Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Nilai yang Dirasakan terhadap Kepuasan dan

Loyalitas Pelanggan Sepatu Olahraga Merek Lokal dan


Internasional

Hilman Munawwar1, Deddy Saefuloh2


1
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung,Bandung 40012
E-mail : hilman.munawwar.mpem415@polban.ac.id
2
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung,Bandung 40012
E-mail : dedy.saefulloh@polban.ac.id

ABSTRAK

Perkembangan industri sepatu olahraga di Indonesia memberikan peluang dan ancaman


secara bersamaan. Ancaman datang dari produk sepatu olahraga merek internasional yang semakin
mendominasi pasar nasional, dan membuat produk sepatu olahraga merek lokal sulit untuk
dikembangkan oleh para produsen lokal. Salah satu penyebabnya adalah pelanggan sepatu
olahraga di Indonesia jauh lebih loyal terhadap sepatu olahraga internasional dibandingkan
terhadap sepatu olahraga lokal. Studi ini membantu meningkatkan pemahaman tentang hubungan
antara dimensi nilai yang dirasakan (nilai kualitas, nilai emosional, nilai harga, nilai sosial),
kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai
pengaruh keempat dimensi nilai yang dirasakan tersebut terhadap kepuasan pelanggan dan
terhadap loyalitas pelanggan dengan kepuasan pelanggan sebagai mediator dalam konteks sepatu
olahraga merek lokal dan internasional di Indonesia. Penelitian ini diuji menggunakan aplikasi
Partial Least Square (PLS) dengan sampel 300 pelanggan sepatu olahraga merek lokal dan
internasional di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kualitas, nilai emosional,
nilai harga, dan nilai sosial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Selain itu, ditemukan juga bahwa kepuasan pelanggan berkorelasi positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan. Temuan dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan saran kepada
perusahaan sepatu olahraga merek lokal berkaitan dengan upaya untuk membangun dan
meningkatkan loyalitas pelanggan.

Kata Kunci
Loyalitas, Kepuasan, Nilai, Sepatu Olahraga

851
1. PENDAHULUAN jauh di bawah sepatu olahraga merek
internasional. Selama tiga tahun terakhir, dari
Saat ini, olahraga menjadi lebih 2016 hingga 2018, nilai rata-rata Top Brand
populer dan digemari di Indonesia. Hal ini Indeks sepatu olahraga merek internasional
terjadi karena masyarakat Indonesia sudah mencapai lebih dari 74%, sedangkan sepatu
lebih menyadari akan pentingnya kesehatan. olahraga merek lokal hanya memperoleh rata-
Selain itu, alasan lainnya adalah karena saat rata Top Brand Index kurang dari 6%. Fakta
ini kegiatan olahraga bukan hanya menjadi ini dapat menunjukkan bahwa konsumen
sarana untuk menjaga kebugaran tubuh, tetapi sepatu olahraga di Indonesia jauh lebih puas
juga telah menjadi gaya hidup mayoritas dan loyal terhadap produk sepatu olahraga
masyarakat Indonesia [1]. Hal tersebut merek internasional daripada sepatu olahraga
memiliki pengaruh pada perkembangan merek lokal. Apabila situasi dan kondisi ini
industri olahraga di Indonesia, khususnya tidak dikendalikan, maka dalam jangka
pada industri sepatu olahraga. Pada saat ini, panjang produsen sepatu olahraga lokal akan
persaingan dalam industri sepatu olahraga di mengalami kesulitan untuk mengembangkan
Indonesia menjadi lebih ketat dan lebih bisnisnya. Selain itu, hal tersebut juga dapat
kompetitif. Salah satu yang menjadi membuat produksi sepatu olahraga nasional
penyebab utamanya adalah karena terdapat menurun. Dalam area bisnis, kepuasan dan
banyak sepatu olahraga lokal dan loyalitas pelanggan memiliki peran penting
internasional yang tersedia dan bersaing di bagi kelangsungan hidup dan perkembangan
pasar nasional. Hal tersebut merupakan hal perusahaan. Saat ini, kepuasan pelanggan
yang wajar dalam persaingan suatu industri. telah menjadi fokus perusahaan untuk
Akan tetapi hal tersebut juga menimbulkan mempertahankan loyalitas pelanggan di pasar
permasalahan bagi para pengusaha lokal yang yang semakin kompetitif. Memperhatikan
memproduksi sepatu olahraga. Hal Ini karena kepuasan dan kesetiaan pelanggan berarti
sepatu olahraga merek internasional jauh meningkatkan kinerja keuangan perusahaan,
lebih mendominasi pasar nasional dan membuat perusahaan terus bertahan
dibandingkan produk sepatu olahraga merek dalam industri yang dijalankannya. Menurut
lokal. Hutchinson et al. [3], kepuasan dan loyalitas
pelanggan diakui sebagai hasil dari nilai yang
Tabel 1 berikut menunjukkan Top dirasakan oleh pelanggan dari suatu produk
Brand Index sepatu olahraga di Indonesia atau jasa.
pada tahun 2016, 2017, dan 2018 yang Bagi para akademisi dan praktisi
didominasi oleh produk sepatu olahraga pemasaran, nilai yang dirasakan adalah salah
merek internasional. satu hal yang menarik untuk dipelajari, tetapi
hal ini bisa dikatakan cukup baru dalam
TABEL 1. Top Brand Index sepatu olahraga tahun 2016, literatur pemasaran [4]. Nilai yang dirasakan
2017, and 2018. diakui sebagai sumber keuntungan dan
2016 2017 2018 profitabilitas jangka panjang perusahaan,
Mer TBI Mere TBI Mere TBI serta menjadi salah satu penyebab kepuasan
ek k k pelanggan [5, 6]. Tujuan utama dari
Adid 37.4 Adida 38.2 Adid 37.6 penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh
as % s % as % setiap dimensi dari nilai yang dirasakan (nilai
Nike 29.6 Nike 32.2 Nike 25.6 kualitas, nilai emosi, nilai harga, dan nilai
% % % sosial) pada kepuasan pelanggan, dan pada
Reeb 3.7 Conve 3.6 Reeb 6.2 loyalitas pelanggan dengan kepuasan
ok % rse % ok % pelanggan sebagai mediator dalam konteks
Bata 3.6 Eagle* 3.3 Ardil 5.2 sepatu olahraga merek lokal dan merek
% % es* % internasional. Sedangkan tujuan yang
Eagl 3.0 Reebo 3.3 Diad 4.6 berkaitan dengan perusahaan lokal adalah
e* % ok % ora % hasil dari penelitian ini dapat digunakan
untuk mengembangkan strategi yang dapat
Note: *Sepatu olahraga lokal
menciptakan dan meningkatkan loyalitas
Sumber: Top Brand Award pelanggan pada sepatu olahraga merek lokal.
Bagian selanjutnya dalam penelitian
Berdasarkan data dari Top Brand ini membahas literatur tentang dimensi nilai
Award diatas [2], Top Brand Index atau yang dirasakan, kepuasan pelanggan, dan
pangsa pasar sepatu olahraga merek lokal loyalitas pelanggan. Kemudian, ada metode

852
penelitian, kesimpulan hipotesis yang diuji, pelanggan sebagai perasaan seseorang bahwa
analisis data dengan kesimpulan dan diskusi suatu produk telah memenuhi atau
tentang hasil, implikasi manajerial dari melampaui ekspektasinya. Penciptaan
temuan, serta keterbatasan dan saran kepuasan pelanggan dapat memberikan
penelitian di masa depan. berbagai manfaat bagi perusahaan, seperti
membangun hubungan yang baik dengan
pelanggan, yang kemudian memungkinkan
2. KAJIAN PUSTAKA terciptanya loyalitas pelanggan yang dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan.
2.1 Loyalitas Pelanggan Oleh karena itu, perusahaan harus dapat
menciptakan hubungan yang baik dengan
Loyalitas pelanggan adalah sikap para pelanggannya. Salah satu cara yang
pelanggan untuk membeli produk atau dapat dilakukan adalah menciptakan produk
layanan secara konsisten [7]. Hal ini atau layanan yang dapat memberikan nilai
menunjukkan komitmen pelanggan kepada yang sesuai atau lebih dari apa yang
perusahaan untuk melakukan hubungan diharapkan oleh konsumen, agar mereka
bisnis, untuk membeli barang atau jasa secara dapat puas dengan produk atau layanan
terus menerus dan melakukan rekomendasi tersebut. Dalam penelitian ini, kepuasan
produk kepada orang lain [8]. Hubungan ini pelanggan didefinisikan sebagai perasaan
akan terus terjadi selama pelanggan merasa pelanggan berkaitan dengan harapan yang
bahwa ia mendapatkan nilai yang lebih baik diinginkan dan manfaat aktual yang diterima
daripada nilai yang diberikan oleh perusahaan dari sepatu olahraga merek lokal dan merek
lain [8]. Loyalitas pelanggan mempunyai internasional. Penelitian sebelumnya
beberapa elemen, seperti dukungan dari menemukan bahwa kepuasan pelanggan
produk atau layanan yang digunakan untuk memiliki efek positif pada loyalitas
mengkomunikasikan pengalaman positif pelanggan [10, 12-16]. Berdasarkan
pelanggan kepada orang lain, dalam hal penjelasan di atas, hipotesis berikut
memberikan rekomendasi [9]. Rekomendasi dikembangkan:
dari pelanggan ke pelanggan lain dapat H5: Kepuasan pelanggan memiliki pengaruh
menunjukkan tingkat loyalitas pelanggan positif dan signifikan terhadap loyalitas
yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa pelanggan.
pelanggan akan loyal (melakukan pembelian
berulang dan membuat rekomendasi produk) 2.3 Nilai yang Dirasakan
apabila mereka puas dengan produk atau
layanan yang dibeli [10]. Dalam studi ini, Menurut Zeithaml [17], nilai yang
loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai dirasakan adalah penilaian konsumen yang
perilaku pelanggan dalam melakukan komprehensif tentang penggunaan suatu
pembelian yang konsisten terhadap sepatu produk berdasarkan persepsi tentang apa
olahraga merek lokal dan merek yang diberikan dan apa yang diterima.
internasional. Loyalitas pelanggan Pemahaman ini sesuai dengan pendapat dari
merupakan elemen penting yang harus Prebesen et.al. [18] yang mengatakan bahwa
diperhatikan oleh perusahaan. Ketika sebuah nilai yang dirasakan adalah hasil dari
perusahaan dapat membuat pelanggan setia perbandingan antara manfaat yang diterima
atau loyal, maka akan terjadi peningkatan dari produk atau layanan tertentu dan
pendapatan dan peningkatan kelangsungan pengorbanan yang dirasakan konsumen.
hidup perusahaan di masa depan. Konsep dasar dari nilai yang dirasakan adalah
teori ekuitas yang menjelaskan bahwa
2.2 Kepuasan Pelanggan meningkatnya nilai yang dirasakan oleh
pelanggan terjadi ketika mereka merasa
Kepuasan adalah perasaan kecewa bahwa apa yang telah dikorbankan untuk
atau bahagia yang didapatkan pelanggan mendapatkan produk atau layanan lebih kecil
ketika membandingkan harapan mereka daripada manfaat yang mereka terima. Jika
dengan persepsi kinerja suatu produk [9]. pelanggan merasa bahwa suatu produk atau
Menurut Gursoy et al. [11], kepuasan layanan memberikan nilai yang baik, maka
pelanggan tercipta ketika suatu produk atau konsumen akan lebih puas dengan produk
layanan memberikan nilai yang lebih dari apa tersebut [19].
yang diharapkan oleh konsumen. Sementara Terdapat dua pendekatan yang dapat
itu, Chiguvi [7] menggambarkan kepuasan digunakan untuk mengkonseptualisasikan

853
nilai yang dirasakan, yaitu konstruksi yang dapat mempengaruhi perasaan
multidimensi dan konstruksi unidimensi [20]. pelanggan. Penelitian sebelumnya
Dalam penelitian ini, konstruk yang menunjukkan bahwa nilai emosional
digunakan adalah konstruksi multidimensi memiliki pengaruh positif dan signifikan
yang dikembangkan oleh Sweeney dan terhadap kepuasan pelanggan, dan akibatnya
Soutar [21]. Terdapat empat dimensi nilai pada loyalitas pelanggan [27, 28].
yang berbeda dalam nilai yang dirasakan, Berdasarkan penjelasan di atas, hipotesis
yaitu nilai kualitas, nilai emosi, nilai harga, berikut dikembangkan:
dan nilai sosial. Keempat dimensi tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui nilai yang H2: Nilai emosional memiliki pengaruh
dirasakan pelanggan, pada tahap sebelum positif dan signifikan terhadap kepuasan
atau setelah pembelian suatu produk. Secara pelanggan.
umum, nilai yang dirasakan telah diakui
sebagai skala praktis yang dapat diterapkan 2.6 Nilai Harga
dalam berbagai situasi pembelian [21].
Dalam penelitian ini, dimensi nilai yang Nilai harga adalah nilai yang dapat
dirasakan digunakan pada saat pelanggan diukur dalam hal manfaat moneter dan biaya
sudah melakukan pembelian sepatu olahraga yang dikeluarkan dalam pembelian suatu
merek lokal dan merek internasional. produk [29]. Menurut Sweeney dan Soutar
[21], nilai harga adalah manfaat produk
2.4 Nilai Kualitas karena pengurangan biaya jangka panjang
dan jangka pendek. Ketika biaya lebih kecil
Kualitas adalah evaluasi pelanggan dari manfaat, nilai harga yang diterima
tentang manfaat produk atau layanan secara pelanggan dianggap tinggi. Dalam studi ini,
keseluruhan [17]. Menurut Sweneey dan nilai harga didefinisikan sebagai manfaat
Soutar [21], nilai kualitas adalah kinerja yang sepatu olahraga lokal dan internasional yang
diharapkan dan kualitas yang dirasakan dari diterima pelanggan sehubungan dengan biaya
suatu produk. Kualitas berkaitan dengan yang telah dikorbankan. Menurut beberapa
tingkatan kinerja suatu produk yang dibuat, penelitian yang telah dilakukan, ditemukan
dan bagaimana produk tersebut membentuk bahwa nilai harga memiliki pengaruh positif
perasaan seorang pelanggan [22]. Dalam dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan,
studi ini, nilai kualitas didefinisikan sebagai dan akibatnya pada loyalitas pelanggan [27,
manfaat yang diterima pelanggan berkaitan 30]. Berdasarkan penjelasan di atas, hipotesis
dengan kinerja sepatu olahraga merek lokal berikut dikembangkan:
dan internasional. Nilai kualitas memiliki
pengaruh positif untuk mendorong kepuasan H3: Nilai harga memiliki pengaruh positif
pelanggan dalam area bisnis [23, 24]. dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Berdasarkan penjelasan di atas, hipotesis
berikut dikembangkan: 2.7 Nilai Sosial

H1: Nilai kualitas memiliki pengaruh positif Menurut Sweeney dan Soutar [21],
dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. nilai sosial adalah manfaat yang berasal dari
kemampuan produk untuk meningkatkan
2.5 Nilai Emosional konsep sosial pelanggan. Selain itu, nilai
sosial juga dapat digambarkan sebagai utilitas
Nilai emosional adalah nilai yang yang diperoleh dalam kaitannya dengan
berasal dari perasaan pelanggan yang lingkungan sosial [26]. Nilai sosial
dihasilkan oleh suatu produk [21]. Menurut ditunjukkan dengan meningkatkan status
Wang et al. [25], nilai emosional sosial dan harga diri pelanggan [31]. Dalam
menunjukkan kegunaan produk atau layanan studi ini, nilai sosial didefinisikan sebagai
yang mempengaruhi perasaan pelanggan. manfaat sepatu olahraga merek lokal dan
Sejalan dengan pemahaman tersebut, Burcu internasional yang diterima berkaitan dengan
dan Seda [26] mendefinisikan nilai emosional status sosial pelanggan. Penelitian
sebagai keuntungan yang berasal dari produk sebelumnya menemukan bahwa nilai sosial
dalam kaitannya dengan emosi atau perasaan secara signifikan mempengaruhi kepuasan
pelanggan. Dalam penelitian ini, nilai pelanggan dalam konteks media sosial [32].
emosional didefinisikan sebagai manfaat Berdasarkan penjelasan di atas, hipotesis
sepatu olahraga merek lokal dan internasional berikut dikembangkan:

854
H4: Nilai sosial memiliki pengaruh positif si se
dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Jenis Kelamin Pria 142 47,3
Wanita 158 52,7
Penelitian ini mengusulkan model Usia < 20 tahun 101 33,7
penelitian tentang hubungan antara dimensi-
20 - 30 180 60
dimensi dari nilai yang dirasakan (nilai tahun
kualitas, nilai emosional, nilai harga, nilai > 30 tahun 19 6.3
sosial), kepuasan pelanggan, dan loyalitas Pendapatan/bul < 1.5 144 48
pelanggan sebagai berikut (lihat Gambar 1). an (juta)
1.5 - 2.5 89 29,7
2.5 – 3.5 28 9,3
> 3.5 39 13

Profil responden dalam penelitian ini


dapat dilihat pada Tabel II. Dapat dilihat
bahwa responden pria adalah 47,3%,
sedangkan wanita adalah 52,7% dengan
mayoritas responden berusia antara 20-30
tahun dan penghasilan per bulan kurang dari
satu juta lima ratus ribu rupiah.

TABEL III. LOADING, COMPOSITE RELIABILITY


AND AVE
Construct/item (mean; Loading* CR AVE
standard deviation)
Nilai kualitas (3.956; 0.938 0.790
Gambar 1. Model Penelitian 0.523)
Konsisten 0.865
3. METODE PENELITIAN Dapat diandalkan 0.920
Memenuhi standar 0.888
kualitas
Model penelitian ini terdiri dari enam
Dibuat dengan baik 0.881
konstruk, yaitu nilai kualitas, nilai emosional,
Nilai Emosional (3.666; 0.927 0.761
nilai harga, nilai sosial, kepuasan pelanggan, 0.517)
dan loyalitas pelanggan. Item dalam dimensi Merasa bahagia 0.878
nilai yang dirasakan diadaptasi dari Sweeney Merasa rileks 0.866
dan Soutar [21] dan Petrick [22]. Kemudian, Perasaan yang lebih baik 0.897
item dalam kepuasan pelanggan diambil dari
Selalu ingin 0.847
Fisher dan Price [33]. Sementara itu, item menggunakan
dalam loyalitas pelanggan dimodifikasi dari Price value (3.951; 0.560) 0.915 0.781
Wang, Yang, Han, Shi [34] dan Barbara dan Harga setara dengan 0.872
Tomaz [35]. Selanjutnya, semua item diukur manfaat
dengan skala Likert lima poin, berkisar dari Harga setara dengan 0.886
1: sangat tidak setuju, sampai 5: sangat kualitas produk
setuju. Penelitian ini menggunakan data Uang yang dikeluarkan 0.894
berguna
primer yang diperoleh dari kuesioner yang Social value (3.524; 0.928 0.811
didistribusikan secara online. Sementara itu, 0.652)
random sampling digunakan sebagai teknik Penerimaan oleh 0.869
pengumpulan data, yang merupakan lingkungan
Kebanggaan 0.911
pemilihan acak responden. Responden dari
penelitian ini berjumlah 300 pelanggan Kesan baik 0.921
sepatu olahraga merek lokal dan Customer Satisfaction (3, 0.930 0.816
internasional. Selanjutnya, data yang 832; 0,528)
Merasakan manfaat 0.885
dikumpulkan diuji menggunakan PLS-SEM.
Kepuasan 0.917

4. ANALISIS DATA Mencapai ekspektasi 0.907


Customer Loyalty (3.596; 0.904 0.759
TABEL II. KARAKTERISTIK RESPONDEN 0.535)
Frekuen Persenta Rekomendasi 0.896

855
Komitmen 0.890 Average score 0.786 0.639
Pilihan utama 0.825 AVE × R2 0.502
GoF = √(AVE × R2) 0.709
Note: *All significant at p<0.01

TABEL IV. HETEROTRAIT-MONOTRAIT RATIO Kemudian, untuk memastikan


OF CORRELATIONS (HTMT) kesesuaian model structural diperlukan
1 2 3 4 5 6 evaluasi terhadap nilai goodness of fit (GoF)
(1) [40]. Dapat dilihat dari Tabel V, nilai GoF
Loyalitas dari penelitian ini adalah 0,709. Nilai GoF
pelangga tersebut menunjukkan bahwa model yang
n
(2) 0.85
diusulkan memiliki kualitas yang baik karena
Kepuasa 2 nilai GoF yang diperoleh termasuk dalam
n kategori besar [41].
pelangga
n
Kemudian, penelitian ini juga
(3) Nilai 0.85 0.86
emosiona 1 5 mengevaluasi koefisien determinasi (R2)
l untuk menunjukkan konfirmasi prediktor
(4) Nilai 0.72 0.81 0.71 pada variasi persentase variabel eksogen [42].
harga 3 5 2 Dalam pengujian koefisien determinasi (R2),
(5) Nilai 0.68 0.81 0.75 0.69
kualitas 3 3 6 5
nilai kualitas, nilai emosional, nilai harga,
(6) Nilai 0.78 0.73 0.83 0.61 0.57 dan nilai sosial dapat memprediksi kepuasan
Sosial 8 5 0 6 3 pelanggan sebesar 72,8% (R2: 0,728).
Sementara itu, kepuasan pelanggan dapat
Dalam pengujian PLS-SEM, ada dua memprediksi loyalitas pelanggan sebesar
pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu 54,9% (R2: 0,549).
menilai pengukuran model dan mengevaluasi
model struktural [36]. Pengujian model dapat
dinilai dengan mengukur validitas dan
reliabilitas konstruk yang digunakan dalam
penelitian. Keandalan konstruksi dapat
diterima jika nilai pemuatan lebih besar dari
0,4 [37]. Sedangkan, reliabilitas konsistensi
internal dapat diterima jika nilai reliabilitas
komposit (CR) lebih besar dari 0,7 [38].
Sementara itu untuk menilai validitas dapat
dilakukan dengan menguji validitas
diskriminan dan validitas konvergen.
Penentuan validitas konvergen dapat
dilakukan dengan mengevaluasi nilai
Average Variance Extracted (AVE), nilai
yang harus diperoleh adalah lebih dari 0,5 Note: *Significant at p<0.01
[38]. Sementara itu, penilaian validitas
diskriminan dilakukan dengan rasio korelasi Gambar. 2 Perkiraan hasil dari model
heterotrait-monotrait (HTMT), di mana
nilainya tidak boleh lebih dari 0,9 [39]. TABEL VI. HYPOTHESES TESTING
Test
Berdasarkan penjelasan ini, penilaian Path Coefficient t-value
result
pengukuran model yang dilakukan dalam Nilai
penelitian ini dapat diterima (Lihat tabel III H1
kualitas =>
0.283 7.324* Diterima
dan tabel IV). Kepuasan
pelanggan
Nilai Diterima
TABLE V. GOODNESS OF FIT INDEX
emosional
Variable AVE R2
H2 => 0.309 6.500*
Nilai kualitas 0.790 Kepuasan
Nilai emosional 0.761 pelanggan
Nilai harga 0.781 Nilai harga Diterima
Nilai sosial 0.811 =>
H3 0.276 7.358*
Kepuasan pelanggan 0.816 Kepuasan
0.728
pelanggan
Loyalitas pelanggan 0.759 0.549 H4 Nilai sosial 0.130 3.233* Diterima

856
=> Selanjutnya, (Tabel VII) menunjukkan
Kepuasan semua hubungan antara variabel yang
pelanggan
Kepuasan terkandung dalam penelitian ini. Dalam
pelanggan pengaruh langsung, nilai emosional memiliki
H5 => 0.741 33.275* Diterima pengaruh terbesar pada kepuasan pelanggan
Loyalitas dengan nilai 0,309. Kemudian, kepuasan
pelanggan
Note: *Significant at p<0.01
pelanggan memiliki pengaruh langsung
terhadap loyalitas pelanggan sebesar 0,741.
Selanjutnya, untuk mengevaluasi Sementara itu, dalam pengaruh tidak
signifikansi koefisien jalur dan pengujian langsung terhadap loyalitas pelanggan, nilai
hipotesis, metode bootstrap dengan 5000 emosional masih memiliki pengaruh terbesar
sampel digunakan. Menurut Hair, et al [43], dengan nilai 0,229. Keempat efek tidak
nilai-t kritis dalam pengujian dua sisi langsung (kualitas, emosional, harga, dan
memiliki beberapa divisi, yaitu: 2,58 untuk sosial) pada loyalitas pelanggan dimediasi
tingkat signifikansi 0,01; 1,96 untuk tingkat oleh kepuasan pelanggan.
signifikansi 0,05; dan 1,65 untuk tingkat
signifikansi 0,1 [43]. Penjelasan tentang 5. DISKUSI
estimasi parameter model dapat dilihat dari
(Gambar II), sedangkan hasil pengujian Loyalitas pelanggan adalah perilaku
hipotesis dapat dilihat dari (Tabel VI). Nilai konsisten pelanggan untuk membeli suatu
kualitas pada kepuasan pelanggan memiliki produk dan merekomendasikannya kepada
nilai koefisien 0,283 dengan nilai-t 7,324. orang lain [7, 8]. Penelitian ini
Kemudian, nilai emosional pada kepuasan mengungkapkan efek langsung dari dimensi
pelanggan memiliki nilai koefisien 0,309 nilai yang dirasakan, yaitu nilai kualitas, nilai
dengan nilai-t 6,500. Sementara itu, nilai emosional, nilai harga, dan nilai sosial
harga pada kepuasan pelanggan memiliki terhadap loyalitas pelanggan dan efek tidak
nilai koefisien 0,276 dengan nilai-t 7,358. langsungnya melalui peran mediasi kepuasan
Selanjutnya, nilai sosial pada kepuasan pelanggan dalam mempengaruhi loyalitas
pelanggan memiliki nilai koefisien 0,130 pelanggan.
dengan nilai-t 3,233. Terakhir, kepuasan Literatur sebelumnya telah
pelanggan pada loyalitas pelanggan memiliki menjelaskan bahwa kepuasan dan loyalitas
nilai koefisien 0,741 dengan nilai-t 33,275. pelanggan merupakan hasil dari nilai yang
Hasil ini menunjukkan bahwa semua dirasakan pelanggan [3]. Namun, dalam studi
hipotesis dalam penelitian ini diterima dan ini penulis menyelidiki pengaruh dimensi-
membuktikan bahwa empat dimensi nilai dimensi dari nilai yang dirasakan, bukan
yang dirasakan mempengaruhi kepuasan pengaruh dari nilai yang dirasakan secara
pelanggan, yang pada akhirnya dapat keseluruhan terhadap kepuasan dan loyalitas
membentuk loyalitas pelanggan. pelanggan. Hasil dari studi empiris ini
menawarkan indikasi masuk akal tentang
TABEL VII. VARIABLE EFFECT hubungan antara nilai yang dirasakan,
Effect kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan.
Path
Direct Indirect Total
Penelitian ini menunjukkan bahwa
Nilai kualitas =>
0.283 - 0.283* empat dimensi dari nilai yang dirasakan
Kepuasan pelanggan
Nilai emosional => memberikan pengaruh yang signifikan
0.309 - 0.309*
Kepuasan pelanggan terhadap kepuasan pelanggan sepatu olahraga
Nilai harga => Kepuasan merek lokal dan internasional setelah
0.276 - 0.276*
pelanggan
Nilai sosial => Kepuasan
membeli dan menggunakan produk sepatu
0.130 - 0.130* tersebut. Hasil ini sesuai dengan penelitian
pelanggan
Nilai kualitas =>
- 0.210 0.210*
sebelumnya yang menggarisbawahi pengaruh
Loyalitas pelanggan positif dari nilai yang dirasakan terhadap
Nilai emosional => kepuasan pelanggan [23, 24, 27, 28, 30, 32].
- 0.229 0.229*
Loyalitas pelanggan
Nilai harga => Loyalitas Dengan demikian, penelitian yang ada
- 0.205 0.205* memperluas pengetahuan kita dengan
pelanggan
Nilai sosial => Loyalitas
- 0.096 0.096*
memasukkan dimensi dari nilai yang
pelanggan dirasakan, nilai kualitas, nilai, emosional,
Kepuasan pelanggan =>
Loyalitas pelanggan
0.741 - 0.741* nilai harga, dan nilai sosial selain faktor
Note: *Significant at p<0.01 penentu kepuasan pelanggan saat ini seperti
service dan brand image.

857
Peneletian ini juga mengungkapkan lebih baik daripada sebelumnya,
bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh menggunakan teknologi yang lebih canggih
positif dan signifikan terhadap loyalitas dan modern, memilih tenaga kerja yang lebih
pelanggan. Hasil ini koheren dengan kompeten, dan membuat prosedur
penelitian sebelumnya yang mengungkapkan pemrosesan yang lebih rinci dan jelas.
efek positif dari kepuasan pelanggan terhadap Kemudian, perusahaan lokal harus terus
loyalitas pelanggan [15, 16]. Dalam studi ini, berinovasi dan menciptakan tren baru, seperti
hubungan antara nilai yang dirasakan dengan model sepatu yang lebih beragam dan unik,
loyalitas pelanggan dimediasi oleh kepuasan serta lebih banyak pilihan warna. Selain itu,
pelanggan. Peran penting dari kepuasan perusahaan lokal juga dapat melakukan
pelanggan sebagai mediator memberikan survei kepada setiap pelanggan mereka untuk
pemahaman baru, karena tidak ada penelitian mengetahui penilaian para pelanggan tentang
sebelumnya yang meneliti permasalahan ini. kualitas sepatu olahraga yang dihasilkan dan
Hubungan positif antara nilai yang dirasakan meminta saran mereka tentang aspek apa
dengan kepuasan pelanggan dan hubungan yang harus ditingkatkan dari sepatu olahraga
positif antara kepuasan pelanggan dengan local tersebut.
loyalitas pelanggan memberikan bukti untuk Selanjutnya, untuk meningkatkan nilai
argumen para akademisi tentang peran nilai emosional yang dirasakan pelanggan,
yang dirasakan dengan kepuasan pelanggan perusahaan lokal perlu melakukan teknik
dan selanjutnya pada loyalitas pelanggan. branding yang dapat mempengaruhi
Temuan empiris dalam penelitian ini emosional pelanggan, seperti menggunakan
memberikan pemahaman baru tentang atlet yang terkenal di Indonesia sebagai brand
mempertahankan dan meningkatkan ambassador media pemasaran perusahaan,
kepuasan dan loyalitas pelanggan yang sehingga hal tersebut dapat meningkatkan
menguntungkan. Temuan ini menyarankan kebanggaan, kebahagiaan, dan kepercayaan
bahwa semakin baik nilai yang dirasakan diri pelanggan saat menggunakan produk
oleh pelanggan, maka semakin tinggi sepatu olahraga lokal.
kepuasan pelanggan dan semakin loyal
pelanggan terhadap produk sepatu olahraga 7. LIMITASI DAN REKOMENDASI
yang dipasarkan. Oleh karena itu, akan
bermanfaat bagi para produsen yang Dalam penelitian ini, terdapat
memproduksi dan memasarkan sepatu beberapa batasan yang dimiliki. Pertama,
olahraga merek lokal untuk memfokuskan responden dalam penelitian ini memiliki
pikiran serta menginvestasikan lebih banyak komposisi yang kurang merata dalam
sumber daya yang mereka miliki untuk kategori usia. Untuk penelitian lebih lanjut,
meningkatkan nilai kualitas, nilai emosional, diharapkan untuk lebih memperhatikan hal
nilai harga, dan nilai sosial pada sepatu ini, agar dapat meneliti sepenuhnya perilaku
olahraga yang mereka produksi dan pasarkan. pelanggan dalam berbagai kelompok umur
secara menyeluruh, sehingga hasil yang
6. IMPLIKASI diperoleh dapat lebih baik. Kedua, masih
terdapat faktor-faktor lain yang dapat diteliti
Hasil penelitian ini menunjukkan berkitan dengan topik dalam penelitian ini,
bahwa tidak semua dimensi nilai yang salah satunya adalah image suatu produk atau
dirasakan oleh pelanggan pada sepatu jasa. Image didefinisikan secara berbeda oleh
olahraga merek lokal dan internasional sama para cendekiawan, salah satu definisinya
pentingnya bagi mereka. Ditemukan bahwa yaitu image merupakan kesan dalam pikiran
nilai kualitas dan nilai emosional adalah seseorang pada suatu objek secara
faktor paling penting untuk membentuk menyeluruh. Selain itu, image juga sebagai
loyalitas melalui kepuasan pelanggan. Studi manifestasi dari pemahaman, imajinasi dan
ini menunjukkan bahwa perusahaan sepatu kesan yang mungkin dimiliki seseorang [44].
olahraga lokal dalam membentuk kualitas Secara khusus image suatu produk
produk harus fokus pada peningkatan standar memberikan kepercayaan kepada konsumen
kualitas, seperti daya tahan, keandalan, terhadap kualitas produk tersebut dan
kenyamanan, dan kualitas produk yang membuat mereka lebih mudah untuk
konsisten. Beberapa cara yang dapat membuat keputusan pembelian [45]. Jadi,
dilakukan oleh produsen sepatu olahraga variabel ini juga memainkan peran penting
lokal, yaitu seperti memilih pemasok bahan dalam mempengaruhi kepuasan dan loyalitas
baku yang memiliki standar kualitas yang pelanggan. Penelitian sebelumnya dalam

858
bidang pariwisata telah mengungkapkan image, tourist satisfaction and destination
bahwa image dari suatu produk atau jasa loyalty: An integrated approach," Tourism
mempunyai peran sebagai mediator antara Management, vol. 29, pp. 624-636,
kepuasan dan loyalitas. Selain itu, penelitian 2008/08/01/ 2008.
tersebut juga menunjukkan hubungan positif [11] C. G. Chi, D. Gursoy, and J. S.
antara kepuasan, image, dan loyalitas [44]. Chen, "Theoretical examination of
Selain dalam bidang pariwisata, studi destination loyalty formation," International
terdahulu juga mengungkapkan bahwa image Journal of Contemporary Hospitality
suatu produk atau jasa cenderung Management, vol. 26, pp. 809-827,
berpengaruh positif terhadap loyalitas [46]. 2014/07/08 2014.
Oleh karena itu, penelitian di masa depan [12] C. Tosun, S. P. Temizkan, D. J.
perlu memasukkan faktor image suatu produk Timothy, and A. Fyall, "Tourist shopping
untuk memberikan pengetahuan yang lebih experiences and satisfaction," International
dalam tentang faktor-faktor yang dapat Journal of Tourism Research, vol. 9, pp. 87-
menciptakan kepuasan dan loyalitas 102, 2007/03/01 2007.
pelanggan. [13] E. Sirakaya-Turk, Y. Ekinci, and D.
Martin, "The efficacy of shopping value in
REFERENSI predicting destination loyalty," Journal of
Business Research, vol. 68, pp. 1878-1885,
[1] I. G. B. Guide. (2017). Indonesia’s 2015/09/01/ 2015.
Sportswear Industry: Strong Growth from [14] I. A. Wong and Y. K. P. Wan, "A
Exports and Domestic Sales. Systematic Approach to Scale Development
[2] T. B. Award. (2018). Top Brand in Tourist Shopping Satisfaction: Linking
Indeks Fase 2 2018. Destination Attributes and Shopping
[3] J. Hutchinson, F. Lai, and Y. Wang, Experience," Journal of Travel Research, vol.
"Understanding the relationships of quality, 52, pp. 29-41, 2013/01/01 2012.
value, equity, satisfaction, and behavioral [15] J. Kandampully and D. Suhartanto,
intentions among golf travelers," Tourism "Customer loyalty in the hotel industry: the
Management, vol. 30, pp. 298-308, role of customer satisfaction and image,"
2009/04/01/ 2009. International Journal of Contemporary
[4] J. C. Sweeney, "Customer perceived Hospitality Management, vol. 12, pp. 346-
value. McColl-Kennedy, J. (Ed.), Services 351, 2000/11/01 2000.
Marketing: A Managerial Approach, John [16] J. T. Bowen and S. L. Chen, "The
Wiley & Sons, Brisbane.," 2003. relationship between customer loyalty and
[5] R. B. Woodruff, "Customer value: customer satisfaction," International Journal
The next source for competitive advantage," of Contemporary Hospitality Management,
Journal of the Academy of Marketing vol. 13, pp. 213-217, 2001/09/01 2001.
Science, vol. 25, p. 139, 1997/03/01 1997. [17] V. A. Zeithaml, "Consumer
[6] J. J. Cronin, M. K. Brady, and G. T. Perceptions of Price, Quality, and Value: A
M. Hult, "Assessing the effects of quality, Means-End Model and Synthesis of
value, and customer satisfaction on consumer Evidence," Journal of Marketing, vol. 52, pp.
behavioral intentions in service 2-22, 1988/07/01 1988.
environments," Journal of Retailing, vol. 76, [18] N. K. Prebensen, E. Woo, J. S.
pp. 193-218, 2000/06/01/ 2000. Chen, and M. Uysal, "Motivation and
[7] D. Chiguvi, "lmpact of Total Quality Involvement as Antecedents of the Perceived
Management on Customer Satisfaction in the Value of the Destination Experience,"
Retail Sector: Case of indigenous Journal of Travel Research, vol. 52, pp. 253-
Supermarkets in Botswana," European 264, 2013/03/01 2012.
Journal of Business and Management, 2016. [19] D. Dean and D. Suhartanto, "The
[8] S. Barnett and A. McIlroy, formation of visitor behavioral intention to
"Building customer relationships: do discount creative tourism: the role of push–Pull
cards work?," Managing Service Quality: An motivation," Asia Pacific Journal of Tourism
International Journal, vol. 10, pp. 347-355, Research, vol. 24, pp. 393-403, 2019/05/04
2000/12/01 2000. 2019.
[9] P. Kotler, & Armstrong, G., Prinsip- [20] D. M. Ruiz, D. D. Gremler, J. H.
prinsip pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2012. Washburn, and G. C. Carrión, "Reframing
[10] C. G.-Q. Chi and H. Qu, "Examining Customer Value in a Service-Based
the structural relationships of destination Paradigm: An Evaluation of a Formative

859
Measure in a Multi-industry, Cross-cultural Commerce, vol. 11, pp. 11-51, 2007/07/01
Context," in Handbook of Partial Least 2007.
Squares: Concepts, Methods and [30] M. Edward and S. Sahadev, "Role of
Applications, V. Esposito Vinzi, W. W. Chin, switching costs in the service quality,
J. Henseler, and H. Wang, Eds., ed Berlin, perceived value, customer satisfaction and
Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, customer retention linkage," Asia Pacific
2010, pp. 535-566. Journal of Marketing and Logistics, vol. 23,
[21] J. C. Sweeney and G. N. Soutar, pp. 327-345, 2011/06/14 2011.
"Consumer perceived value: The [31] T. Rintamäki, M. T. Spence, H.
development of a multiple item scale," Kuusela, and A. Kanto, "Decomposing the
Journal of Retailing, vol. 77, pp. 203-220, value of department store shopping into
2001/06/01/ 2001. utilitarian, hedonic and social dimensions:
[22] J. F. Petrick, "Development of a Evidence from Finland," International
Multi-Dimensional Scale for Measuring the Journal of Retail & Distribution
Perceived Value of a Service," Journal of Management, vol. 34, pp. 6-24, 2006/01/01
Leisure Research, vol. 34, pp. 119-134, 2006.
2002/06/01 2002. [32] T. Hu, W. J. Kettinger, and R. S.
[23] S. Y. Lam, V. Shankar, M. K. Poston, "The effect of online social value on
Erramilli, and B. Murthy, "Customer Value, satisfaction and continued use of social
Satisfaction, Loyalty, and Switching Costs: media," European Journal of Information
An Illustration From a Business-to-Business Systems, vol. 24, pp. 391-410, 2015/07/01
Service Context," Journal of the Academy of 2015.
Marketing Science, vol. 32, pp. 293-311, [33] R. J. Fisher and L. L. Price,
2004/07/01 2004. "International Pleasure Travel Motivations
[24] B. Cooil, T. L. Keiningham, L. and Post-Vacation Cultural Attitude Change,"
Aksoy, and M. Hsu, "A Longitudinal Journal of Leisure Research, vol. 23, pp.
Analysis of Customer Satisfaction and Share 193-208, 1991/07/01 1991.
of Wallet: Investigating the Moderating [34] B. Wang, Z. Yang, F. Han, and H.
Effect of Customer Characteristics," Journal Shi, "Car Tourism in Xinjiang: The
of Marketing, vol. 71, pp. 67-83, 2007/01/01 Mediation Effect of Perceived Value and
2007. Tourist Satisfaction on the Relationship
[25] Y. Wang, H.-P. Lo, and Y. Yang, between Destination Image and Loyalty,"
"An Integrated Framework for Service Sustainability, vol. 9, 2017.
Quality, Customer Value, Satisfaction: [35] B. Čater and T. Čater,
Evidence from China's Telecommunication "Relationship‐value‐based antecedents of
Industry," Information Systems Frontiers, customer satisfaction and loyalty in
vol. 6, pp. 325-340, 2004/12/01 2004. manufacturing," Journal of Business &
[26] B. a. S. y. Candan, "Investigating the Industrial Marketing, vol. 24, pp. 585-597,
Relationship between Consumption Values 2009/10/09 2009.
and Personal Values of Green Product [36] F. Ali, S. M. Rasoolimanesh, M.
Buyers," vol. 2, pp. 29-40, 2013. Sarstedt, C. M. Ringle, and K. Ryu, "An
[27] Z. Deng, Y. Lu, K. K. Wei, and J. assessment of the use of partial least squares
Zhang, "Understanding customer satisfaction structural equation modeling (PLS-SEM) in
and loyalty: An empirical study of mobile hospitality research," International Journal of
instant messages in China," International Contemporary Hospitality Management, vol.
Journal of Information Management, vol. 30, 30, pp. 514-538, 2018/01/08 2017.
pp. 289-300, 2010/08/01/ 2010. [37] J. F. Hair, M. Sarstedt, C. M. Ringle,
[28] A. Kumar and H. Lim, "Age and J. A. Mena, "An assessment of the use of
differences in mobile service perceptions: partial least squares structural equation
comparison of Generation Y and baby modeling in marketing research," Journal of
boomers," Journal of Services Marketing, the Academy of Marketing Science, vol. 40,
vol. 22, pp. 568-577, 2008/10/10 2008. pp. 414-433, 2012/05/01 2012.
[29] I. Lee, B. Choi, J. Kim, and S.-J. [38] G. T. M. H. J. F. Hair, C. Ringle,
Hong, "Culture-Technology Fit: Effects of and M. Sarstedt, A Primer on Partial Least
Cultural Characteristics on the Post-Adoption Squares Structural Equation Modeling (PLS-
Beliefs of Mobile Internet Users," SEM) vol. 2 Thousand Oaks: Sage, 2017.
International Journal of Electronic [39] J. Henseler, C. M. Ringle, and M.
Sarstedt, "A new criterion for assessing

860
discriminant validity in variance-based
structural equation modeling," Journal of the
Academy of Marketing Science, vol. 43, pp.
115-135, 2015/01/01 2015.
[40] M. Tenenhaus, V. E. Vinzi, Y.-M.
Chatelin, and C. Lauro, "PLS path
modeling," Computational Statistics & Data
Analysis, vol. 48, pp. 159-205, 2005/01/01/
2005.
[41] A. Daryanto, K. de Ruyter, and M.
Wetzels, "Getting a Discount or Sharing the
Cost: The Influence of Regulatory Fit on
Consumer Response to Service Pricing
Schemes," Journal of Service Research, vol.
13, pp. 153-167, 2010/05/01 2009.
[42] W. C. B. J. F. Hair, B. J. Babin, and
R. E. Anderson, Multivariate Data Analysis.
Upper Saddle River: Pearson Prentice Hall,
2010.
[43] J. F. Hair, C. M. Ringle, and M.
Sarstedt, "PLS-SEM: Indeed a Silver Bullet,"
Journal of Marketing Theory and Practice,
vol. 19, pp. 139-152, 2011/04/01 2011.
[44] D. Suhartanto, "Tourist satisfaction
with souvenir shopping: evidence from
Indonesian domestic tourists," Current Issues
in Tourism, vol. 21, pp. 663-679, 2018/04/13
2018.
[45] C. Chih-Chung, C. Chang, L. W.-C.
Lin, and N. Yau, "The Effect of
Advertisement Frequency on the
Advertisement Attitude-The controlled
Effects of Brand Image and Spokesperson's
Credibility," Procedia - Social and
Behavioral Sciences, vol. 57, pp. 352-359,
2012/10/09/ 2012.
[46] R. Dwi Suhartanto, Ni Nyoman
Triyuni, "Tourist Loyalty Toward Shopping
Destination: The Role of Shopping
Satisfaction and Destination Image,"
European Journal of Tourism Research,
2016.

861

Anda mungkin juga menyukai