Anda di halaman 1dari 10

“CIVIL

SOCIETY”
Fahmi Febrianto
Lia Nur Safitri
Dinda Ayu Sabrina
Arzum Fidiati
Wahyuningtyas
Pengertian Civil Society
civil society berasal dari bahasa latin, “civilis societas” yang mengacu kepada
gejala budaya perorangan dan masyarakat.
civil society dapat dimaknai sebagai sebuah masyarakat yang memiliki peradaban
(civility) yang dibedakan dari masyarakat yang tidak beradab atau masyarakatnya
jahiliyah.
pengertian civil society menurut para ahli antara lain:
• Sessoon dan Anne Showstack mengartikan bahwa civil society merupakan realita
individual yang meninggalkan ikatan keluarga dan memasuki persaingan ekonomi
yang dikontraskan dengan negara atau disebut sebagai masyarakat politik.
• Kutut Suwondo makna masyarakat madani lebih menekankan pada suatu kondisi
masyarakat yang beradab dan bukan merupakan alat perjuangan untuk
mengembangkan demokrasi atau kedaulatan rakyat.
• As Hikam mengartikan bahwa civil society adalah kenyataan dari kehidupan
sosial yang bersifat sukarela, swadaya, swasembada, dan terbebas dari tekanan
negara. Dengan demikian pandangan ini pada hakekatnya adanya suatu
masyarakat yang terikat oleh hukum yang berlaku.
ciri-ciri masyarakat madani
• Masyarakat sipil memusatkan perhatiannya pada tujuan-tujuan publik bukannya tujuan
privat.
• Masyarakat sipil dalam beberapa hal berhubungan dengan Negara tetapi tidak berusaha
merebut kekuasaan atas Negara atau mendapat posisi dalam negara; ia tidak berusaha
mengendalikan politik secara menyeluruh.
• Masyarakat sipil mencakup pluralisme dan keberagaman. Artinya. Organisasi yang
sektarian dan memonopoli ruang fungsional atau politik dalam masyarakat bertentangan
dengan semangat pluralistik.
• Masyarakat sipil tidak berusaha menampilkan seluruh kepentingan pribadi atau komunis.
Namun, kelompok-kelompok yang berbeda akan menampilkan atau mencakup
kepentingan bebeda pula.
• Mengembangkan sikap bekerja sama dengan baik tanpa adanya diskriminatif, sehingga
terlihat adanya pengakuan persamaan hak.
• Berperadaban tinggi, yaitu unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga mengangkat harkat dan martabat masyarakat.
• Berakhlak mulia, dengan kata lain anggun dalam bermoral. Indahnya sebuah masyarakat
terlihat dari tatanan akhlak yang ditampilkan sebagai manifestasi dari keyakinan dan
pelaksanaan syariah mereka.
Adapun ciri pokok masyarakat madani di Indonesia
menurut A.S Hikam

• Kesukarelaan, artinya suatu masyarakat madani bukanlah suatu paksaan


atau karena indoktrinasi.
• Keswasembadaan, artinya setiap anggota mempunyai harga diri yang
tinggi, yang percaya akan kemampuan diri sendiri bahkan berusaha
membantu orang yang kekurangan.
• Kemandirian yang tinggi terhadap Negara, artinya bagi masyarakat madani
ialah kesepakatan bersama, sehingga tanggung jawab yang lahir dari
kesepakatan tersebut juga tuntutan dan tanggung jawab dari masing-
masing anggota.
• Keterkaitan pada nilai hukum yang disepakati bersama, artinya suatu
masyarakat madani ialah suatu masyarakat yang berdasarkan hukum dan
bukan negara kekuasaan.
Dalam melihat hubungan masyarakat dengan
negara, civil society dianggap mempunyai 3 fungsi

• Civil society mempunyai aktivitas memajukan


kesejahteraan dengan memajukan kegiatan yang
ditujukan untuk melengkapi peran negara sebagai
pelayanan publik.
• Civil society melakukan serangkain aktivitas yang belum
atau tidak dilakukan negara dalam kaitannya sebagai
institusi yang melayani kepentingan masyarakat luas.
• Civil society sebagai kekuatan tandingan negara
Karakteristik dalam Masyarakat
yang madani
• Free public sphere, yaitu adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan
pendapat.
• Demokratis, yaitu masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dengan
masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras, dan agama. Melalui pilar-pilar
penegak demokrasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ,Pres yang bebas ,Supremasi hukum
,Perguruan tinggi, Partai politik
• Toleransi, yaitu sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling
menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain.
• Pluralisme, yaitu sikap ini menunjukkan kemajemukan.
• Keadilan sosial, yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban.
• Partisipasi Sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa dan intimidasi
• Supremasi Hukum, yaitu unpaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan.
Lemahnya perkembangan civil society
pada periode sebelum era reformasi
• Tidak adanya kelas menengah yang independen
• Lemahnya LSM dalam memberdayakan civil society
karena tergantungnya yang besar terhadap sumber dari
luar
• Cendikiawan yang mencari aman dan besarnya gejala
sektarian pada diri para cendikiawan
• Rakyat yang takut untuk mengembangkan dirinya dalam
berpolitik
Landasan civil society pada era sesudah reformasi
menunjukan arah yang benar walaupun belum sempurna
• Munculnya undang-undang pemilu yang memberi kebebasan untuk membentuk partai politik dan
tidak diberlakunya lagi konsep massa mengambang memungkinkan rakyat Indonesia
melaksanakan salah satu nilai dari civil society yaitu partisipasi politik secara bebas.
• Terbentuknya forum yang lebih representatif seperti DPR, DPD, dan MPR yang sebagian besar
dipilih oleh rakyat atau wakil rakyat dan adanya kebebasan untuk membentuk asosiasi sosial.
• telah diratifikasinya HAM, upaya untuk menghormati HAM, adanya Amandemen UUD 1945, dan
penghilang pendekatan keamanan memungkinkan semua pelaku civil society memperoleh
perlindungan hukum.
• Adanya politik nondiskriminasi yang memberi kebebasan bagi bekas anggota PKI.

Kelemahan civil society pada era sesudah reformasi


• Tidak adanya kesadaran akan munculnya sisi gelap dari sifat manusia, seperti
destruktif, tidak demokratis, tidak adil, dan tidak manusiawi, yang dapat
menyebabkan munculnya tindakan kekerasan, pelanggaran terhadap HAM oleh
individu atau kelompok.
• Adanya kebebasan penuh individual, kelompok, dan institusi pasar memungkinkan
munculnya suatu dominasi m,asyarakat tertentu, seperti kelompok-kelompok yang
berdasarkan diri pada ikatan primordial.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan civil society
• Budaya Politik
• Tingkat kesatuan dalam civil socety
a) Kesamaan visi dan misi komponen civil society
b) Jaringan kerja civil society
c) Partisipasi
• Dukungan dana dari luar negeri
Thank You

Anda mungkin juga menyukai