Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA ANALISIS KASUS

KELOMPOK :2
NAMA ANGGOTA :  1. Ni Wayan Ardini, S.Pd.SD
2. Sang Nyoman Jiwa, S.Pd.SD
3. Putu Dian Pratamawati, S.Pd.SD
4. Ni Nyoman Ida Anggraeni, S.Pd.SD
5. Ni Wayan Kartini, S.Pd.SD
6. I Wayan Sarjana Yasa, S.Pd

TANGGAL : 5 Agustus 2023


 

Instruksi:
Kel 1: terdiri dari pengawas dan kepala sekolah
Kel 2: terdiri dari guru-guru
Kelompok 1 membahas kasus 1:
Pak Budi merupakan Kepala Sekolah, pada saat masa penerimaan siswa
baru, Pak Budi membuat kebijakan bahwa siswa yang mendaftar ke
sekolahnya harus mengikuti ujian / tes seleksi masuk sebagai penentu
kelulusan diterima di sekolah tersebut.
Upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu cara memetakan bakat dari
setiap siswa yang nantinya akan diasah dan dikembangkan. Pak budi
membuat kebijakan tambahan bahwa siswa yang memiliki IQ di atas rata-
rata akan dimasukan dalam sebuah kelas percepatan untuk memfasilitasi
kebutuhan belajar mereka, kemudian siswa dengan bakat tertentu akan
masuk kelas pengayaan, agar fokus mengembangkan bakat dan minatnya.
Kemudian, bagi siswa yang tidak dapat bertahan di kelas-kelas pilihan
tersebut akan dipindahkan ke kelas reguler atau dikeluarkan dari sekolah
dengan alasan sekolah / kelas sebelumnya tidak sesuai dengan potensi
siswa.

Pertanyaan:
Apakah kasus 1 sudah menggambarkan ekosistem sekolah yang berpusat
pada murid? berikan alasannya.
Bagaimana menciptakan ekosistem yang berpusat pada murid, apa yang
dapat dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah?, apa langkah-
langkahnya?, dan apa tantangannya?
Kelompok 2 membahas kasus 2:
Bu Cici merupakan guru kelas, pada awal tahun ajaran baru, Bu Cici
melakukan asesmen awal pembelajaran pada siswa di kelasnya untuk
melihat bakat minat mereka sebagai dasar pengelompokan siswa dengan
gaya belajar auditori, visual dan kinestetik.
Data hasil asesmen tersebut bu Cici gunakan untuk membuat desain
pembelajaran yang berbasis auditori, visual dan kinestetik pada setiap tema
pembelajaran di pertemuan berbeda agar siswa di kelasnya tidak bosan dan
dapat belajar dengan beragam cara.
Pada akhir semester, ada siswa yang nilannya jauh di bawah standar kelas
dan akhirnya diputuskan tidak naik kelas dengan alasan siswa harus
diberikan materi ajar sesuai dengan kemampuannya.

Pertanyaan:
Apakah kasus 2 sudah menggambarkan proses pembelajaran yang berpusat
pada murid? berikan alasannya.
Jawaban:
Sudah,
Bu Cici sudah menerapkan pembelajaran yang berdifrensiasi buktinya Bu
Cici sudah melaksanakan berbagai desain pembelajaran yang berbasis
auditori, visual dan kinestetik pada setiap tema pembelajaran.

Bagaimana menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, yang


dapat dilakukan oleh guru?, apa langkah-langkahnya?, dan apa
tantangannya?
Jawaban:
1. Untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, dapat
dilakukan dengan pendekatan pendidikan yang lebih mengutamakan
kepentingan kesejahteraan murid dan berprioritas pada murid.
2. Langkah-langkahnya yaitu:
- Merancang aktivitas belajar berpusat pada siswa yang sesuai.
- Memilih strategi pembelajaran kooperatif yang tepat.
- Memilih strategi penilaian formatif yang sesuai

3. Tantangannya yaitu:
- Karakter siswa yang beragam
- Masih kurangnya konsentrasi siswa
- Siswa kurang disiplin

Anda mungkin juga menyukai