang menjadi bekal Membaca Al-Qur’an menjadi satu di antara ibadah yang sangat
sehingga sukses dalam kehidupan dunia ini, namun dianjurkan dan menjadi spesial di bulan Ramadhan. Hal ini
ketakwaanlah yang akan menjadi bekal utamanya. Allah karena pada bulan inilah wahyu pertama Allah swt diturunkan
berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah 197: kepada Nabi Muhammad saw yakni Surat Al-Alaq ayat 1-5:
َ ‫ ا ْق َرْأ َو َرب‬.‫ان مِنْ َعلَ ٍق‬
‫ الَّذِي َعلَّ َم‬.‫ُّك اَأْل ْك َر ُم‬ َ ‫ َخلَ َق اِإْلن َس‬.‫ك الَّذِي َخلَ َق‬ َ ‫ا ْق َرْأ ِباسْ ِم َر ِّب‬ meningkatkan frekuensi membacanya, baik di siang hari
َ ‫ َعلَّ َم اِإْلن َس‬.‫ِب ْال َقلَ ِم‬
‫ان َما لَ ْم َيعْ لَ ْم‬ maupun malam hari. Jika biasanya kita hanya satu tahun sekali
bisa mengkhatamkan Al-Qur’an, misalnya, maka momentum
saat ini, tepat lah untuk meneguhkan diri kita agar bisa
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang mengkhatamkan minimal sekali dalam bulan Ramadhan.
Menciptakan; Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal
darah; Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah; Yang Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
mengajar (manusia) dengan perantara qalam (pena); Dia
Dengan intensitas membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan,
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
maka kita pun sejatinya telah meningkatkan kualitas ibadah
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Dalam wahyu pertama ini, puasa kita. Keutamaan bulan Ramadhan ini bisa lebih
sudah tegas dan jelas bahwa kita diperintahkan untuk sempurna dengan dihiasi membaca Al-Qur’an yang juga
membaca dengan kata iqra’ (bacalah). Selain itu, Allah juga merupakan salah satu ibadah utama dengan banyak sekali
mengingatkan kita untuk senantiasa meningkatkan kapasitas keutamaannya. Dalam sebuah hadits dari an-Nu‘man ibn
diri kita dengan terus belajar, yang dalam ayat ini Basyir, Rasulullah bersabda:
direpresentasikan dengan kata Al-Qalam (pena) yang memiliki ‫ُأ‬
‫آن‬ َ ‫ َأ ْف‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
ِ ْ‫ض ُل عِ َبادَ ِة َّمتِي ق َِرا َءةُ ْالقُر‬ ِ ‫َقا َل َرسُو ُل‬
َ ‫هللا‬
fungsi sebagai alat untuk menulis. Dari dua hal ini, bisa kita
sebut Ramadhan adalah bulan literasi, bulan tarbiyah, bulan Artinya: “Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah
pendidikan dimana kita dianjurkan untuk banyak membaca dan umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. Al-Baihaqi).
menulis.
Keutamaan lain dari membaca Al-Qur’an juga diterangkan
Membaca dalam wahyu pertama ini memiliki makna yang luas dalam sebuah hadits Rasulullah dari Abdullah Ibnu Mas‘ud
baik membaca yang bersifat tekstual maupun membaca secara yang menyatakan bahwa setiap huruf Al-Qur’an yang dibaca
kontekstual. Makna membaca secara tekstual di bulan akan diberi balasan satu kebaikan dan setiap kebaikan
Ramadhan ini adalah diwujudkan dalam bentuk mengaji atau dilipatkan menjadi sepuluh:
tadarus Al-Qur’an  yang sama-sama kita rasakan bahwa
intensitas umat Islam membaca Al-Qur’an pada bulan ْ‫ َمنْ َق َرَأ َحرْ ًفا مِن‬:‫صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ ‫ َقا َل َرسُو ُل هَّللا‬:ُ‫ َيقُول‬،ٍ‫عن َعبْدَ هَّللا ِ ب َْن َمسْ عُود‬
Ramadhan sangatlah tinggi. Ini yang harus terus kita ٌ‫ َولَكِنْ َألِفٌ َحرْ ف‬، ٌ‫ اَل َأقُو ُل الم َحرْ ف‬،‫الح َس َن ُة ِب َع ْش ِر َأمْ َثالِ َها‬ َ ‫ َو‬،‫ب هَّللا ِ َفلَ ُه ِب ِه َح َس َن ٌة‬
ِ ‫ِك َتا‬
pertahankan dan tingkatkan baik dari sisi kualitas maupun ٌ‫َواَل ٌم َحرْ فٌ َومِي ٌم َحرْ ف‬
kuantitas.
Artinya: “Dari ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah saw bersabda,
Mari jadikan Ramadhan ini sebagai bulan literasi dengan lebih “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an),
memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur’an kita serta dengan maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu
kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak bersyukur kepadaNya, maka akan ditambah nikmat dari apa
mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, yang telah dikaruniakanNya.
lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi)
ْ‫ َوا ِْذ َتا َ َّذ َن َر ُّب ُك ْم َل ِٕىنْ َش َكرْ ُت ْم اَل َ ِزيْدَ َّن ُك ْم َولَ ِٕىنْ َك َفرْ ُت ْم اِنَّ َع َذ ِابي‬. ‫ِيم‬
ِ ‫ِبسْ ِم هللا الرَّ حْ ٰم ِن الرَّ ح‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ِّ
‫ت َوالذ ْك ِر‬ ‫آْل‬
ِ ‫ َو َن َف َعنِيْ َوِإيَّا ُك ْم م َِن ا َيا‬،‫آن ال َعظِ ي ِْم‬ ْ ْ
ِ ْ‫ك هللاُ لِيْ َولَ ُك ْم فِيْ القُر‬ َ ‫ار‬ َ ‫ َب‬.‫لَ َش ِد ْي ٌد‬
‫َأ‬
َ ‫اغفِرْ َوارْ َح ْم َو ْن‬
‫ت‬ ْ ِّ‫ َوقُ ْل َرب‬،‫ َو َت َق َّب َل ِم ِّني َو ِم ْن ُك ْم ِتاَل َو َت ُه ِإ َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬،‫ْال َح ِكي ِْم‬
ْ
Selain membaca, kita juga perlu untuk memahami dengan
mengaji serta mengkaji kandungan mulia isi Al-Qur’an. Hal ini ‫ َواسْ َت ْغفِر ُْوا ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،‫َخ ْي ُر الرَّ ا ِح ِمي َْن‬
bisa kita lakukan dengan meneladani sekaligus mengikuti kajian
tafsir para ulama kita di pesantren dan majelis taklim yang
biasanya dalam Ramadhan banyak mengaji kitab-kitab tafsir Al-
Qur’an di samping kitab-kitab lainnya.

Dari kajian-kajian tersebut bisa kita tulis untuk menjadi


dokumen pemahaman kita dan jika sudah pada saatnya nanti,
bisa kita ajarkan kepada orang lain. Nabi bersabda dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhar

َ ِ ‫ قا َل رسو ُل هَّللا‬: ‫رضي هَّللا عن ُه قال‬


i: ‫صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه‬ َ ‫عفان‬
َ ‫عثمان بن‬
َ ‫عن‬

‫آن َوعلَّم ُه‬


َ ْ‫ َخير ُكم َمنْ َت َعلَّ َم القُر‬: ‫وسلَّم‬
َ

Artinya: “Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda,


“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan
mengajarkannya.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Mudah-mudahan di bulan Ramadhan ini, kita bisa


memaksimalkan kualitas dan kuantitas ibadah kita khususnya
membaca dan memahami kandungan isi Al-Qur’an. Dan
semoga tekad kita ini dicatat sebagai wujud komitmen rasa
syukur kepada Allah yang telah menegaskan bahwa siapa yang

Anda mungkin juga menyukai