Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DWI WARYANTI

NIM : 048911074
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN

TUGAS 1
SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

1. Lembaga sosial atau institusi sosial dapat terbentuk dengan sendirinya dalam
masyarakat tetapi anggota masyarakat juga dapat membentuk lembaga sosial
sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut. Terdapat delapan lembaga sosial
atau institusi sosial yang sering dijumpai dalam masyarakat menurut
Koentjaraningrat (1990:167). Jelaskan delapan lembaga sosial atau institusi sosial
yang sering ditemui di masyarakat dan berikan contoh

Jawab :

Lembaga sosial atau institusi sosial yang kita jumpai dalam masyarakat ada beberapa
di antaranya

1) Kinship institutions yaitu Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan


kehidupan kekerabatan
Contoh : Pertunangan, perkawinan, perceraian,
2) Economic institutios yaitu Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan
manusia untuk mata pencaharian tertentu
Contoh: Pertanian, peternakan, perburuhan, industri, dan lain-lain.
3) Educational insitutions yaitu Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan
penerangan, dan pendidikan
Contoh: TK, SD, SMP, SMA, Pondok Pesantren, dan lain-lain.
4) Scientific institutions yaitu Pranata yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan ilmiah.
Contoh: Metode ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah, dan lain-lain.
5) Aesthetic and recreational institutions yaitu Pranata yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi.
Contoh: Seni rupa, seni drama, sport, dan lain-lain.
6) Religious institutions yaitu pranata yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan atau alam gaib.
Contoh: Gereja, masjid, doa, kenduri, dan lain-lain.
7) Political institutions yaitu pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan
manusia untuk mengatur kehidupan kelompok atau negara.
Contoh: Pemerintahan demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian,adat,
tokoh masyarakat, dan sebagainya.
8) Somatic institutions yaitu pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan
jasmani manusia.
Contoh: Pemeliharaan kecantikan, kesehatan, kedokteran, dan lain- lain

Sumber :
ISIP4212/Modul 01 hal 1.15-1.16
https://an-nur.ac.id/macam-macam-pranata-sosial/

2. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjelaskan bahwa warga


negara Indoensia adalah orang-orang atau bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa Indonesia lain yang disahkan melalui undang-undang. Jelaskan hal-hal
yang dapat dilakukan untuk melihat dimana setiap suku bangsa memiliki ciri-ciri
tersendiri yang merupakan suatu kesatuan dengan daerah tempat suku bangsa
itu berasal serta berikan contoh yang mendukung jawaban Anda!

Jawab :

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjelaskan bahwa warga negara
Indoensia adalah orang-orang atau bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
Indonesia lain yang disahkan melalui undang-undang. Ini artinya bahwa bangsa
Indonesia asli adalah orang-orang yang nenelk moyangnya telah ada di Indonesia sejak
dahulu kala yang ada di wilayah Indonesia.Sedangkan bangsa lain disini seperti
peranakan Belanda,cina, atau Arab yang bertempat tinggal di Indonesia, mengakui
Indonesia sebagai tanah airnya, dan bersikap setia kepada NKRI dan disahkan melalui
Undang-undang.
Ada keanekaragaman suku bangsa Indonesia, dimana setiap suku bangs aini memiliki
ciri-ciri tersendiri yang merupakan suatu kesatuan dengan daerah tempat suku-suku
bangs aitu berasal, hal ini dapat dilihat dari :

a. Bahwa setiap suku bangs aitu memiliki budayanya sendiri dan akan
mengembangkan budayanya serta mempertahankan budanyanya dari pengaruh
budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada budayanya itu
b. Bahwa kesadaran akan adanya kesamaan nilai-nilai budaya sendiri dengan
nilai-nilai budaya suku bangsa lain akan memupuk rasa kebersamaan antarsuku
bangsa dan tetap pengembangan budaya suku bangs aitu sendiri
c. Setiap suku bangs aitu akan membentuk jaringan komunikasi dan interaksi dan
diterapkan atau diwujudkan dengan menggunakan bahasa daerah yang
dimilikinya
d. Membentuk ciri dan identitas kelompok sendiri seperti bahasan,system
kekerabatan, pakaian,system kepercayaan,bentuk rumah, dan sebagainya agar
diterima oleh kelompok lain.

Sumber :

ISIP4212/modul 02 hal 2.33

3. Salah satu masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia setelah merdeka yaitu
masalah integrasi. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan.
Kuatnya integrasi akan menjadi salah satu ukuran timbul atau tidaknya
pemberontakan-pemberontakan di daerah yang cenderung menimbulkan
konflik. Jelaskan faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam integrasi dan
berikan upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah
permasalahan integrasi nasional.

Jawab :

Faktor pengahambat dalam integrasi :

a. Cara pandang yang berbeda tentang pola laku duniawi dan cara untuk mencapai
tujuan atau dengan kata lain disebabkan oleh perbedaan Ideologi
b. Permasalahan yang ditimbulkan oleh kondisi masyarakat majemuk, yang terdiri
dari atas berbagai kelompok etnis , baik antara penduduk pribumi maupun
keturunan asing. Mereka memiliki ciri-ciri sendiri yasng merupakan suatu
nation. Memiliki kebudayaan sendiri-sendiri, daerah territorial sendiri dan
perasaan solidaritas antara anggota-anggota warga masyarakat yang
bersangkutan
c. Masalah territorial daerah erring kali berjarak cukup jauh . Indonesia yang
berbentuk negara kepulauan dan arus lalu lintas dua benua dan dua samudera.
Kondisin ini akan lebih mempererat rasa solidaritas kelompok etnis tertentu.
d. Ditinjau dari kehidupan dan pertumbuhan partai politik. Permasalahan politik
di Indonesia berpengaruh pula dalam mencapai integrasi nasional

Upaya-upaya dapat dilakukan untuk mencegah permasalahan integrasi nasional.

a. Pemerintah berusaha untuk mewujudkan idealis atau cita-cita nasional yang


diamanatkan oleh seluruh bangsa kepada ideologi melalui Pembangunan di
berbagai sektor dengan titik tekan pada pemerataan, Pembangunan dan hasil
Pembangunan. Termasuk politik Pembangunan politik dan kebudayaan.
b. Berusaha membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar
daerah/pulau dengan Pembangunan sarana komunikasi,informasi dan
transportasi.
c. Menggali kebudayaan daerah untuk dijadikan kebudayaan nasional dan
membina penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
d. Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi
maupun keturunan asing. Untuk Langkah ini dapat dicontohkan dengan
transmigrasi , pertukaran / mutase karyawan dari satu daerah lain dan lain-lain,
disamping asimilasi budaya
e. Melalui jalur-jalur formal seperti Pendidikan perundang-undangan yang berlaku
bagi seluruh warga negara dan pendekatan formal lainnya.

Sumber : ISIP4214/Modul 03 Hal 3.27-3.28

Anda mungkin juga menyukai