Anda di halaman 1dari 18

Civil Society

Oleh; Pahmi.Sy
Pengertian Civil society
• Masyarakat Sipil adalah terjemahan dari istilah Inggris
Civil Society yang mengambil dari bahasa Latin civilas
societas. Secara historis karya Adam Ferguson
merupakan salah satu titik asal penggunaan ungkapan
masyarakat sipil (civil society), yang kemudian
diterjemahkan sebagai Masyarakat Madani.
Pengertian Civil society
• Civil society adalah Masyarakat yang bermoral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan
stabilitas masyarakat, dimana masyarakat memiliki daya
dorong usaha dan inisiatif individual(Prasetyo,et al.
2002:157).
• Civil society (masyarakat sipil), yang secara substantive
sudah ada sejak Aristoteles, yakni suatu masyarakat yang
mempunyai pemimpin dan tunduk pada Hukum
Pengertian Civil Society
• Istilah Civil Society pertama kali dipakai Eropa pada
abad ke -18 sebagai terjemahan dari Bahasa Latin
societas civilis. Munculnya konsep civil society di
Eropa tidak dilepaskan dari munculnya kasus natural
society. Konsep natural society adalah suatu konsep
tentang masyarakat dimana mereka hidup secara
alamiah yang belum mengenal hukum kecuali hukum
alam.
Pendapat Para Ahli tentang Civil
Soceity
• “Civil Society” dapat disebutkan seperti; Koinonia Politike
(Arsitoteles), Societas Civilis (Cicero), Comonitas Politica, dan
Societe Civile (Tocquivile), Civitas Etat (Adam Ferguson).
Kemudian dalam bahasa Indonesia juga menemui banyak
terjemahan untuk istilah yang sama seperti: Masyarakat Sipil
(Mansour Fakih), Masyarakat Kewargaan (Franz Magnis
Suseno dan M. Ryaas Rasyid), Masyarakat Madani (Anwar
Ibrahim, Nurcholis Madjid, dan M. Dawam Rahardjo),”Civil
Society”---tidak diterjemahkan---(Muhammad AS Hikam).
Prasyarat Civil Society
• Ada empat persyaratan yang harus dipenuhi bagi keberadaan
civil society yaitu : pertama, nilai dari civil society yang
berupa partisipasi politik dan state accountability, Kedua,
institusi dari civil society yang berupa forum yang
representatif dan asosiasi sosial. Ketiga, perlindungan dari
civil society adalah berhubungan dengan hak-hak individual
secara umum, dan keempat, anggota civil society adalah
semua individu yang dilindungi oleh hukum (Neera
Chandhoke)
Ciri-ciri masyarakat Civil society
• Masyarakat Madani/ Civil society adalah suatu masyarakat
atau institusi social yang memiliki cirri-ciri antara lain;
• (1) Kemandirian,
• (2) Toleransi,
• (3) Keswadayaan
• (4) Kerelaan menolong satu sama lain,
• (5) dan Menjunjung tinggi norma dan Etika .
(Syamasuddin,2000:vii)
Ciri-ciri utama civil society,
• (1) adanya kemandirian yang cukup tinggi dari individu-
individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat,
utamanya ketika berhadapan dengan negara;
• (2) adanya ruang publik bebas sebagai wahana bagi
keterlibatan politik secara aktif dari warga negara melalui
wacana dan praksis yang berkaitan dengan kepentingan
publik, dan
• (3) adanya kemampuan membatasi kuasa negara agar ia
tidak intervensionis.
Civil society di Indonesia
• Di Indonesia civil society sering diterjemahkan sebagai
masyarakat madani, masyarakat warga atau kewargaan,
kemudian ada juga yang menterjemahkannya sebagai
masyarakat sipil. Istilah masyarakat majemuk pertama kali
ditemukan oleh kelompok Nurcholis Madjid yang berarti
masyarakat yang beradab, beraklak mutlak dan berbudi
pekerti luhur. Masyarakat madani ini dianggap merupakan
complement dari negara.
Menuju Masyarakat Madani/ Civil
society
• Masyarakat madani (civil society), merupakan wujud
masyarakat yang; 1) memiliki keteraturan hidup dalam
suasana perikehidupan yang mandiri, 2) berkeadilan sosial,
dan sejahtera, 3) mencerminkan tingkat kemampuan dan
kemajuan masyarakat yang tinggi; 4) bersikap kritis dan
partisipatif dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. 5)
mengembangkan gotong royong, 6) musyawarah dan
toleransi dengan berdasarkan nilai-nilai tradisional. 7)
mengembangkan budaya kebebasan berpendapat,8)
menghormati perbedaan dan menghargai keberagaman.
Civil Soceity Perspektif Sejarah
• Civil Soceity berjuang untuk pertama kalinya, yang diprakarsai
oleh Syarikat Islam pada tahun 1912. Setelah itu, Soeltan
Syahrir melanjutkan perjuangan ini pada awal kemerdekaan.
Namun tdk mampu menghadapi represif negara.
• Kegagalan praktik demokrasi yang diiringi perubahan politik ke model
otoritarianisme sejak masa Demokrasi Terpimpin pada tahun 1959
membuat peluang tumbuhnya masyarakat madani menjadi sempit
• Rezim Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun lamanya.
Pada masa ini, masyarakat madani terus melemah seiring
dengan berkembangnya kekuasaan rezim yang begitu kuat.
Civil Soceity Perspektif Sejarah
• Kebangkitan civil society sesungguhnya dimulai sejak zaman penjajahan
Belanda. Ketika itu perjuangan masyarakat melawan pemerintah kolonial
melibatkan tiga kekuatan.
• Pertama, kaum petani radikal di pedesaan yang diwujudkan dalam
serangkain pemberontakan petani di Jawa dan Sumatra yang berlangsung
sejak akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
• Kedua, kaum buruh militan yang terdiri dari pekerja pabrik gula, buruh
perusahaan kereta api, dan sebagainya
• Ketiga, kaum muda yang terdiri dari para intelektual muda berpendidikan
Barat yang membentuk kelompokkelompok diskusi di kota-kota besar dan
mulai mengekspresikan semangat nasionalisme dan kebebasan berpolitik
Kebangkitan Civil society
• Pertama, resistensi simbolik yang meliputi pelbagai aksi tidak
langsung untuk mengontrol dominasi negara. Keluhan dan gugatan
secara simbolik dalam bentuk tulisan, pertunjukan seni, dan diskusi
yang bernada kritik. Kelompok ini cenderung menggunakan teater,
media massa, social networking, pertemuan formal, dan sebagainya
• Kedua, resistensi pragmatis yang dilakukan sebagai reaksi langsung
terhadap kebijaksanaan pemerintah atau sistem sosialekonomi-politik
yang sedang berjalan. Resistensi semacam ini biasanya melibatkan
ormas, partai politik, dan bahkan mahasiswa (contoh yang actual:
demonstrasi penolakan penaikan harga BBM)
• Ketiga, resistensi simbolik pragmatis yang merupakan aksi
langsung maupun tidak langsung yang menuntut terciptanya
situasi sosial-politik yang lebih baik terutama wong cilik dan
juga menuntut pengurangan control negara terhadap
pelbagai bidang kehidupan masyarakat. Resistensi semacam
ini ditampilkan dengan sangat baik oleh para aktifis LSM
besar maupun kecil, misalnya: Fordem (Forum Demokrasi),
Petisi ‟50, KOMNASHAM, NU, Muhammadiyah,
YayasanParamadina, FPI, JIL, dan sebagainya
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH
Tugasnya, Bibiografi dan Perannya dalam
Politik Kebangsaan
• Dr. Wahidin
• Wr. Supratman
• Sukarno
• Hatta
• Chairul Saleh
• Fatmawati
• Tan Malaka
• Hamka
• Sultahn Syahrir
• Sudirman
• Soepomo
• M.Yamin
• Hasyim As’ari
• Ahmad Dahlan
• Wahid Hasyim
• Ahmad Yani,
• A.H. Nasution
• Sulthan Hamingkubuono IX
• Ki Hajar Dewantara
• Adam Malik Batubara
• Soeharto
• Idham Chalid
• M Yusuf
• Umar Wirahadikusuma
• Sarwo Edy
• Soedarmono
• Mahbub Junaidi
• Arif Rahman Hakim
• BJ. Habibi
• KH.Abdurrahman Wahid

Anda mungkin juga menyukai