Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan secara singkat asal usul pembentukan masyarakat?

Asal usul pembentukan masyarakat bermula dari fitnah manusia sebagai makhluk sosial yang
senantiasa membutuhkan orang lain. Dari fitrah ini kemudian mereka berinteraksi satu sama
lain dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan hubungan sosial yang pada
gilirannya menumbuhkan kesadaran akan kesatuan. Untuk menjaga ketertiban daripada
hubungan sosial itu, maka dibuatlah sebuah peraturan.
Dalam perkembangannya, seiring dengan pertambahan individu yang menjadi anggota
tersebut dan perkembangan kebudayaan, masyarakat berkembang menjadi sesuatu yang
kompleks. Maka muncullah lembaga sosial, kelompok sosial, kaidah-kaidah sosial sebagai
struktur masyarakat dan proses sosial dan perubahan sosial sebagai dinamika masyarakat.
Atas dasar itu, para ahli sosiologi menjelaskan masyarakat bisa dilihat dari 2 sudut, yaitu
struktur dan dinamikanya.

2. Jelaskan kelima prinsip tersebut!

1. Keadilan

Keadilan secara horizontal berarti berbicara kesejahteraan umum. Menenggakan keadilan


merupakan kemestian yang bersifat fitrah yang harus ditegakkan oleh setiap individu
sebagai pengejawantahan dari perjanjian primordial di mana manusia mengakui Allah
sebagai Tuhannya. Keadilan merupakan sunnatullah dimana Allah menciptakan alam
semesta ini dengan prinsip keadilan dan keseimbangan.

2. Supremasi Hukum

Menegakkan hukum yang adil merupakan amanah yang diperintah untuk dilaksanakan
kepada yang berhak. Didalam mewujudkan supremasi hukum maka kita harus
menetapkan hukun kepada siapa pun tanpa “atas” dan “bawah” dan harus berlaku adil.

3. Egalitarianisme (Persamaan)

Egalitarisme artinya persamaan, yaitu tidak mengenal sistem dinasti geneologis dan tidak
melihat keutamaan atas ras, suku, etnis dll. melainkan dari prestasi. Karena semua
manusia dihargai bukan atas dasar geneologis di atas melainkan atas dasar prestasi yang
dalam bahasa Al-Quran adalah takwa. Oleh karena prinsip egalitarianisme ini, maka akan
terwujud keterbukaan di mana seluruh anggota masyarakat berpartisipasi untuk
menentukan pemimpinnya dalam menentukan kebijakan publik.

4. Pluralisme

Pluralisme adalah sesuatu yang harus diterima sebagai dari realitas obyektif yaitu tidak
sebatas mengakui bahwa masyarakat itu plural melainkan harus disertai dengan sikap
yang tulus bahwa keberagaman merupakan bagian dari karunia Allah dan rahmat-Nya
karena akan memperkaya budaya melalui interaksi dinamis dengan pertukaran budaya
yang beraneka ragam. Pluralisme diwujudkan untuk bersikap toleran dan saling
menghormati diantara sesama anggota yang berbeda baik dalam hal etnis, suku, bangsa,
maupun agama.

5. Pengawasan Sosial

Yang disebut dengan amal saleh pada dasarnya adalah suatu kegiatan demi kebaikan
bersama. Prinsip ini sebagai dasar pembentukan masyarakat madani merupakan suatu
usaha dan landasan bagi terwujudnya kebaikan bersama. Kegiatan manusia apapun
merupakan suatu konsekuensi logis dari adanya keterbukaan dimana setiap warga
memiliki kebebasan untuk melakukan tindakan.

3. Jelaskan bagaimana Peran yang dapat dilakukan oleh umat beragama dalam
mewujudkan masyarakat madani?

1. Menumbuhkan saling pengertian antara sesame umat agama.


Peran ini bisa dilaksanakan melalui dialog intensif. Yaitu dengan cara, mempertemukan
para pemuka agama yang berbeda, dialog ini berupaya untuk menghilangkan rasa takut
dan tidak percaya terhadap satu sama lain. Melalui dialog tersebut maka terciptanya
perdamaian antar umat beragama akan tercapai
2. Melakukan studi agama dengan tujuan menghayati ajaran agama masing-masing,
membangun suasana iman yang dialogis, menumbuhkan etika pergaulan antar umat
beragama, kesadaran untuk menghilangkan bias dari satu umat beragama terhadap umat
agama lain, menghancurkan rintangan budaya yang ada pada masing-masing umat
beragama, menumbuhkan kesadaran pluralism, menumbuhkan kesadaran akan perlunya
solidaritas dan kerja sama untuk menyelesaikan masalah kemiskinan, keterbelakangan,
ketidakadilan, dll.
3. Menumbuhkan sikap-sikap demokratis, pluralis, dan toleran kepada umat beragama sejak
dini melalui pendidikan
4. Mengerahkan energi bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama membangun
masyarakat madani.

Anda mungkin juga menyukai