Anda di halaman 1dari 12

MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN

(MTA) PUSAT
http://www.mta.or.id email : humas@mta.or.id Fax : 0271663977
Jl. Ronggowarsito 111A, Timuran, Banjarsari, Surakarta, Kode Pos 57131, Telp. 0271663299

KHUSUS UNTUK PARA SISWA/PESERTA


Ahad, 5 Desember 2021/30 Rabii’ul Aakhir 1443 Brosur No.: 2063/2103/IA

Zina dan bahayanya (3)


Cara menjaga diri dari perbuatan zina
Diantara cara menjaga diri dari perbuatan zina, ialah meningkatkan
keimanan, murooqobah, merasa selalu diawasi oleh Allah, menjaga
pandangan maupun perkataan, menjaga aurat, menghindari percampuran
laki laki dan perempuan, tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan
mahram, dan bagi yang belum menikah, apabila sudah siap menikah, segera
menikah.
a). Meningkatkan keimanan
Orang mukmin harus selalu berusaha meningkatkan ketaqwaan dan
keimanannya kepada Allah SWT. Karena tidaklah ia berzina kecuali
keimanannya hilang atau sedang turun.

‫ن َو‬ ِ‫ْي يَُ ْز‬ ِ ‫الز ِاِن‬


‫ح‬ َّ ِ
‫ِن‬‫ز‬ ُ‫ي‬ ‫ل‬ َ : َ ‫ا‬‫ق‬
َ ‫ﷺ‬ ِ َ ُ ُ ُ ُ ُ ُ‫عن اَِب هريُرَة اَ َّن رس‬
ْ َْ َْ ْ ُ َ َ َْ ُ ْ ْ َ
‫ َو َل‬،‫ْي يَ ْش ُ ُ ُ ُ َُر ُ َو ُه َ ُم ْؤِمن‬ ِ ِ
َْ ‫ َو َل يَ ْش ُ ُ ُ ُ َُر ُ ا َْ ْمَر ح‬،‫ُه َ ُم ْؤمن‬
‫َّاس اِلَْي ِه‬
ُ ‫ب ُُنْبَةً يَُ ْرفَ ُع الن‬
ِ ِ
ُ ‫ َو َل يَُْنُتَه‬،‫ْي يَ ْسُ ِر ُ َو ُه َ ُم ْؤمن‬
ِ
َْ ‫يَ ْسُ ِر ُ ح‬
13 :8 ‫ البخارى‬.‫ارُه ْم َو ُه َ ُم ْؤِمن‬ ‫ص‬ ‫ب‬َ‫ا‬ ‫ا‬‫ه‬ ُ‫ي‬ ِ‫ف‬
ََْ َ ْ
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah
berzina seorang yang berzina ketika ia berzina dalam keadaan beriman. Dan
tidaklah meminum khamr ketika ia meminumnya dalam keadaan beriman.
Dan tidaklah mencuri ketika ia mencuri dalam keadaan beriman. Dan tidaklah
pula orang yang merampok harta yang orang-orang melihatnya, ia dalam
keadaan beriman”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 13]
b). Murooqobah (merasa selalu diawasi oleh Allah)
Orang mukmin harus merasa selalu diawasi oleh Allah SWT dimana saja
berada. Allah SWT berfirman ;

18 : . ‫اَِّل لَ َديْ ِه َرقِْيب َعتِْيد‬ ٍ َُ‫ظ ِمن ق‬ ِ


ْ ْ ُ ‫َما يَُ ْلف‬
Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat
pengawas yang selalu siap (mencatat). [QS. Qaaf : 18]

‫اح َد ٍة َّو َخلَ َق ِمْنُ َها‬ ٍ ‫اس اتَُّ ُق ْا َربَّ ُك ُم الَّ ِذ ْي َخلَ َق ُك ْم ِم ْن نَُّ ْف‬
ِ ‫س َّو‬
ُ َّ‫ٓاٰيَيُُّ َها الن‬
ۤ ِ ۤ ِ ِ
ٖ‫ث ِمْنُ ُه َما ِر َج ًال َكث ْ ًْيا َّون َساءً َواتَُّ ُق ا ٓاّللَ الذ ْي تَ َساءَلُْ َن بِه‬
َّ ۚ
َّ َ‫َزْو َج َها َوب‬
1 : ‫ النساء‬. ‫ك ْم َرقِْيُبًا‬ ُ ‫َو ْالَْر َح َام ۗ اِ َّن ٓاّللَ َكا َن َعلَْي‬
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya
(Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-
laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan
nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. [QS. An Nisaa’ : 1]

‫ض َما يَ ُك ْ ُن ِم ْن‬ ِۗ ‫ت َوَما ِِف ْالَْر‬ ِ ٓ ‫الس ٓم‬


َّ ‫اَََلْ تََُر اَ َّن ٓاّللَ يَُ ْعلَ ُم َما ِِف‬
‫ََّّْن ٓ ى ثَُ ٓلثٍَة اَِّل ُه َ َرابِعُ ُه ْم َوَل َخَْ َس ٍة اَِّل ُه َ َس ِاد ُس ُه ْم َوَلا اَ ْد ِٓن ِم ْن‬
ۚ
‫ك َوَلا اَ ْكثََُر اَِّل ُه َ َم َع ُه ْم اَيْ َن َما َكانُُ ْا ُُثَّ يُُنَُبِئُُ ُه ْم ِِبَا َع ِملُ ْا يَُ ْ َم‬ َ ‫ٓذل‬
ِ
٧ : ‫ اجملادلة‬. ‫شي ٍء َعلِْيم‬ ِ
‫ل‬ ‫ك‬
ُ ِ‫ب‬ ٓ
‫اّلل‬ َّ
‫ن‬ ِ‫الْ ِق ٓيم ِۗة ا‬
َْ َ َ
Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang,
melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan
Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih
banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana pun mereka
2
berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat
apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu. [QS. Al Mujaadalah : 7]

‫استَُ ٓ ى َعلَى‬ ‫ُث‬


َُّ ‫م‬ٍ‫ٰي‬
َّ ‫ا‬
َ ِ ‫ت و ْالَرض ِِف ِست‬
‫َّة‬ ِ ٓ ‫الس ٓم‬
َّ ‫ق‬ ‫ل‬
َ ‫خ‬ ‫ي‬ ِ َّ‫ه ال‬
‫ذ‬
ْ ْ َ ْ َ َ َ ْ َُ
ِۤ ِ ِ ِ ِ ِ ۚ ‫الْعر‬
‫الس َماء‬ ‫ن‬ ‫م‬ ُ‫ز‬ ‫ن‬ ُ‫ي‬ ‫ا‬‫م‬
َّ َ َْ َ َ َ ْ ُ ُْ َ َ ْ‫و‬ ‫ا‬‫ه‬ ُ‫ن‬‫م‬ ‫ج‬‫ر‬ ‫َي‬
َ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ‫ض‬ ِ ‫ر‬ ‫ال‬
َ ْ ‫ِف‬ ‫ج‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ا‬‫م‬ ‫م‬
ُ َ َ ُ ْ َ َْ‫ل‬
َ ‫ع‬ ُ‫ي‬ ‫ش‬ِ
ۗ ۗ ۗ
. ‫َوَما يَُ ْع ُر ُج فِْيُ َها َو ُه َ َم َع ُك ْم اَيْ َن َما ُكْنُتُ ْم َو ٓاّللُ ِِبَا تَُ ْع َملُ ْ َن بَ ِص ْْي‬
4 : ‫احلديد‬
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia
bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi
dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang
naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah

ۤ
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. [QS. Al Hadiid : 4]

5: ‫عمران‬ ِ ِ ‫اِ َّن ٓاّللَ َل ََيْ ٓفى َعلَْي ِه َشيء ِِف ْالَْر‬
َّ ‫ض َوَل ِِف‬
‫ا‬.‫الس َماء‬
ْ
Sesunguhnya bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi
dan di langit. [QS. Ali ‘Imraan : 5]

c). orang mukmin laki laki maupun perempuan supaya menjaga pandangan

ۗ ِ‫ض ا ِمن اَبصا ِرِهم وََي َفظُ ا فُُروجه ۗم ٓذل‬


maupun perkataannya. Allah SWT berfirman :

‫ك اَْزٓكى ََلُْم‬
َ ْ ُ َ ْ ُ ْ ْ َ ْ َ ْ ْ ْ ُّ ُ‫ْي يَُغ‬ ِِ ِ
َْ ‫قُ ْل ل ْل ُم ْؤمن‬
30:‫ الن ر‬. ‫صنَُعُ ْ َن‬ ‫ي‬ ‫ا‬َِ ‫اِ َّن ٓاّلل خبِ ٌْۢي‬
‫ِب‬
َْ َْ َ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka perbuat”. [QS. An-Nuur : 30]

‫صُا ِرِه َّن َوََْي َفظْ َن فُُ ُرْو َج ُه َّن َوَل يُُْب ِديْ َن‬ ِ ْ ُ‫ض‬
َ ْ‫ضُ َن م ْن اَب‬
ِ ‫وقُل لِْلم ْؤِمن‬
ُ ‫ٓت يَُ ْغ‬ ُ ْ َ
3
َّۖ ِ
‫ضُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ِربْ َن ِ ُ ُم ِرِه َّن َع ٓلى ُجيُُ ْ ِبِِ َّن َوَل‬ ْ َ‫ِزيُْنَُتَُ ُه َّن اَّل َمُ ُا رَ َهَر ِمْنُ َهُ ُا َولْي‬
ۤ ۤ ۤ
‫يُُْبُ ِديْ َن ِزيُْنَُتَُ ُه َّن اَِّل لِبُُعُ ْ لَتِ ِه َّن اَْو آ َۤ ِه ِه َّن اَْو آ َۤ ِء بُُعُ ْ لَتِ ِه َّن اَْو اَبُْنَُا ِه ِه َّن‬
ِِ ِِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ۤ
ِ ِ
‫اَْو اَبُْنَ ُ ُاء بُُعُ ْ لَته َّن اَْو ا ْخ َاُن َّن اَْو بَ ْاا ا ْخ َاُن َّن اَْو بَ ْاا اَ َخ ٓ َّن اَْو‬
‫ال ْربَُ ِة ِم َن‬ ِْ ِ‫نِسُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ۤا ِه ِه َّن اَو م ُا ملَ َك ُت اَْبَُا ُُنُ َّن اَ ِو التَُّابِعِْي َِ ِْي اُو‬
ْ َْ ْ َ َ ْ َ
َّۖ ِ ۤ ِ ‫الط ْف ِل الَّ ِذين ََل يظْهروا ع ٓلى ع ٓر‬
‫ض ُ ُ ِربْ َن‬ ْ َ‫ت النِ َس ُ ُاء َوَل ي‬ َْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ
ِ ‫الرجا ِ اَ ِو‬
َِ
َِ ‫اّلل‬
‫َجْيُ ًع ُ ُا اَيُُّ ُ َه‬ ِٓ َ ِ‫َِۤرجلِ ِه َّن لِيُعلَم م ُ ُا َُيْ ِفْي ِمن ِزيُنتِ ِه َّۗن وتُُ بُاا ا‬
ْ ُ ْ َ َْ ْ َْ َ َ ُْ ُْ
31:‫ الن ر‬.‫ح ْ َن‬ ِ‫الْمؤِمنُ َن لَعلَّ ُكم تُُ ْفل‬
ُ ْ َ ُْ ُْ
Katakanlah kepada wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau
wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-
pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung. [QS. An-Nuur : 31]
ِ ‫ضُ ْعن ِۤلْ َق‬ ِ ِ ِ ۤ ِ ٍِ ۤ ِ
ْ َ َ َْْ ‫ك فَ َض‬ َّ ُ ‫ك َكاَ َحد م َن الن َسُاء ان اتَُّ َقْي‬ ِ ِ‫يٓن َسُاءَ الن‬
َّ ُ ُ‫َّي لَ ْس‬
ۚ ِ ِ َّ‫فَُيطْمع ال‬
3٢ : ‫ الحزا‬.‫ِف قَلْبِهٖ َمرض َّوقُُ ْل َن قَُ ًْل َّم ْعرْوفًا‬ْ ‫ي‬ْ ‫ذ‬ ََ َ
ُ َ
Wahai istri-istri Nabi, kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain,
4
jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan
suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit
dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik. [QS Al Ahzaab : 32]
Di dalam hadits disebutkan :

‫ َل‬،‫ َٰي َعلِ ُّي‬:‫َر ُسُ ْ ُ ِ ﷺ لِ َعلِ ٍي‬ َ ‫ قَا‬: َ ‫َع ِن ابْ ِن بَُُريْ َد َة َع ْن اَبِْي ِه قَا‬
‫ اب داود‬.ُ‫ال ِخَرة‬ ِ
ْٓ ‫ك‬ َ َ‫ت ل‬
ْ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ‫َو لَْي َس‬ َ َ‫تُُْتبِ ِع النَّظَْرَة النَّظَْرَة فَا َّن ل‬
َ‫ك ْالُْو‬
٢149 :‫ رقم‬،٢46 :٢
Dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda
kepada ‘Ali, “Hai Ali, janganlah engkau iringkan satu pandangan (kepada
wanita) dengan satu pandangan, karena yang pertama itu tidak mengapa,
tetapi tidak yang kedua”. [HR. Abu Dawud juz 2, hal. 246, no. 2149]

‫ قَا َ َر ُسُ ُ ْ ُ ِ ﷺ اَلنَّظَْرةُ َسُ ُ ْهم‬: َ ‫َع ْن ُح َديُْ َفةَ َر ِضُ ُ َي ُ َعْنهُ قَا‬
‫ أَ َثبَهُ َج َّل‬،ِ ‫ف‬ ِ ‫ فَمن تَُرَكها ِمن خ‬، ‫ِمن ِسُهاِم إِبلِيس مسُم مة‬
َْ ْ َ َ ْ َ َُْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ
‫ رقم‬349 : 4 ‫ احلُاكم ِف اسسُ ُ ُ ُ ُ ُ ُتُدر‬. ‫ِف قَُ ْلبُِ ِه‬
ِ ‫ه‬ ُ
‫ت‬ ‫و‬‫ض‬َ ‫ح‬ ‫د‬ ُ
‫ي‬ َِ ‫ان‬ ُ
‫ب‬ ِْ‫و عَّز ا‬
ُ
ْ َ ََ ُ ً َ َ َ
٧8٧5
Dari Hudzaifah RA, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda : “Pandangan
merupakan anak panah beracun dari anak-anak panah iblis. Barangsiapa
yang meninggalkannya (memalingkan pandangan) karena takut kepada
Allah, maka Allah Jalla wa ‘Azza akan menggantinya dengan keimanan yang
ia merasakan manisnya di hatinya.” (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak juz 4,
hal 349, no. 7875, dlo’if, karena dalam isnadnya ada perawi bernama Ishaq
bin ‘Abdul Wahid Al Qurosyiy, ia waahin (lemah), dan ‘Abdurrahman (Al
Waasithiy), para ‘Ulama hadits mendlo’ifkannya).

‫ َلَ ْن يُطْ َع َن ِ ِْف َرأْ ِس‬:‫ قَا َ َر ُس ُ ْ ُ ِ ﷺ‬: َ ‫َع ْن َم ْع ِق ِل بْ ِن يَ َس ُا ٍر قَا‬

5
.ُ‫س ْامَرأًَة َل ََِت ُ ُّل لَُه‬ ٍ ِ ِ
َّ َ‫اَ َح ُد ُك ْم ِبِِ ْخيَ ٍ ِم ْن َح ُديُْد َخ ْْي لَُهُ ِم ْن اَ ْن َب‬
486 :‫ رقم‬،٢1٢ :٢0 ‫الطرباِن ِف الكبْي‬
Dari Ma’qil bin Yasaar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Ditikam
seseorang diantara kalian di kepalanya dengan jarum dari besi adalah lebih
baik daripada ia menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya. [HR.
Thabarani dalam Al-Kabir juz 20, hal. 212, no. 486]
Keterangan :
Di dalam Al-Qur'an dan hadits, laki-laki dilarang memandang wanita dan
sebaliknya, dan kita diperintah supaya menundukkan pandangan. Kalau
pandang memandang saja dilarang, sudah tentu berjabat tangan lebih keras
lagi larangannya. Dan jika berjabat tangan saja dilarang, otomatis berciuman,
berpelukan, berdansa, dan sebagainya tentu lebih dilarang lagi.
d). wanita mukminah harus menjaga aurat
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ۤ ِ ِ ِ ‫ٓاٰيَيُُّها النَِّي قُل ِلَْزو‬
‫ْي َعلَْيه َّن م ْن‬ ‫ن‬ ‫د‬
ْ ‫ي‬ ‫ْي‬ ‫ن‬ ‫م‬
َْ ُ َْ ُ َ َ َ َ ‫ؤ‬
ْ ‫م‬ ْ ‫ل‬‫ا‬ ‫ء‬ ‫ا‬ ُ ‫س‬ ‫ن‬‫و‬ ‫ك‬َ ‫ٓت‬
‫ن‬ ُ‫ب‬‫و‬ ‫ك‬َ ‫اج‬ َ ْ ُّ َ
ِ ۗ ِ ۗ ِِ ِ
ٓ
.‫ك اَ ْد ِٓنا اَ ْن يُُّ ْعَرفْ َن فَ َض يُُ ْؤذَيْ َن َوَكُا َن اّللُ َِ ُف ْ ًرا َّرحْي ًمُا‬ ٓ
َ ُ‫َج َضبْيبه َّن ذل‬
59: ‫الحزا‬
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Al-Ahzaab : 59]

‫ت َعلَى‬ ْ َ‫ت اَِ ْب بَ ْك ٍر َد َخل‬ ‫ن‬


ِْ‫ب‬ ‫اء‬ ‫ْس‬
ْ ‫ا‬
َ َّ
‫ن‬ َ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ُ‫ن‬ْ ‫ع‬ ‫ي‬ ُ ُ ُ ُ‫ض‬ِ ‫عن عائِ َشُ ُ ُ ُةَ ر‬
َ ََ ََُ َ َ َ َْ
‫ض َعْنُ َها َر ُس ُ ُ ْ ُ ِ ﷺ‬ ِ
َ ‫ﷺ َو َعلَْيُ َها ثيَا ِرقَا فَاَ ْعَر‬
ِ ِ ُ ُ ‫رس‬
ْ َُ
‫صُ ُ ُ ُلُ ْي اَ ْن يَُُرى‬ ‫ي‬ ‫َل‬
َ ‫ض‬ ‫ي‬ ِ ‫ت الْم‬
‫ح‬ ِ َ‫ اِ َّن الْمرأََة اِ َذا بُلَغ‬،‫ ٰي اَ ْْساء‬: َ ‫و قَا‬
َْْ َ ْ َ َ َْ َُ َ َ
6
: ‫ اب داود و قُا‬.‫ار اِ َ َو ْج ِهُ ِه َو َك َّفْيُ ِه‬
َُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ‫ َو اَ َش‬.‫ِمْنُ َهُا اَِّل ٓهُ َذا َو ٓهُ َذا‬
4104 :‫ رقم‬،6٢ :4 .‫ خالد ابن دريك َل يدر عائشة‬،‫هذا مرسل‬
Dari ‘Aisyah RA, bahwasanya Asma’ binti Abu Bakar datang menghadap
Rasulullah SAW dengan berpakaian tipis, maka Rasulullah SAW berpaling
dan bersabda, “Hai Asma’ ! Sesungguhnya seorang wanita apabila sudah
haidl, tidak boleh terlihat padanya melainkan ini dan ini”, beliau sambil
mengisyaratkan pada muka dan dua tapak tangan beliau. [HR. Abu Dawud,
dan ia berkata : Hadits ini mursal, karena Khalid bin Duraik tidak bertemu
‘Aisyah, juz 4, hal. 62, no. 4104].

‫ان ِم ْن اَ ْه ِل النَّا ِر ََْل‬ِ ‫ ِصْنُ َف‬:‫ قَا َ رس ُ ِ ﷺ‬: َ ‫عن اَِب هريُرَة قَا‬
ُْ َ َ َْ ُ ْ ْ َ
‫ َو نِ َساء‬.‫َّاس‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬‫ِب‬ِ ‫ض ِربُ َن‬ْ ‫ي‬ ‫ر‬ِ ‫ قَُ ْ م َم َع ُه ْم ِسيَاط َكاَ ْذ َن ِ الْبَُ َق‬،‫اََرُُهَا‬
َ َ ْ ُ َ
‫ت‬ ِ ‫اسيات عا ِرٰيت ُُمِي َضت مائَِضت رءوسه َّن َكأَسنِم ِة الْبخ‬ ِ ‫َك‬
ُْ َ ْ ُ ُ ُْ ُ َ ْ َ َ َ
‫ َو اِ َّن ِرَْيَ َها لَيُُ ْ َج ُد ِم ْن‬،‫الَنَّةَ َو َل َِي ْد َن ِرَْيَ َها‬ ْ ‫الْ َمائِلَ ِة َل يَ ْد ُخ ْل َن‬
5٢ ‫ رقم‬٢19٢ :4 ‫ مسلم‬.‫ْيِة َك َذا َو َك َذا‬ ِ
َ ْ ‫َمس‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua golongan
orang ahli neraka yang aku belum pernah melihatnya, yaitu kaum (orang-
orang) yang memegang cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk
memukul orang lain, dan orang perempuan yang berpakaian tetapi seperti
telanjang, berlenggak-lenggok kepalanya bagaikan punuk unta yang miring.
Maka mereka itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya,
padahal bau surga itu sudah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian
(jarak yang sangat jauh)”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2192, no 52]

e). Tidak berduaan bersepi sepi dengan lawan jenis yang bukan mahram
(termasuk dengan pembantu rumah tangga), karena yang ketiganya adalah
syaitan.

7
ِ ِ ِ
‫ُّخ ْ َ َعلَى‬ُ ‫ ا َّٰي ُك ْم َوالد‬: َ ‫َع ْن عُ ْقبَةَ بْ ِن َعام ٍر اَ َّن َر ُس ْ َ ﷺ قَا‬
: َ ‫احلَ ْم َ ؟ قَا‬
ْ ‫ت‬ ‫ي‬َ‫ا‬
‫ر‬ ُ
َ‫ف‬َ‫ا‬ ، ِ َ ‫ ٰي رس‬:‫ فَُ َقا َ رجل ِمن ْاْلَنْصا ِر‬.‫النِس ِاء‬
َ َْ ُْ َ َ َ َ ُ َ َ
159 : 6 ‫ البحاري‬.‫ت‬ ُ ْ ‫اَ ْحلَ ْم ُ اَلْ َم‬
Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Hati hatilah
kalian dari masuk ke tempat wanita." Lalu ada seorang laki-laki dari kaum
Anshar bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang ipar?"
Beliau bersabda: "Ipar itu mematikan." [HR. Bukhari juz 6, hal 159]

.‫ب ِۤ ْلَابِيَ ِة‬ ‫ط‬


َ ‫خ‬
َ َ ُ ُ َ َ ‫ه‬ ‫ن‬
ْ ‫ع‬
َ ‫ي‬ ‫ض‬ ِ ‫ع ِن اب ِن عمر اَ َّن عمر بن ا َْطَّا ِ ر‬
َ ْ ََ ُ ََ ُ ْ َ
‫ص ْا‬ ِ ِ ِ ِ ُ ‫ قَام فِيُنا رس‬: َ ‫فَُ َقا‬
ُ ْ َُ‫ ا ْست‬: َ ‫ﷺ َم َقام ْي فْي ُك ْم فَُ َقا‬ ْ ُ َ َْ َ
‫ ُُثَّ يَُ ْف ُش‬،‫ ُُثَّ الَّ ِذيْ َن يَُلُ ْ َُنُْم‬،‫ ُُثَّ الَّ ِذيْ َن يَُلُ ْ َُنُْم‬،‫اب َخ ْ ًْيا‬ ْ ِ ‫ص َح‬ْ َ‫ِب‬
‫ فَ َم ْن‬.‫لش َه َاد ِة قَُْب َل اَ ْن يُ ْسأَ ََلَا‬
َّ ِۤ ‫ئ‬ ُ ‫الر ُج َل لَيَُْبُتَ ِد‬ َّ ‫ َح َّّت اِ َّن‬، ُ ‫الْ َك ِذ‬
‫اح ِد‬ِ ْ‫الشيطَا َن مع ال‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬ ‫ف‬ ، ‫ة‬ ‫اع‬ ِ‫النَّ ِة فُ ْليُ ْلز‬ ِ
َ ََ ْ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َْ َ‫اََر َاد مْن ُك ْم َْببَ َحة‬
‫م‬ ‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫م‬
‫الشْيطَا َن‬َّ ‫ فَاِ َّن‬،‫ َل ََيْلَُ َّن اَ َح ُد ُك ْم ِۤ ْمَرأٍَة‬،‫ْي اَبُْ َع ُد‬ ِْ ‫وه ِمن‬
ِ ْ َ‫الثُْن‬
َ َُ َ
: 1 ‫ امحد‬.‫سيِئَُتُهُ فَُ ُه َ ُم ْؤِمن‬ ِ
َ ُ‫ َوَم ْن َسَّرتْهُ َح َسنَُتُهُ َو َساءَتْه‬،‫َثلثُُ ُه َما‬
114 ‫ رقم‬50
Dari Ibnu ‘Umar, bahwasanya ‘Umar bin Khaththab RA pernah berpidato di Al
Jaabiyah. Ia berkata: ” Dahulu Rasulullah SAW pernah berpidato di tengah
tengah kami ditempat berdiriku ditengah tengah kalian ini, beliau bersabda :”
Aku berwashiyat kepada kalian dengan shahabat shahabatku, kemudian
orang orang sesudah mereka, kemudian orang orang sesudah mereka.
Kemudian akan merajalela kebohongan, sehingga orang bersaksi sebelum
8
diminta untuk bersaksi. Barangsiapa diantara kalian ingin mendapatkan
tempat di tengah tengah surga, maka hendaklah menetapi jamaa’ah, karena
syaitan itu bersama orang yang bersendirian, sedangkan terhadap dua orang,
ia menjauh. Janganlah sekali kali orang laki laki diantara kalian bersepi sepi
dengan seorang perempuan, karena yang ketiganya adalah syetan.
Barangsiapa kebaikannya membuatnya ia senang, dan keburukannya
membuatnya ia susah, maka ia orang mukmin.” [HR. Ahmad Juz 1, hal 50, no
114]
f). Apabila sudah siap menikah, segera menikah.
Apabila sudah siap menikah, hendaklah segera menikah, karena dengan
menikah, banyak sekali kebaikannya, hatinya menjadi tentram, suami istri
bisa mencurahkan kasih sayang, dan bisa menyalurkan syahwatnya pada
tempat yang halal.

‫اجا لِتَ ْسُ ُ ُ ُكنُُْاا اِلَْيُ َها َو َج َع َل‬ ِ ِ ِ


ً ‫َوم ْن ٰا ٰيتِهٖ اَ ْن َخلَ َق لَ ُك ْم م ْن اَنُْ ُفسُ ُ ُ ُك ْم اَْزَو‬
٢1:‫ الروم‬.‫ت لَِق ْ ٍم يَُّتَُ َف َّك ُرْو َن‬ ٍ ٓ‫ك َ ٓلي‬ ِ ِۗ
َ ‫بَُْيُنَ ُك ْم َّم َ َّد ًة َّوَر ْمحَةً ا َّن ِ ِْف ٓذل‬
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda

ۗ ۤ
bagi kaum yang berfikir. [QS. Ar-Ruum : 21]

‫ْي ِم ْن ِعبَ ِاد ُك ْم َواَِما ِه ُك ْم اِ ْن يَّ ُك ْ نُُ ْا‬ ِ ِ ٓ ‫واَنْ ِكح ا ْالَٰي ٓمى ِمْن ُكم وال‬
َْ ‫صُ ُلح‬ َْ َ ُ َ
3٢:‫ الن ر‬. ‫اسع َعلِْيم‬ ِ ‫فُُ َق ۤراء يُ ْغنِ ِهم ٓاّلل ِمن فَضْ ِ ٖل ۗ و ٓاّلل و‬
َُ َ ْ ُ ُ ََُ
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-
orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan
hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-
Nya) lagi Maha Mengetahui. [QS. An-Nuur : 32]

‫ َم ِن‬، ِ ‫ َٰي َم ْع َش َُر ال َّش ُبَا‬:‫ قَا َ لَنَا َر ُس ُ ْ ُ ِ ﷺ‬: َ ‫َع ْن َعْب ِد ِ قَا‬
9
.‫صُ ُن لِْل َف ْرِج‬
َ ‫صُ ِر َو اَ ْح‬
ِ ُّ َِ َ‫ فَاِنَّه ا‬،‫اسُتطَاَ ِمْن ُكم اْلباء َة فَُ ْليُتُزَّوج‬
َ َ‫ض ل ْلب‬ ُ ْ َََ َ َ ُ َ َ ْ
3 ‫رقم‬1019 :٢‫مسلم‬.‫جاء‬ ِ
‫و‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ه‬َّ
‫ن‬ ِ‫ فَا‬،‫لص ِم‬ ِِ ِ
َ
َ ُ ُ ْ َّ ۤ ‫َو َم ْن ََلْ يَ ْستَط ْع فَُ َعلَْيه‬
Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda kepada
kami, “Hai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang sudah mampu
menikah, maka nikahlah, karena sesungguhnya nikah itu lebih dapat
menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. Dan
barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena
berpuasa itu baginya (menjadi) pengekang syahwat”. [HR. Muslim juz 2, hal.
1019, no 3]

‫ اِ َذا اَ َحُ ُد ُك ْم‬: ُ ْ ‫َّي ﷺ يَُ ُق‬ َّ ِ‫ت الن‬


ِ
ُ ُ‫ َْس ْع‬:‫قَُا َ َجُابِر‬: َ ‫الزبَِْْي قَُا‬ ُّ ‫َع ْن اَِ ْب‬
‫ فَُاِ َّن‬،‫ت ِ ِْف قَُ ْلبُِ ِه فَُ ْليَُ ْع ِمُ ْد اِ َ ْامَرأَتُِ ِه فَُ ْليُُ َاقِ ْع َهُا‬
ْ ُ‫اَ ْع َجبَُْتُهُ الْ َم ْرأَةُ فَُ َقَُ َع‬
10 ‫ رقم‬10٢1 : ٢ ‫ مسلم‬.‫ك يَُرُّد َما ِِف نَُ ْف ِس ِه‬ ِ‫ٓذل‬
ُ َ
Dari Abuz Zubair, ia berkata : Jabir berkata : Saya mendengar Nabi SAW
bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian terpesona dengan wanita,
lalu terjadi sesuatu dalam hatinya, maka hendaklah ia pulang kepada istrinya,
lalu hendaklah ia mengumpulinya, karena yang demikian itu bisa
menghilangkan apa yang ada pada dirinya.” [HR. Muslim juz 2, hal 1021, no.
10]

‫ب َوِه َي‬ ِ ِ
َ َُ‫ فَُاَتَى ْامَرأَتَُهُ َزيُْن‬،‫َع ْن َجُاب ٍر اَ َّن َر ُسُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ْ َ ﷺ َرأَى ْامَرأًَة‬
‫ اِ َّن‬: َ ‫صُ ُ ُ َحابِِه فَُ َقا‬ ْ ‫ا‬
َ َ ِ‫ ُُثَّ خرج ا‬.‫ فَُقضُ ُ ُى حاجته‬،‫َتَْعس منِيُئة ََلا‬
َ َ َ ُ ََ َ َ َ َ ًَْ َ ُ َ
ِ ٍ ٍ
‫صَُر‬ َ ْ‫ فَا َذا اَب‬،‫ص ُ ْ َرِة َش ُْيطَان‬ ُ ‫ص ُ ْ َرِة َش ُْيطَان َوتُ ْدبُِر ِ ِْف‬
ُ ‫الْ َم ْرأََة تُُ ْقبِ ُل ِ ِْف‬
: ٢ ‫ مسُ ُ ُُلم‬. ‫ِف نَُ ْف ِسُ ُ ُ ِه‬ ِ ‫ا‬‫م‬ ‫د‬
ُّ‫ر‬ُ ‫ي‬ ‫ك‬ ِ‫ فَاِ َّن ٓذل‬،‫ت اَهلَه‬ِ ‫ا‬
ْ ‫ي‬ ‫ل‬
ْ ُ
َ‫ف‬ ‫ة‬
ً َ
‫أ‬‫ر‬‫م‬ِ‫اَح ُد ُكم ا‬
ْ َ َُ َ ُ ْ َ َْ ْ َ
10
9 ‫ رقم‬10٢1
Dari Jabir, bahwasanya Rasulullah SAW pernah melihat seorang wanita
(sehingga beliau terpesona), lalu beliau mendatangi istri beliau yang bernama
Zainab, yang pada waktu itu sedang melumuri kulitnya, kemudian beliau
mengumpulinya. Kemudian beliau keluar kepada para shahabat dan
bersabda : “Sesungguhnya wanita itu datang dengan rupa syaitan dan pergi
dengan rupa syaitan. Maka apabila seseorang diantara kalian melihat pada
seorang wanita (lalu terpesona), maka hendaklah ia mendatangi istrinya,
karena yang demikian itu bisa menghilangkan apa yang ada pada dirinya."
[HR. Muslim juz 2 hal 1021, no 9]

‫ َٰي‬:‫َّي ﷺ‬ ِ ِ‫َّي ﷺ قَالُْا لِلن‬ ِ ِ‫ص ُ ُ ُ ُ ُ َحا ِ الن‬ ِ


ْ َ‫َع ْن اَِ ْب ذَ ٍر اَ َّن َن ًس ُ ُ ُ ُ ُا م ْن ا‬
‫صُ ُ ُ ُ ُ ُلِى‬ َ ُ‫ ي‬.‫الدثُُ ْ ِر ِۤ ْلُ ُج ْ ِر‬
َ ُ‫صُ ُ ُ ُ ُ ُلُّ ْ َن َك َما ن‬ ُّ ‫ب اَ ْه ُل‬ ِ
َ ‫ َذ َه‬، َ ْ ُ ُ ُ ُ ُ ُ‫َر ُس‬
‫س‬ ‫ي‬َ‫ل‬ ‫و‬َ‫ا‬ : َ ‫ا‬‫ق‬
َ . ‫م‬ ِِ‫ويصُ ُ م َن َكما نَصُ ُ م ويُتصُ ُ َّدقُُ َن بُِفضُ ُ ِ اَم اَل‬
َ ْ َ ْ َْ ْ ُ ْ َ ََ َ ُ ْ ُ َ ْ ُ ْ ُ َ َ
‫ َوُك ُّل‬،ً‫ص ُ ُ ُ َدقَة‬ ‫ة‬ٍ ‫ص ُ ُ ُ َّدقُُ َن؟ اِ َّن بِ ُك ِل تَس ُ ُ ُبِيح‬
َ َْ ْ ْ َّ َ‫قَ ْد َج َع َل ُ لَ ُك ْم َما ت‬
‫ َواَْمر‬،‫ص ُ ُ ُ ُ ُ َدقَة‬ ٍ َ‫ وُك ُّل َْلِيُل‬،‫ وُك ُّل ََْت ِمي َد ٍة ص ُ ُ ُ ُ ُ َدقَة‬،‫تَ ْكبِْيٍة ص ُ ُ ُ ُ ُ َدقَة‬
‫ة‬
َ ْ َ َ ْ َ َ َْ
‫ضُ ُ ُ ُ ِع اَ َح ِد ُك ْم‬
ْ ُ‫ َو ِ ِْف ب‬،‫صُ ُ ُ ُ َدقَة‬َ ‫ َوَُنْي َع ْن ُمْن َك ٍر‬،‫صُ ُ ُ ُ َدقَة‬
ِ
َ ‫ِۤلْ َم ْع ُرْوف‬
‫ت اَ َح ُد َن َشُ ُ ْه َتَهُ َويَ ُك ْ ُن لَهُ فِْيُ َها‬ ِ ِ
ْ ْ‫ اَ ََي‬، َ ْ ُ ُ‫ َٰي َر ُس‬:‫ قَالُْا‬.‫صُ ُ َدقَة‬ َ
‫ضُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ َع َه ُا ِ ِْف َحَرٍام اَ َك ُا َن َعلَْي ُ ِه فِْيُ َه ُا ِوْزر؟‬
َ ‫ اََرأَيُْتُ ْم لَ ْ َو‬: َ ‫اَ ْجر؟ قَُا‬
53 ‫ رقم‬69٧ :٢ ‫مسلم‬.‫احلََض ِ َكا َن لَهُ اَ ْجًرا‬ ْ ‫ض َع َها ِِف‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ذ‬
َ ِ‫فَ َك ٓذلِك ا‬
ََ َ
Dari Abu Dzarr, bahwasanya para shahabat Nabi SAW mengadu kepada Nabi
SAW, “Ya Rasulullah, orang-orang yang mempunyai harta bisa banyak
mendapatkan pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka
berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bisa bersedeqah dengan
11
kelebihan harta mereka”. Rasulullah SAW bersabda, “Bukankah Allah telah
menjadikan bagi kalian apa-apa yang kalian bisa bersedeqah ?. Sesungguhnya
setiap tasbih adalah sedeqah, setiap takbir adalah sedeqah, setiap tahmid adalah
sedeqah, setiap tahlil adalah sedeqah, amar ma’ruf adalah sedeqah, mencegah
dari kemungkaran adalah sedeqah, dan pada kemaluan kalian adalah sedeqah”.
Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah seseorang dari kami apabila
melampiaskan syahwatnya itu mendapat pahala ?”. Beliau menjawab,
“Bagaimana pendapat kalian, seandainya dia menyalurkannya pada yang
haram, bukankah dia berdosa ?. Maka seperti itulah apabila dia menyalurkannya
pada yang halal, dia akan mendapat pahala”. [HR. Muslim juz 2, hal. 697, no 53]

َ ِ‫الر ُج ُل ْامَرأَتَهُ ا‬
َّ ‫ اِ َذا َد َعا‬: ‫ قَا َ َر ُس ُ ُ ْ ُ ِ ﷺ‬: َ ‫َع ْن اَِ ْب ُهَريَُْرَة قَا‬
‫ لَ َعنَُْتُ َهُا الْ َم َضئِ َكُةُ َح َّّت‬،‫ضُ ُ ُ ُ ُ ُ ُبَُا َن َعلَْيُ َهُا‬ ِِ ِ ِ ِ
َ َُ‫فَراش ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُه فَُلَ ْم ََْتُه فَُب‬
ْ َِ ‫ات‬
1٢٢ ‫ رقم‬1060 :٢ ‫ مسلم‬.‫ي‬ ِ ْ ُ‫ت‬
َ ‫صب‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila suami
mengajak istrinya ke tempat tidur, tiba-tiba istrinya itu tidak mau, lalu suaminya
bermalam dalam keadaan marah kepadanya, maka para malaikat melaknat istri
itu sampai pagi". [HR. Muslim juz 2, hal. 1060, no. 122]

‫ َما‬،‫ َوالَّ ِذ ْي نَُ ْف ِس ُ ُ ُ ْي بِيَ ِد ِه‬:‫ قَا َ َر ُس ُ ُ ُ ْ ُ ِ ﷺ‬: َ ‫َع ْن اَِ ْب ُهَريَُْرَة قَا‬
‫ِم ْن َر ُجُ ٍل يَُ ْدعُ ْامَرأَتَُهُ اِ َ فَِرا ِشُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ َهُا فَُتَُأْ َذ َعْنُهُ اَِّل َكُا َن الَُّ ِذ ْي ِِف‬
1٢1 ‫ ؤقم‬1060 :٢ ‫ مسلم‬.‫ضى َعْنُ َها‬ ِ ِ َّ
َ ‫الس َماء َساخطًا َعلَْيُ َها َح َّّت يَُ ْر‬
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah yang
jiwaku di tangan-Nya, tidaklah seorang laki-laki mengajak istrinya ke tempat tidur,
tetapi ia tidak mau menurutinya, melainkan yang di langit murka kepadanya,
sehingga suaminya ridla kepadanya. [HR. Muslim juz 2, hal. 1060, no. 121]

Demikianlah semoga bermanfaat dan semoga Allah mengampuni kita. Aamiin!

--oo0oo—

12

Anda mungkin juga menyukai