Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

TAFSIR DAN HADIST MUHAMMAD FIKRI AT-TAMIMY,


TARBAWI S. PSI, M. PD.

INTEGRASI ILMU UNTUK PENGABDIAN KEPADA ALLAH,


KEMASLAHATAN MANUSIA DAN ALAM

OLEH
KELOMPOK 7

KHAIRUNNISA : 220101010002
MAULIDA RAHMAH : 220101010154

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
TAHUN 2023 M/ 1444 H
BAB
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Integrasi ilmu adalah suatu upaya penggabungan ilmu agama dan ilmu
umum. Integrasi ilmu ini lahir karena adanya dikotomi ilmu. Adanya
dikotomi ilmu ini ternyata mempunyai efek yang kurang baik. Karena dalam
perjalanannya ilmu-ilmu tersebut berkembang sendiri-sendiri dan mempunyai
tempat tertentu yang tidak saling berhubungan. Ilmu yang satu mengarahkan
pada pengenalan Tuhan sementara yang lain tidak, karena itu anggapan para
penuntut ilmu pengetahuan.
Maka dari itu di dalam makalah ini akan kami bahas mengenai
integrasi ilmu untuk pengabdian kepada Allah SWT, kemaslahatan manusia
dan alam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Integrasi Ilmu ?
2. Bagaimana pandangan Integrasi ilmu untuk pengabdian kepada Allah
SWT, kemaslahatan manusia, dan alam ?
3. Apa saja manfaat integrasi ilmu untuk pengabdian kepada Allah SWT,
kemaslahatan manusia dan alam ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari integrasi ilmu.
2. Untuk mengetahui pandangan Integrasi ilmu untuk pengabdian kepada
Allah SWT, kemaslahatan manusia, dan alam.
3. Untuk mengetahui manfaat integrasi ilmu untuk pengabdian kepada
Allah SWT, kemaslahatan manusia dan alam.
BAB
PEMBAHASAN

A. Pengertian Integrasi Ilmu


Integrasi ilmu adalah upaya penggabungan ilmu agama dan ilmu
umum. Struktur keilmuan dikotomi seharusnya diubah. Karena seharusnya
struktur ilmu tidak dapat memisahkan cabang ilmu agama dengan cabang
ilmu umum yaitu hasil observasi, eksperimen dan penalaran logis. Struktur
keilmuan yang integratif adalah antara analisis yang bersumber dari ayat-ayat
qauliyah, Al-Quran, hadist, dan ayat-ayat kauniyah, dengan hasil observasi,
eksperimen dan penalaran logis. Pembagian yang amat populer untuk
memahami ilmu adalah pembagian menjadi bidang bahasan ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.1
Integrasi ilmu merupakan upaya menyatukan antara wahyu Tuhan dan
temuan pikiran manusia. Integrasi ilmu ini lahir di latar belakangi oleh
adanya dikotomi ilmu. Dengan demikian maka terwujudlah ilmu yang
integral. Hal ini dilakukan dengan tanpa mengesampingkan peranan Tuhan di
dunia (sekularisme) ataupun mengucilkan manusia sebagai pengembang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Proses pengilmuan Islam yang disampaikan
Kuntowijoyo mengharuskan adanya dua metodologi sekaligus, yaitu:
1. Integralisasi. Integralisasi dimaksudkan untuk mengintegrasikan
keilmuan dengan wahyu. Dalam hal ini wahyu atau al-Qur’an, harus
menjadi sumber pertama dan utama lmu pengetahuan dan kebenaran.
Kebenaran agama kemudian digabungkan dengan kebenaran yang
berasal dari akal budi manusia sehingga terjadi dediferensiasi.
Dediferensiasi yang dimaksudkan adalah menyatunya agama dalam
setiap aktivitas kehidupan manusia,baik politik, ekonomi, hukum
maupun budaya. Dengan demikian akan muncul ilmu integralistik. Ilmu
yang tidak hanya menggabungkan, tapi menyatukan wahyu dan hasil akal

1
Akbarizan, Integrasi Ilmu, ( Riau, Suska Press : 2014 ), 40
budi manusia. Hal ini berbeda dengan konsep ilmu sekuler yang
berangkat dari filsafat kemudian mengesampingkan keberadaan Tuhan
sehingga terjadi diferensiasi, pemisahan pengetahuan manusia dari
wahyu.
2. Objektivikasi, yaitu penerjemahan nilai-nilai internal ke dalam kategori
yang objektif. Dalam praktiknya terjadi proses internalisasi, yaitu proses
penghayatan dan tindakan yang dilakukan atas dasar agama yang
diyakini. Proses internalisasi atau penghayatan tersebut kemudian
memunculkan subjektivikasi, yaitu melakukan sebuah tindakan yang
didasari atas kehendak diri sendiri. Tindakan yang dilakukan tidak lagi
karena dasar agama ataupun yang lain. Kuntowijoyo selanjutnya
mengistilahkan proses eksternalisasi, yaitu tindakan yang didasarkan atas
nilai-nilai agama ditunjukkan bagi kalangan agama yang sama. Dengan
demikian akan terjadi objektivikasi.2

B. Integrasi Ilmu Untuk Pengabdian Kepada Allah SWT, Kemaslahatan


Manusia, dan Alam.

C. Manfaat Integrasi Ilmu Untuk Pengabdian Kepada Allah SWT,


Kemaslahatan Manusia, dan Alam.

BAB
PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

2
Nurun Nisa, Konsep Integrasi Ilmu dalam Pendidikan Islam, PROSJ-LAS,
Vol.1, No.1, 2022, 59-60.

Anda mungkin juga menyukai