Nim : 8206121002
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mempertanyakan secara sistematis
mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang berhubungan dalam masalah-masalah filosofis dan
fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah.
Pengetahuan adalah suatu proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari
kesadarannya sendiri. Orang pragmatis, terutama John Dewey tidak membedakan pengetahuan
dengan kebenaran (antara knowledge dengan truth). Jadi, menurut Dewey pengetahuan itu
harus benar, kalau tidak benar maka hal tersebut bukanlah pengetahuan.
Intinya, filsafat ilmu Penegtahuan adalah filsafat dengan pokok bahasan ilmu sebagai inti dari
apa yang dipertanyakan mengenai kebenaran. Masalahnya, mudah untuk mengingat dan
menjelaskan apa definisi dari filsafat ilmu namun sulit untuk benar-benar memahami esensi apa
Contoh nyatanya dijelaskan oleh Lacey (1996) yang membuat beberapa poin bahasan yang akan
3. Metode ilmu
4. Bagian-bagian ilmu
5. Jangkauan ilmu
6. Hubungan ilmu dengan masalah kehidupan atau filosofi yang lain seperti: nilai, etika,
Untuk memperdalam pemahaman terhadap filsafat ilmu pula kita harus benar-benar paham apa
yang dimaksud dengan filsafat. Jadi, Filsafat adalah pemikiran dan kajian menyeluruh terhadap
suatu pemikiran, kepercayaan dan sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui
pencarian ulang dan analisis konsep dasar untuk menciptakan kebenaran, pertimbangan dan
9) Dalam ilmu filsafat dikenal istilah epistemologi. Apakah yang dimaksud dengan
epistemologi?
ilmiah dan cara-cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut (Beerling, et al., 1988:1-4).
Filsafat ilmu erat kaitannya dengan filsafat pengetahuan atau epistemologi, yang secara
mengenai logika dan metodologi. Untuk menetapkan dasar pemahaman tentang filsafat
ilmu tersebut, sangat bermanfaat menyimak empat titik pandang dalam filsafat ilmu,
yaitu:
1. Bahwa filsafat ilmu adalah perumusan world-view yang konsisten dengan teori-teori
ilmiah yang penting. Menurut pandangan ini, adalah merupakan tugas filosuf ilmu untuk
2. Bahwa filsafat ilmu adalah suatu eksposisi dari presupposition dan pre-disposition dari
para ilmuwan.
3. Bahwa filsafat ilmu adalah suatu disiplin ilmu yang didalamnya terdapat konsep-konsep
Inti dari kajian filsafat ilmu adalah membahas tiga aspek yaitu ontologi, epistimologi,
dan aksiologi.
Berikut ini penjelasan singkat dari tiga aspek tersebut beserta contohnya dalam mata
Ontologi antara lain membahas objek sains, macam-macam pengetahuan, dan struktur
sains. Ontologi merupakan ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada dengan
Contoh: dalam pelajaran pendidikan agama islam, membahas tentang berbagai macam
pengetahuan, diantaranya adalah bagaimana sikap murid terhadap guru, sikap guru
terhadap murid, sikap murid dan guru terhadap ilmu pengetahuan, perkembangan
pelajaran yang di ambil dari kitab-kitab lainnya sesuai pengetahuan yang ada.
Sebagaimana pada pembahasan sikap terhadap guru, itu juga sudah banyak di
terangkan pada kitab ta'limul muta'alim dan kitab-kitab lain mengenai adab (sopan
santun).
Aksiologi membahas soal nilai dalam sains, dalam arti apakah sains itu harus netral
(bebas nilai) atau harus terikat oleh norma baik agama ataupun filsafat.
diargumentasikan bahwa sifat pluralitasme proses ilmiah adalah factor utama dalam
dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistesnsi) serta membuahkan
hasil tanpa konflik asimilasi. Pluralisme adalah dapat dikatakan salah satu ciri khas
masyarakat modern dan kelompok social yang penting, dan mungkin merupakan
ekonomi. Dalam sebuah masyarakat otoriter atau oligarkis, ada konsentrasi kekuasaan
politik dan keputusan dibuat oleh hanya sedikit anggota.Sebaliknya, dalam masyarakat
pluralistis, kekuasaan dan penentuan keputusan (dan kemilikan kekuasaan) lebih tersebar.
6. Aliran Atomisme Mekanik adalah
Atomisme adalah suatu faham yang berpandangan bahwa bahasa dapat dipecah
menjadi proposisi atomik atau proposisi elementer melalui teknik analisis logis
atau analisis bahasa. Setiap proposisi yang ada mengacu pada bagian terkecil
dari realitas. Berdasarkan pandangan yang demikian, maka kaum atomisme logis
realitas. Atomisme merupakan salah satu aliran filsafat yang telah lama berkembang
sebelum abad moderen. Di Eropa, aliran atomisme telah mulai muncul dan
ke-5 SM. Para penganut atomisme ini mengajukan teori bahwa dunia alam terdiri
atas dua komponen yang tidak terpisahkan, saling berlawanan dan bersifat atomis
Filsafat organisme
Meskipun sistem berpikir ini lahir di awal abad yang lalu, namun saya pikir tetap relevan
untuk dibahas dalam kondisi dunia yang mengkhawatirkan seperti saat ini. Filsafat yang
dirintis oleh Alfred North Whitehead ini mencoba melakukan revitalisasi terhadap tradisi
ontologi yang dianggap mengalami kebangkrutan seiring semakin dominannya
lahirnya dominasi manusia atas alam semesta. Watak eksploitatifnya bersifat imanen
dalam dirinya, karena melihat dunia hanya sebagai gugusan materi yang statis, sehingga
dapat dikalkulasi secara eksak. Sebagai reaksi dan tawaran alternatif terhadap
materialisme ilmiah yang menghegemoni pikiran dan sains modern ini, Whitehead
mencanangkan sebuah aliran filsafat yang ia sebut sebagai “Filsafat Organisme”. Filsafat
bingkai pemikiran sistemik. Dalam Process and Reality (1978), dia mengatakan bahwa
tujuan dari filsafat organisme adalah mencanangkan kosmologi baru yang berbasis pada
menciptakan entitas utuh yang tidak hanya sekedar penjumlahan dari unsur-unsur
Objek formal ialah sudut pandang atau pandang mengenai objek materi tersebut.
Sehingga dengan objek formal ini dapat dibedakan menjadi ilmu tertentu. Dengan
demikian yang membedakan suatu ilmu dari yang lainnya ialah objeknya. Sehingga
Sekalipun objek materinya sama, tetapi mempunyai sudut pandangnya atau objek
formalnya berbeda. Bentuk kumpulan pengetahuan dalam ilmu dapat tergelar, dalam
suatu pernyataan yang berbentuk deskripsi, preskripsi, eksposisi pola, dan rekonstruksi
serta historis.
Setiap hal yang ada pasti berada dalam abstraktonya. Segala hal yang berbeda tersatukan
dalam sifat universal. Pluralitas Ilmu Pengetahuan berada dalam satu kesatuan sifat
universal, yaitu silsafat. Yaitu manusia dikenal sebagai makhluk berfikir. Dan hal inilah
sehingga mampu mengetahui mana yang benar dan yang salah , yang baik dan yang
buruk, yang indah dan yang jelek. Dalam melakukan hal ini manusia berpegang pada
Objek material adalah yaitu hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran
penyelidikan). Atau segala sesuatu yang ada. Objek yang dikaji adalah sesuatu yang
dapat dirasionalkan yang bersifat empiris dan ilmiah. Sesuatu yang dianggap ada bukan
hanya yang hanya dirasakan indera saja tapi ada beberapa hal yang tidak bisa dirasakan
bisa mengenali atau merasakan hal tersebut maka itulah hakikat ada dalam objek
material.
b. Unthinkable, sesuatu yang tidak terfikirkan oleh kita namun bisa jadi sedang atau telah
difikirkan oleh orang lain. Hal tersebut juga merupakan hakikat ada yang bisa menjadi
objek kajian dalam filsafat bagian dari objek material karena hal yang difikirkan oleh
contoh : Mahasiswa belum memikirkan tentang bagaimana ia akan bekerja, tetapi orang