Anda di halaman 1dari 2

Yohanes 15 : 15 – 17

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus


Setiap orang butuh dikagumi. Kita butuh di cintai,butuh dipelihara,butuh
dijaga, disembuhkan dan dikasihi. Selanjutnya kita juga butuh ditemani,
diterima, diampuni, didamaikan, didampingi, dimengerti, ditolong, diakui,
disambut dan di hargai. Kita juga butuh di bimbing, dihibur, diarahkan, di
topang, diberi petunjuk dan diberi kebebasan. Semua itu merupakan kebutuhan
dasariah kita. Untuk memperoleh semuanya itu Allah menyapa kita dengan
mengingatkan kita lewat FirmanNya hari ini untuk, tetap hidup dalam kasih
Allah (Thema). Bagaimanakah sikap setiap orang yang hidup dalam kasih Allah?

Dalam yohanes 15:15-17, Yesus memberi perintah untuk saling mengasihi.


Tuhan lebih dahulu telah mengasihi kita,setiap orang yang hidup dalam kasih
Allah, berarti meyakini dan mensyukuri kasih Allah yang telah kita terima dan
alami. Seturut dengan itu kita juga di tuntut untuk meneladani kasih Allah
tersebut dengan mengasihi sesama. Melakukan kasih memang tidaklah semudah
mengatakan dan seindah mengungkapkannya, namun kasih membutuhkan hati
yang tulus dan menuntut pengorbanan yang bukan segampang yang kita
bayangkan. Yesus mengajarkan kasih yang sesungguhnya yaitu kasih yang
bersetandar “agave”. Kasih agave adalah kasih yang tak bersyarat. Kasih agave
adalah sifat inti Allah, karena Allah adalah kasih. (1Yohanes 4:7-12 ; 1
Kor.13:1-13). Kasih agave bukan sekedar sebuah gerakan hati yang lahir dari
perasaan, melainkan gerakan kehendak, pilihan yang sengaja di lakukan. Kasih
yang berhubungan dengan ketaatan dan komitmen, dan tidak selalu dengan
perasaan dan emosi. Mengasihi seseorang adalah mentaati Tuhan dan
perintahNya, demi kebaikan orang lain, mengupayakan berkat dan keuntungan
orang lain untuk jangka panjang. Sikap seperti inilah yang semestinya dimiliki
setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus.

Ditengah Zaman dan situasi seperti sekarang ini,kecendrungan manusia hidup


egois, mementingkan diri sendiri, mau menang sendiri dan seterusnya. Melalui
siaran TV hampir di setiap tayangan menyoroti tentang korupsi, tindakan
kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan, perselingkuhan, perceraian, ketidak
adilan, dalam memberikan Bantuan langsung sementara (BLSM) tidak tepat
sasaran dan tidak merata, dan sebagainya. Kebanyakan orang kini kehilangan
hati nurani untuk berbuat baik. Apalagi yang disebut dengan “Kasih”, seakan-
akan merupakan suatu kebodohan dan hanya sebatas obrolan doang. Kondisi
seperti ini sudah menjadi kenyataan yang kita hadapi. Bagaimanakah kasih itu
dapat kita wujudkan?

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus


Sadar kita atau tidak sadar, setuju atau tidak setuju, Yesus memerintahkan kita
untuk mengasihi dan tinggal di dalam kasihNya. Tuhan mengasihi kita
sebagaimana kita juga harus mengasihi sesama. Allah mengaruniakan Roh Nya
bagi kita untuk memampukan kita dalam melakukan kasih tersebut
(Band.Bacaan 1 Yoh.3:23-24). Allah memberikan berkat bagi setiap orang yang
mengasihi sesamanya. Berdasarkan nats khotbah hari ini, Yesus menjanjikan 4
(empat) berkat bagi orang yang melakukan kasih yaitu:
Pertama, Kamu akan bersukacita dan sukacitamu akan penuh (ay.11). Suka cita
yang dimaksukan oleh Yesus bukanlah sukacita dunia yang sifatnya sementara,
tapi sukacita Rohani yang kekal yang dikaruniakan oleh Tuhan. Kedua, Kamu
akan menjadi Sahabat Ku, bukan lagi hamba (ay.14). Orang yang menjadi
sahabat Yesus adalah orang yang telah menerima karunia dari padaNya. Kita
tidak akan bias menjadi sahabatNya kecuali Dia sendiri telah lebih dahulu
mengasihi kita.(Yakobus 2:23). Dan juga menjadi sahabat Yesus dapat
menikmati kehadiran Nya dalam situasi kehidupan ( Pahit atau manis, senang
atau susah, sukses atau gagal ), ia tetap kuat, tekun, benar dan makin
berkenan hidupnya bagi Tuhan. Tuhan adalah sahabat yang selalu hadir
menyertai, menghibur, menolong, menguatkan, memelihara kehidupan saudara
dan saya yang sungguh-sungguh menjadi sahabat Allah yang sejati (band.
Masmur25:14).Ketiga, dipanggil untuk melayani Dia.(ay.16). Dalam seluruh
keterbatasan , ketidak sempurnaan, kita dilayakkan, dipilih, ditetapkan dan
dipercakan oleh Yesus untuk melakukan perintahNya. Menjadi saksi Tuhan
mengabarkan Kabar Baik dan untuk menghasilkan buah yang baik. Keempat,
Kamu akan diberkati untuk memberkati. Yesus percayakan hidup kita untuk
menjadi berkat bagi orang lain. Orang yang mendapat kebahagiaan sejati
adalah orang yang dapat membahagiakan orang lain. Ketika kita berusaha
membahagiakan orang lain, kita pun akan bahagia. Jika kita menyengsarakan
orang lain, sebetulnya secara tidak sadar, kita juga sedang menyengsarakan diri
sendiri. Manusia selalu dikenang dari apa yang ia berikan dari pada yang ia
terima sepanjang hidup. Semakin banyak konstribusi positif yang diberikan
seorang kepada yang lain, semakin besar pula kesuksesan yang akan ia
dapatkan.

Senantiasalah kita tetap hidup di dalam kasih Allah dan menjadi pelaku kasih
untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesame agar kita memperoleh berkat dan
sukacita dari padaNya.”Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan
perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus,
sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita”(Kol. 3:17 ). Amin.

Anda mungkin juga menyukai