Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 7

6A

PARADIGMA DAN
TEKNIK INTEGRASI
ILMU
1. Azizah Syahputri (19050145)
2. Arfa Noviani (1905015044)
3. Feby Ayu Mawaddah (1905015188)
4. Utami Nurul (1905015098)
A. PARADIGMA DALAM INTEGRASI ILMU
DALAM ILMU-
ILMU UMUM

01 Paradigma Integrasi-Interkoneksi

Adanya paradigma integrasi-interkoneksi ini muncul


karena adanya dikotomi Pendidikan agama, sains dan
juga filsafat. Hal lain juga disebabkan karena adanya
perilaku manusia yang berperilaku tidak sesuai dengan
semestinya. Ditambah pula adanya krisis lingkungan
Fakta terkait dikotomi pendidikan yang menjadi
energi.
pangkal dari segala faktor yang munculnya
paradigma integrasi-interkoneksi ini. Maka
diharapkan agar dapat mencapai keterpaduan ilmu
Pendidikan agama, sains dan juga filsafat serta krisis
lingkungan energi paling tidak berkurang.
PARADIGMA DALAM INTEGRASI ILMU

02 Landasan Integrasi-Interkoneksi

Memahami sesuatu dengan menggunakan ajaran


yang diyakini yang berasal dari Tuhan dan bersifat
Landasan Normatif-teologis mutlak. Karena dalam hal ini Al-quran dan As-
sunnah tidak membedakan anatar ilmu agama
(islami) dan ilmu umum (sains-teknologi dan social
humaniro).
Perpaduan ilmu agama dengan ilmu umum, sehingga
Landasan Filosofis dapat memahami kompleksitasi kehidupan manusia.

Pendidikan dalam hal ini tidak boleh mengabaikan


budaya local. Apabila budaya local tidak dijadikan
Landasan Cultural basis pengembangan keilmuan maka terjadi proses
elitism ilmu, yang membuat ilmu menjadi kurang
berfungsi dalam kehidupan nyata.
PARADIGMA DALAM INTEGRASI ILMU

02 Landasan Integrasi-Interkoneksi

Muncul karena adanya parsial yang menyebabkan


perpecahan kepribadian. Oleh sebab itu diharapkan
Landasan Psikologis bisa mengubah menjadi pembacaan secara terpadu
dan menyeluruh guna memperkuat kepribadian.

Di abad modern tekanan dari ilmu agama mulai


berkurang, karena ilmu umum ini mampu berkembang
Landasan Historis pesat, namun mengabaikan norma-norma agama dab
juga etika kemanusiaan.

Muncul karena adanya anggapan kurang mampu untuk


Landasan Sosiologis menyelesaikan masalah di masyarakat.
DALAM ILMU-ILMU AGAMA
ISLAM
Ilmu-ilmu agama islam ini dalam Bahasa Al-
Ghazali disebut dengan Al-ulum Al-Syariah
ini merupakan ilmu-ilmu yang diperoleh dari
nabi-nabi dan tidak bisa hadir melalui akal
misalnya melalui riset.
DALAM ILMU-ILMU AGAMA ISLAM
ILMU TAUHID
 Ilmu yang membicarakan tentang sifat-sifat Allah SWT dan sifat-sifat para utusannya (sifat wajib,
jaiz, dan mustahil). Ilmu tauhid ini juga menerangkan segala yang memungkinkan dan dapat diterima
oleh akal untuk menjadikan bukti dan dalil,serta dibantu olleh masalah sam’iyat agar dapat
mempercayai dalil dengan yakin tanpa keraguan dihati.
ILMU AKHLAK
 Ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia agar mempunyai adab yang sopan dan santun dalam
pergaulan terhadap sesame manusia maupun dengan Sang Pencipta. Karena Nabi sendiri diutus, yang
pertama tugasnya adalah memperbaiki akhlak manusia yang saat itu semua menjurus akhlak Jahiliyah.
DALAM ILMU-ILMU AGAMA ISLAM
ILMU USHUL FIQIH
 Kata Ushul Fiqih adalah kata ganda yang berasal dari kata “ushul” dan “fiqh” yang secara etimologi
mempunyai arti “faham yang mendalam”. Sedangkan Ushul Fiqh dalam terminology yaitu ilmu
tentang kaidah-kaidah yang membawa kepada usaha merumuskan hukum-hukum syara’ dari dalil-dalil
yang tereprinci.
ILMU HADITS
 Ilmu Hadist dalam Bahasa Arab mengandung 2 kata, yaitu “ulum” dalam bentuk jamak dari “ilm” yang
artinya adalah ”ilmu-ilmu” dan “al-hadis” dalam segi Bahasa mengandung banyak arti, seperti baru, sesuatu
yang dibicarakan, sesuatu yang sedikit dan banyak.
DALAM ILMU-ILMU AGAMA ISLAM
ILMU FARAIDH
 Ilmu yang membahas hukum waris dan ketentuan-ketentuan serta
pembagiannya.
ILMU TAJWID
 Pengertian tajwid dalam etimologi adalah memperindah sesuatu. Sedangkan
menurut istilah ilmu tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara membaca
Al-quran dengan sebaik-baiknya.
ILMU AL-QURAN/ULUMUL QURAN
 Kata ulum ini disandarkan kepada kata Al-Quran telah memberikan penjelasan bahwa ilmu
ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-quran, baik dari segi
pemahaman terhadap petunjuk yang terkadung didalamnya.
DALAM ILMU-ILMU AGAMA
ISLAM
Menurut Ismail Raji Al Faruqi, islamisasi Ilmu itu
didasarkan pada prinsip tauhid yang terdiri dari
lima macam kesatuan yang akan membentuk
keilmuan yang integratif, yaitu:

(a) keesaan (kesatuan), Tuhan yang menekankan bahwa


tidak ada Tuhan selain Allah yang dalam islamisasi ilmu
mengarahkan pengetahuan pada kondisi analisis dan sintesis (b) kesatuan ciptaan, bahwa semesta yang ada ini baik yang
tentang hubungan realitas yang dikaji dengan hukum Tuhan; material, psikis, spasial (ruang),
biologi, sosial, maupun estetis adalah kesatuan yang integral.
Kaitannya denga islamisasi ilmu, maka
setiap penelitian dan usaha pengembangan keilmuan haarus
diarahkan sebagai refleksi dari keimanan
dan realisasi ibadah kepadaNya;
(c). Kesatuan kebenaran dan
pengetahuan, dimana kebenaran
bersumber pada realitas yang jika semua
realitas berasal dan dari sumber yang
sama yaitu Tuhan, maka kebenaran
tidak mungkin lebih dari satu;
DALAM ILMU-ILMU AGAMA
ISLAM
Menurut Ismail Raji Al Faruqi, islamisasi Ilmu itu
didasarkan pada prinsip tauhid yang terdiri dari
lima macam kesatuan yang akan membentuk
keilmuan yang integratif, yaitu:

(d). Kesatuan hidup, yang berkonsekwensi


pada tidak adaanya pemisahan
antara yang bersifat spiritual dan material,
antara jasmani dan ruhani;

(e). kesatuan manusia, dimana tata sosial Islam adalah universal yang
mencakup seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Dalam konteks ini,
kelompok muslim tidak disebut bangsa, suku atau kaum melainkan
umat. Kaitannya dengan islamisasi ilmu, dimana konsep ini
mengajarkan bahwa setiap pengembangan ilmu harus berdasar dan
bertujuan untuk kepentingan kemanusiaan, bukan hanya kepentingan
golongan, ras, dan etnis tertentu.
2. RAGAM PARADIGMA
DAN TEKNIK INTEGRASI
ILMU
Paradigma Integrasi
Sains dan Agama
Fakta bahwa sejarah islam pernah melahirkan
banyak ilmuwan besar merupakan bukti yang terbantahkan
bahwa nilai-nilai islam merupakan faktor pendorong utama
dari kemajuan integrasi sains, sehingga pendidikan islam
harus dibangun dengan menjadikan sains dan ilmu
pengetahuan lainnya sebagai pilar-pilar penyusunnya.

Paradigma Integrasi
Filsafat dan Agama
Secara umum, cara pandang sekelompok masyarakat dapat
mempengaruhi cara berpikirnya (filsafat). Oleh karena itu, orang
islam harus melihat realitas keilmuan melalui kaca mata islam
yang berlandaskan al-qur’an dan sunnah sehingga
pengembangan ilmu pengetahuan yang dilandaskan oleh cara
berpikir masyarakat ini sesuai untuk masyarakat islam
3. Teknik Integrasi Ilmu
Manajemen pembelajaran dalam kebijakan kurikulum 2013 adalah contoh praktik integrasi-
interkoneksi yang baik, dimana Kurikulum 2013 mengintegrasikan tiga ranah kompetensi
yaitu sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan ketrampilan (skill) yang di
implementasikan dalam KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan), dan KI-
4 (ketrampilan). Keempat aspek ini (kompetensi Inti) merupakan satu kesatuan (integrasi)
tagihan yang harus terpenuhi, tercapai dan terimplementasikan dalam proses belajar
mengajar.
4. PANDUAN TEKNIS DAN CONTOH
PRAKTIK INTEGRASI ILMU
Menurut Wahyono (2016) Konsep integrasi Islam dan ilmu pengetahuan
di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) muncul disebabkan pada:
Pertama, adanya dampak negatif yang ditimbulkan oleh sains jika jauh
dari nilai agama, maka PTM harus memberikan kontribusi akademis
dalam menjawab masalah dikotomi Islam dan Ilmu pengetahuan.
Kedua, PTM mempunyai konsep integrasi Islam dan ilmu pengetahuan
dan sudah diimplementasikan dalam bentuk mata kuliah AIK.
Maka diperlukan adanya integrasi antara ilmu Barat dan Islam.

CONTOH PRAKTIK INTEGRASI ILMU


Metodologi secara konseptual pada tasawuf al-Ghazali dalam
kitab Ihya ‘Ulum al-Din. Secara aksiologi, tasawuf al-Ghazali
bersumber dari wahyu, dasar epistemologinya adalah nisbah akal
dan intuisi, dan dasar ontologinya adalah terma-terma seperti al-
aql, al-nur dan etika atau moral.
REFERENS
I
Subari, Z., & Wahyudin Nur Nasution, M. (2018). NILAI-NILAI
INTEGRASI ILMU PENGETAHUAN DALAM KURIKULUM 13. EDU-
RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan, 2(2).
Anjar. (2014, October 28). Wawasan Pendidikan. Retrieved Maret 2021, from
Makalah Konsep Integrasi Ilmu Umum dan Ilmu Agama:
https://www.wawasanpendidikan.com/2014/10/makalah-konsep-integrasi-ilmu-
umum-dan-ilmu-agama.html
Thea, A. (2014, April 30). slideshare.net. Retrieved Maret 2021, from Integrasi Ilmu:
https://www.slideshare.net/AbuyThea/makalah-integrasi-ilmu
Hidayat, Fahri. (2015). Pengembangan Paradigma Integrasi Ilmu: Harmonisasi Islam dan
Sains dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam. DOI: 10.14421/jpi.2015.42.299-318
Machali, Imam.(2011). Pendekatan Integrasi-Interkoneksi Dalam Kajian Manajemen dan
Kebijakan Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam:
https://www.researchgate.net/publication/306070545_PENDEKATAN_INTEGRASI-
INTERKONEKSI_DALAM_KAJIAN_MANAJEMEN_DAN_KEBIJAKAN_PENDIDIKAN_ISLAM.

Anda mungkin juga menyukai