Anda di halaman 1dari 1

1.

Asal usul pembentukan masyarakat


Asal usul pembentukan masyarakat bermula dari Fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang
senantiasa membutuhkan orang lain. Dari Fitrah ini kemudian mereka berinteraksi satu sama
lain dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan hubungan sosial yang pada
Gilirannya menumbuhkan kesadaran akan kesatuan.
2. prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dan diimplentasi dalam tatanan kehidupan umat
manusia
- keadilan adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala
penindasan
- Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya kepada siapa pun
tanpa pandang bulu, bahkan kepada orang yang membenci kita sekalipun.
kita harus berlaku adil, Rosulullah pun menegaskan jika seandainya putrinya Fatimah
melakukan kejahatan maka beliau akan menghukumnya sesuai hukum yang berlaku.
- Egalitarianisme adalah persamaan tidak mengenal sistem dinasti geneologis. kesamaan
tanpa diskriminasi baik etnis agama, suku, ras, keturunan dan lain lain. melainkan atas
prestasi. Dengan prinsip egalitarianisme maka akan terwujud keterbukaan di mana
seluruh anggota masyarakat berpartisipasi untuk menentukan pemimpin nya dan dalam
menentukan kebijakan kebijakan publik.
- Pluralisme adalah sikap di mana Menghormati kemajemukan yang Harus diterima
sebagai bagian dari realitas obyektif. namun penerimaan kemajemukan ini tidak hanya
sebatas mengakui bahwa masyarakat itu plural melainkan juga harus disertai dengan
sikap yang tulus sebagai anugrah dan kebajikan.
- Pengawasan sosial adalah tindakan yang dilakukan secara individu maupun lembaga
yang didasarkan atas prinsip Fitrah manusia baik sehingga senantiasa bersikap husnu al-
dzan guna mewujudkan masyarakat yang beradab. hal ini dilakukan agar tidak adanya
penyelewengan terhadap kekuatan uang maupun kekuatan kekuasaan.
3. Peran yang harus dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan masyarakat madani
yang pertama yaitu menumbuhkan saling pengertian antara sesama umat beragama dengan
cara melalui dialog untuk mengikis kecurigaan dan menumbuhkan saling pengertian
kedua melakukan studi studi agama dengan tujuan menghayati ajaran agama masing
masing, membangun suasana Iman yang dialogis, menumbuhkan etika Pergaulan antar umat
beragama, kesadaran untuk menghilangkan bias-bias dari satu umat beragama terhadap
umat lain, menghancurkan rintangan-rintangan budaya yang ada pada masing masing umat
beragama seperti Eksklusivisme, menumbuhkan kesadaran pluralisme, menumbuhkan
kesadaran Akan perlunya solidaritas dan kerjasama untuk menyelesaikan masalah-masalah
(kemiskinan, keterbelakangan, ketidak adilan dan lain lain).
ketiga melakukan usaha-usaha Penumbuhan sikap-sikap demokratis,Pluralis dan toleran
kepada umat beragama sejak dini melalui pendidikan
empat mengarahkan energi bersama untuk mewujudkan cita cita bersama membangun
masyarakat madani.

Anda mungkin juga menyukai