Menurut seroang peneliti dari Lembaga Pengemabngan Pesantren dan Studi Islam, Dr.
Ahmad Hatta, piagam madinah merupakan, sebuah dokumen penting yang bisa membuktikan
bahwa masyarakat madani di zaman dulu sangatlah maju dan jaya. Selain itu, beliau juga
menegaskan bahwa kejelasan hukum serta konstitusi yang ada di dalam masyarakat sangatlah
di taati. Bahkan jika menilik pendapat dari Hamidullah (1958) dalam bukunya First Written
Constitutions In The World, piagam madinah, merupakan sebuah konstitusi tertulis pertama
di dalam sejarah manusia ini. Konstitusi tersebut secara mengejutkan ternyata berisi
mengenai aturan mengenai hak-hak sipil.
1. Menjunjung Tinggi Nilai
Masyarakat madani terkenal dengan sifatnya sebagai kaum yang beradab. Mereka selalu
menjunjung tinggi nilai, norma serta hukum yang berlaku. Semua itu, mereka pegang
dengan ilmu, iman, dan juga teknologi. Hal tersebut artinya, masyarakat madani memiliki
kehidupan yang berdasarkan aturan yang sudah berlaku. Mulai dari nilai, hukum, norma,
dan lainnya. Ketaatan mereka juga didasarkan pada iman, ilmu, dan teknologi yang sudah
mereka pelajari. Kemudian dikembangkan dengan melalui iman serta keyakinan mereka
terhadap Sang Pencipta.
5. Supremasi Hukum
Dalam sebuah KBBI, supremasi hukum merupakan kekuasaan tertinggi di dalam hukum
yang berarti bahwa ada jaminan terciptanya keadilan yang bisa diwujudkan. Hal ini bisa
terjadi apabila sebuah negara menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi. Perlu
digaris bawahi, bahwa keadilan yang dimaksud dapat terwujud jika hukum yang ada
diberlakukan secara netral. Ini artinya, adalah tidak ada pengecualian untuk mendapatkan
suatu kebenaran atas nama hukum.
6. Keadilan Sosial
Msyarakat madani disebut juga social justice adalah sebuah keseimbangan dan juga
pembagian yang proporsional antara hak serta kewajiban suatu warga negara dan negara
itu sendiri. Yang mana, hal itu meliputi aspek kehidupan. Artinya, warga negara
mempunyai hak serta kewajiban diatas negaranya. Begitu juga negara, mereka juga
mempunyai hak serta kewajiban atas warganya. Dan hak dan kewajiban tersebut
mempunyai porsi yang seimbang. Sehingga akan menghasilkan output yang seimbang
juga. dan keberagaman tentu akan terjadi di dalam masyarakat. Terlebih di dalam suatu
negara yang memiliki berjuta warga negara. Dimana mereka berasal dari berbagai
kelompok yang berbeda-beda. Sehingga, yang dimaksud dengan pluralisme adalah suatu
sikap menerima dan mengakui secara tulis bahwa masyarakat yang ada di sebuah negara
itu bersifat majemuk atau beragam lainya. Hal ini bisa menjadi faktor terwujudnya
masyarakat madani yang multikultural. Mulai dari kebudayaan, nilai, adat istiadat, norma,
serta juga bahasa, suku agama, serta etnis. Sebagai anggota masyarakat madani, seperti
halnya masyarakat Indonesia. Kita memiliki beragam bahasa, suku, agama, budaya, etnis,
dan lainnya. Tentu sikap pluralisme harus kita miliki dan juga berkeyakinan bahwa sebuah
kemajemukan akan memberikan nilai positif yang berasal dari Tuhan.
7. Partisipasi Sosial
Untuk menjalin hubungan dan kerjasama antara kelompok maupun individu, kita perlu
berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Hal ini bertujuan untuk mencapai dan mewujudkan
tujuan tertentu. Dengan adanya partisipasi sosial yang bersih, oleh karena itu, adalah awal
dari terciptanya masyarakat madani. Hal tersebut dapat terjadi jika ada nuansa yang bisa
membuat hak serta kewajiban individu terjaga dengan sangat baik.