Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN ALKITAB

REMAJA & NAPOSOBULUNG HKBP DADAP KOSAMBI


- KASIH YANG TULUS DAN HARMONIS -
Sabtu, 26 Agustus 2023

1. Bernyanyi : KJ No. 407 : 1 & 2 - “Tuhan, Kau Gembala Kami”


Tuhan, Kau Gembala kami, tuntun kami dombaMu;
B'rilah kami menikmati hikmat pengorbananMu.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milikMu,
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milikMu.
Kau Pengawal yang setia, Kawan hidup terdekat.
Jauhkan kami dari dosa, panggil pulang yang sesat.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami mohon b'ri berkat.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami mohon, b'ri berkat.

2. Doa Pembuka

3. Nas: Roma 12 : 9 - 20

4. Pengantar
Kasih adalah ungkapan emosi manusia, bahkan kasih itu disebut juga
sebagai emosi paling kuat dari manusia. Alkitab pun mengajarkan bahwa hal
yang paling utama dalam hidup adalah mengasihi Tuhan dan sesama manusia
(Mat. 22: 37-39). Berdasarkan jenisnya kasih dibagi menjadi empat kategori
yaitu Storge, Filia, Eros, dan Agape. Kasih Storge menggambarkan kasih yang
terikat secara mendalam dan penuh perhatian dalam keluarga (orangtua dan
anak, suami-istri, saudara). Kasih Filia menggambarkan kasih persaudaraan
tanpa ikatan keluarga. Kasih seperti ini dapat kita temukan dalam
persahabatan yang melebihi ikatan keluarga. Eros menggambarkan kasih
yang mengacu pada ikatan cinta dan seksualitas dan kepenuhan gairah.
Terakhir adalah kisah Agape yaitu kasih paling tinggi yang dirujuk dalam
Alkitab. Cinta ini abadi, penuh pengorbanan, tanpa syarat, dan begitu
sempurna. Kasih ini diwujudkan Alkitab dengan pengorbanan diri-Nya demi
menebus manusia dari dosa.
Nas ini dimulai oleh Paulus dengan menegaskan bahwa kasih
merupakan hal penting dan hal utama yang harus dilakukan oleh manusia.
Khususnya mengasihi saudara seiman yang hidup berdampingan di sekitar
lingkungan jemaat. Kasih seyogianya menjadi dasar kesatuan umat Tuhan
dalam kehidupannya. Paulus mengajak jemaat Roma agar tidak pura-pura
dalam mengasihi, namun mesti tulus tanpa embelembel. Karakteristik kasih
jangan dilakonkan layaknya drama sinetron, namun mesti intens dan tidak
mendamba. Terlebih orang-orang Kristen merupakan pelaku kasih Kristus.
Istilah kasih yang digunakan Paulus dalam surat ini yaitu philadelphia yang

RN-HKBP Dadap Kosambi 1


menegaskan makna kasih persaudaraan di dalam Tuhan. Kasih Philia menjadi
dasar melakukan kasih terhadap saudara yang melebihi ikatan keluarga.
Dengan demikian, kasih Storge merupakan dasar dari tindakan kasih Philia.
Ketulusan kasih dalam keluarga, tidak dipaksa, dan tanpa imbalan
diharapkan menjadi dasar mengasihi yang dihidupi oleh jemaat Roma.
Paulus menjelaskan karakter kasih yang harus dihidupi jemaat Roma
sebagai kasih yang tulus dan tidak mendendam. Paulus memberikan
gambaran praktik kasih yang mestinya dilakukan. Kasih itu diwujudnyatakan
dengan menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik; saling mendahului
dalam memberikan hormat, menabur sukacita, berlaku sabar dalam segala
hal, saling menolong dan membantu yang kekurangan, dan saling
melengkapi di dalam Tuhan. Orang yang hidup dalam kasih memang akan
terus membuahkan kasih. Pelaku kasih mesti aktif dalam melakukan
kebaikan dan bukan justru pasif. Kasih merupakan emosional yang positif,
pelaku kasih suci bekerja dengan berbagai macam cara untuk melakukan
yang baik. Dengan demikian, kasih akan membimbing seorang benci
terhadap kejahatan dan menimbulkan rasa haus tiada tara akan hal yang
baik. Hukum kasih harus dinyatakan dalam rupa-rupa perbuatan yang
dilakukan oleh umat Tuhan. Hidup dalam kasih mendorong setiap orang
untuk selalu konsisten menunjukkan penampakan-penampakan kasih yang
beraneka ragam. Beberapa hal lain yang disebut Paulus yaitu kegembiraan,
tabah dalam penderitaan, ketekunan dalam doa, dan rasa hospitalitas yang
baik.
Dalam peraturan-peraturan moralitas hidup berdasarkan kasih yang
disampaikan, Paulus juga memperhatikan aspek lain di luar jemaat Roma.
Aspek lain yaitu masyarakat non Kristen namun masih memiliki keterkaitan
di luar persekutuan (ay. 14-20). Kasih yang intens itu tidak hanya berlaku
untuk sesama umat Tuhan dalam jemaat, namun melampaui itu harus turut
mengalir kepada mereka di luar jemaat. Pada dasarnya, kondisi jemaat
Roma berada dalam konflik dan penganiayaan pada masa itu. Orang-orang
yang mengaku Kristen dimusuhi oleh orang Yahudi, Yunani, dan Romawi
karena iman mereka kepada Kristus. Menyiasati hal ini Paulus mengajar
jemaat Roma untuk Turut mengasihi mereka yang memusuhi jemaat Kristus.
Jangan sesekali mengutuk mereka, namun hendaklah memberkati (ay. 14).
Pengajaran ini seturut dengan ajaran Kristus yang berkata “kasihilah
musuhmu dan berdoalah untuk mereka yang menganiaya kamu” (Mat. 5:
44). Pandangan kasih yang disampaikan dalam surat ini begitu istimewa dan
luar biasa, bahkan melebihi pandangan kasih mana pun yang pernah kita
dengar. Yesus memang mengajarkan kita untuk berlaku kasih dan
memberitakannya kepada seluruh umat agar kita jangan kiranya membalas
kejahatan dengan kejahatan, tetapi utamakanlah kebaikan dan kedamaian
untuk semua orang (ay. 17-18).

RN-HKBP Dadap Kosambi 2


Jemaat Roma tidak diajar untuk membalas kejahatan yang diperbuat
oleh saudara dan bahkan seterunya teradap mereka. Paulus menegaskan
bahwa pembalasan merupakan milik Allah saja, jangan sesekali siapa pun
mendahului-Nya. Tingkatan tertinggi dari rasa mengasihi adalah mencintai
mereka yang membenci, meskipun itu berat namun harus. Ketika seterumu
lapar berilah dia makan, jika haus maka berikan minum, dengan demikian
kamu menumpukkan bara api di kepalanya (ay. 20). Frasa ini menjadi
klimaks dari teks bacaan ini, dan begitu luar biasa tindakan kasih Kristus itu,
tidak membalas kejahatan namun setia menunjukkan tindakan-tindakan
kasih. Menumpukan bara api di atas kepada musuh dapat dipahami sebagai
tindakan mengalahkan kejahatan dengan kebaikan-kebaikan. Akibatnya
seterumu akan merasa malu dan menyesali perbuatan jahatnya. Cara paling
baik untuk mengalahkan kejahatan ialah dengan kebaikan. Mereka yang
melakukan kejahatan akan mengalami pembaruan pikiran berdasar
tindakan-tindakan positif itu dan membawa mereka kembali pada
keselamatan. Tindakan kebaikan kasih tidak boleh kalah dengan kejahatan,
sebab hanya kasih dan kebaikan yang mampu meredam tindakan dan
menyadarkan si jahat. Sebab sebetulnya tidak ada kuasa jahat yang
melampaui kuasa kasih Kristus.

5. Diskusi
● Apa pesan yang dapat teman-teman dapat dari nas ini?
● Apakah kasih itu timbal balik?
● Bagaimana cara mengasihi orang yang telah bertindak buruk kepada
kita atau oranglain?

6. Bernyanyi - KJ. NO. 408: 1 & 2 “Di Jalanku ‘Ku Diiring”


Di jalanku 'ku diiring oleh Yesus Tuhanku.
Apakah yang kurang lagi, jika Dia Panduku?
Diberi damai sorgawi, asal imanku teguh.
Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku;
Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku.
Di jalanku yang berliku dihiburNya hatiku;
bila tiba pencobaan dikuatkan imanku.
Jika aku kehausan dan langkahku tak tetap,
dari cadas didepanku datang air yang sedap;
dari cadas didepanku datang air yang sedap.

7. Doa Syafaat:

8. Bernyanyi - KJ. NO. 388: 1 & 2 “S’lamat Di Tangan Yesus” - (Persembahan)


S'lamat di tangan Yesus, aman pelukanNya;
dalam teduh kasihNya aku bahagia.

RN-HKBP Dadap Kosambi 3


Lagu merdu malaikat olehku terdengar
dari neg'ri mulia: damai sejahtera.
Reff: S'lamat di tangan Yesus, aman pelukanNya;
dalam teduh kasihNya aku bahagia.
S'lamat di tangan Yesus, aku tent'ram penuh;
dosa pun dan cobaan jauh dari diriku.
Duka, cemas dan bimbang, kuasanya tak tetap;
goda dan air mata akan seg'ra lenyap.
(Balik Ke Reff:)

9. Doa Penutup & Doa Bapa Kami

Catatan:

- Tuhan Yesus Memberkati -

RN-HKBP Dadap Kosambi 4

Anda mungkin juga menyukai