Anda di halaman 1dari 3

Khotbah 1 Yohanes 4:16b-21, Minggu 26 Juni 2011

Introitus :

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik (Roma
12:9)

Ogen/bacaan : Yohanes 5:39-47; Kotbah: 1 Yohanes 4:16b-21

Thema :

Tuhan telah mengasihi kita, karena itu hendaklah kita juga saling mengasihi.... Tuhan adalah
kasih, hendaklah kita saling mengasihi. (Dibata ncidahken kekelengen, emaka kita rutang guna
sikeleng-kelengen)

Pendahuluan

Berbicara tentang kasih berarti kita juga berbicara tentang Allah. Dalam Alkitab penyataan Allah
kita nyatakan sebagai Kasih Allah. Secara iman kita mengakui bahwa segala tindakan Allah
terhadap dunia dan manusia nyata di dalamnya akan kasih Allah. Penciptaan dunia dan isinya
termasuk manusia kita akui sebagai kuasa Allah yang Ia nyatakan untuk menunjukkan akan
kasihNya. Kasih Allah yang sempurna dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus yang
menunjukkan kasih Agape. Kasih yang ditunjukkanNya adalah kasih yang sempurna dan tidak
pura-pura, sehingga siapa yang mengaku dan percaya kepada Allah hendaklah saling mengasihi
(tema).

Akan tetapi sekalipun pengajaran kasih Allah ini telah dinyatakan, ternyata manusia sering sekali
tidak mampu menunjukkan kasih itu di dalam kehidupannya. Jumlah orang yang percaya kepada
Tuhan semakin meningkat, akan tetapi faktanya justru jumlah kehidupan manusia yang saling
mengasihi semakin berkurang. Ditengah kompetisi kehidupan ini yang terjadi justru “homo
homini lupus”= manusia menjadi serigala bagi manusia lain. Ketidak pedulian satu dengan yang
lain, pembenaran diri, egoisme yang semakin meninggi, penghakiman satu dengan yang lain,
kebobrokan moral, semuanya ini dapat kita saksikan ditengah kehidupan ini. Manusia semakin
jauh dari kehendak Allah yang hidupnya seharusnya kasih dan mengasihi. Pengenalan akan
Allah dan menjalankan kehendak Allah cenderung hanya pura-pura, kita mengasihi senantiasa
dihubungkan dengan imbalan, untung rugi dan sebab akibat. Seharusnya sebagai orang yang
percaya, mengasihi adalah jati diri kita, karena kita melakukannya, sebab Allah telah terlebih
dahulu mengasihi kita.

Pendalaman Nats

Belajar tentang kasih Allah kita melihat dari 1 Yohanes 16 :


Allah adalah Kasih : Semuanya ini jelas kita lihat dalam PenyataanNya dan kesempurnaannya
adalah di dalam Yesus Kristus. Kasih Allah terlihat bagaimana kehendakNya boleh dinyatakan:
memberikan sukacita, damai sejahtera bagi umatNya. Rancangan Allah adalah rancangan damai
sejahtera. Secara umum penggunaan kata kasih dinyatakan : Agape : kasih yang rela memberikan
diri kepada orang lain, eros : kasih yang muncul akibat dorongan seksual (tidak muncul dalam
PB), phileo : Kasih persaudaraan atau keluarga. Di dalam Alkitab baik PL maupun PB kasih
yang dikehendaki Allah dari umatNya adalah kasih yang nyata dan terbuka menjangkau sesama,
bahkan musuh sekalipun. Oleh karenanya berbicara tentang kasih berarti berbicara juga tentang
tanggung jawab orang percaya untuk melakukannya didalam kehidupannya.

Kasih adalah berani dan percaya pada hari penghakiman. Orang yang mengasihi adalah orang
yang berani menghadapi segala resiko bahkan konsekwensi dari pekerjaannya tersebut. Benar
jika mengasihi tentu saja didalamnya ada pengorbanan, hendaklah seorang yang mengasihi tidak
menuntut balasan atas apa yang ia lakukan, atau bahkan meninggalkan tugas mengasihi karena
tantangan/resiko yang akan dialami. Orang yang mengasihi tentu upahnya besar dibumi dan
disorga (hak Allah). Percaya kepada hari penghakiman menunjuk kepada penyerahan diri kepada
Allah/tuntunan Allah, dengan keyakinan sebagai anak yang berharga dihadapan Allah = yang
pasti diberkati oleh Allah dan memberikan tempat sebagai kawanan domba Allah.

Kasih melenyapkan ketakutan. Ketakutan adalah bagian dari penguasaan dosa dalam diri
manusia, karena bagi orang percaya tidak ada lagi yang perlu ditakuti sebab yang paling
menakutkan yaitu “maut” telah dikalahkan didalam diri Yesus Kristus. Oleh karenanya, bagi
orang yang memberikan diri dikuasai Allah maka dalam diri dikuasai Allah maka dalam dirinya
telah tanggal kekawatiran dan ketakutan yang ada adalah: berani berjalan bersama Yesus dengan
cara melakukan kehendakNya. Oleh karenanya, orang percaya “berani tampil beda” karena sadar
bahwa kita adalah umat pilihan.

Mengasihi saudara/sesama. Orang yang mengaku mengasihi Allah harus terlihat dengan sikap
dan tindakan yang dinyatakannya dengan mengasihi sesamanya/saudaranya. Perumpamaan
orang samaria yang baik hati menunjuk kepada sesama manusia adalah secara universal yang
tidak dibatasi oleh kondisi, situasi, suku, ras, agama. Didalam kehidupan yang diberikan Allah
setiap manusia ciptaanNya ada perbedaan. Perbedaan yang ada tersebut bukan untuk saling
menghakimi tapi perbedaan yang ada hendaklah untuk saling memperlengkapi yaitu dengan
saling mengasihi.

Dari uraian tersebut jelaslah bahwa kasih menjadi jati diri/identitas bagi orang percaya.
Hendaklah kasih selalu dinyatakan/dilakukan bukan sekedar dibicarakan. Orang yang percaya
adalah orang yang telah diikat dengan yang dipercayainya, jadi ikatan orang percaya itu adalah
ikatan Allah dengan umatNya dengan kasih yang sempurna.
Ditengah kehidupan kita sekarang ini, tuntutan hidup sebagai umat Allah semakin tinggi.
Tantangan semakin kompleks, karena didalamnya juga iblis terus berkarya untuk menjauhkan
kita dengan ikatan bersama Allah. Ada beberapa kelas manusia dalam dunia ini :

Kelas surgawi : adalah manusia yang mampu hidup mengasihi sekalipun orang yang dikasihi
berbuat jahat kepadanya (membalas kejahatan dengan kebaikan)

Kelas Kristiani : adalah orang yang mampu mengampuni orang yang berbuat salah kepadanya.

Kelas Manusiawi : adalah orang yang melakukan kebaikan karena orang lain berbuat baik
kepadanya.

Kelas hewani : adalah orang yang berbuat jahat kepada orang yang jahat (Membalas kejahatan
dengan kejahatan)

Kelas Setani : adalah orang yang berbuat jahat kepada orang yang berbuat baik kepadanya
(membalas kebaikan dengan kejahatan).

Sebagai orang yang percaya kepada Kristus benar kita terus belajar dan belajar, hendaklah
semakin hari kita terus naik kelas sampai kita dalam kesempurnaan bersama Kristus Yesus
didalam kerajaanNya... Ujilah sejauh mana Kasih itu telah kita nyatakan dalam hidup kita.

Anda mungkin juga menyukai