KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA : Eka Mawar Sari,S.Pd
Instruksi:
Kel 1: terdiri dari pengawas dan kepala sekolah
Kel 2: terdiri dari guru-guru
Kelompok 1 membahas kasus 1:
Pak Budi merupakan Kepala Sekolah, pada saat masa penerimaan siswa baru,
Pak Budi membuat kebijakan bahwa siswa yang mendaftar ke sekolahnya
harus mengikuti ujian / tes seleksi masuk sebagai penentu kelulusan diterima
di sekolah tersebut.
Upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu cara memetakan bakat dari setiap
siswa yang nantinya akan diasah dan dikembangkan. Pak budi membuat
kebijakan tambahan bahwa siswa yang memiliki IQ di atas rata-rata akan
dimasukan dalam sebuah kelas percepatan untuk memfasilitasi kebutuhan
belajar mereka, kemudian siswa dengan bakat tertentu akan masuk kelas
pengayaan, agar fokus mengembangkan bakat dan minatnya.
Kemudian, bagi siswa yang tidak dapat bertahan di kelas-kelas pilihan tersebut
akan dipindahkan ke kelas reguler atau dikeluarkan dari sekolah dengan alasan
sekolah / kelas sebelumnya tidak sesuai dengan potensi siswa.
Pertanyaan:
Apakah kasus 1 sudah menggambarkan ekosistem sekolah yang berpusat pada
murid? berikan alasannya.
Bagaimana menciptakan ekosistem yang berpusat pada murid, apa yang dapat
dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah?, apa langkah-langkahnya?, dan
apa tantangannya?
Jawaban
Belum, karena kebijakan yang di buat masih belum sesuai dengan ekosistem
sekolah dan tidak mencerminkan keberagaman dan pembelajaran yang
berpusat pada murid serta masih bersifat mendeskriminasikan siswa siswi
yang akan mendaftar di sekolah tersebut.
Pertanyaan:
Apakah kasus 2 sudah menggambarkan proses pembelajaran yang berpusat
pada murid? berikan alasannya.
Bagaimana menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, yang dapat
dilakukan oleh guru?, apa langkah-langkahnya?, dan apa tantangannya?