Anda di halaman 1dari 19

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN

MANGGIS 01 KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun guna memenuhi Tugas individu Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Angkatan 47 IAIN Pekalongan
Dosen Pembimbing Lapangan : H.M.Yasin Abidin, M.Pd

Oleh:
CINDY APRILIA
NIM. 2021116325

LEMBAGA PENELITIAN DAN


PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2019

1
A. Judul

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN


MANGGIS 01 KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES

B. Abstrak
Problematika pembelajaran merupakan suatu masalah yang menghambat
terjadinya suatu tujuan yang hendak dicapai. Sebuah lembaga pendidikan baik
formal maupun nonformal tidak akan lepas dari problematika yang dihadapi.
Sekolah dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memberikan
pengetahuan tentang semua materi pembelajaran eksak maupun non eksak yang
termasuk didalamnya adalah Pendidikan Agama Islam. Penilitian ini bertujuan
untuk mengetahui problematika apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Manggis 01 Kecamatan Sirampog.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,
dan lokasi penelitian di SDN Manggis 01 Kecamatan Sirampog. Pengumpulan data
yang digunakan antara lain dengan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SDN Manggis 01 Kecamatan Sirampog mengalami problematika
yang bervariasi, mulai dari problematika pada guru dan peserta didik, metode
mengajar, media pembelajaran , dan strategi pembelajaran.

Kata Kunci : Problematika, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

C. Profil Sekolah

1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah = SDN Manggis 01
b. NPSN = 20326148
c. SK Pendirian Sekolah = 42/2/023/-36/85
d. Tanggal SK Pendirian Sekolah= 1985-11-01
e. Akreditasi =B
f. Alamat = Jl. Raya Sanganjaya Desa Manggis Kecamatan
Sirampog Kabupaten Brebes

2
g. Status Kepemilikan = Pemerintah Daerah
h. Nama Kepala Sekolah = Sumaryati, S.Pd
i. Luas Bangunan = 348 m2
2. Detail Sekolah
a. Jumlah Guru =7
b. Rombongan belajar =6
c. Ruang kelas =4
d. Sanitasi =1
e. Jumlah Siswa Tiga Tahun Terakhir
JUMLAH SISWA
KELAS TAPEL TAPEL TAPEL
2016/2017 2017/2018 2018/2019
1 12 10 10
2 8 12 10
3 15 8 12
4 14 15 8
5 14 14 16
6 16 14 14
JUMLAH 70 73 70

D. Analisis Masalah dan Potensi SDN Manggis 01


1. Problematika pembelajaran PAI di SDN Manggis 01

Dalam kehidupan sehari-hari sering terdengar istilah problem yang


sebenarnya merupakan kata yang berhasal dari bahasa inggris yaitu problematic
yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam bahasa Indonesia,
problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan, yang menimbulkan masalah,
permasalahan, situasi yang dapat didefinisi sebagai suatu kesulitan yang perlu
dipecahkan, diatasi atau disesuaikan. 1 Jadi, problema hal ini dalam dunia
pendidikan adalah berbagai persoalan-persoalan sulit yang dihadapi dalam
proses pembelajaran, baik yang datang dari individu guru (external factor)
maupun dari anak didik sendiri (internal factor) dalam proses pembelajaran
yang berlangsung di sekolah.

1
Sutan Rajasa, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Karya Utama Surabaya, 2002), hlm. 499

3
Pembelajaran merupakan sebuah proses, dikatakan demikian karena
pembelajaran memerlukan waktu untuk dapat mencapai suatu tujuan. Jika
terdapat proses maka otomatis terdapat pula hasil, jika prosesnya baik maka
akan baik pula hasilnya,begitupun sebaliknya. Menurut Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, pembelajaran merupakan proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar2.
Proses belajar mengajar merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah
yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar
terarah sesuai dengan tujuan pendidikan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Pengawasan ini turut menentukan lingkungan untuk membantu kegiatan
belajar.3 Setiap proses interaksi belajar mengajar selalu ditandai dengan adanya
sejumlah unsur-unsur yang dalam dunia pembelajaran biasa disebut dengan
komponen pembelajaran.

Proses pembelajaran sendiri merupakan suatu sistem, artinya suatu


keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi
antara yang satu dengan yang lainnya dan keseluruhan itu sendiri untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini
peneliti berfokus pada guru, peserta didik, metode, media, strategi, dan evaluasi.

a. Guru
Dalam sebuah proses belajar mengajar, guru merupakan salah satu
komponen terpenting karena dianggap mampu memahami, mendalami,
melaksanakan, dan akhirnya mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan hal
tersebut, maka guru menjadi pihak yang sangat mempengaruhi proses
pembelajaran di dalam kelas. Pengaruh guru dalam proses pembelajaran di kelas
berkaitan erat dengan keprofesionalitasan guru itu sendiri. Dalam hal ini guru
harus menguasai minimal empat kompetensi pokok yaitu :kompetensi
profesional, kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, dan kompetensi

2
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
3
Syaiful Bahri Djamarah Dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT Rhinneka Cipta,
2006), Hal. 29

4
sosial, yang diperoleh melalui pendidikan profesi dan holistik dan terintegrasi di
alam.

Di era millenial iini guru harus mampu menggunakan maupun


menciptakan media pembelajaran yang menarik dan disesuaikan dengan
kebutuhan serta kondisi beajar mengajar. Seperti kemampuan mengoperasikan
komputer, proyektor, menggunakan software dan lainnya. Selain itu wajib juga
mengembangkan kompetensi kepribadiannya seperti dalam surat Al Ahzab 704

‫سدِيدًا‬
َ ‫ل‬ ‫َيا أَيُّ َها الَذِينَا آ َامنُوا اتَقُوا ََا‬
‫ّللا قَ َوقُولُوا ْو ً ا‬
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada
Allah dan katakanlah perkataan yang benar,”

Dalam kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Manggis ini, guru berperan


aktif karena menggunakan pendekatan pembelajaran teacher centered sehingga
guru sangat dominan dalam pembelajaran. Dengan demikian peserta didik tidak
bisa leluasa dalam mengeksplor kemampuannya karena dibatasi oleh model
pembelajaran guru. Selain itu walaupun sudah menggunakan kurikulum 2013
namun cara mengajar guru masih menggunakan kurikulum KTSP.

b. Peserta Didik

Peserta didik sebagai penerima berbagai transfer pengetahuan, sikap,


keterampilan serta berbagai nilai guna memperoleh perubahan dalam dirinya
sebagai hasil pembelajaran dan juga menjadi penentu dalam berhasil tidaknya
proses pembelajaran itu sendiri. Di antara pengaruh peserta didik dalam proses
pembelajaran adalah kondisi peserta didik itu sendiri yang dipengaruhi beragam
aspek dari dalam dirinya dan lingkungan sekitarnya yang nantinya akan
berdampak pada kesiapannya dalam menerima pelajaran. Dalam hal ini yang
dapat mempengaruhi diri peserta didik dalam menerima pembelajaran adalah
kecerdasan intelijen (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan sosial
(SQ). Jumlah peserta didik di SDN Manggis 01 per kelasnya hanya sedikit, yaitu

4
Amirudin Siahaan,“Profesionalitas Guru Menurut M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al Misbah”.
Miqot Jurnal Pendidikan, vol XL No 2, 2016.Hlm. 313

5
tidak lebih dari 20 anak. Sehingga digolongkan sebagai kelas kurus. Dengan
jumlah siswa yang sedikit lebih memudahkan guru dalam mengkondisikan
kelas. Namun yang menjadi masalah adalah mereka tetap stagnan dalam
mengejar prestasi, tidak ada persaingan yang ketat dalam meraih peringkat
kelas. Selain itu sebagian besar siswa kelas 3 belum mahir dalam membaca al-
qur’an dan kurang aktif jika dilaksanakan kegiatan belajar model kelompok.

c. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti metode digunakan
untuk merealisasikan proses belajar mengajar yang telah ditetapkan. Menurut
Ginting, metode pembelajaran adalah cara atau pola yang khas dalam
memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan
sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri
pembelajar. 5 Di SDN Manggis 01 ini pembelajaran PAI masih menggunakan
metode ceramah sehingga hanya terjadi komunikasi satu arah yang
memungkinkan terjadinya ketidaktahuan guru terhadap tingkat kepahaman
siswa dalam menangkap materi yang dijelaskan. Metode ceramah juga kurang
efektif karena membuat siswa merasa jenuh.

d. Media Pembelajaran

Dalam pembelajaran, sumber informasi adalah dosen, guru, instruktur,


peserta didik, bahan bacaan dan sebagainya. Briggs mendifinisikan media
pembelajaran sebagai sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Sedang menurut Arief S. Sadiman media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sehingga proses belajar terjadi.6

5
Abdurrahman Ginting, Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran,(Bandung:Humaniora, 2008),
42.

6
Media pada dasarnya dapat dimaknai sebagai sesuatu yang membawa
pesan dan informasi antara pengirim dan penerima. Jika media itu membawa
pesan yang mengandung maksud pembelajaran makaa media itu disebut media
pembelajaran. 7 Dari defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulannya bahwa
pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audio ( siswa ) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.8

Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak


jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang
paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak
(buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media
lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek
nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film
bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. Begitupun di SDN
Manggis 01 yang hanya menggunakan media berupa poster yang sesuai dengan
materi pembelajaran. Di SD ini juga belum disediakan proyektor untuk per
kelasnya
.
e. Strategi

Strategi secara umum didefinisikan sebagai suatu garis-garis besar


haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan9.
Jika dikaitkan dengan pembelajaran, strategi berarti pola umum keggiatan guru
dan siswa dalam perwujudan proses belajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Gulo mendefinisikan strategi sebagaai rencana dan cara – cara membawakan
pengajaran dapat dicapai secara efektif.10 Sedangkan menurut Dick and Cerry
strategi pembelajaran ialah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang

7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), Hlm.4
8
Asnawir Dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran. ( Jakarta: Ciputat Pers. 2002 ) .Hlm.11
9
Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rhineka Cipta, 2010), Hlm. 5
10
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi (Yogyakarta: Ar – Ruzz
Media, 2014) Hlm. 148 – 149.

7
digunakan secara berama-sama untuk menimbulkan hasil belajar dari peserta
11
didik. Dari berbagai definisi diatas dapat dikatakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu usaha dalam meningkatkan kualitas tujuan
pendidikan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Dalam hal ini pembelajaran PAI di SDN Manggis 01 menggunakan


Strategi pembelajaran ekspositori , Strategi pembelajaran inkuiri dan Strategi
pembelajaran interaktif. Strategi pembelajaran ekspositori yaitu guru
memberikan materi dengan cara berceramah sehingga dapat dikatakan strategi
ini berpusat pada guru (teacher centered) yang dalam proses pembelajarannya
sangat bergantung pada guru.12 Bahan pelajaran disajikan kepada peserta didik
dalam bentuk jadi. Dengan demikian dalam strategi pembelajaran langsung atau
ekspositori guru berfungsi sebagai penyampai informasi dan memegang kendali
penuh di dalam kelas13.

Sedangkan strategi pembelajraan inkuiri menuntut siswa untuk berpikir


kritis dan analistis sehingga dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator,
berpusat padda siswa (student centered). Dalam Strategi pembelajaran
interaktif, guru sebbagai fasilitator, narasumber dan juga manajemen dalam
kelas yang memimpin jalannya diskusi secara interaktif. Disini siswa dituntut
aktif dalam diskusi. Namun guru lebih sering menggunakan strategi ekspositori
karena lebih praktis. Selain itu siswa kurang mampu jika digunakan strategi
inkuiri, mereka kurang bisa bekerja sama dalam kelompok diskusi.

2. Potensi SDN Manggis 01


Sekolah dasar adalah lembaga pendidikan yang lahir, tumbuh dan
berkembang di tengah -tengah masyarakat, oleh masyarakat dan dilatarbelakangi
oleh kebutuhan masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan formal, Eksistensi
dari SDN Manggis 01 sendiri terus berkembang. Dengan keberadaannya yang

11
Zaenal Mustakim, Strategi Dan Mtode Pembelajaran, ( Pekalongan: IAIN Press, 2017), Hlm.
97
12
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: Rosdakarya Offset, 2013), Hlm. 11.
13
Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Beiroientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2007), Hlm. 125 – 126.

8
dekat dengan perumahan masyarakat sebagai penopang kebutuhan pendidikan
formal yang ada diharapkan dapat melahirkan generasi penerus yang pandai dan
berakhlak mulia dimasa-masa mendatang. Letaknya yang sangat strategis juga
menjadi salah satu potensi karena lebih mudah dijangkau oleh para orangtua
untuk menyekolahkan anaknya. Salah satu daya tarik dari SDN ini adalah
adanya ekstrakulikuler drumb band sebagai sarana penyalur bakat dan potensi
peserta didik. Jumlah siswa yang sedikit juga dapat menjadi potensi sehingga
kelas tersebut sangat ideal untuk kegiatan belajar mengajar. Guru lebih mudah
mengkondisikan kelas dan siswa lebih fokus dalam belajar karena jumlahnya
yang sedikit.
E. Harapan-Harapan Guru SDN Manggis 01
Menjadi sekolah yang maju dan banyak menghasilkan prestasi merupakan
harapan para guru di hampir semua sekolah tak terkecuali di sekolah ini. Para guru
di SDN Manggis 01 tidak cukup puas dengan hasil akreditasi yang hanya berupa
nilai B, mereka senantiasa berusaha untuk memajukan sekolah agar menjadi
sekolah yang bermutu guna menghasilkan penerus bangsa yang unggul dan
kompeten di kancah nasional. Dengan demikian mereka berusaha untuk
memberikan yang terbaik dan selalu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
masih ada. Salah satu usahanya adalah dengan menambah ruang kelas untuk kelas
dua dan empat yang selama ini digunakan bergantian ketika kegiatan belajar
mengajar berlangsung, memperbaiki sanitasi, dan mulai menggerakan kegiatan
literasi untuk menambah wawasan para peserta didik.
F. Dinamika Untuk Menjawab Problematika
Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi problematika yang ada tidak
banyak yang dapat dilakukan, namun bukan berarti tidak melakukan apa -apa.
Yaitu dengan diadakan pelatihan guru yang profesional untuk menambah
kreativitas dan meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar sehingga
diharapkan akan banyak menggunakan media, metode dan strategi pembelajaran
yang menarik dan sesuai. Salah satunya dengan pelatihan pedagogik untuk
menambah wawasan. Pedagogik atau Pedagogis adalah ilmu yang membahas
pendidikan yaitu ilmu pendidikan anak. Jadi pedagogik ini menjelaskan seluk beluk
pendidikan anak. Pedagogik sebagai ilmu sangat dibutuhkan oleh guru. Teori-teori

9
pendidikan seperti demikian mutlak perlu dipelajari secara akademik, apalagi bagi
mereka yang dipersiapkan untuk menjadi seorang pendidik. Walaupun tidak
dipersiapkan untuk menjadi seorang pendidik, minimal seseorang akan mendidik
anak-anaknya sendiri. Dengan begitu nantinya pendidik akan bisa mengeksplor
pembelajaran baik dari penggunaan metode yang bervariasi, media yang penuh
kreatifitas maupun diadakannya evaluasi pembelajaran, sehingga peserta didik tidak
bosan. Pendidik pun akan tahu bagaimana mengelola kelas agar peserta didik tetap
fokus pada pembelajaran tidak bermain sendiri ketika sedang berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar.

G. Simpulan
Problematika dalam proses pembelajaran PAI sangatlah kompleks yang
dapat menghalangi tercapainya tujuan pembelajaran. Problema tersebut meliputi:
(1) Problema yang berhubungan dengan guru; (2) Problema yang berhubungan
dengan peserta didik; (3) Problema yang berhubungan dengan pemilihan metode
yang sesuai; (4) Problema yang berhubungan dengan penggunaan media; (5)
Problema yang berhubungan dengan strategi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada


Asnawir Dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pers.
Djamarah, Syaiful Bahri Dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rhinneka Cipta
Ginting, Abdurrahman. 2008. Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran.
Bandung: Humaniora
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya Offset
Mustakim, Zaenal. 2017Strategi Dan Mtode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN
Press,
Rajasa, Sutan. 2002. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Karya Utama
Sanjaya,Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Beiroientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
Siahaan, Amirudin. 2016.“Profesionalitas Guru Menurut M. Quraish Shihab
Dalam Tafsir Al Misbah”. Miqot Jurnal Pendidikan, vol XL No 2,
Suprihatiningrum, Jamil. 2014. Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi.
Yogyakarta: Ar – Ruzz Media,
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta

11
DOKUMENTASI

A. Kegiatan KBM

B. Suasana Kelas

12
C. Tim KKN 47 Desa Manggis IAIN Pekalongan dengan para guru SDN
Manggis 01

13
BUKU KEGIATAN INDIVIDU (FIELD NOTE)

NAMA MAHASISWA : CINDY APRILIA


KELOMPOK : 50
DESA : MANGGIS
KECAMATAN : SIRAMPOG
DPL : H. M.YASIN ABIDIN, M.Pd

Hari / Tanggal Uraian Kegiatan


Senin, 07 Oktober  Berkumpul di kecamatan Sirampog guna pengarahan serta
2019 penyerahan mahasiswa KKN kepada kepala desa masing-
masing pukul 11.30
 Pukul 15.30 kami mengikuti rutinan tadarus
 Al-Qur’an bersama ibu-ibu di mushola Al-Amanah
dukuh sanganjaya
Selasa, 08 Oktober  Pukul 08.30 – Selesai Anjangsana ke tokoh masyarakat, ke
2019 Rumah Bapak RW Bapak Sumono, H. Maqsus, Bapak H.
Kadri, Bapak Sekdes Surono
 pukul 16:00 kami mengikuti kegiatan musywarah desa
(musdes) yang diadakan di balai desa Desa Manggis.
Rabu, 09 Oktober  Pukul 08.30 – 11.00 Silaturahmi ke Rumah Bapak mahpul
2019 dukuh Sambongregal Rt 01 Rw 01

14
Kamis, 10 Oktober  Pukul 08.00 – 12.00 Kunjungan ke Sekolah MTS Darul Aziz,
2019 SMP Negri 1 Sirampog.

Jum’at, 11  Pukul 08.00 – 11.00 pengajian muslimat di dukuh Banjar


Oktobwe 2019 sari.
 Pukul 13.30 – 15.30 Pengajian Aisyah di dukuh Sanganjaya.
Sabtu, 12 Oktober  Pukul 08.30 – selesai Kunjungan Sumber Daya Alam
2019
Minggu, 13  Pukul 07.00- 09.00 Kerja Bakti
Oktober 2019  Pukul 09.30 – selesai Kujungan Home Industri
 Pukul 16.00 -17.30 Senam Sore bersama ibu-ibu PKK Desa
Manggis
Senin, 14 Oktober  Pukul 08.30 – selesai Subtansi Tenaga Pendidikan ke di TK
2019 ABA As-Salam, SD N 1 Manggis, MI Tamrinul Athfal.
 Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Selasa, 15 Oktober  Pukul 08.00- 11.00 posyandu
2019  Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 18.15 bimbel
Rabu, 16 Oktober  Pukul 07.30 – selesai bersih bersih posko
2019  Pukul 16.30 – selesai Silaturrahmi ketokoh Keagamaan
Kamis, 17 Oktober  Pukul 80.00 – selesai konsultasi program ke Bapak Kades
2019
Jum’at, 18 Oktober  Pukul 08.00 – 11.00 posyandu
2019  Pukul 13.30 – 16.30 pengajian Aisyah
Sabtu, 19 Oktober  Pukul 08.00 – selesai bersih-bersih posko
2019  Pukul 14.00 – selesai pengajian rutinan Rt 07
Minggu, 20  Pukul 07.30 persiapan FGD
Oktober 2019  Pukul 14.00 – 16.30 Forum Group Discussion
 Pukul 16.30 – 17.30 senam ibu-ibu PKK Desa Manggis
Senin, 21 oktober  Pukul 08.00 – selesai sosialisasi anti narkoba

15
2019  Pukul 19.00 – selesai pawai obor
Selasa, 22 Oktober  Pukul 07.00 – selesai upacara hari santri nasioanal
2019  Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Rabu, 23 Oktober  Pukul 09.30- 11.30 Mengajar sekolah dasar
2019  Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Kamis, 24 Oktober  Pukul 08.00-12.00 sosialisasi anti narkoba SMP N 01
2019 Sirampog
 Pukul 16.00- 17.00 pengajian rutinan Rt 05
Jum’at, 25 Oktober  Pukul 07.00 mengajar di Mi
2019  Pukul 18.30 – selesai pengajian rutinan ibu-ibu Rt 06
Sabtu, 26 Oktober  Pukul 08.00 bersih bersih posko
2019  Pukul 15.00 Survey Potensi Ekonomi
Minggu, 27  Pukul 80.00 persiapan rapat Koordinasi Kecamatan
Oktober 2019  Pukul 11.00 belanja bahan program Gethuk milenial
 Pukul 16.00 senam ibu-ibu PKK Desa Manggis
Senin, 28 Oktober  Pukul 08.00 – selesai Latihan Membuat Produk
2019  Pukul 16.00 mengaji Al-Qur’an bersama ibu-ibu RT 06
 Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Selasa, 29 Oktober  Pukul 08.00 -11.00 posyandu
2019  Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Rabu, 30 Oktober  Pukul 09.30 – 11.30 mengajar di SD N 01 Manggis
2019  Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Kamis, 31 Oktober  Pukul 08.00 – selesai Persiapan Mengolah Sampah Menjadi
2019 Ecobrick
 Pukul 16.00 – 17.30 pengajian Rt 05

16
Jum’at,01  Pukul 06.30 bersih bersih lingkungan dan tempat ibadah
November 2019  Puku 08.00 – 11.00 pengajian muslimat NU
 Pukul 13.30 – 15.30 pengajian aisyah
 Pukul 18.30 pengajian rutinan Rt 06
Sabtu,02 November  Pukul 08.30 membuat testi Gethuk melineal
2019  Pukul 14.00 – selesai pengajian rutinan Rt 07
Minggu,03  Pukul 09.00 – selesai sialisasi pembuatan produk makanan
November 2019  Pukul 16.00 – 17.00 senam mingguan ibu-ibu PKK Desa
Manggis
 Pukul 19.00 pembuatan produk untuk membuka stan di acara
BUMDES
Senin, 04  Pukul 07.00 persiapan pembuatan produk
November 2019  Pukul 11.30 – 17.30 Launching BUMDES
 Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Selasa,05  Pukul 07.30 – selesai Persiapan Mengolah Sampah Menjadi
November 2019 Ecobrick
 Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Rabu, 06  Pukul 09.30 – 11.30 mengajar di SD N 01 Manggis
November 2019  Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Kamis,07  Pukul 07.30- 12.00 Hari Rmah anak
November 2019  Pukul 16.30 pengajian rutinan Rt 05
 Pukul 18.30 pengajian rutinan Rt 06
Jum’at,08  Pukul 08.00 – selesai pengajian Muslimat Nu
November 2019  Pukul 13.30 pengajian aisyah
 Pukul 19.30 memeringati maulid Nabi di Ponpes daarul
Khikmah
Sabtu, 09  Pukul 07.00 persiapan kedatangan bapak yasin abidin selaku
November 2019 DPL kelompok 50

17
 Pukul 09.00 Rapat kunjungan DPL
 Pukul 14.00 pengajian rutinan Rt07
Minggu,10  Pukul 10.00 – selesai studi banding ke posko Mandala
November 2019  Pukul 16.00 senam mingguan bersama ibu- ibu PKK Desa
Manggis
Senin,11 November  Pukul 07.30 – selesai Persiapan Mengolah Sampah Menjadi
2019 Ecobrick
 Pukul 16.00 mengaji Al-Qur’an bersama ibu-ibu RT 06
 Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Selasa,12  Pukul 09.00 studi banding keposko kali kidang
November 2019
Rabu, 13  Pukul 07.30 – selesai Persiapan Mengolah Sampah Menjadi
November 2019 Ecobrick
 Pukul 18.15 ngaji anak-anak
 Pukul 19.15 bimbel
Kamis,14  Pukul 10.00 sosialisasi anti narkoba ke SMA N 01 Sirampog
November 2019  Pukul 16.30 perpisahan di pengajian rutinan Rt 05
 Pukul 18.30 perpisahan dipengajian rutinan Rt 06
Jum’at,15  Pukul 08.00 – selesai pengajian Muslimat Nu
November 2019  Pukul 13.30 pengajian aisyah

Sabtu,16 November  Pukul 10.00 osialisasi anti narkoba ke SMK Ma’arif NU 02
2019 Sirampog
 Pukul 19.00 – selesai persiapan untuk acara besok lomba-
lomba anak-anak bimbel desa manggis
Minggu,17  Pukul 08.00 persiapan lomba-lomba dalam rangka
November 2019 perpisahan KKN iain pekalongan
 Pukul 14.00 acara lomba
 Pukul 19.30- selesai peringatan Maulid Nabi
Senin,18 November  Pukul 08.00 – selesai berpamitan ke Paud, Sd, Mi dan MTS

18
2019  Pukul 13.00- selesai pembuatan taligrafi untuk kenang-
kenangan
Selasa,19  Pukul 13.00 – selesai persiapan Maulid Nabi & Perpisahan
November 2019 KKN 4
 Pukul 19.30- selesai Maulid Nabi & Perpisahan KKN 4
Rabu,20 November  Pukul 11.00 penarikan KKN Iain Pekalonagan di Kecamatan
2019 Sirampok

19

Anda mungkin juga menyukai