Anda di halaman 1dari 8

CENTRE FOR LEGAL AND REGULATION CONSULTANCY

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN


Email: clrc.fh@unpad.ac.id

Bandung, 12 Juli 2023

Perihal: Eksepsi

KepadaYth.
Majelis Hakim PN KLS IB Kudus
Yang memeriksa dan mengadili Perkara Perdata
No. 26/Pdt.G/2023/PN Kds
Di Jalan Sunan Muria No. 1 Kudus

Mempermaklumkan dengan hormat,


Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Dr. Adrian E Rompis, S.H., M.H., BBA., dan
2. R. Adi Nurzaman, S.H., M.H.
merupakan Advokat dan Konsultan Hukum pada Centre for Legal and Regulation
Consultancy (CLRC) dan Dosen Fakultas Hukum UNPAD, berdasarkan Surat
Kuasa tanggal 10 April 2023 dan Surat Tugas No.2375/UN6.2.2/KP/.010.06/2023
tanggal 5 April 2023 bertindak sendiri-sendiri maupun bersama-sama selaku kuasa
hukum dari :------------------------------------------------------------------------------------
Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, S.Si., S.IP., MT., M.Si.. selaku Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran yang berdomisili di
Jl. Raya Bandung Sumedang KM. 21 Jatinangor Kabupaten Sumedang sesuai
dengan Surat Kuasa tertanggal 10 April 2023 sebagai Tergugat I;-------------------

Dengan ini hendak mengajukan Jawaban tentang keberatan terhadap kewenangan


mengadili secara relatif (Kompetensi Relatif) dan Penggunaan Surat Kuasa Umum
atas gugatan yang diajukan oleh:-----------------------------------------------------------
Amat Soleh, S.H., Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Pengacara Babe &
Associate, selaku Kuasa untuk dan atas nama Mochamad Condro Buwono Ketua
Panitia Pengisian Perangkat Desa, Desa Klaling, Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus, DKK, yang selanjutnya disebut sebagai Para Penggugat;--------------------

hlm 1 dari 8
CENTRE FOR LEGAL AND REGULATION CONSULTANCY
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
Email: clrc.fh@unpad.ac.id

Keberatan tentang Penggunaan Surat Kuasa Umum

1. Bahwa memperhatikan Surat Pemberian Kuasa dari Para Penggugat kepada


Amat Soleh, S.H., Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Pengacara
Babe & Associate secara yang diberikan Kuasa oleh Pemberi Kuasa
Mochamad Condro Buwono Ketua Panitia Pengisian Perangkat Desa, Desa
Klaling, Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus, dan Para Ketua Panitia
Pengisian Perangkat Desa yang lainnya secara tersendiri terbukti merupakan
Surat Kuasa Umum;
2. Bahwa Pasal 123 ayat (1) HIR menyatakan:
“Bilamana dikehendaki, kedua belah pihak dapat dibantu atau diwakili oleh
kuasa, yang dikuasakannya untuk melakukan itu dengan surat kuasa
teristimewa, kecuali kalau yang memberi kuasa itu sendiri hadir. Penggugat
dapat juga memberi kuasa itu dalam surat permintaan yang ditandatanganinya
dan dimasukkan menurut ayat pertama pasal 118 atau jika gugatan dilakukan
dengan lisan menurut pasal 120, maka dalam hal terakhir ini, yang demikian
itu harus disebutkan dalam catatan yang dibuat surat gugat ini.”

3. Surat Edaran Mahkamah Agung tentang Surat Kuasa Khusus.


SEMA Nomor 2 Tahun 1959, tanggal 19 Januari 1959, SEMA Nomor 5 Tahun
1962, tanggal 30 Juli 1962, SEMA Nomor 1 Tahun 1971, tanggal 23 Januari
1971, dan SEMA Nomor 6 Tahun 1994, tanggal 14 Oktober 1994. Syarat surat
kuasa khusus yang sah adalah sebagaimana yang disebutkan di dalam SEMA
Nomor 2 Tahun 1959, yaitu:
a. Menyebut dengan jelas dan spesifik surat kuasa untuk berperan di
pengadilan.
b. Menyebut kompetensi relatif.
c. Menyebut identitas dan kedudukan para pihak.
d. Menyebut secara ringkas dan konkret pokok dan objek sengketa yang
diperkarakan.
Syarat tersebut di atas adalah syarat yang bersifat kumulatif, tidak
terpenuhinya salah satu syarat mengakibatkan surat kuasa khusus tidak
sah. Berdasarkan SEMA Nomor 1 Tahun 1971, pengadilan tidak dibenarkan

hlm 2 dari 8
CENTRE FOR LEGAL AND REGULATION CONSULTANCY
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
Email: clrc.fh@unpad.ac.id

lagi memberikan kesempatan kepada pihak melakukan perbaikan surat kuasa


khusus, sebagaimana yang ditaur di dalam SEMA Nomor 2 Tahun 1959 dan
SEMA Nomor 5 Tahun 1962, karena yang berkepentingan dianggap harus
mengetahui serta mengindahkan syarat-syarat surat kuasa khusus yang
ditentukan oleh aturan perundang-undangan.
4. Bahwa Surat Kuasa Khusus dari Penggugat yang digunakan dalam Perkara No.
26/Pdt.G/2023/PN Kds terbukti tidak memenuhi syarat sebagaimana
ditetapkan dalam ketentuan Surat Edaran Mahkamah Agung di atas, terkait
dengan syarat-syarat:
a. Berperan di pengadilan;
b. Kompetensi relatif;
c. Identitas dan kedudukan para pihak; dan
d. Menyebut secara ringkas dan konkret pokok dan objek sengketa yang
diperkarakan.
5. Bahwa dengan tidak dipenuhinya oleh Penggugat mengenai syarat-syarat
sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Mahkamah Agung dan menurut
hukum harus dinyatakan batal tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
Penggugat dalam melaksanakan Kuasanya pada Pengadilan Negeri Kudus
serta terbukti menimbulkan pelanggaran-pelanggaran hukum sebagaimana
diuraikan di bawah ini.

Kompetensi Relatif

1. Merujuk pada ketentuan Pasal 133 HIR yang menyatakan bahwa “Jika tergugat
dipanggil menghadap pengadilan negeri sedang ia menurut aturan pasal 118
tidak usah menghadap hakim maka ia dapat meminta pada hakim, jika hal ini
dimajukan sebelum sidang pertama, supaya hakim menyatakan bahwa ia tidak
berkuasa: surat gugat itu tidak akan diperhatikan lagi, jika tergugat telah
melahirkan sesuatu perlawanan lain”;
2. Ketentuan Pasal 125 HIR yang menyatakan bahwa “akan tetapi jika tergugat, di
dalam surat jawabannya yang tersebut pada pasal 121, mengemukakan

hlm 3 dari 8
CENTRE FOR LEGAL AND REGULATION CONSULTANCY
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
Email: clrc.fh@unpad.ac.id

perlawanan (exceptie) bahwa pengadilan negeri tidak berkuasa memeriksa


perkaranya, maka meskipun ia sendiri atau wakilnya tidak hadir, ketua
Pengadilan Negeri wajib memberi keputusan tentang perlawanan itu, sesudah
didengarnya penggugat dan hanya jika perlawanan itu tidak diterima, maka
ketua pengadilan negeri memutuskan tentang perkara itu.
3. Penjelasan Pasal 125 HIR menyatakan: “Dalam hal ini jikalau ternyata, bahwa
tergugat sebelumnya telah mengajukan suatu eksepsi sebagaimana yang
dimaksud dalam penjelasan pada Pasal 121, maka meskipun tergugat atau
wakilnya tidak datang menghadap di sidang pengadilan, Ketua Pengadilan
Negeri diwajibkan memeriksa dahulu kebenarannya eksepsi itu dan
memberikan keputusannya, setelah itu barulah memulai memeriksa pokok
perkaranya”, selanjutnya:
“Eksepsi yang dimaksud dalam ayat (2) Pasal 125 ini ialah yang ditujukan
kepada tidak berwewenangnya pengadilan buat memeriksa perkaranya
secara relatif, maksudnya wewenang yang berhubungan dengan daerah
hukumnya, bukan wewenang secara absolut, yaitu wewenang yang tergantung
pada sifat perkaranya”.
4. Oleh karena itu sesuai dengan ketentuan Pasal 121 Jo. 125 HIR, Ketua
Pengadilan Negeri / Majelis Hakim diwajibkan memeriksa terlebih dahulu
kebenaran dari Eksepsi Kompetensi Relatif dan memberikan Keputusan, dan
apabila Eksepsi itu tidak diterima maka baru Tergugat diberi kesempatan untuk
memberi perlawanan untuk pokok perkaranya.
5. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran sebagai
pihak yang menandatangani Perjanjian Kerja Sama tertanggal 3 Februari 2023
tentang Penyelenggaraan Ujian Penyaringan Pengisian Perangkat Desa Tahun
2023 dengan 45 Ketua Panitia Pengisian Perangkat Desa di Kabupaten Kudus,
dalam hal ini sebagai Para Penggugat.
6. Ketentuan Pasal 8 Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani oleh Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran dengan Para

hlm 4 dari 8
CENTRE FOR LEGAL AND REGULATION CONSULTANCY
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
Email: clrc.fh@unpad.ac.id

Penggugat yang mengatur mengenai Penyelesaian Perselisihan, dengan bunyi


ketentuan sebagai berikut:
(1) Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan antara Para Pihak yang
diakibatkan karena pelaksanaan perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat
untuk menyelesaikan perselisihan dimaksud dengan mengutamakan
musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila penyelesaian perselisihan dengan melalui musyawarah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dicapai, maka
perselisihan diselesaikan sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.
7. Berdasarkan uraian di atas, maka Gugatan Para Penggugat tentang pelaksanaan
Perjanjian Kerja Sama antara Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran dengan Para Penggugat secara hukum seharusnya
bukan diajukan kepada Pengadilan Negeri Kudus melainkan kepada
Pengadilan Negeri Sumedang sesuai dengan kedudukan hukum Dekan yang
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Padjadjaran yang berdomisili di Jl. Ir. Soekarno KM. 21
Jatinangor Kabupaten Sumedang, 45363.

Oleh karenanya, sesuai dengan uraian di atas, berdasarkan Asas Actor Sequitur
Forum Rei, gugatan seharusnya diajukan di tempat tinggal Tergugat, dalam hal ini
Pengadilan Negeri Sumedang sesuai dengan domisili dari Tergugat, disertai
dengan alasan-alasan yang jelas sesuai dengan hubungan hukum yang terjadi.

Legal Standing

1. Bahwa Penggugat dalam dalil Gugatannya terbukti telah menyembunyikan


fakta berkaitan dengan kedudukan hukum Para Pemberi Kuasa (legal standing)
dalam mengajukan Gugatan dalam Perkara No. 26/Pdt.G/2023/PN Kds,
menurut hukum tidak sah;

hlm 5 dari 8
CENTRE FOR LEGAL AND REGULATION CONSULTANCY
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
Email: clrc.fh@unpad.ac.id

2. Bahwa dalam Fundamentum Petendi Penggugat mendasarkan hubungan


hukum dengan Tergugat berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Sama yang dibuat
oleh Para Penggugat dengan Tergugat, antara lain, Perjanjian Kerja Sama
antara panitia Pengisian Perangkat Desa Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
tentang Kerja Sama Penyelenggaraan Ujian Penyaringan Pengisian Perangkat
Desa Tahun 2023 Nomor 141.3/01/PPPD Klaling/2023 tertanggal 3 Februari
2023, dan terdapat keseragaman format serta isi Perjanjian Kerja Sama yang
ditandatangani oleh Para Penggugat lainnya;

3. Bahwa kedudukan hukum Para Penggugat dalam Perjanjian Kerja Sama


tersebut bertindak untuk dan atas nama Desa yang bersangkutan, sebagai bukti
melihat pada Perjanjian Kerja Sama Nomor 141.3/01/PPPD Klaling/2023
tertanggal 3 Februari 2023, kedudukan Penggugat dirumuskan, sebagai
berikut:
“Berdasarkan Keputusan Kepala Desa Klaling Nomor 141/52/2022 tanggal
26 September 2023 tentang Pembentukan Panitia Pengisian Perangkat Desa
Tingkat Desa Kalaling Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun 2022
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Desa Klaling Kecamatan Jekulo
Kabupaten Kudus …”

4. Bahwa memperhatikan kedudukan hukum Para Penggugat dalam Perjanjian


Kerja Sama adalah selaku pemegang mandat dari Kepala Desanya masing-
masing, sehingga perbuatan atau tindakan Para Penggugat terbatas atau
dibatasi oleh tujuan dari pembuatan perjanjian kerja sama, dalam rangka
penyelenggaraan ujian penyaringan pengisian Perangkat Desa Tahun 2023
dengan tujuan menghasilkan perangkat desa yang berkualitas dengan
pelaksanaan tahapan yang transparan dan akuntabel (lihat Pasal 1 Perjanjian
Kerja Sama);
5. Bahwa dengan demikian selaku pemegang mandat, Para Penggugat apabila
akan mengajukan Gugatan secara hukum harus mendapatkan kuasa dari desa.

hlm 6 dari 8
CENTRE FOR LEGAL AND REGULATION CONSULTANCY
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
Email: clrc.fh@unpad.ac.id

Pengajuan Gugatan Kadaluwarsa

1. Bahwa apa yang diuraikan Tergugat dalam poin Legal Standing merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam keberatan tentang Gugatan Kadaluwarsa;
2. Bahwa memperhatikan Perjanjian Kerja Sama tentang Kerja Sama
Penyelenggaraan Ujian Penyaringan Pengisian Perangkat Desa Tahun 2023
yang dibuat oleh Para Penggugat dengan Tergugat berakhir pada tanggal 3
Maret 2023 atau berlaku sampai dengan selesainya hasil proses pengolahan
Lembar Jawaban Ujian seleksi berbasis aplikasi CAT, sebagaimana terkutip
sebagai berikut:
“Pasal 6
Jangka Waktu
Perjanjian kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu selama 1 (satu) bulan
terhitung sejak tanggal 3 Februari 2023 sampai dengan tanggal 3 Maret 2023
dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak.

Pasal 12
Penutup
(2) Perjanjian ini dianggap sah/berlaku setelah ditandatangani oleh PARA
PIHAK pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut pada awal perjanjian
ini, dan berlaku sampai dengan selesainya hasil proses pengolahan
Lembar Jawaban Ujian seleksi berbasis aplikasi CAT.”

3. Bahwa dengan berakhirnya jangka waktu pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama


terbukti dengan adanya Permohonan sebagai Para Tergugat Intervensi dalam
Perkara Nomor: 26/Pdt.G/2023/PN.Kds yang diajukan oleh Para Perangkat
Desa Terpilih hasil Ujian Penyaringan Pengisian Perangkat Desa Tahun 2023
yang di kerjasamakan dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Padjadjaran, maka secara hukum Perjanjian Kerja Sama dalam Ujian
Penyaringan Pengisian Perangkat Desa Tahun 2023 telah berakhir;
4. Bahwa dengan demikian Para Penggugat selain tidak mempunyai Legal
Standing sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, serta Penyelenggaraan
Ujian Penyaringan Pengisian Perangkat Desa Tahun 2023 sesuai dengan
Perjanjian Kerja Sama telah berakhir dan diterima oleh Para Penggugat.

hlm 7 dari 8
CENTRE FOR LEGAL AND REGULATION CONSULTANCY
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
Email: clrc.fh@unpad.ac.id

5. Bahwa menurut hukum Gugatan yang dilakukan oleh Para Penggugat yang
didasarkan pada Perjanjian Kerja Sama telah daluwarsa dan persoalannya telah
menjadi masalah hukum publik, karena terkait dengan Pengumuman dan
Penetapan peserta yang lolos seleksi untuk mengisi JABATAN PUBLIK
sebagai perangkat desa.

Berdasarkan hal-hal terurai di atas, Kami memohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan memutus sebelum pemeriksaan dalam pokok perkara,

Dalam Eksepsi:
1. Menerima Eksepsi Tergugat tentang Kompetensi Relatif;
2. Menunda pemeriksaan dalam Pokok Perkara;
3. Menyatakan Pengadilan Negeri Kls. 1B Kudus tidak berwenang memeriksa
perkara No. 26/Pdt.G/2023/PN Kds;
4. Biaya perkara menurut hukum.

Hormat Kami,

Kuasa Hukum TERGUGAT I,

Dr. Adrian E. Rompis, S.H., M.H., BBA. R. Adi Nurzaman, S.H., M.H.

hlm 8 dari 8

Anda mungkin juga menyukai