Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

TERHADAP PEMBERIAN PERLINDUGAN HUKUM PEKERJA

PROPOSAL

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Fakultas Syariah Dan Hukum

BAYU NOFRIESTA PRASETA


NIM : 12020712495

PROGRAM S1
ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022 / 1444 H
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesejahteraan masyarakat Indonesia merupakan tujuan Negara yang harus

selalu mendapatkan perhatian khusus terutama dalam aspek ekonomi dan

pekerjaan sebagai bentuk pemenuhan kebutuahan hidup. Hadirnya Undang-

Undang Cipta Kerja hendaknya memberikkan solusi bagi masyarakat. Undang-

undang Cipta Kerja masih memiliki keterikatan dengan Hak yang melekat pada

diri seseorang (HAM) seperti hak untuk mendapatkan pekerjaan, hak ekonomi,

sosial dan budaya. Membagun masyarakat pancasila merupakan salah satu unsur

yang tidak lepas dari hadirnya Tenaga kerja. Perlindungan terhadap Tenaga kerja

merupakan aspek utama yang harus diberikan oleh pemerintah dan khusus oleh

para pengusaha seperti halnya memelihara dan meningkatkan kesejahteraan.

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) diberikan untuk memberikan

perlindungan bagi tenaga kerja, dengan mengutamakan ketetapan bekerja yang

bersifat terus-menerus dan permanen. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah metode penelitian yuridis Normatif yang mengkaji dari aspek

Undang-undang melalui perolehan data dengan metode riset pustaka. Tujuan

pembuatan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Perlindungan

tenaga kerja dengan mengutamakan asas kebersamaan dan kesejahteraan yang


dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan untuk membangun bangsa yang

menjunjung tinggi demokrasi.

Dalam mewujudkan negara maju, Indonesia salah satu Negaran yang harus

bekerja keras untuk menciptakan kemajuan serta kehidupan yang layak bagi

masyarakat seperti upaya menciptakan sebanyak-banyaknya lapangan keja,

menekan angka kemiskinan dan meningkatkan jumlah pendapatan masyarakat.

Tujuan tersebut menurut historis sudah di kemukakan sejak awal krisis ekonomi

di Indonesia pada masa orde baru, langkah tersebut dapat dikatakan dimulai pada

tahun 2020 dengan hadirnya Undang Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang

Cipta Kerja yang nyatanya banyak menuai polemik dan respon negatif dari

masyarakat.1

Negara Republik Indonesia memiliki tujuan pendiriannya sebagai mana

yang diterangkan dalam Undangundang Dasar Tahun 1945 alenia ke empat yaitu

untuk melindungi segenap bangsa indonesia dan meningkatkan kesejahteraan

bagi masyarakat Indonesia. Kesejahteraan disini yaitu kesejahteraan yang lebih

baik, merata dan efisien dengan harapan pencapaian agar negara Indonesia

menjadi negara maju.

Sebagai negara yang berlandasan hukum, negara yang menjalankan dan

menyelenggarakan kekuasaan berdasarkan hukum yang berlaku sebagaimana

yang di terangkan dalam Pasal 1 ayat (3) UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya di singkat UUD NRI 1945). 2 Maka setiap

lembaga atau alat negara yang menyangkut kepentingan negara dan masyarakat

harus bertindak berdasarkan hukum serta peraturanperaturan yang di buat dan

sahkan oleh dewan yang mewakili hak dan suara rakyat.

Dalam aspek ketenagakerjaan tentu ada pihak yang berperan sebagai

pemilik usaha dan pihak yang bekerja atau sering jugas diesbut pengusaha dan

buruh. Kedudukan pengusaha berkewajiban memberikan imbalan atau upah dari

hasil pekerjaan seseorang dan pekerja (selanjutnya di sebut buruh) berhak atas

upah yang diterimanya. Konstitusi dan peraturan perundang undangan mengatur

mengenai hak yang melekat pada diri seseorang sering disebut juga dengan

HAM. Adanya pengakuan terhadap hak seseorang merupakan apek yang penting

untuk melindungi Hak Asasi Manusia yang berdasarkan ketentuan hukum

sehingga tidak terjdainya pelanggaran terhadap HAM yang timbul baik itu dari

perorangan maupun sutu lembaga yang menjadi dasar kekuasaan.3

Indonesia sendiri membentuk konteks perlindungan terhadap warga

negaranya dengan cara merancang dan mensahkan sebuah aturan

perundangundangan, dalam membentuk suatu aturan secara konstitusional harus

dengan berlandaskan pada Ideologi negara (Pancasila) dan Undang-Undang

Dasar Negara Repoblik Indonesia Tahun 1945 ( Selanjutnya di sebut UUD 1945)

haruslah menjamin prinsip keadilan, kepastian dan kemanfaatan.


Setelah ditetapkannya pancasila secara konstitusional pada tanggal 18

Agustus Tahun 1945 oleh PPKI sebagai dasar negara, maka pancasila memiliki

kedudukan penting dalam tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Kedudukan

pancasila ditegaskan sebagai sumber tertib hukum atau yang dikenal dengan

sumber segala hukum.

Pancasila sebagai Ideologi yang merupakan salah satu identitas Negara

indonesia, sebagaimana diketahui bahwa seluruh negara di dunia pasti memiliki

identitasnya masing-masing. Identitas ini tidak terlepas dari latar belakang hidup

masyarakat tersebut atau disebut juga degan kebudayaan yang terjadi dalam

lingkungan hidup. Kebudayaan ini sendiri merupakan hasil inkulturasi yang

merupakan proses perpaduan berbagai elemen budaya dalam masyarakat yang

mmenjadikan perkembangan masyarakat secara dinamis.4

Penjelasan mengenai Pancasila sebagai Ideologi atau identitas negara yang

selalu memiliki kedudukan tinggi yang memiliki hubungan Industria dan dapat

ditemukan dalam berbagai literatur, baik itu dalam bentuk sejarah, kehidupan

masyarakat, maupun dalam bentuk pemerintahan. Salah satu hubungan Industrial

Pancasilah adalah pada aspek ketenagakerjaan. Dewasa ini Indonesia

mengeluarkan sebuah kebijakan yang mencngkup dunia kerja terutama dari sisi

ketenagakerjaan yaitu Undang Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta

Kerja atau sering disebut juga sebagai Omnibus Law, yang salah satunya telah

merombak sistem ketenaga kerjaan.5


Aspek yang sangat menjadi sorotan atas UU Cipta kerja ini yaitu pada

aspek hubungan pekerja dan pengusaha baik itu berupa materil maupun forlmil.

Hal ini merupakan salah satu bentuk dari perkembangan hubungan Industrial

yang mana di Indonesia sendiri hubungan Industrial tersebut dapat berbentuk

Hubungan Industrial Panacasila dan UUD 1945 yang tumbuh dan berkembang

berdasarkan kebudayaan dan kepribadian bangsa. Pada kenyataannya

perwujudan hubungan instruial Pancasila yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila

masih sulit untuk diwujudkan, hanya sebatas bahwa Pancasilah adalah dasar

negara sebagai bentuk formalitas semata dan belum memiliki pengaruh besar

dalam kehidupan masyarakat.6

Membagun masyarakat pancasila merupakan salah satu unsur yang tidak

lepas dari hadirnya Tenaga kerja. Alasan kenapa Tenaga kerja merupakan

indikator penting dalam mewujudkan masyarakat pancasila dikarenakan sudut

pandang Tenaga kerja dapa memberikan gambaran secara jelas terhadap

kesejahteraan warga masyarakat suatu negara. Tenaga kerja dalam mewujudkan

masyarakat pancasila merupakan suatu dasar bagi seriap warga masyarakat

untuk dapat mengembangkan daya guna melalui kewajiban serta hak para

Tenaga kerja yang dilindungi oleh Konstitusi dan aturan PerundangUndangan.

Perlindungan terhadap Tenaga kerja merupakan aspek utama yang harus

diberikan oleh pemerintah dan khusus oleh para pengusaha seperti halnya

memelihara dan meningkatkan kesejahteraan. Salah satu aspek yang harus


diberikan dan dipenuhi oleh pengeusaha adalah perlindungan terhadap jaminan

sosial yang bersifat dasar serta umum untuk dilaksanakan, dengan berasaskan

kekeluargaan dan sikap gotong royong yang dimaknai sebagai bentuk

implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia dan

UndangUndang Dasar 1945.

Dalam suatu hubungan industri yang dibagun antar perusahaan dengan

pemerintah, perusahan dengan pekerja maupun atar sesama pengusaha, biasanya

terdapat sebuah perjanjian kerja yang menyadi kesepakatan atar pihak-pihak

yang terkait terutama antar perusahaan/pengsaha dengan pekerja/buruh haruslah

ada perjanjian kerja tertentu. Perjanjian kerja menurut Pasal 1601 a KUHPerdata

menerangkan bahwa hubungan antara pengusaha dan pekerja yaitu hubungan

antara atasan dan bawahan serta danya wewenang perintah yang membedakan

perjanjian kerja dengan perjanjian lain.

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) diberikan untuk memberiikan

perlindungan bagi tenaga kerja, dengan mengutamakan ketetapan bekerja yang

bersifat terus-menerus dan permanen. Perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT)

sebagaimana diatur dalam Pasal 56 ayat (2) Undang-undang Nomor 13 Tahun

2003 tentang Ketenag akerjaan hanya didasarkan atas jangka waktu atau

selesainya suatu pekerjaan tertentu dan tidak dapat diadakan untuk pekerjaan

yang bersifat tetap.


B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah peran pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat

melalui Tenaga Kerja?

2. Bagaimanakah Keterkaitan Pancasila terhadap pelaksanaan perlindungan bagi

tenaga kerja melalui perjanjian kerja waktu tertentu?

C. Metode Penelitian

Dalam tulisan artikel ini untuk memudahkan penulis dalam menemukan

jawaban dan memecahkan masalah, maka metode yang digunakan adalah metode

yuridis normatif dengan cara riset pustaka.

Metode Yuridis Normatif (Normatif Law Research) diartikan sebagai sebuah

metode penelitian atas aturan perundan-undangan baik ditinjau dari hirarki

(Vertikal) maupun hubungan harmoni peraturan (Horizontal)7 , metode penelitian

ini mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku

dalam masyarakat dan menjadi acuan perilaku oleh setiap orang (Muhaimin;

2020).8

Alasan mengunakan metode riset kepustakaan agar memudahkan penulis

dalam memperoleh data yang berkaitan dengan konsep omnibus law atas

peraturan dan implementasi berdasarkan bahan hukum primer berupa konstitusi

dan aturan perundang-undangan, sedanagkan untuk bahan sekunder penulis


memiliki sumber dari beberapa buku, jurnal, hasil penelitian, berita dan sumber

lainnya.

D. Tujuan
Undang-Undang Cipta Kerja hendaknya memberikkan solusi bagi

masyarakat. Undang-undang Cipta Kerja masih memiliki keterikatan dengan Hak

yang melekat pada diri seseorang (HAM) seperti hak untuk mendapatkan

pekerjaan, hak ekonomi, sosial dan budaya. Membagun masyarakat pancasila

merupakan salah satu unsur yang tidak lepas dari hadirnya Tenaga kerja.

Perlindungan terhadap Tenaga kerja merupakan aspek utama yang harus

diberikan oleh pemerintah dan khusus oleh para pengusaha seperti halnya

memelihara dan meningkatkan kesejahteraan. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

(PKWT) diberikan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja, dengan

mengutamakan ketetapan bekerja yang bersifat terus-menerus dan permanen.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan penjelasan terhadap isi tulisan ini maka penulis

menggambarannya dalam sistematika berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah
c. Metode penelitian

d. Tujuan

e. Sistematika Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN

BAB III : KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai