Anda di halaman 1dari 1

Relasi Islam Dan Manusia

Islam bukan sekedar agama akan tetapi, juga merupakan sebuah hukum dan ideologi politik yang
telah direalisasikan dalam sebuah kekuasaan terbesar dan meluas di berbagai negara sampai hari ini.
Juga menyangkut tentang sebuah negara, objek islam di dalam sebuah negara ditandai dengan Budaya
Lokal. Eksemplarnya, yaitu konsep Islam di Nusantara ditinjau dari struktur teori relasi Islam dan
budaya tersendiri, untuk dijadikan sebagai konsep dakwah Islam Rahmatan lil-Alamin oleh
Intelektual NU.
Adapun menurut Syati (1999), istilah manusia dalam al-Quran (Islam) disebutkan dengan
menggunakan tiga kata, yaitu insân, ins, dan basyar. Ketika menggunakan kata basyar, yang
dimaksudkan al-Quran adalah anak turun Adam, makhluk fisik yang suka makan dan berjalan ke
pasar. Dimensi fisikal itulah yang membuat pengertian basyar mencakup anak keturunan Adam secara
keseluruhan. Kata basyar untuk menunjukkan sisi-sisi kemanusiaan para Rasul dan Nabi. Artinya,
para Rasul dan Nabi tersebut adalah manusia biasa seperti halnya manusia-manusia lain. Mereka
bukanlah mahluk yang diciptakan dengan unsur yang berbeda dengan manusia biasa. Mereka juga
membutuhkan makan dan minum seperti yang lainnya. Kemudian kata ins dan insân, dapat
disimpulkan sebagai bentuk kata yang musytarak atau memiliki sisi kesamaan makna. Keduanya
berasal dari akar kata a-n-s. Risalah makna yang dikandungnya adalah kebalikan kata “liar”, yaitu
“jinak”. Kedua kata tersebut, ins dan insân, meskipun memiliki makna yang musytarak, Juga
memiliki perbedaan makna. Kata ins, selalu disebutkan bersamaan dengan kata jin sebagai oposannya
(Syati, 1999). Sisi kemanusiaan pada manusia yang disebut dalam al-Quran dengan kata ins dalam arti
“tidak liar” atau “tidak biadab”, merupakan kesimpulan yang jelas bahwa manusia merupakan
kebalikan dari jin yang menurut dalil aslinya bersifat metafisik.

BANYAK BANAR SALAHNYA !!


MUDAHAN DOSENNYA BPK. RIZA SEKJUR

Anda mungkin juga menyukai