Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

1) Bagaimana sejarah konsep civil society dan masyarakat madani?


2) Sebutkan prinsip-prinsip masyarakat madani dan jelaskan!
3) Bagaimana peran yang dapat dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan
masyarakat madani?
4) Sebutkan beberapa poin penting hak asasi manusia dalam Islam beserta ayat al-Qur’an
yang berkaitan dengannya!
5) Bagaimana hubungan Islam dan demokrasi?

Jawab:
1. Makna Civil Society
“Masyarakat sipil” adalah terjemahan dari civil society.
Konsep civil society lahir dan berkembang dari sejarah pergumulan masyarakat.
Cicero adalah orang Barat yang pertama kali menggunakan kata “societies civilis”
dalam filsafat politiknya. Konsep civil society pertama kali dipahami sebagai negara
(state). Secara historis, istilah civil society berakar dari pemikir Montesque, JJ.
Rousseau, John Locke, dan Hubbes. Ketiga orang ini mulai menata suatu bangunan
masyarakat sipil yang mampu mencairkan otoritarian kekuasaan monarchi-absolut dan
ortodoksi gereja (Larry Diamond, 2003: 278).
Konsep Masyarakat Madani sangat baru dikalangan masyarakat Indonesia
sehingga memerlukan proses dalam pengembangannya. Hal ini bukan merupakan hal
yang mudah, oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang efektif, sistematis, serta
kontinyu sehingga dapat merubah paradigma dan pemikiran masyarakat

2. Prinsip-Prinsip Masyarakat Madani


a. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses
penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara
merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta
mempublikasikan informasi kepada publik.
b. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga
muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi
dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan,
dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain
dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud
melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi:
 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). “suatu organisasi yang didirikan
perorangan atau sekelompok, yang sukarela memberikan pelayanan kepada
masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan sedikitpun
dari kegiatannya”.
 Pers yang bebas. “Bebas dalam artian terbebas dari segala tekanan,
paksaaan atau penindasan dari pihak manapun, termasuk pemerintah negara
maupun oknum-oknum tertentu”.
 Supremasi hukum. “Sebuah hal yang harus dijadikan sebagai kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara/hukum yang harus benar-benar tegak, tidak
seperti sekarang yang mana suatu hukum runcing ke bawah dan tumpul ke
atas”.
 Perguruan Tinggi. “Merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang
diselenggarakn untuk mempesiapkan pserta didik menjadi angota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan”.
 Partai politik. “Organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan
politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.
c. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik
dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan
menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.
d. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang
majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan
merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
e. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap
lingkungannya.
f. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari
rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat
memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.
g. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan.
Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan
dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.
3. Dalam upaya untuk membangun masyarakat madani di Indonesia, tentu tidak mudah
dicapai begitu saja. Dibutuhkan beberapa persyaratan agar gagasan tersebut dapat
diimplementasikan dengan baik, diantaranya:
a. Pemahaman yang sama (One Standard)
b. Keyakinan (Confidence) dan saling percaya (Social trust)
c. Satu hati dan saling tergantung
d. Kesamaan pandangan tentang tujuan dan misi
Jika keempat persyaratan diatas dapat terpenuhi, maka relatif akan lebih mudah untuk
merumuskan berbagai kebijakan dan strategi untuk mewujudkan masyarakat madani
yang dicita-citakan. Kunci utama dari keberhasilan mewujudkan masyarakat madani yang
dicita-citakan itu, secara kultural antara lain memang terletak pada prasyarat-prasyarat
yang disebutkan di atas. Selain keempat persyaratan tersebut, yang harus diperhatikan
adalah tantangan yang dihadapi dewasa ini untuk menuju masyarakat yang dicita-citakan
tersebut.
4. Poin-poin penting hak asasi manusia dalam Islam beserta ayat al-Qur’an yang berkaitan
dengannya:
a. Manusia adalah merdeka sejak dilahirkan
b. Diharamkan orang merdeka dijadikan budak
c. Budak boleh membebaskan dirinya dengan membayar secara cicil
d. Budak kafir yang masuk islam dengan sendirinya merdeka
e. Budak kafir yang dianiaya, disakiti dan diperlakkukan secara tidak wajar, ia merdeka
f. Anak seorang budak wanita dari tuannya adalah merdeka dan tidak menjadi budak
g. Kerabat kaya diharuskan untuk memerdekakan kerabatnya yang budak
h. Orang mampu wajib memerdekakan hamba sahaya
i. Membebaskan budak dijadikan sebuah pilihan untuk penebus (kifarat) atas
kesalahan yang telah dilakukan, seperti kifarat sumpah palsu
j. Membebaskan budak sebagai kifarat dosa-dosa yang tidak ditentukan dipandang
sunnah
k. Membebaskan budak wajib dilakukan kepada muslim yang membunuh secara keliru
l. Orang yang menceraikan istrinya secara tidak sah wajib membebaskan budak
m. Memerdekakan budak dengan suka rela merupakan pahala besar dan akan dibalas
Tuhan
Ayat- ayat Al-Qur’an yang berkaitan denga poin-poin HAM diatas antara lain:
 QS. At-Taubah: 71
 QS. Al-Hajj: 41
5. Sama halnya dengan hak asasi manusia, demokrasi yang berarti pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, secara historis telah ada sejak zaman Yunani Kuno
sebagai respons terhadap pemerintahan otoriter yang tidak menutup partisipasi rakyat
dalam setiap keputusan-keputusan publik. Melalui sejarah panjang, sekarang demokrasi
dipandang sebagai sistem pemerintahan terbaik yang harus dianut oleh semua orang
untuk kebaikan rakyat yang direalisasikan melalui hak asasi manusia. Hak Asasi
Manusia hanya bisa diwujudkan dalam suatu sistem yang demokrasi di mana semua
warga memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan berbangsa
dan bernegara.
Oleh karena itu, seperti dikatakan oleh Ahmad Syafii Maarif, mayoritas umat Islam
Indonesia menerima demokrasi sebagai bagian dari nilai yang prinsip-prinsipnya sesuai
dengan Islam. Dan karean itu pula umat Islam harus berusaha unruk mendorong
terjadinya demokrasi di dalam bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai