HUKUM PERBURUHAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunianya penulis
dapat menyelesaikan Makalah ini dengan Judul Hukum Perburuhan dalam Pembangunan.
Penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesainya Penulisan ini.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua saya
2. Dosen yang telah memberikan pengarahan
3. Teman- teman saya yang telah memotifasikan saya
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya Penulisan ini dan Semoga
dengan adanya karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.
RONALDO. LEKATOMPESSY
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia ialah negara hukum, hal ini tentunya kita telah mengetahuinya karena dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 khususnya Pasal 1 ayat (3) telah
menyatakan demikian. Sebagai negara hukum segala aspek kehidupan bangsa Indonesia diatur
oleh hukum termasuk dalam hubungan industrial yang menyangkut tenaga kerja. Pengaturan ini
demi terpenuhinya hak para tenaga kerja agar tidak terjadi eksploitasi dan pelanggaran
terhadap Hak Asasi Manusia tenaga kerja. Hukum ketenagakerjaan menurut Imam Soepomo
diartikan sebagai himpunan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang berkenaan
dengan kejadian dimana seseorang bekerja pada orang lain dengan menerima upah. Pengertian
itu identik dengan pengertian hukum perburuhan. Ruang lingkup hukum ketegakerjaan saya
lebih luas dari pada hukum perburuhan. Hukum ketenagakerjaan dalam arti luas tidak hanya
meliputi hubungan kerja dimana pekerjaan dilakukan di bawah pimpinan pengusaha, tetapi juga
pekerjaan yang dilakukan oleh swapekerja yang melakukan pekerjaan atas tanggung jawab dan
resiko sendiri. Di Indonesia pengaturan tentang ketenagakerjaan diatur dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Disebutkan dalam undang-undang itu bahwa
hukum ketenagakerjaan ialah himpunan peraturanmengenai segala hal yang berhubungan
dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Dari pengertian
tersebut diketahui bahwasanya hukum ketenagakerjaan meliputi 3 hal yaitu, :
Hal tersebut berarti bahwa Undang Undang Ketenagakerjaan kita mengacu pada pengertian
hukum ketenagakerjaan yang lebih luas. Tujuan dari hukum ketenagakerjaan itu sendiri ialah
sebagai berikut :
1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi.
2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
3. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Hukum Perburuhan/Ketenagakerja
2. Peran Hukum Perburhan Dalam Pembagunan
3. Sifat Hukum Perburuhan
4. Pihak-Pihak dalam Hukum Perburuhan
Ditinjau dari sifatnya, hukum perburuhan dapat bersifat privat/perdata dan dapat pula
bersifat publik (Asri Wijayanti, 2010:12). Dikatakan bersifat perdata adalah karena hukum
perdata mengatur kepentingan perorangan, dalam hal ini antara tenaga kerja dan pengusaha,
yaitu dimana mereka mengadakan suatu perjanjian yang disebut dengan perjanjian kerja.
Sedangkan mengenai hokum perjanjian sendiri terdapat atau diatur didalam KUHPerdata Buku
Ke III. Disamping bersifat perdata juga bersifat publik (pidana), adalah:
1) Dalam hal-hal tertentu atau pemerintah turut ikut campur dalam masalah
ketenagakerjaan.
2) Adanya sanksi-sanksi atau aturan hukum didalam setiap Undang- Undang atau
Peraturan Perundang-undangan dibidang ketenagakerjaan.
Dengan demikian segala sesuatu mengenai hubungan kerja antara tenaga kerja dengan majikan
diserahkan pada kebijaksanaan kedua belah pihak yang langsung berkepentingan, maka untuk
mencapai suatu keseimbangan antara kedua belah pihak dan memenuhi rasa keadilan sosial
yang merupakan tujuan pokok ketenagakerjaan, oleh karena itu pemerintah mengadakan
peraturan-peraturan dan tindakantindakan yang bertujuan melindungi pihak-pihak yang lemah.
D. Pihak-Pihak Dalam Hukum Perburuhan
Buruh/ pekerja
Pengertian pekerja menurut UU No. 3 Tahun 1992, yaitu melingkupi: a). Magang dan murd yang
bekerja pada perusahaan baik yang menerima upah maupun tidak, b). Mereka yang
memborong pekerjaan kecuali jika yang memborong pekerjaan adalah perusahaan.serta c). Narapidana
yang dipekerjaan di perusahaan.
Pengusaha
Dalam pasal 1 angka 5 UU No. 13 Tahun 2003 menjelaskan pengertian pengusaha adalah: a).
Orang perorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri;
b). Orang perorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan
perusahaan bukan miliknya; c). Orang perorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di
insonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b yang berkedudukan di luar
wilayah indonesia.
Organisasi pengusaha
Ada dua macam organisasi pengusaha yaitu; a). Kamar dagang dan industri (KADIN) adalah
wadah bagi pengusaha indonesia dan bergerak dalam bidang perekonomian; b). Asosiasi pengusaha
indonesia (APINDO) adalh suatu wadah kesatuan para pengusaha yang ikut serta mewujudakan
kesejahteraan sosial dalam dunia usaha melalui kerja sama yang terpadu dan serasi antara pemerintah,
pengusaha dan pekerja.
Pemerintah/ penguasa
Campur tangan pemerintah dalam hukum ketenagakerjaan dimaksudkan untuk terciptanya
hubungan perburuhan yang adil, karena jika hubungan antara pekerja dan pengusaha yang sangat
berbeda secara sosial ekonomi diserahkan sepenuhnya kepda para pihak, maka tujuan untuk
menciptakan keadilan dalam hubungan ketenagakerjaan akan sulit tercapai karena pihak yang kuat akan
selalu ingin menguasai yang lemah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum Perburuhan adalah sekumpulan peraturan yang mengatur hubungan hukum antara
pekerja/ organisasi pekerja dengan majikan atau pengusaha atau organisasi majikan dan
pemerintah, termasuk di dalamnya adalah proses-proses dan keputusan-keputusan yang
dikeluarkan untuk merealisasikan hubungan tersebut menjadi kenyataan.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini di harapkan para pembaca bisa mengerti dan memahami
hukum perburuhan dengan mengetahui betul seluk beluk hukum perburuhan dan
bagaimana memahami peran hokum perburuhan dalam pembangunan. Penulis berharap
adanya kritik dan saran demi tercapainya kesempurnaan penulisan makalah ini
Daftar Pustaka
http://qhypengki.blogspot.co.id/2014/10/asas-dan-tujuan-ketenagakerjaan.html
http://akhsoname.blogspot.co.id/2015/09/hukum-ketenagakerjaan.html
http://nitanurrachmawatiatmasari.blogspot.co.id/2011/01/ketenagakerjaan-perburuhan.html
DISUSUN OLEH