Anda di halaman 1dari 17

DESAIN/RANCANGAN PEMBELAJARAN

BERUPA BAHAN AJAR BERBASIS TIK

DISUSUN OLEH :

Nama : NurjannahPakpahan (8206121004)

Mata Kuliah : TIK Dan Multimedia Dalam Pendidikan

Kelas : A (Reguler)

DosenPengampu : R. Mursid

Prof. Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd

PROGRAM MAGISTER (S2) TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas karunia dan rahmat-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Desain Bahan Ajar
Berbasis TIK”. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. R. Mursid, M.Pd
dan bapak Prof. Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd selaku dosen mata kuliah TIK dan
Multimedia dalam Pendidikan yang sudah memberikan bimbingan dalam mengerjakan
tugas makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan tugas makalah ini. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 09 Maret 2021

Nurjannah Pakpahan

i
DAFTAR ISI
                                                                                                                   
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………ii
BAB  I . PENDAHULUAN………………………………………………………………......1
Latar Belakang ………………………………………………………………………………..1
Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..2
Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………………...2
BAB II . PEMBAHASAN…………………………………………………………………….3
Pengertian Desain dan Bahan Ajar……………………………………………………………3
Penyusunan Bahan Ajar Berbasis TIK………………………………………………………..6
BAB III  PENUTUP…………………………………………………………………………14
Kesimpulan…………………………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah berkembang sangat pesat dan telah
memberikan dampak yang nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah,
khususnya pembelajaran.
Pemanfaatan dan pengembangan TIK dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dikenal
dengan  Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Melalui fasilitas
yang disediakan oleh sistem tersebut, guru dan siswa dapat mengeksplorasi dan
mengelaborasi kegiatan belajar dan mengajar secara efektif dan efisien.
Komputer  merupakan salah satu alat dalam TIK yang mempunyai banyak kelebihan,
termasuk bila dimanfaatkan dalam pembelajaran. Pemanfaatan komputer dalam
pembelajaran memungkinkan peserta didik melakukan interaksi langsung dengan sumber
informasi, mengolah hasil belajar, bahkan mengkreasikan hasil belajar agar menjadi lebih
menarik dan menyenangkan sehingga dengan pembelajaran berbasis TIK ini kegiatan
pembelajaran akan semakin berkembang.
Dalam pembelajaran seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem
pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang terkait langsung
dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan profesional untuk mengembangkan
pendidikan. Untuk itulah perlu adanya cara atau metode untuk menjawab tantangan-
tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu, maka muncullah cara atau
metode yang disebut perencanaan dan desain pembelajaran yang diharapkan akan lebih
memudahkan proses belajar mengajar
Oleh karena itu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan diterima dengan baik
oleh peserta didik maka pembelajaran berbasi TIK harus didesain atau direncanakan
secara efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
2. Apa pengertian desain bahan ajar berbasis TIK?
3. Bagaimana penyusunan bahan ajar berbasis TIK?
4. Apa saja unsur-unsur desain bahan ajar?
 
C. Tujuan
1. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut:
2. Untuk mengetahui pengertian desain bahan ajar berbasis TIK

1
3. Untuk mengetahui bagaimana penyusunan bahan ajar berbasis TIK.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur desain bahan ajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Dan Bahan Ajar


1. Pengertian Desain
Penggunaan istilah design atau desain bermula dari gambar teknik arsitektur (gambar
potong untuk bangunan) serta diawal perkembangan, istilah desain awalnya masih berbaur
dengan seni dan kriya. Dimana, pada dasarnya seni adalah suatu pola pikir untuk
membentuk ekpresi murni yang cenderung fokus pada nilai estetis dan pemaknaan secara
privasi. Sedangkan desain memiliki pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas
fundamental seni dengan tidak hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga
aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian
desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang
teknologi, rekayasa, dan lain-lain.
Desain secara etimologi, istilah Desain berasal dari beberapa serapan bahasa, yaitu
kata “designo” (Itali) yang secara gramatikal berarti gambar yang bermakna. Desain biasa
diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya.
Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata
kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan
obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk “Century 21 Broker Properti
Jual Beli Sewa Rumah Indonesia” menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu
berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
  Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai
macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran,
brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses
(secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah
“perancangan proses”. Salah satu contoh dari perancangan proses adalah perancangan
proses pembelajaran.
 
2. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Dalam website Dikmenjur dikemukakan bahwa bahan ajar merupakan seperangkat
materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis,
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat mempelajari suatu
kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu
menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu
Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai :

3
1. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan
kepada siswa.
2. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasainya.
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
  Dari pembahasan singkat diatas, desain bahan ajar berbasis teknologi dapat disarikan
menjadi seperangkat materi yang disusun secara sistematis dengan menggunakan fasilitas
teknologi dan informasi sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa
untuk belajar.
1. Bahan Ajar Berbasis TIK
Bahan Ajar Berbasis TIK adalah bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan
menggunakan alat bantu TIK untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas.
Dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan bahan ajar TIK memungkinkan peserta
didik dapat mempelajari suatu kompetensi dasar (KD) secara runtut, sistematis, interaktif
dan inovatif sehingga diharapkan semua kompetensi tercapai secara utuh dan terpadu.
 
Karakteristik Bahan Ajar Berbasis TIK
Peran penting Bahan Ajar berbasis TIK dalam proses pembelajaran didasari oleh
karakteristik Bahan Ajar yang lebih kompleks dibanding jenis bahan ajar lain.
Beberapa karakteristik Bahan Ajar berbasis TIK antara lain :
1. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media ataupun
teknologi jaringan / computer network).
2. Memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga suasana pembelajaran menjadi
menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi peserta didik untuk
belajar mandiri.
3. Memanfaatkan teknologi elektronik; di mana pendidik dan peserta
didik, peserta didik dan sesama peserta didik atau pendidik dan sesama pendidik dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
4. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)
disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh pendidik dan peserta didik kapan
saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
5. Memanfaatkan pertukaran data (information sharing) yang secara interaktif dapat
dilihat setiap saat di komputer.

4
  Keunggulan Bahan Ajar Berbasis TIK
Bahan Ajar berbasis TIK memiliki keunggulan antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan kemudahan bagi pendidik dalam proses pembelajaran
untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak.
2. Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif serta
mempunyai ketertarikan pada materi yang sedang dibahas.
3. Peserta didik dapat belajar atau menelaah bahan ajar sewaktu-
waktu karena bahan ajar dapat tersimpan di komputer.
4. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
terstruktur dan terjadwal melalui jaringan intranet atau internet, sehingga keduanya
bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
5. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja
kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan
waktu.
6. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi dan berinteraksi melalui
fasilitas-fasilitas internet yang dapat dilakukan secara kelompok/group. (elangoan,
1999; soekartawi, 2002; mulvihil, 1997; utarini, 1997)
Di ruang kelas, pendidik dapat mengawasi proses pembelajaran peserta didik di mana
waktu dan tempat sudah ditetapkan. Berbeda halnya di luar ruang kelas, peserta didik
dapat menggunakan bahan ajar berbasis TIK di mana mereka belajar pada waktu dan
dengan kecepatan yang diinginkan. Dengan demikian, diperlukan bahan ajar yang
interaktif agar peserta didik menjadi tertarik sehingga tidak meninggalkan pembelajaran.
 
3. PENYUSUNAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK
Bahan ajar berbasis TIK memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahan ajar biasa
seperti buku, modul maupun handout. Karakteristik umum bahan ajar berbasis TIK adalah
dalam hal penggunaan TIK untuk penyusunan maupun penggunaannya.
Sesuai dengan arah pengembangan bahan ajar berbasis TIK yang dilakukan oleh
Direktorat Pembinaan SMA melalui website PSB-SMA, maka penyusunan bahan ajar
berbasis TIK harus memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditetapkan, baik pada tahap
perencanaan, persiapan, penyusunan, penilaian atau validasi dan pengiriman bahan ajar
berbasis TIK.
  a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dalam menyusun bahan ajar berbasis TIK bertujuan untuk menentukan
karakteristik SK-KD suatu mata pelajaran apakah pembelajarannya dapat dikembangkan
menggunakan bahan ajar berbasis TIK.
Seperti halnya pada pemetaan SK-KD dalam penyusunan silabus, maka
pemetaan SK-KD dalam penyusunan bahan ajar juga harus memperhatikan tingkatan

5
ranah berfikir dan karakteristik materi yang dikembangkankannya. Dengan analisis ini
diharapkan diperoleh gambaran yang jelas mengenai jenis bahan ajar yang dapat
digunakan, strategi penggunaan bahan ajar serta alokasi waktu yang tepat
Pemetaan SK-KD untuk menentukan jenis bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran
dapat menggunakan format sebagai berikut :

Kelas SK KD THP Indikator THP Karakteristik Kegiatan Jenis Alokasi

Pencapaian Materi Pembela Bahan Waktu

jaran Ajar

Dari tabel format diatas dapat dilihat bahwa secara umum, pemetaan SK-KD
penyusunan bahan ajar memiliki karakteristik yang sama dengan yang digunakan untuk
penyusunan silabus, yang membedakan adalah bahwa dalam pemetaan ini harus secara
tegas diidentifikasikan Karakteristik Materi dan Jenis Bahan ajar.
Identifikasi karakteristik materi penting dalam menentukan jenis bahan ajar yang akan
disusun maupun digunakan. Identifikasi karakteristik materi harus mengacu pada pada SK,
KD maupun Indikator pencapaian.
Ada tiga kemungkinan karakteristik materi yang diperoleh dari hasil identifikasi yaitu:
1. Kongkrit, materi yang secara nyata dapat dilihat dan dirasakan, seperti batu, kayu,
awan, dan sebagainya.
2. Abstrak, materi yang tidak nyata maupun dapat dirasakan atau memerlukan alat bantu
untuk membuktikannya, seperti rumus kimia, bentuk sel, bentuk bakteri, aliran udara
dan sebagainya.
3. Simulatif, yaitu materi memerlukan permodelan atau aktifitas yang dimodelkan,
seperti terjadinya gerak melingkar, terjadinya aliran angin, terjadinya banjir,
terjadinya gunung meletus dan sebagainya.
Ada tiga variable yang digunakan untuk menentukan jenis bahan ajar dalam suatu
pembelajaran, yaitu: Karakteristik materi dan Tahap berfikir pada Indikator Pencapaian
serta jenis kegiatan pembelajarannya. Pada umumnya, materi yang bersifat abstrak dan
simulatif memerlukan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk memahami
karena memerlukan tingkat berfikir yang kompleks. Indikator pencapaian yang
memerlukan tahap berfikir tinggi memerlukan materi yang mudah dikenali dan terkadang
memerlukan media untuk memudahkan dalam pencapaian materi ajar.
Pada umumnya materi abstrak atau simulatif, memerlukan tahap berfikir tinggi serta
kegiatan pembelajaran yang bersifat tatap muka akan lebih mudah dipahami peserta didik
apabila menggunakan bahan ajar berbasis TIK dalam kegiatan pembelajarannya.
6
b. Tahap Persiapan
1. Penentuan Materi Ajar
Penetuan materi ajar merupakan kegiatan pengumulan dan identifikasi materi ajar
yang akan digunakan untuk menyusun bahan ajar berbasis TIK. Penentuan materi harus
mengacu dari hasil analisis SK, KD dan indikator pencapaian yang telah dibuat melalui
pemetaan SK-KD.
2. Penentuan Jenis Software
Saat ini banyak sekali software yang dapat digunakan untuk menyusun bahan ajar
berbasis TIK dari yang sederhana sampai yang kompleks. Penentuan jenis software sangat
tergantung dari kemampuan penyusun dalam memanfatkan software yang ada. Beberapa
software yang dapat digunakan untuk penyusunan bahan ajar berbasis TIK antara lain
Microsoft Power Point, Macromedia Flash, dan Authorware.
3. Penentuan Jenis bahan Ajar berbasis TIK
Pengembangan bahan ajar berbasis TIK diperlukan untuk meningkatkan interaktivitas
peserta didik dengan materi yang diajarkan. Dengan demikian harus dirancang agar
menarik peserta didik.
Peserta didik akan merasa tertarik untuk belajar dengan bahan ajar berbasis TIK
apabila:
1. Terdapat tantangan
2. Terlibat dalam mengambil sebuah keputusan
3. Diperbolehkan untuk mengeksplorasi bahan ajar
4. Mendapatkan informasi tambahan yang sesuai
5. Diperbolehkan untuk berbuat kesalahan tanpa disertai sangsi
6. Pembelajaran menyenangkan bagi mereka
Interaktivitas bahan ajar sangat tergantung dengan karakteristik materi yang akan
diajarkan. Terdapat empat tingkatan interaktifitas yang dapat ditempuh. Tidak semua
materi diharuskan memiliki interaktifitas yang tinggi, bergantung dari materi yang akan
disampaikan. Tahapan itu terbagi sebagai berikut1:
Tingkat I: Pasif
Pada tingkatan ini, peserta didik hanya bertindak sebagai penerima informasi.  Peserta
didik membaca teks atau melihat gambar yang ditampilkan. Tingkat I saat ini masih
mendominasi bahan ajar yang telah dibuat oleh pendidik di seluruh Indonesia. Tingkat ini
masih relevan apabila yang disampaikan adalah pengetahuan.
  Tingkat II: Interaksi Terbatas
Pada tingkatan ini, peserta didik memberikan respon sederhana atas instruksi yang
diberikan. Tingkat II baik digunakan untuk pembelajaran yang bersifat
pemahaman.
7
  Tingkat III: Interaksi kompleks
Pada tingkat ini, peserta didik mulai memberikan respon yang bervariasi terhadap
petunjuk yang diberikan. Tingkat III baik digunakan untuk pembelajaran yang bersifat
Aplikasi dan Analisa.
  Tingkat IV: Interaksi langsung
Interaksi langsung menciptakan sebuah bahan ajar yang bertindak seperti layaknya
yang akan terjadi pada dunia nyata. Tingkat IV baik digunakan untuk pembelajaran yang
bersifat Sintesa dan Evaluasi.
Penyusunan Storyboard
1. Storyboard (cetak biru bahan ajar) sebagai kerangka acuan dalam menyusun bahan
ajar berbasis TIK berupa urutan tampilan bahan ajar yang akan dikembangkan.
2. Penyusunan storyboard adalah salah satu cara alternatif untuk mensketsakan kalimat
penuh sebagai alat perencanaan. Storyboard menggabungkan alat bantu narasi dan
visual pada selembar kertas sehingga naskah dan visual terkoordinasi dengan baik.
3. Komponen yang harus ada pada storyboard meliputi urutan tampilan, Materi
Tampilan, Diskripsi, Navigasi dan Tata letak/disain tampilan.
Berikut ini adalah contoh storyboard:
Storyboard
(Judul Bahan Ajar)
A.Identitas Bahan Ajar
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Indikator Pencapaian :
Kelas / Semester :
Model Bahan Ajar : Tutorial/ Simulasi/ Presentasi

No Materi Tampilan Deskripsi Navigasi Desain Tampilan

Berisi mengenai
judul, dan identitas 1. Home untuk JUDUL
bahan ajar berguna keluar dari materi.
Judul Bahan Ajar IDENTITAS BAHAN
untuk
1 dan Identitas Bahan 2. Next AJAR
memperkenalkan
Ajar
topic materi yang untuk ke slide IDENTITAS
akan di berikan dan selanjutnya. INSTITUSI
peruntukannya.

2 dst dst dst dst


8
3. Tahap Penyusunan
Kegiatan penyusun bahan ajar berbasis TIK tergantung dari karakteristik materi yang
akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Penyusunan bahan ajar harus
mengikuti kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan bahan ajar. Secara umum, bahan ajar
harus memuat :
a. Judul, kelas, semester dan identitas penyusun
Pada umumnya judul bahan ajar, kelas, semester dan identitas terletak pada halaman
muka (beranda). Hal ini penting diperhatikan agar memudahkan pemakai dalam memilih
bahan ajar yang akan digunakan.
b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar harus diinformaskan dalam bahan ajar
yang disusun karena sebagai acuan bagi pemakai mengenai kompetensi yang harus dicapai
peserta didik setelah mempelajari materi yang terdapat pada bahan ajar tersebut.
c. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian menggambarkan hasil-hasil yang harus dicapai peserta didik
setelah mempelajari materi yang ada pada bahan ajar. Indikator pencapaian lebih
menekankan pada aspek hasil belajar yang merupakan tahapan untuk mencapai kompetensi
sesuai dengan standar kompetensi maupun kompetensi dasarnya
Materi Bahan Ajar
Materi bahan ajar berbasis TIK harus memperhatikan tingkat interaktivitas bahan ajar
yang disusun. Pengorganisaian materi bahan ajar harus mencerminkan aspek yang dilihat dari
:
1. Kompleksitas, materi harus dikembangkan dari yang sederhana menuju yang
kompleks baik dalam pengembangan konsep maupun contoh-contoh pendukungnya.
2. Urgenitas, materi inti harus dikembangkan lebih dulu dari pada materi
pengembangan.
3. Keruntutan, materi harus memberikan pemahaman yang runtut terhadap pemahaman
konsep. Penyusunan materi yang tidak runtut menyulitkan peserta didik dalam
memahami hubungan antar konsep dan sulit memetakan dalam pikiran.
a. Latihan soal
Latihan soal atau pemberian contoh permasalahan merupakan hal penting yang ada
pada bahan ajar berbasis TIK karena dapat untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik
terhadap materi yang diberikan pada saat pembelajaran. Pemberian contoh soal dan
permasalahan juga bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi yang ada
pada bahan ajar melalui pembahasan bersama
b. Uji kompetensi

9
Bahan ajar yang baik harus menyertakan bahan uji kompetensi yang disusun
berdasarkan kisi-kisi yang disesuaikan dengan SK, KD dan Indikator Pencapaiannya. Soal
Pada Uji Kompetensi umumnya disertai balikan (feedback) agar peserta didik dapat
mengetahui kompetensi mana yang telah tercapai dan mana yang belum tercapai
c. Referensi
Referensi adalah acuan atau sumber materi yang digunakan dalam penyusunan bahan
ajar. Penyertaan referensi pada bahan ajar penting untuk menghindari plagiasi dan dapat
dijadikan sebagai rujukan apabila memerlukan informasi lebih lanjut.

BAB III
PENUTUP

Desain bahan ajar berbasis teknologi merupakan seperangkat materi yang disusun
secara sistematis dengan menggunakan fasilitas teknologi dan informasi sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

10
Bahan Ajar Berbasis TIK adalah bahan ajar yang disusun dan dikembangkan dengan
menggunakan alat bantu TIK untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas.
Bahan Ajar Berbasis TIK memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahan ajar
biasa seperti buku, modul maupun handout. Karakteristik umum bahan ajar berbasis TIK
adalah dalam hal penggunaan TIK untuk penyusunan maupun penggunaannya.
Penyusunan bahan ajar harus mengikuti kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan
bahan ajar dimana secara umum, bahan ajar harus memuat :
1. Judul, kelas, semester dan identitas penyusun.
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
3. Indikator Pencapaian
4. Materi Bahan Ajar
5. Latihan soal
6. Uji kompetensi
7. Referensi

DAFTAR PUSTAKA
 
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK.
(http://www.smkn1-bpn.sch.id/userfiles/file/panduan-penyusunan-bahan-ajar-
berbasis-tik1.html)
 Fajar,Ibnu. 2010. Pembuatan Bahan Ajar Berbasis TIK.
11
(https://ibnufajar75.wordpress.com/2010/06/25/pembuatan-bahan-ajar-berbasis-
tik/.html)
Marini, Arita. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ICT untuk Meningkatkan Kompetensi
Mahasiswa PGSD dalam Penulisan Skripsi
Munir.2009.Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Uno Hanzah, 2010. Desain Pembelajaran. MQS Publishing
Warsita,Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:
Rineka Cipta
 Yusmini, Farida.2014. Bahan Ajar Berbasis TIK.
(http://faridayusmini.blogspot.co.id/2014/10/bahan-ajar-berbasis-tik_16.html)

12
14
15

Anda mungkin juga menyukai