Anda di halaman 1dari 5

Kompetisi Legal Opinion

Universitas Hasanuddin

[Kasus Hukum Administrasi Negara]

[Rismawati Nur]

Tahun 2023
Jln. Perintis Kemerdekaan KM 10
Kec. Tamalanrea, Kota
Makassar
Sulawesi Selatan
Emai: RNlawfirmpartner@gmail.com

Makassar, 30 Agustus 2023

Nomor : 01/RN-LF/LO/VIII/2023

Perihal : Pendapat Hukum (Legal Opinion)

Kepada Yth,

Bapak Sandi

Jl. Sultan Alauddin No. 102

Kota Makassar

Dengan Hormat,

Berdasarkan Kasus Posisi tertanggal 18 Agustus 2023, bersama ini kami Advokat dan Konsultan
Hukum dari Kantor Advokat RN Law Firm and Partners, beralamat di Jln. Perintis Kemerdekaan
KM 10 Kota Makassar bertindak sebagai Penasihat Hukum dari Saudara Sandi, diminta untuk
memberikan pendapat hukum mengenai kasus pemberhentian secara hormat Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Maka, dengan ini kami sampaikan hal-
hal sebagai berikut:

1. Pendahuluan
1.1 Fakta Hukum
a. Bahwa pada tahun 2015 Sdr. Sandi lulus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di Kementerian Hukum dan HAM dan telah bekerja selama 8 (delapan)
tahun;
b. Bahwa setelah bekerja selama 8 (delapan) tahun, Sdr. Sandi kemudian di
pecat sebagai Pegawai Negeri Sipil secara hormat dari kantornya dengan
alasan tidak masuk bekerja sebanyak 10 (sepuluh) hari berturut-turut tanpa
alasan dan 13 (tiga belas) hari secara tidak berturut-turut tanpa alasan
(mangkir); dan
c. Bahwa Sdr. Sandi memiliki alasan tidak masuk bekerja serta tidak pernah
mendapat surat panggilan pemeriksaan sebelum akhirnya dipecat sebagai
PNS.

1.2 Permasalahan Hukum


Berdasarkan uraian fakta hukum tersebut, maka yang menjadi permasalahan
dalam kasus a quo adalah apakah pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri Sdr. Sandi sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kementerian
Hukum dan Ham telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku?
Jln. Perintis Kemerdekaan KM 10
Kec. Tamalanrea, Kota
Makassar
Sulawesi Selatan
Emai: RNlawfirmpartner@gmail.com

2. Analisa dan Pendapat Hukum


2.1 Bahwa berdasarkan Pasal 1 ayat (3) UUD NRI 1945 bahwa Negara Indonesia adalah
negara hukum, maka konsekuensi dari hal tersebut adalah adanya legalitas
pemerintahan dan perlindungan hukum bagi seluruh warga negara.
2.2 Bahwa salah satu prinsip yang harus dijunjung dalam suatu negara hukum yakni
adanya perlindungan konstitusional terhadap hak-hak individu secara prosedural
dan substansial;
2.3 Bahwa Sdr. Sandi bersamaan kedudukannya dihadapan hukum sebagai Pegawai
Negeri Sipil (PNS) berhak memperoleh perlindungan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
2.4 Bahwa Sdr. Sandi sebagai Pegawai Negeri Sipil Tunduk dan patuh pada ketentuan
hukum yang mengatur berkaitan dengan Kepegawaian termasuk aturan masuk
kerja sesuai jam kerja. Sehingga dengan melihat fakta hukum yang terjadi bahwa
Sdr. Sandi tidak masuk kerja selama 10 (sepuluh) hari berturut-turut dan 13 (tiga
belas ) hari tidak berturut-turut yang jika dikumulatifkan maka jumlah tidak masuk
kerja adalah 23 (dua puluh tiga) hari kerja;
2.5 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 15 Ayat (1) PP 94/2021 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil menyatakan bahwa pelanggaran terhadap kewajiban masuk
kerja dan menaati ketentuan jam kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf
f dihitung secara kumulatif sampai akhir tahun berjalan. Dengan demikian, maka
jumlah tidak masuk kerja Sdr. Sandi adalah 23 (dua puluh tiga) hari;
2.6 Bahwa berdasarkan Pasal 11 Ayat (2) huruf d angka 1 menentukan bahwa sanksi
bagi PNS yang tidak masuk kerja selama 21 (dua puluh satu) sampai dengan 24
(dua puluh empat) hari kerja dalam satu (satu) tahun berjalan dikenai sanksi
dengan penurunan jabatan setingkat lebih rendah dari jabatan terakhirnya selama
12 (dua belas) bulan. Maka dengan demikian seharusnya Sdr. Sandi dikenakan
sanksi penurunan jabatan setingkat lebih rendah dari jabatan terakhirnya dan tidak
dikenakan sanksi pemberhentian secara hormat tidak atas permintaan sendiri;
2.7 Bahwa disamping tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
pemberhentian tersebut juga dilakukan tidak sesuai dengan prosedur
pemberhentian yang berlaku dimana yang bersangkutan tidak pernah menerima
panggilan baik secara lisan maupun secara tertulis oleh atasan langsung maupun
oleh tim pemeriksa untuk dilakukan pemeriksaan terhadap adanya dugaan
pelanggaran disiplin PNS yakni tidak masuk bekerja;
2.8

3. Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Rekomendasi Langkah Hukum
a. Sdr. Sandi dapat mengajukan Upaya Administratif dengan mengajukan
Banding Administratif yang diajukan secara tertulis kepada BPASN dengan
memuat alasan dan/atau bukti sanggahan yang tembusannya disampaikan
kepada PPK;
Jln. Perintis Kemerdekaan KM 10
Kec. Tamalanrea, Kota
Makassar
Sulawesi Selatan
Emai: RNlawfirmpartner@gmail.com

b. Pengajuan Banding Administratif dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari


setelah diterimanya surat keputusan pemberhentian Saudara sebagai
Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM;
c. Jika Saudara tidak puas terhadap surat keputusan yang dikeluarkan oleh
BPASN, Maka Saudara dapat mengajukan upaya hukum lanjutan dengan
mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN)

3.3 Asumsi dan Pembatasan


Pendapat hukum ini kami sampaikan dengan asumsi dan pembatasan sebagai
berikut:
1) Pendapat hukum ini diberikan berdasarkan dan harus diinterpretasikan sesuai
dengan hukum yang berlaku di Indonesia pada saat pendapat hukum ini
dibuat dan tidak dibuat berdasarkan hukum dari jurisdiksi lain selain dari
pada jurisdiksi Republik Indonesia;
2) Pendapat hukum ini hanya meliputi hal-hal yang secara tegas dan jelas
termuat di dalamnya dan tidak menyangkut hal-hal lain yang tidak terdapat
di dalamnya baik secara jelas maupun tersirat;
3) Pendapat hukum ini diberikan kepada Saudara Sandi semata dan tidak untuk
dipublikasikan, dikutip atau disalin dalam suatu dokumen publik dengan cara
apapun dan dimanapun. Penggunaan pendapat hukum selain dari pada yang
diperbolehkan secara tegas dalam surat ini harus mendapatkan izin tertulis
terlebih dahulu dari RN Law Firm and Partners.

Demikian pendapat hukum ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan hukum yang sebaik-baiknya. Atas perhatiannya, kami ucapkan
terima kasih.

Hormat Kami,

RN Law Firm and Partners

Rismawati Nur, S.H.,M.H


Jln. Perintis Kemerdekaan KM 10
Kec. Tamalanrea, Kota
Makassar
Sulawesi Selatan
Emai: RNlawfirmpartner@gmail.com

LAMPIRAN

1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Dasar NRI 1945;
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2021 Tentang Upaya Administratif dan
Badan Pertimbangan Aparatur Sipil Negara;

Anda mungkin juga menyukai