Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA ANALISIS KASUS

KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA : Eka Mawar Sari,S.Pd

TANGGAL : 02 Agustus 2023

Instruksi:
Kel 1: terdiri dari pengawas dan kepala sekolah
Kel 2: terdiri dari guru-guru
Kelompok 1 membahas kasus 1:
Pak Budi merupakan Kepala Sekolah, pada saat masa penerimaan siswa baru,
Pak Budi membuat kebijakan bahwa siswa yang mendaftar ke sekolahnya
harus mengikuti ujian / tes seleksi masuk sebagai penentu kelulusan diterima
di sekolah tersebut.
Upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu cara memetakan bakat dari setiap
siswa yang nantinya akan diasah dan dikembangkan. Pak budi membuat
kebijakan tambahan bahwa siswa yang memiliki IQ di atas rata-rata akan
dimasukan dalam sebuah kelas percepatan untuk memfasilitasi kebutuhan
belajar mereka, kemudian siswa dengan bakat tertentu akan masuk kelas
pengayaan, agar fokus mengembangkan bakat dan minatnya.
Kemudian, bagi siswa yang tidak dapat bertahan di kelas-kelas pilihan tersebut
akan dipindahkan ke kelas reguler atau dikeluarkan dari sekolah dengan alasan
sekolah / kelas sebelumnya tidak sesuai dengan potensi siswa.

Pertanyaan:
Apakah kasus 1 sudah menggambarkan ekosistem sekolah yang berpusat pada
murid? berikan alasannya.
Bagaimana menciptakan ekosistem yang berpusat pada murid, apa yang dapat
dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah?, apa langkah-langkahnya?, dan
apa tantangannya?

Jawaban
Belum, karena kebijakan yang di buat masih belum sesuai dengan ekosistem
sekolah dan tidak mencerminkan keberagaman dan pembelajaran yang
berpusat pada murid serta masih bersifat mendeskriminasikan siswa siswi
yang akan mendaftar di sekolah tersebut.

Langkah langkah yang dapat di lakukan di antaranya,


1. menciptakan suasana sekolah yang kondusif dan nyaman bagi pendaftar,
2.Mengundang wali murid untuk mensosialisasikan tentang kebijakan
peraturan sekolah.
3.Tidak mempersulit bagi pendaftar ke sekolah,
4.memetakan murid sesuai dengan bakat dam minat serta gaya belajar murid
sesuai dengan tingkatannya.
5. Membuat program sekolah yang berpusat pada murid.

Tantangan yang di hadapi yaitu :


1.Kurangnya pemahaman guru dalam membedakan potensi dan kebutuhan
murid
2.sulitnya menyatukan persepsi wali murid dengan kebijakan kebijakan yang
telah di buat oleh sekolah.
Kelompok 2 membahas kasus 2:
Bu Cici merupakan guru kelas, pada awal tahun ajaran baru, Bu Cici
melakukan asesmen awal pembelajaran pada siswa di kelasnya untuk melihat
bakat minat mereka sebagai dasar pengelompokan siswa dengan gaya belajar
auditori, visual dan kinestetik.
Data hasil asesmen tersebut bu Cici gunakan untuk membuat desain
pembelajaran yang berbasis auditori, visual dan kinestetik pada setiap tema
pembelajaran di pertemuan berbeda agar siswa di kelasnya tidak bosan dan
dapat belajar dengan beragam cara.
Pada akhir semester, ada siswa yang nilannya jauh di bawah standar kelas dan
akhirnya diputuskan tidak naik kelas dengan alasan siswa harus diberikan
materi ajar sesuai dengan kemampuannya.

Pertanyaan:
Apakah kasus 2 sudah menggambarkan proses pembelajaran yang berpusat
pada murid? berikan alasannya.
Bagaimana menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, yang dapat
dilakukan oleh guru?, apa langkah-langkahnya?, dan apa tantangannya?

Sudah, Bu Cici sudah menerapkan pembelajaran yang berdifrensiasi buktinya BuCici


sudah melaksanakan berbagai desain pembelajaran yang berbasisauditori, visual dan
kinestetik pada setiap tema pembelajaran.
1. Untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, dapat dilakukan
dengan pendekatan pendidikan yang lebih mengutamakan kepentingan kesejahteraan
murid dan berprioritas pada murid.
2. Langkah-langkahnya yaitu:- Merancang aktivitas belajar berpusat pada siswa
yang sesuai.- Memilih strategi pembelajaran kooperatif yang tepat.- Memilih strategi
penilaian formatif yang sesuai
3. Tantangannya yaitu:- Karakter siswa yang beragam- Masih kurangnya konsentrasi
siswa

Anda mungkin juga menyukai