Anda di halaman 1dari 4

Hubungan antara Ilmu Pengetahuan, Filsafat dan Agama

Milatul Mufida
Universitas Muhammadiyah Malang
202110340311137
Teknik Sipil C

ABSTRAK
Ilmu pengetahuan, filsafat dan agama memiliki hubungan yang terikat satu sama lain.
Unsur satu sama lain tersebut memiliki peran dalam penyelesaian masalah dan cara berpikir
manusia. Maka dari itu paper ini akan membahas bagaimana keterkaitan Ilmu pengetahuan,
filsafat, dan agama itu melalui berbagai sumber dan jurnal untuk pengumpulan datanya. Hasil
pengumpulan data menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama memiliki
hubungan yang kuat untuk memperoleh kebenaran dan kebahagiaan hakiki bagi manusia.

Kata kunci : Filsafat, Ilmu pengetahuan, agama.

Pendahuluan
Ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama adalah hal yang mendasari kehidupan manusia.
Ketiga aspek tersebut merupakan cara manusia mencari kebenaran. Ilmu pengetahuan adalah
merupakan kaidah-kaidah baru atau penyempurnaan kaidah-kaidah lama tentang dunia
kealaman (Muslih, 2016). Pada dasarnya awal dari pemikiran filsafat adalah pengetahuan, hal
ini mengenai pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-
ragu dan filsafat dimulai dengan keduaduanya (Nurroh, 2017). Émile Durkheim mengatakan
bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang
berhubungan dengan hal yang suci. Dari ketiga aspek tersebut digunakan bersama-sama untuk
mencari kebenaran namun masing-masing aspek tersebut tidak sama. Bagaimana hubungan
dari ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama? Mari kita membahas permasalahan tersebut.

Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. (Mujib,
2019). Dalam kamus bahasa Indonesia ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan dasar bagi
manusia untuk menemukan jawaban dari permasalahan. Ilmu pengetahuan sendiri ditemukan
manusia setelah melewati proses berpikir atau juga penelitian yang bermanfaat untuk
perkembangan hidup manusia. Perubahan sosial memicu semangat manusia untuk
meningkatkan intelektual. Dan akhirnya banyak sekali penemu atau ilmuwan saat ini. Fungsi
ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut. (Rosnawati, Syukri, Badarussyamsi, & Rizki, 2021)
1. Pembentukan dan perkembangan teknologi.
2. Penjelasan atas segala hal yang terjadi.
3. Sebagai penerang atau cahaya bagi kehidupan manusia
4. Sebagai alat untuk menyangga benteng peradaban sekarang dan sebagai peningkat
kualitas hidup manusia.
5. Untuk meningkatkan harkat dan martabat.
Filsafat
Filsafat adalah kajian mengenai sebab-sebab, teori-teori menggunakan akal pikiran
mengenai segala sesuatu. Menurut Plato (427-347 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan
tentang hakekat. Bagi Aristoteles (384-322 SM), filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang
kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis. Ada tiga ciri utama
hingga upaya itu dapat dikatakan filsafat.
1. Universal (menyeluruh), yaitu pemikiran yang luas dan tidak aspek tertentu saja.
2. Radikal (mendasar), yaitu pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental dan essensial.
3. Sistematis, yaitu mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut dan logis meskipun
spekulatif.
Beberapa penulis menambahkan ciri-ciri lain , yaitu:
1. Deskriptif, yaitu suatu uraian yang terperinci tentang sesuatu, menjelaskan mengapa
sesuatu berbuat begitu.
2 Kritis, yaitu mempertanyakan segala sesuatu (termasuk hasil filsafat), dan tidak
menerima begitu saja apa yang terlihat sepintas, yang dikatakan dan yang dilakukan
masyarakat.
3. Analisis, yaitu mengulas dan mengkaji secara rinci dan menyeluruh sesuatu, termasuk
konsep-konsep dasar yang dengannya kita memikirkan dunia dan kehidupan manusia.
4. Evaluatif, yaitu dikatakan juga normatif, maksudnya upaya sungguhsungguh untuk
menilai dan menyikapi segala persoalan yang dihadapi manusia. Penilaian itu bisa
bersifat pemastian kebenaran, kelayakan dan kebaikan.
5. Spekulatif, yaitu upaya akal budi manusia yang bersifat perekaan, penjelajahan dan
pengandaian dan tidak membatasi hanya pada rekaman indera dan pengamatan lahiriah.
(Prof. Dr. Nur A. Fadhil Lubis, 2015)
Filsafat sangat penting bagi manusia, manusia mempunyai kehidupan yang modern seperti
sekarang karena filsafat, manfaat filsafat antara lain:
1. Memikirkan masalah secara kritis dan mendalam
2. Mendapatkan ide atau teori
3. Mengkomunikasikan ide atau teori
4. Mampu berpikir secara logis.

Agama
Agama adalah kepercayaan manusia yang mengatur segala kehidupan manusia dan cara
berhubungan dengan manusia dan alamnya. Agama sendiri dijadikan pedoman bagi manusia
dalam melaukan segala sesuatu. Seperti cara berpakaian, etika, tidur, bergaul dengan teman,
dll. Semuanya sudah diatur dalam agama. Dalam agama ada suatu keyakinan absolut yaitu
keyakinan yang tidak perlu dibuktikan keberadaannya. Agama sangat penting dalam menjaga
harmoni antar umat manusia. Manfaat agama menurut studi pada masyarakat beragama islam
di Jakarta oleh Handrix Chris Haryanto pada tahun 2016 menurut mayoritas masyarakat adalah
hidup lebih terarah, ketenangan hidup, memiliki keyakinan terhadap Tuhan, menghindarkan
perilaku buruk, menambah ilmu, dan memahami orang lain.

Kesimpulan
Hubungan filsafat dan ilmu pengetahuan diibaratkan filsafat sebagai induknya ilmu
sedangkan ilmu pengetahuan sebagai anak filsafat. Mengapa demikian, karena filsafat sifatnya
lebih luas atau universal objeknya. Sedangkan ilmu pengetahuan objeknya terbatas karena
hanya di dalam bidang tertentu. Filsafat dengan ilmu pengetahuan dapat saling bertemu sebab
kedua-duanya menggunakan metode pemikiran reflektif dalam usaha untuk menghadapi fakta-
fakta dunia dan kehidupan. Keduanya menunjukkan sikap kritik, dengan pikiran terbuka dan
kemauan yang tidak memihak, untuk mengetahui hakikat kebenaran. Mereka berkepentingan
untuk mendapatkan pengetahuan yang teratur (Fadli).
Sementara hubungan agama dan ilmu pengetahuan adalah hubungan timbal balik, yaitu
peran ilmu dalam agama dan peran agama dalam ilmu. Ilmu seringkali dapat digunakan sebagai
rujukan tambahan untuk memecahkan permasalahan pada kajian agama, bukan untuk
memberikan masukan terhadap Agama. Dalam agama Islam, posisi ilmu pengetahuan dalam
agama menjadi tema yang sentral. ini dapat ditemukan dalam beberapa teks, baik Al-Qur‟an
maupun hadist. (Kurniawan, pp. 5-6).
Proses manusia menemukan kebenaran yaitu pertama menganalisis masalah tersebut dengan
ilmu pengetahuan yang ada, dan apabila ilmu pengetahuan tidak dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut, maka proses selanjutnya adalah filsafat. Dan apabila filsafat tidak
memberikan jawaban atas permasalahan tersebut, maka mencari jawaban yang pasti yaitu pada
agama. Jadi hubungan ketiga aspek tersebut adalah sangat memengaruhi satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA

Fadli, M. R. (n.d.). Hubungan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dan Relevasinya di Era
Revolusi Industri 4.0 (Society 5.0). 143.
Kurniawan, C. (n.d.). Filsafat Ilmu dalam Lingkup Agama dan Kebudayaan, Peran Ilmu
dalam Pengembangan Agama, Peran Agama dalam Pengembangan Ilmu. 5.
Mujib, A. (2019). Hakikat Ilmu Pengetahuan dalam Prespektif Islam, 1.
Muslih, M. (2016). FILSAFAT ILMU. Yogyakarta: L E S F I.
Nurroh, S. (2017). Studi Kasus: Telaah Buku Filasafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer).
Filsafat Ilmu , 4.
Prof. Dr. Nur A. Fadhil Lubis, M. (2015). Pengantar Filsafat Umum. Medan: Perdana
Publishing.
Rosnawati, Syukri, A., Badarussyamsi, & Rizki, A. F. (2021). Aksiologi Ilmu Pengetahuan
dan Manfaatnya bagi Manusia. Filsafat Indonesia, 192-194.

Anda mungkin juga menyukai