Anda di halaman 1dari 2

TRIDIUM PRAPASKAH

Sr. Yuvencia.HK

1. Bagaimana caraku melayani sesama dalam kerendahan hati?


Rendah hati sering juga disebut dengan tawaduk yang artinya tidak angkuh dan
tidak sombong. Maka dalam melayani sesame belajar terus-menerus untuk
memiliki sifat rendah hati selalu bersikap tenang, sederhana, dan sungguh-sungguh
menjauhi perbuatan sombong
 Menghargai kelebihan orang lain.
 Menyadari kelemahan diri.
 Menghargai talenta yang Tuhan berikan dan dipakai untuk menolong orang lain
dan berpartisipasi dalam komunitas gereja.
 Bersedia menolong orang lain dengan tulus dan tanpa pamrih.

2. Bagaimana aku memaknai perutusanku?


 Sebagai murid Tuhan Yesus, saya mendapat tugas perutusan mewartakan
Kabar Gembira tentang datangnya Kerajaan Allah. Datangnya Kerajaan
Allah berarti datangnya kedamaian, kerukunan, persaudaraan, keadilan, dan
cinta kasih.
 Yesus mengutus saya untuk mewartakan dan menghadirkan wajah Tuhan
dalam hidup sehari-hari melalui teladan hidup yang baik, yaitu wajah Tuhan
yang penuh kebaikan, penuh dengan kasih dan pengampunan. Yesus
mengutus saya membawa dan menghadirkan kerajaan Allah ke mana pun
kita pergi dan di mana pun kita berada. Satu sikap yang mutlak dituntut dari
kita adalah mengandalkan kekuatan daripada-Nya.
 Sebagai Suster HK : Perutusanku dari Tuhan lewat para pemimpi Kongregasi
untuk berbagi belaskasih kepada sesama.
3. Bagaimana aku meneladan Yesus dalam melaksanakan kehendak Bapa melalui
perkataan,perbuatan sebagai kasih yang mencapai puncaknya disalib?
Yang dapat saya teladani adalah: Kita sama-sama berharap untuk berbuat kebaikan
lebih banyak, menjaga sopan santun, lebih lagi rendah hati, lebih bersabar, dan
banyak mengampuni,murah hati,berserah kepada Tuhan dalam praktek kehidupan
sehari-hari.
1
4. Bagaiman suster mengalami perjumpaan pribadi dengan Allah yang berbelaskasih
dan menyelamatkan?
 PERJUMPAAN DENGAN TUHAN PASTILAH MENGUBAHKAN
 Saya berulang kali membaca kesaksian dari orang-orang yang menceritakan
betapa hidup mereka berubah karena telah bertemu sesosok pribadi atau
bahkan sebuah produk yang telah mengubah hidup mereka. Entah cara
berpikir mereka, gaya hidup mereka, ekonomi mereka, hingga tujuan hidup
mereka – sedikit atau banyak orang-orang ini merasa hidup mereka telah
diubahkan oleh perjumpaan dengan suatu figur, komunitas atau produk
tersebut.

 Jika hal-hal itu saja dapat mengubah hidup seseorang, perjumpaan sejati
dengan Tuhan tentu berdampak lebih besar. Sebab tidak ada pribadi yang
seperti Dia. Dialah pencipta sekaligus yang sanggup memperbaiki dan
memulihkan apa yang rusak dan keliru dalam diri manusia.

Anda mungkin juga menyukai