Anda di halaman 1dari 11

Pengertian masyarakat madani.

Sedemikian sehingga dapat kita artikan bahwa


masyarakat madani adalah sejumlah orang yang
menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yang ditopang oleh
penguasaan iman, ilmu, dan tekhnologi yang berperadaban
dengan suatu tujuan dan kebudayaan yang sama.

 Sedangkan secara umum dan formalitas di semua


kalangan khususnya di Indonesia, masyarakat madani atau
dengan nama lain civic/civil society ini berarti sebuah
tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri dan
demokratis serta menjunjung tinggi nilai, norma, hukum
yang berlaku dengan suatu tujuan dan kebudayaan yang
sama.
Konsep masyarakat madani sebenarnya merupakan terjemahan
dari kata civil society (masyarakat sipil) yang banyak digunakan
oleh negara-negara barat. Meskipun berasal dari terjemahan
bahasa Inggris, konsep masyarakat madani tidak sama persis
dengan konsep civil society.

 Dilansir dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (Civic


Education) 2003 karya A. Ubaedillah dan Abdul
Rozal,masyarakat madani merupakan sebuah sistem
sosial yang tumbuh berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu
dengan kestabilan masyarakat.
 Menurut syamsudin haris,masyarakat madani adalah suatu
lingkup interaksi sosial yang berada di luar pengaruh negara dan
model yang tersusun dari lingkungan masyarakat paling akrab
seperti keluarga,asosiasi suka rela gerakan kemasyarakatan dan
berbagai bentuk lingkungan komunikasi antar warga masyarakat.

 Menurut ernest gellner civil society atau


masyarakat madani merajut pada masyarakat
yang terdiri atas berbagai institusi non
pemerintah yang otonom dan cukup kuat
untuk dapat mengimbangi negara
 Menurut Zbigniew Rau masyarakat madani adalah sebuah
ruang dalam masyarakat yang bebas dari pengaruh keluarga
dan kekuasaan negara,yang diekspresikan dalam gambaran
ciri-cirinya,yakni individualis,pasa,dan pluralisme.

 Menurut Nurcholis Madjid, Masyarakat madani adalah


masyarakat yang merujuk pada masyarakat Islam yang
pernah dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah, sebagai
masyarakat kota atau masyarakat berperadaban dengan ciri
antara lain : egaliteran(kesederajatan), menghargai prestasi,
keterbukaan, toleransi dan musyawarah.
 Menurut Muhammad AS Hikam, adalah wilayah-
wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan
antara lain kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan
(self- generating), keswadayaan (self- supporing),dan
kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan
keterikatan dengan norma- norma dan nilai-nilai hukum
yang diikuti oleh warganya

 Menurut M. Ryaas Rasyid adalah Suatu gagasan


masyarakat yang mandiri yang dikonsepsikan sebagai
jaringan-jaringan yang produktif dari kelompok-
kelompok sosial yang mandiri, perkumpulan-
perkumpulan, serta lembaga-lembaga yang saling
berhadapan dengan negara
2.Memiliki perabadan yang
tinggi.
Sebagai makhluk yang memiliki
keyakinan atau iman kepada
Sang Maha Pencipta,
masyarakat madani telah
7 Ciri-Ciri Masyarakat Madani. membuktikan bahwa mereka
1. Menjunjung tinggi nilai. merupakan manusia yang
Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang memiliki peradaban, yaitu
ditopang dengan iman, ilmu, dan tekhnologi. Itu beradab atau bertata krama.
artinya masyarakat madani hidup berdasarkan Selain bertata krama terhadap
aturan-aturan yang berlaku, seperti nilai, norma,
Tuhan, tentunya juga bertata
dan hukum. Ketaatan tersebut dilandaskan pada
ilmu dan tekhnologi yang telah dipelajari dan krama pada sesama manusia.
dikembangkannya beserta kekuatan iman atau
keyakinannya kepada Sang Maha Pencipta.
3. Mengedepankan kesederajatan dan transparansi. 4. Ruang publik yang bebas
Ciri masyarakat madani dalam hal ini adalah mereka   Ruang public yang bebas atau dikenal dengan
menganggap bahwa status mereka sama, baik pria atau istilah free public sphere merupakan wilayah
perempuan. Transparansi atau keterbukaan berarti yang memungkinkan masyarakat sebagai warga
mereka menjalankan hidupnya harus dengan sikap jujur negara untuk memiliki hak dan kewajiban
dan tidak perlu ada hal-hal yang harus ditutupi sehingga warga negara melalui akses penuh terhadap
menumbuhkan rasa saling percaya antar satu sama kegiatan politik, menyampaikan pendapat
lain. Hal ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat dengan status orang yang merdeka (yang
madani terdapat nuansa demokrasi, di mana berarti bebas), berserikat atau bekerjasama,
demokratisasi dapat diwujudkan dengan adanya berkumpul serta mempublikasikan pendapat
fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pers yang dan informasi kepada publik atau masyarakat
bebas, supremasi atau kekuasaan tertinggi dalam hukum, luas.
partai politik, perguruan tinggi, dan toleransi.
5. Supremasi hukum
Supremasi hukum atau dalam KBBI diartikan sebagai kekuasaan tertinggi
dalam hukum memiliki arti bahwa terdapat jaminan terciptanya keadilan
yang bisa dicapai bila menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi
dalam sebuah negara. Tentu keadilan tersebut akan tercipta apabila
hukum diberlakukan secara netral, dalam artian tidak adanya
pengecualian untuk memperoleh suatu kebenaran atas nama hukum.
6. Keadilan sosial
7. Partisipasi sosial
Keadilan sosial atau social justice merupakan
Berpatisipasi dalam lingkungan sosial
suatu keseimbangan dan pembagian yang
merupakan salah satu cara untuk
proporsional atau sesuai antara hak dan
menjalin hubungan dan kerjasama antar
kewajiban antar warga dan negara yang
individu maupun kelompok untuk
meliputi seluruh aspek kehidupan. Artinya
mencapai sebuah tujuan tertentu.
seorang warga negara memiliki hak dan
Partisipasi sosial yang bersih tanpa
kewajiban terhadap negaranya. Begitupula
rekayasa merupakan awal yang baik
pula sebuah negara juga memiliki hak dan
untuk menciptakan masyarakat madani.
kewajiban atas warganya. Yang mana hak dan
Hal ini bisa saja terjadi apabila terdapat
kewajiban tersebut memiliki porsi atau ukuran
nuansa yang memungkinkan otonomi
yang sama sehingga berimbang. Plural atau
(hak dan kewajiban) individu terjaga
keberagaman pasti akan terjadi dalam
dengan baik. Artinya dalam masyarakat
kalangan masyarakat terlebih dalam suatu
madani harus seimbang antara hak dan
negara yang merupakan kesatuan atau
kewajibannya sesama individu.
kumpulan dari berbagai kelompok masyarakat,
Sedemikian sehingga tercipta keadilan
terlepas dari masyarakat asli maupun
sosial atau social justice.
pendatang yang menutuskan untuk tinggal di
dalamnya.
Adapun ciri-ciri khusus dari masyarakat madani di Indonesia sebagaimana disampaikan oleh
Prof. Dr. M. A. S. Hikan, diantaranya:

1. Kesukarelaan (voluntary).  Kesukarelaan atau kemauan sendiri merupakan suatu sikap yang dimiliki warga
negara Indonesia dalam melakukan atau patuh akan sesuatu meski tidak ada peraturan yang mewajibkannya
untuk melakukan maupun mematuhinya. Contohnya adalah mematuhi dan menghormati norma-norma
masyarakat yang ada dalam suatu wilayah, padahal norma-norma tersebut tidaklah tertulis dan tidak ada pula
tuntutan untuk mematuhinya. Namun masyarakat Indonesia tetap saja menjaga dan melestarikannya sebagai
sebuah tradisi dan peninggalan nenek moyang mereka.
2. Kemandirian yang tinggi terhadap Negara .  Kemandirian di sini adalah sikap yang tidak terlalu bergantung
diri kepada negara. Namun bukan berarti juga bahwa mengabaikan negara karena kemandirian tersebut. Artinya
tidak mencanpuradukkan antara masalah negara dan bukan masalah negara (pribadi atau kelompok).
3. Keswasembadaan (self-generating).  Swasembada artinya sebuah usaha untuk bisa mencukupi kebutuhan
sendiri. Sedemikian sehingga keswasembadaan merupakan hal-hal terkait usaha untuk bisa mencukupi
kebutuhan sendiri. Dalam artian masyarakat madani di Indonesia memiliki ciri dan cara tersendiri mengenai
usaha yang akan dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.
4. Keterkaitan pada nilai-nilai hukum yang disepakati Bersama.  Dalam hal ini berarti masyarakat madani di
Indonesia dalam menjalani aktivitas kehidupannya berlandaskan pada nilai-nilai hukum yang telah disepakati
bersama melalui para wakil-wakil masyarakat yang duduk di tampuk pemerintahan. Terlebih lagi Indonesia
memang merupakan salah satu negara yang menganut paham negara hukum di dunia dalam menjalankan roda
pemerintahan sebagai suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai