Anda di halaman 1dari 6

FINAL TEST FILSAFAT ILMU

Nama : Muhammad Hafi Zaky


NIM : 220103020192
Lokal : IAT 22B
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Dr. Fatrawati Kumari, M. Hum

1. Apa makna kebenaran ilmu dan filsafat bagi anda sesuai apa yang anda rasakan dalam belajar
selama ini? Jelaskan!.

Jawab:

Pertama, kebenaran menurut Ilmu merupakan sebuah kesesuaian antara pernyataan dengan
suatu hal yang menjadi pembahasan atau hal yang dituju dari pandangannya maupun
kebermanfaatan nya (Rasio dan Fakta). Kedua, kebenaran menurut filsafat merupakan sesuatu
yang ditangkap oleh pancaindera, bisa diperoleh dengan penglihatan atau pendengaran seseorang.
Dalam menilai kebenaran suatu hal, seseorang menyatakan dengan pendapat dirinya bukan dengan
fakta yang diperoleh (Rasio dan Intuisi).

2. Apa keistimewaan masing-masing dari 2 model klasifikasi yang telah anda pelajari? Jelaskan
secara terperinci!.

Jawab:

Auguste Comte, seorang filsuf Prancis, dikenal karena kontribusinya dalam klasifikasi ilmu
pengetahuan. Penggolongan ilmu pengetahuan menurut Comte dimulai dari ilmu pasti
(matematika), ilmu perbintangan (astronomi), ilmu alam (fisika), kimia, biologi, dan sosiologi.

Beberapa keistimewaan klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Auguste Comte meliputi:

a. Sistematis dan Hierarkis

Comte mengembangkan klasifikasi ilmu pengetahuan secara sistematis dan hierarkis, termasuk
fisika anorganik (astronomi, ilmu bumi, dan fisika) dan fisika organik (biologi dan sosiologi).
b. Universal dan Khusus

Beliau juga mengklasifikasikan ilmu berdasarkan objeknya, yaitu universal (meliputi


keseluruhan yang ada, seperti teologi/agama dan filsafat) dan khusus (ilmu yang lebih terfokus).

c. Sosiologi ala Auguste Comte

Auguste Comte memandang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang paling kompleks dan
penting karena mempelajari perilaku manusia dalam bermasyarakat.

Sedangkan menurut Karl Raimund Popper, seorang filsuf ilmu pengetahuan, dikenal karena
kontribusinya terhadap pengklasifikasian ilmu pengetahuan (falsifikasi dan rasionalisme kritis).
Beberapa keistimewaan klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Popper meliputi:

a. Falsifikasi

Popper menekankan pentingnya uji falsifikasi dalam menguji kebenaran suatu teori. Menurutnya,
sebuah teori ilmiah harus dapat dipalsukan melalui pengamatan dan eksperimen untuk dianggap
sahih. Ini berbeda dengan pendekatan verifikasi yang dianut oleh positivisme logis.

b. Rasionalisme Kritis

Popper memadukan elemen rasionalisme dan kritisisme. Ia percaya bahwa sains bukan hanya
tentang verifikasi empiris, tetapi juga tentang kritisisme terhadap teori. Rasionalisme kritisnya
menekankan pentingnya keterbukaan terhadap kesalahan dan penolakan terhadap pendekatan
induktif mutlak.

c. Kontribusi bagi Ilmu Pengetahuan Sosial

Popper juga memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan sosial dengan
menekankan pentingnya metode falsifikasi, baik dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.

Dengan pendekatan ini, Popper berusaha memperkuat landasan ilmiah dalam pengembangan
ilmu pengetahuan, baik alam maupun sosial, melalui penekanan pada falsifikasi dan rasionalisme
kritis.

3. Mengapa kita harus mempelajari hubungan ilmu dan nilai, serta hubungan ilmu dan agama?
Masalah apa yang terjadi antara kedua hubungan tersebut dan apa solusinya menurut anda?
Jelaskan!
Jawab:

Mempelajari hubungan ilmu dan nilai sangat penting karena beberapa alasan. Pertama,
keterkaitan ilmu dan nilai. Ilmu harus bebas dari pengaruh eksternal seperti faktor politis,
ideologis, agama, budaya, dan unsur kemasyarakatan lainnya. Keterkaitan antara ilmu dan nilai
memungkinkan kita untuk memahami hubungan antara pengetahuan dan kehidupan serta
mengevaluasi keberadaan ilmu berdasarkan nilai-nilai yang diambil. Kedua, aksiologi ilmu.
Aksiologi ilmu membahas tentang hubungan antara ilmu dan nilai, yang mempengaruhi layak atau
tidak layaknya sebuah teori atau konsep. Memahami hubungan ini membantu kita dalam
mengevaluasi keadilan dan validitas teori ilmiah. Ketiga, filsafat ilmu. Filsafat ilmu mempelajari
hubungan antara ilmu dan nilai dalam konteks seperti metafisika, epistemologi, etika, dan estetika.
Memahami filsafat ilmu membantu kita dalam mengevaluasi peran dan fungsi ilmu dalam
kehidupan serta menentukan cara berpikir yang tepat dalam menghadapi pertanyaan ilmiah.
Keempat, ontologi ilmu. Ontologi ilmu membahas tentang hubungan antara ilmu dan nilai yang
lebih mendalam, mempengaruhi bagaimana kita memahami dan mengevaluasi objek-objek
empiris. Memahami ontologi ilmu membantu kita dalam mengevaluasi keberadaan ilmu
pengetahuan dan mengembangkan pemahaman kita tentang alam semesta. Kelima, pengetahuan
dan nilai. Hubungan antara pengetahuan dan nilai muncul sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, terutama pada masa revolusi saintifik (scientific revolution) pada abad ke-17.
Memahami hubungan ini membantu kita dalam mengevaluasi apakah ilmu pengetahuan dan
filsafat mencapai tingkat objektivitas murni dan memberikan kebenaran yang bersifat universal.
Secara keseluruhan, mempelajari hubungan ilmu dan nilai membantu kita dalam mengevaluasi
keberadaan ilmu, mengembangkan pemahaman kita tentang alam semesta, dan mengevaluasi
apakah ilmu pengetahuan dan filsafat mencapai tingkat objektivitas murni.

Sedangkan mempelajari tentang hubungan antara ilmu dan agama penting karena melibatkan
aspek-aspek seperti metafisika, epistemologi, etika, dan aksiologi. Filsafat ilmu membahas
masalah metafisika atau eksistensi realitas yang berhubungan dengan keberadaan suatu ilmu,
masalah epistemologis atau metode pencapaian pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu,
masalah etika atau moralitas yang berhubungan dengan aktivitas pencapaian ilmu, dan masalah
estetika atau keindahan yang berhubungan dengan ilmu. Agama memberikan petunjuk tentang
tujuan yang harus dicapai oleh manusia, sementara ilmu bertujuan untuk mencari kebenaran,
sehingga mempelajari hubungan antara keduanya dapat memberikan wawasan yang mendalam
tentang pandangan hidup dan keberadaan manusia. Ilmu juga harus bebas dari pengaruh eksternal
seperti faktor politis, ideologis, agama, budaya, dan unsur kemasyarakatan lainnya. Oleh karena
itu, pemahaman yang komprehensif tentang hubungan antara ilmu dan agama dapat memberikan
landasan yang kokoh dalam menjalani kehidupan dan memandu aktivitas keilmuan serta spiritual
manusia.

Hubungan antara ilmu dan nilai serta hubungan ilmu dan agama telah menjadi topik diskusi
yang panjang dan kompleks. Ada beberapa masalah yang terjadi dalam hubungan ini. Salah satu
masalahnya adalah bahwa ilmu harus bebas dari pengaruh eksternal seperti faktor politis,
ideologis, agama, budaya, dan unsur kemasyarakatan lainnya. Namun, agama dan ilmu memiliki
perspektif yang berbeda dalam menjelaskan dunia dan kehidupan. Ada juga pandangan bahwa
ilmu dan agama berasal dari satu sumber yang sama dan memiliki tugas yang sama dalam
merumuskan nilai dan kebenaran, meskipun ada perbedaan dalam metode dan sudut pandang yang
digunakan. Selain itu, ada juga masalah dalam menetapkan kriteria yang seharusnya ada tentang
hubungan antara ilmu dan nilai-nilai.

Terdapat beberapa solusi yang dapat mengatasi masalah antara hubungan ilmu dan nilai serta
hubungan ilmu dan agama. Beberapa pendekatan yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini
termasuk integrasi, pemisahan tugas, dan kebebasan usaha ilmiah. Integrasi antara keduanya
diusulkan sebagai solusi, dengan memandang keduanya berasal dari sumber yang sama dan
memiliki tugas yang sama dalam merumuskan nilai dan kebenaran. Selain itu, pemisahan tugas
antara keduanya, dengan mengakui perbedaan metode dan sudut pandang yang digunakan, juga
dianggap sebagai langkah untuk menjaga keseimbangan antara keduanya. Selanjutnya, kebebasan
usaha ilmiah juga dianggap penting, di mana ilmu harus bebas dari pengaruh eksternal seperti
faktor politis, ideologis, agama, budaya, dan unsur kemasyarakatan lainnya. Dalam konteks ini,
terdapat juga usulan untuk memandang ilmu dan agama sebagai entitas yang menyatu (integral)
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta untuk menjauhkan pandangan dikotomis terhadap
ilmu (ilmu agama dan ilmu umum). Selain itu, dalam aksiologi ilmu, diusulkan bahwa ilmu harus
dapat menetapkan kriteria yang seharusnya ada tentang hubungan antara ilmu dan nilai-nilai.
Dengan demikian, beberapa solusi yang diusulkan untuk mengatasi masalah antara hubungan
ilmu dan nilai serta hubungan ilmu dan agama meliputi integrasi, pemisahan tugas, dan kebebasan
usaha ilmiah, serta memandang ilmu dan agama sebagai entitas yang menyatu.

4. Apa maksud integrasi ilmu yang dikemukakan Amin Abdullah? Mengapa Integrasi Ilmu sangat
penting bagi umat Islam saat ini? Jelaskan secara detail beserta alasan anda!

Jawab:

Integrasi ilmu yang dikemukakan oleh M. Amin Abdullah merupakan sebuah konsep yang
menggabungkan antara wahyu, pemikiran, teori, dan berbagai isu kontemporer. Konsep ini
merupakan upaya untuk mempertemukan ilmu-ilmu agama, khususnya Islam, dengan ilmu-ilmu
umum, serta mencegah ilmu sekuler masuk dan menyebar di tengah masyarakat Muslim. Abdullah
juga mengusulkan paradigma integrasi-interkoneksi dan relevansinya bagi pendidikan tinggi di
Indonesia. Paradigma ini berusaha memecahkan persoalan integrasi ilmu dan interkoneksi antara
Islam dan ilmu secara holistik.

Integrasi ilmu sangat penting bagi umat Islam saat ini karena beberapa alasan berikut.

a. Kesatuan antara ilmu dan Islam

Integrasi ilmu membantu menggabungkan ilmu agama (Islam) dengan ilmu umum, sehingga
umat Islam dapat menjadi kesatuan yang utuh dan tidak saling bertentangan.

b. Mengatasi dikotomi ilmu

Integrasi ilmu memungkinkan umat Islam untuk menghadapi dikotomi ilmu yang mungkin
terjadi dalam dunia Islam, terutama di Indonesia.

c. Pengembangan nilai-nilai Islam

Integrasi ilmu membantu umat Islam mengembangkan nilai-nilai Islam dalam bidang ilmu
(fardhu kifayah), seperti pendidikan, kehidupan, dan budaya.

d. Pengembangan pendidikan agama Islam

Integrasi ilmu memungkinkan pengembangan pendidikan agama Islam yang lebih pas, yang
memang melihat perubahan-perubahan sosial dalam perspektif transedental dan menempatkan
iman sebagai sumber motivasi perkembangan dalam menyelami dan menghayati ilmu.
e. Pengertian ilmu Islam

Integrasi ilmu membantu menggabungkan ilmu agama (Islam) dengan ilmu umum, sehingga
umat Islam dapat memahami lebih baik ilmu Islam dan mengembangkan pemahaman tentang
agama mereka.

f. Pengembangan paradigma integrasi ilmu

Integrasi ilmu memungkinkan umat Islam untuk mengembangkan paradigma integrasi ilmu
yang mencakup keselarasan antara ilmu pengetahuan (sains) dan agama Islam, sehingga umat
Islam dapat menghadapi tantangan dalam era disruptif seperti saat ini.

Secara keseluruhan, integrasi ilmu sangat penting bagi umat Islam saat ini karena membantu
mengkesatkan kehidupan umat Islam, mengatasi dikotomi ilmu, mengembangkan nilai-nilai Islam,
pengembangan pendidikan agama Islam, pengertian ilmu Islam, dan pengembangan paradigma
integrasi ilmu.

Ma’an al-Najah
---

Anda mungkin juga menyukai