Anda di halaman 1dari 1

“KASIHILAH MUSUHMU!

”: Renungan, Sabtu 4 Maret 2023


Hari biasa Pekan I Prapaskah
BcE Ul. 26:16-19; Mzm. 119:1-2, 4-5, 7-8; Mat. 5:43-48.

Mengasihi musuh dan mendoakan orang yang menganiaya kita adalah dua hal yang
berlawanan dengan kehendak manusiawi kita dan tidak mudah dilakukan. Ketika orang
mencoba untuk mencelakakan, menghina, menindas dan menganiaya kita, pasti perasaan yang
akan muncul adalah marah, benci, dendam, jengkel, hingga menganggapnya sebagai musuh.
Pasti yang akan terlintas dipikiran kita adalah,“saya tidak akan pernah memaafkan orang
itu!”.
Dalam bacaan injil hari ini, Yesus menegaskan kepada kita tentang contoh kasih yang
luar biasa dan tanpa batas. Bentuk perintah itu diwujudnyatakan dalam tindakan mengasihi
dan mendoakan orang-orang yang berbuat salah terhadap kita. Yesus mengajak kita untuk
berani mengasihi mereka yang telah menjatuhkan dan menganiaya kita. Sebab, jika hanya
berbuat kasih terhadap mereka yang mengasihi kita, apakah lebihnya perbuatan kita dengan
seorang pemungut cukai atau seorang pendosa?
Senada dengan itu, bacaan pertama memberikan seruan yang lantang bahwa: sebagai
umat yang kudus bagi Tuhan kita harus setia berpegang pada ketetapan, perintah serta hukum
yang difirmankan Allah kepada kita. Janganlah kita mencoba untuk menghindar bahkan lari
dari segala sesuatu yang telah dikatakanNya. Sebab kita merupakan umat pilihan yang telah
ditetapkan Allah untuk menjadi kudus, terpuji, ternama dan terhormat dihadapanNya. Karena
itu, jika kita mampu menerapkan sabda Yesus ini dalam hidup kita, percayalah bahwa kita
tidak akan menjadi pribadi yang pendendam ataupun suka membalas kejahatan dengan
kejahatan. Sebaliknya, kita akan dimampukan oleh Roh kudus untuk mengasihi dan bahkan
mendoakan mereka yang bersalah kepada kita.
Mengasihi musuh dan mendoakan orang yang menganiaya kita adalah tindakan mulia
yang memberikan berkat tersendiri bagi kita. Pasti kita memiliki harapan besar agar orang-
orang yang demikian dapat bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Oleh karena itu,
marilah dalam masa pertobatan ini kita saling berbagi kasih dengan sesama terlebih dengan
mereka yang memusuhi dan menganiaya kita. Dengan demikian, kita dapat menjadi anak-
anak Allah yang semakin serupa dengan Dia, yakni sempurna adanya.

(Fr. Remi Tawurutubun)


“Tetapi aku berkata kepadamu: Kasihanilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu” (Mat 5:44)
Marilah berdoa:
Ya Allah, semoga kami semakin mampu menjadi orang-orang yang selalu
mengasihi sesama. Amin.

Anda mungkin juga menyukai